Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bandung, 19 Juni 2022
HANIP SUGANI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Soal :
A. Memperhatikan penghasilan yang diperoleh bapak Ahmad dan bapak Abdul,
apakah pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan kepadanya sudah dapat
dikategorikan adil?, dan kemukakanlah alasannya!
Jawaban :
A. Menurut saya adil, karena kepemilikan ukuran tanah antara Bapak Ahmad dan Bapak
Abdul pun jauh berbeda juga penghasilan mereka pun juga berbeda, sehingga bisa
dikatakan pengenaan PBB yang dikenakan adil.
Soal :
B. Andaikata bapak Ahmad dan bapak Abdul dapat dikenakan Pajak Penghasilan,
apakah besaran PPh akan sama?, dan kemukakanlah alasannya!
Jawaban :
B. Besaran tarif tetap sama karena dilatarbelakangi profesi yang sama yaitu swasta dan
juga sama-sama mempunyai istri yang tidak bekerja, serta punya anak masimg-masing
2 orang.
2. Pertanyaan:
Berdasarkan kasus di atas, coba anda analisis dan/atau hitung:
a) Berapakah Pajak Kendaraan Bermotor yang harus dibayar bapak Noyo dan
bapak Yono?
Jawaban :
Pajak Kendaraan Motor Bapak Noyo dengan NJKB ( 30.000.000) Maka perhitungannya
untuk pajak motor tahun pertama dan tahun-tahun selanjutnya:
PKB = 30.000.000 x 2% = Rp600.000
BBN KB = Rp30.000.000 x 10% = Rp3.000.000
BBN KB Rp3.000.000 + PKB Rp600.000 + SWDKLLJ Rp35.000 + TNKB Rp100.000 +
terbit STNK Rp100.000 + biaya administrasi Rp50.000 = Rp3.885.000 ( tahun pertama)
- Pajak Kendaraan Motor Bapak Yono dengan NJKB ( 20.000.000) Maka perhitungannya
untuk pajak motor tahun pertama dan tahun-tahun selanjutnya:
PKB = 20.000.000 x 2% = Rp400.000
BBN KB = Rp20.000.000 x 10% = Rp2.000.000
BBN KB Rp2.000.000 + PKB Rp400.000 + SWDKLLJ Rp35.000 + TNKB Rp100.000 +
terbit STNK Rp100.000 + biaya administrasi Rp50.000 = Rp2.885.000 ( tahun pertama)
b) Apakah yang terjadi dengan besaran PKB yang harus dibayarkan, jika
dikaitkan dengan penghasilan bapak Noyo dan bapak Yono?, dan
kemukakanlah alasannya!
Jawaban :
Bapak Noyo seorang petani yang memiliki penghasilan 5 juta rupiah perbulan dan Bapak
Yono seorang wirausaha yang memiliki penghasilan 10 juta rupiah per bulan. PKB yang
harus dibayar memang harus secara progresif untuk kemepemilikan yang pertama berbeda
dengan kepemilikan kedua dll. Pemberlakuan hal ini menjadi hal yang tidak adil terhadap
Bapak Noyo dan Bapak Yono dan mungkin juga banyak orang diluar sana yang
mengalaminya. Sebaiknya Tarik PKB di sesuaikan dengan penghasilan yang diperoleh dan
tidak ada ketentuan tarif progresif untuk menyamaratakan pajak yang akan dibayar.
Jawaban :
Jumlah pajak bahan bakar kendaraan bermotor yang dibayar per bulan:
Jumlah biaya bahan bakar/bulan = Rp 6.500/liter x 20 liter = Rp 130.000
PBBKB = Rp 130.000 x 5% = Rp 6.500 (per bulan)
Pajak PBBKB menjadi tanggungan bapak Noyo dan Bapak Yono karena mereka adalah
orang pribadi yang menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor.
d) Dalam hal Pajak bahan bakar kendaraan bermotor tersebut, siapakah yang
menjadi wajib pajaknya? dan kemukakanlah alasannya!
Jawaban :
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tersebut subjek PBBKB adalah konsumen bahan
bakar kendaraan bermotor. Wajib pajak bahan bakar kendaraan bermotor meliputi orang
pribadi atau badan yang menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor.
e) Tuliskan jenis pajak lain yang sejenis dengan pajak PKB dan PBKB!
Jawaban :
3.
a) PPnBM yang harus dibayar oleh saudara ANT :
Jadi, total harga mobil yang harus dibayarkan ANT beserta PPnbm dan PPN adalah :
=Harga Mobil + PPnBm + PPN
= Rp 10.000.000.000 + Rp 4.000.000.000 + Rp 600.000.000
= Rp 14.600.000.000
b) PPnBM yang harus dibayar oleh saudara AAA :
Jadi, total harga mobil yang harus dibayarkan AAA beserta PPnbm dan PPN adalah :
=Harga Mobil + PPnBm + PPN
= Rp 15.000.000.000 + Rp 6.000.000.000 + Rp 900.000.000
= Rp 21.900.000.000
4.
a) Bapak Ahmad bisa mengajukan keberatan atas SPT PBB yang dirasa terlalu tinggi
jumlah pajaknya. Ada dua alasan pengajuan keberatan SPT PBB
Dalam hal Wajib Pajak (WP) merasa SPPT/SKP tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya, mengenai: lunas Objek Pajak bumi dan/atau bangunan; dan/atau
nilai jual objek pajak bumi dan/atau bangunan tidak sebagaimana mestinya
Perbedaan penafsiran Undang-Undang antara WP dan Pegawai Pajak.
b) Jika Bapak Ahmad tidak mengajukan keberatan atas SPPT PBB yang
dibayarkannya yang awal mula Rp 50.000,00 menjadi Rp 250.000,00 maka akan
berdampak ke pembayaran SPPT PBB berikutnya. Bapak Ahmad akan terus
menerus dikenakan SPPT PBB sebesar Rp 250.000,00 bahkan bisa lebih besar lagi.
c) Hal lain yang dapat diajukan keberatan bagi wajib pajak adalah :
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
Pemotong atau Pemungutan oleh Pihak Ketiga.