Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Jati Putri Trisna Kusuma

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041901834

Tanggal Lahir : 23 Januari 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4407 / Hukum Pajak Dan Acara Perpajakan

Kode/Nama Program Studi : 311 / Ilmu Hukum (S1)

Kode/Nama UPBJJ : 82 / Palu

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu / 21 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Jati Putri Trisna Kusuma


NIM : 041901834
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4407 / Hukum Pajak Dan Acara Perpajakan
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : Palu

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Morowali, 21 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Jati Putri Trisna Kusuma


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Soal Nomor 1

a. Hukum pajak diatur sebagai disiplin ilmu tersendiri yang terlepas dari hukum administrasi negara, akan tetapi
tetap menjadi kelompok dalam hukum public. Hukum pajak merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri dengan alasan
sebagai berikut: :

1) jangkauan pengaturan hukum pajak sangat luas, meliputi pemerintah daerah kabupaten/kota (pajak daerah
kabupaten/kota), pemerintah daerah provinsi (pajak daerah provinsi), pemerintah pusat (pajak pusat), pajak
bilateral (tax treaty), dan pajak regional dan pajak internasional;
2) Bahkan pengertian pajak dalam postur APBN adalah penerimaan perpajakan yang meliputi penerimaan pajak
pusat, penerimaan bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
3) Hukum pajak secara langsung dapat digunakan sebagai instrumen politik perekonomian suatu negara;
4) Hukum pajak tidak saja bersifat administrasi, tetapi juga bersifat pengaturan (regulasi) dan hitung-hitungan
(akuntansi);
5) Hukum pajak memiliki aturan dan istilah yang khusus;
6) Hukum pajak mengatur sanksi lebih luas baik dalam jenis maupun objeknya.
b. Keadilan sejajar atau (horizontal equity) maksudnya adalah kesamaan dalam besaran kewajiban membayar pajak
terhadap orang yang mempunyai kemampuan ekonomis yang sama. Misalnya, Tuan A dan Tuan B yang masing-
masing mempunyai penghasilan yang sama Rp10.000.000,00 harus membayar jumlah pajak yang besarnya sama.
Yang dimana pada prinsipnya keadilan sejajar yang menjadi dasar pemungutan pajak tidaklah melihat atau
mengabaikan mengabaikan potensi perbedaan pengeluaran dari masing-masing rumah tangga.

Soal Nomor 2
a. Pajak berdasarkan sifatnya terbagi atas dua yakni pajak subjektif dan pajak objektif.
Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal pada subjeknya sedangkan pajak objektif berpangkal kepada
objeknya. Suatu pungutan disebut pajak subjektif karena memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Pajak
subjektif merupakan pungutan yang berasal dari orang pribadi dan telah dikukuhkan sebagai Wajib Pajak dengan
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai syarat administrasi untuk melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya. Setiap warga negara memang diwajibkan untuk membayar pajak sebagai kewajiban utamanya
kepada negara sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) yang berlaku. Apabila seseorang tidak membayar
pajak subjektif, maka orang ini ditetapkan telah melanggar ketentuan hukum dan dapat dikenakan sanksi denda
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pajak subjektif ini pada dasarnya fokus pada pengenaan pajak yang memperhatikan pribadi dari Wajib Pajak
(subjek) sesuai ketentuan Undang-Undang, kemudian menetapkan objek untuk pajaknya. Untuk pajak subjektif
ini, besarnya jumlah pajak yang terutang dipengaruhi oleh keadaan pribadi dari Wajib Pajak (subjek) yang
bersangkutan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Contoh pajak subjektif adalah pajak penghasilan (PPh) yang memperhatikan tentang kemampuan wajib pajak
dalam menghasilkan pendapatan atau uang.
Pajak objektif merupakan pungutan yang memperhatikan nilai dari objek pajak. Contoh pajak objektif adalah
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari barang yang dikenakan pajak. Pada dasarnya, pajak objektif ini fokus
pengenaannya dengan memperhatikan objeknya, yaitu berupa benda, keadaan, perbuatan, ataupun peristiwa
yang dapat menyebabkan adanya utang pajak, dan kemudian ditetapkan untuk subjeknya, tetapi tidak
mempersoalkan apakah subjek tersebut bertempat tinggal di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
Untuk tarif dari pajak objektif ini lebih mengikuti kepada kebijakan Undang-Undang (UU) yang berlaku
berdasarkan dengan kriteria penghasilan. Berikut merupakan kriteria dari pajak objektif, yaitu:
 Diperuntukkan bagi orang pribadi atau badan usaha yang memakai atau melaksanakan transaksi atas benda
kena pajak

 Pungutan pajak berhubungan dengan pemindahan harta dari Indonesia ke luar negeri

 Pungutan pajak atas kekayaan, kepemilikan barang mewah, ataupun aset di negara lain.

b. Penghasilan netto Khumaedi 250 Juta, dia mempunya 3 orang anak laki-laki dan seorang istri.
berapakah penghasilan kena pajak dan jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan Khumaedi.

PTKP = Khumaedi + Istri + ( 3 Anak) = 54 Juta + 4,5 Juta + ( 3 x 4,5 Juta ) = 72 Juta
Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Bersih – PTKP = 250 Juta – 72 Juta = 178 juta
Hitung pajak penghasilan yang harus dibayarkan Khumaedi dalam setahun. Oleh karena Penghasilan kena Pajak
sebesar 178 juta, maka PKP nya dikalikan tarif PPh sebesar 15%.
Maka 178 juta x 15%= 26.700.000

Jadi jumalah pajak penghasilan yang harus dibayarkan khumaedi adalah Rp. 26.700.000,-

Soal Nomor 3
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai