Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa :BAGUS DONY ADITYA ALIKKA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042770221

Tanggal Lahir : 13 Maret 1993

Kode/Nama Mata Kuliah :HKUM4407/Hukum Pajak dan Acara Perpajakan

Kode/Nama Program Studi :311/Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ :11/Banda Aceh

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/ 21 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : BAGUS DONY ADITYA ALIKKA


NIM : 042770221
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4407/Hukum Pajak dan Acara Perpajakan
Fakultas : Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : Banda Aceh

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Banda Aceh, 21 Desember 2022
Yang Membuat Pernyataan

Bagus Dony Aditya Alika


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Kewajiban membayar pajak sangat berperan penting dalam penerimaan negara, sehingga
ketetapan pajak memiliki daya paksa yang setara dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengatur mekanisme dan pengaturan terkait
pungutan pajak dalam peraturan perundang-undangan. Terkait dengan hal tersebut, berikan argumentasi
Anda terkait pertanyaan di bawah ini:

a. Mengingat peran tersebut sangat urgen, analisislah mengapa hukum pajak diatur sebagai disiplin ilmu
tersendiri yang terlepas dari hukum administrasi negara, akan tetapi tetap menjadi kelompok dalam hukum
publik?
JAWAB
Penggolongan hukum pajak sebagai hukum publik, sebagian besar pakar berpendapat bahwa pajak adalah
merupakan bagian dari hukum administrasi negara karena permasalahan yang diatur dalam hukum pajak
berkaitan dengan administrasi negara. Sementara itu, penulis berpendapat walaupun hukum pajak adalah
sebagai disiplin ilmu tersendiri yang terlepas dari hukum administrasi negara, namun tetap kelompok dari
hukum publik. Akan tetapi, merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri dengan alasan sebagai berikut:
1. jangkauan pengaturan hukum pajak sangat luas, meliputi pemerintah daerah kabupaten/kota (pajak
daerah kabupaten/kota), pemerintah daerah provinsi (pajak daerah provinsi), pemerintah pusat (pajak
pusat), pajak bilateral (tax treaty), dan pajak regional dan pajak internasional;
2. bahkan pengertian pajak dalam postur APBN adalah penerimaan perpajakan yang meliputi penerimaan
pajak pusat, penerimaan bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
3. hukum pajak secara langsung dapat digunakan sebagai instrumen politik perekonomian suatu negara;
4. hukum pajak tidak saja bersifat administrasi, tetapi juga bersifat pengaturan (regulasi) dan hitung-
hitungan (akuntansi);
5. hukum pajak memiliki aturan dan istilah yang khusus;
6. hukum pajak mengatur sanksi lebih luas baik dalam jenis maupun objeknya.
Hukum pajak yang disebut juga hukum fiskal merupakan kebijakan publik yang ditetapkan sebagai sebuah
dokumen formal, yaitu dalam konstitusi UUD negara Republik Indonesia 1945 dan di dalam konstitusi
tersebut mengamanatkan bahwa regulasi pungutan pajak harus ditetapkan dalam bentuk undang-undang.
Oleh karena itu, kebijakan pungutan pajak masuk bagian dari hukum publik yang mengatur hubungan
antara negara dan orangorang atau badan (hukum) yang mempunyai kewajiban membayar pajak
(selanjutnya disebut wajib pajak). Dengan demikian, kedudukan hukum pajak ditinjau dari substansinya
termasuk dalam kategori hukum publik (hukum negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan perseorangan (warga negara), bukan hukum privat (hukum sipil), yaitu hukum
yang mengatur antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.

b. Meskipun memiliki daya paksa, pemungutannya harus memenuhi keadilan baik bagi pemerintah maupun
masyarakat yang notabene sebagai wajib pajak. Analisislah pemungutan keadilan sejajar yang menjadi
dasar pemungutan pajak! Analisis argumentasi berdasarkan teori yang mendukung!
JAWAB
Pajak merupakan instrumen politik perekonomian suatu negara karena penerimaan pajak sangat dominan
sebagai penerimaan negara guna membiayai roda pemerintahan negara Indonesia. Karena itu, hukum
pajak mempunyai daya paksa yang kuat, ketetapannya langsung dapat dilaksanakan walaupun pembayar
pajak sedang mengajukan upaya hukum (ketetapan pajak bersifat executorial beslag yang mempunyai
kekuatan hukum tetap). Dalam rangka meningkatkan penerimaan dalam pemerintahan, Bapak Presiden
Joko Widodo melakukan pengawasan yang ketat terhadap kewajiban perpajakan sebagai instrumen politik
perekonomian nasional guna mewujudkan cita-cita kemakmuran rakyat. Dengan demikian, pajak dapat
dijadikan sebagai instrumen politik perekonomian suatu negara, namun pelaksanaannya harus berpijak
pada undang-undang sebagaimana tercantum konstitusi dasar NKRI 1945 Pasal 23A. Untuk itulah
pungutan pajak diberi kewenangan yang berkekuatan memaksa guna mencapai tujuan negara tersebut, di
mana legitimasinya dinyatakan dalam konstitusi dasar UUD 1945 sebagai sumber peraturan perundang-
undangan tertinggi di Indonesia. Dalam perkembangannya, dasar pengaturan pajak telah terjadi perubahan
mendasar. Semula dinyatakan dalam Pasal 23 ayat 2 UUD 1945, kemudian setelah amandemen ke-III UUD
B U KU BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1945 dinyatakan dalam Pasal 23A UUD 1945 yang menegaskan bahwa “Pajak dan pungutan bersifat
memaksa untuk kepentingan negara diatur dengan undangundang.” Perubahan paradigma pungutan pajak
tersebut ingin menunjukkan bahwa pajak yang mempunyai daya paksa tersebut implementasinya tidak
dilakukan dengan semena-mena, tetapi harus melalui undang-undang yang mekanismenya tentu melalui
persetujuan dari wakil rakyat di parlemen. Seandainya dalam pelaksanaannya harus dilakukan melalui
peraturan perundang-undangan yang lebih rendah, tetapi tetap tidak boleh bertentangan dengan undang-
undang.

2. Pada Tahun 2020, Khumaedi berpenghasilan netto (penghasilan bruto setelah dikurangi biaya) 250 juta
rupiah. Dia menikah tahun 2016 dan mempunyai 3 orang anak laki-laki bernama Ray, Ben dan Sea.
Anak-anaknya menjadi tanggungan Khumaedi, sementara isterinya seorang Ibu rumah Tangga.

a. Penggolongan pajak dibagi menjadi beberapa kategori, analisislah pajak berdasarkan sifatnya secara
komprehensif!
JAWAB
jenis pajak yang digolongkan berdasarkan sifatnya yakni pajak subjektif dan pajak objektif.
Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal pada subjeknya sedangkan pajak objektif berpangkal kepada
objeknya.
Suatu pungutan disebut pajak subjektif karena memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh pajak subjektif adalah pajak penghasilan (PPh) yang memperhatikan tentang kemampuan wajib
pajak dalam menghasilkan pendapatan atau uang.
Pajak objektif merupakan pungutan yang memperhatikan nilai dari objek pajak.
Contoh pajak objektif adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari barang yang dikenakan pajak.

b. Setelah dapat menganalisis soal 2 (a), selanjutnya cobalah menghitung penghasilan kena pajak dan
jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan Khumaedi pada soal di atas!
JAWAB
Dalam perhitungan pajak penghasilan adalah mengetahui besaran PKP yang diperoleh dengan melakukan
pengurangan antara penghasilan bersih dengan PTKP.
Maka diketahui Khumaedi berpenghasilan netto (penghasilan bruto setelah dikurangi biaya) 250 juta rupiah.
Dia menikah tahun 2016 dan mempunyai 3 orang anak laki-laki bernama Ray, Ben dan Sea. Anak-anaknya
menjadi tanggungan Khumaedi, sementara isterinya seorang Ibu rumah Tangga

- Penghasilan bersih Khumaedi : Rp.250 jt


- Penghaasilan tidak kena pajak: (PTKP)
Suami+ isttri + 3 anak
Rp.54.000.000 + 4.500.000 + 4.500.000+4.500.000+4.500.000
= Rp.72.000.000
- Penghasilan Kena Pejak PKP
PKP antara Rp50.000.000 -- Rp250.000.000 dikenai tarif pajak sebesar 15%
Maka 15%x Rp.72.000.000
Rp. 10.800.000
- Maka PPh yang harus dibayarkan
Rp. 10.800.000

3. Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Wilayah Kaltim, menyerahkan kasus pengusaha
pengemplang pajak ke Kejati Kaltim. Negara dirugikan Rp 6,4 miliar dari kasus tersebut. Tim penyidik DJP
telah menetapkan tersangka seorang pengusaha, Kl, sebagai pemilik UD LJA yang bergerak di bidang
perdagangan plywood. Dia membeli plywood dari pabrikan plywood di wilayah Samarinda antara lain PT
HJP, PT SMJ hingga PT PKMB. Penyidikan pengemplang pajak ini turut melibatkan Ditreskrimsus Polda
Kaltim, menetapkan Kl sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 39 ayat 1 huruf c dan f Undang-
undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

a. Berdasarkan kasus di atas, Pemerintah concern terhadap pengaturan hukum pajak. Untuk itu,
analisislah hukum pajak berdasarkan sifatnya sebagai wujud kepastian hukum pemerintah dalam
penegakan hukum pajak.
Jawab
beberapa aspek pengaturan pajak yang harus diatur dalam UU itu sendiri. Pertama, kepastian hukum
sistem perpajakan yang menentukan objek, subjek pajak mengidentifikasi basis perpajakan, tarif, dan
administrasi perpajakan. Kedua, dasar kewenangan pemungutan pajak oleh pemerintah yang
mencakup bestuur. Dalam menjalankan UU ada pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Kemudian regelgeving yaitu adanya ada pembagian kewenangan dalam pemungutan
pajak. Serta rechtspraak yaitu pemerintah harus melaksanakan upaya administrasi apabila ada
masyarakat yang mengajukan gugatan administratif terhadap SKP.
Ketiga, ada hubungan hukum antara wajib pajak dan pemungutnya sehingga memberi hak dan kewajiban
antara negara dan masyarakat. Keempat, penegakan hukum dengan penerapan sanksi administrasi dan
pidana. Kelima, perlindungan hukum yang diatur dalam UU KUP dan UU No 14 Tahun 2020 tentang
Pengadilan Pajak.
Penegakan hukum dibidang perpajakan adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat terkait untuk
menjamin supaya wajib pajak dan calon wajib pajak memenuhi ketentuan undang-undang perpajakan,
seperti menyampaikan SPT, pembukuan, dan informasi lain yang relevan, serta membayar pajak tepat
pada waktunya

b. Dalam hukum formal, sistem apa yang diterapkan dalam perpajakan di Indonesia? Analisislah
secara komprehensif.
Jawab
Di Indonesia, terdapat 3 jenis sistem perpajakan. Sistem pemungutan perpajakan di Indonesia sesuai
dengan asas pemungutan pajak menganut self assessment system dan withholding system.

Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya untuk Anda

1. Self Assessment System


Self Assessment System merupakan salah satu sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia
dimana sistem ini membebankan penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak
bersangkutan secara mandiri.

Siapa itu wajib pajak?

Wajib Pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan melaporkan
besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau dapat melalui sistem administrasi online yang
telah dibuat oleh pemerintah.

Lalu bagaimana peran pemerintah dalam dalam self assessment system ini? Peran pemerintah dalam
sistem pemungutan pajak ini adlah sebagai pengawas dari aktivitas perpajakan para wajib pajak.

Penerapan self assessment system ini berlaku untuk jenis pajak pusat. Contoh jenis pajak pusat di
Indonesia adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) yang berlaku setelah
masa reformasi pajak pada 1983 hingga saat ini.

Di sisi self assessment system memberikan kemudahan dan keleluasaan wajib pajak, namun dalam
pelaksanaan sistem pemungutan ini juga terdapat konsekuensi.

Wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil mungkin. Karena wajib pajak
memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Ciri-Ciri Self Asssessment System


Penentuan atas besaran pajak terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri
Wajib pajak memiliki peran aktif dalam memenuhi dan menuntaskan kewajiban perpajakan mulai dari
menghitung, membayar hingga melapor pajak.
Pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak. Pengecualiannya yaitu apabila wajib
pajak telat lapor, telat membayar pajak terutang atau terdapat pajak yang seharusnya wajib pajak
bayarkan namun tidak dibayarkan.
2. Official Assessment System
Official Assessment System merupakan sistem pemungutan perpajakan yang memberikan wewenang
kepada wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat perpajakan
sebagai pemungut pajak.

Dalam sistem ini, wajib pajak bersifat pasif dan pajak terutang baru ada setelah dikeluarkannya Surat
Ketetapan Pajak oleh fiskus.

Dalam sistem ini, petugas pajak sepenuhnya memiliki inisiatif dalam menghitung dan memungut pajak.
Penerapan official assessment system ini pun ditujukan kepada masyarakat selaku wajib pajak, yang
dinilai belum mampu untuk diberikan tanggung jawab dalam menghitung serta menetapkan pajak.

Sistem ini akan berhasil apabila petugas pajak secara kualitas, kuantitas dan integritas telah memenuhi
kebutuhan dan standar yang ditetapkan.

Official Assessment System diterapkan dalam pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau jenis-jenis
pajak daerah lainnya.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) merupakan pihak yang mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak berisi
besaran Pajak Bumi dan Bangunan terutang setiap tahunnya.

Wajib pajak tidak perlu lagi menghitung pajak terutang melainkan cukup membayar Pajak Bumi dan
Bangunan berdasarkan Surat Pembayaran Pajak Terutang (SPPT) yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak terdaftar.

Meskipun fiskus (pemegang wewenang pajak) cukup dominan dalam menghitung dan menetapkan hutang
pajak, namun setelah reformasi perpajakan pada tahun 1984, sistem pemungutan perpajakan ini tidak lagi
berlaku.

Ciri-Ciri Official Assessment System


Sifat wajib pajak pasif dalam perhitungan pajak karena besaran pajak terutang dihitung oleh petugas pajak
(fiskus) yang dipilih dalam pengelolaan pajak.
Pajak terutang timbul setelah petugas pajak menghitung pajak yang terutang dengan diterbitkannya Surat
Ketetapan Pajak.
Pemerintah mempunyai hak penuh dalam menentukan besarnya pajak yang wajib dibayarkan oleh wajib
pajak.
3. Withholding System
Ciri dari sistem pajak ini adalah pihak ketiga memiliki wewenang dalam menentukan berapa besar pajak
yang harus dibayar.

Besarnya pajak pada withholding system dihitung oleh pihak ketiga bukan wajib pajak dan bukan aparat
pajak atau fiskus. Sistem ini disebut juga dengan jenis pajak potong pungut dan dinilai adil bagi
masyarakat.

Contoh penerapan sistem perpajakan ini adalah pemotongan penghasilan karyawan yang dilakukan oleh
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

bendahara instansi terkait.

Oleh karena itu, karyawan tidak perlu lagi mendatangi Kantor Pelayanan Pajak untuk membayarkan pajak
terutang tersebut.

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat 2 dan Pajak
Pertambahan Nilai adalah jenis-jenis pengenaan pajak yang diterapkan menggunakan withholding system.
Bukti potong atau bukti pungut sebagai bukti yang diterbitkan atas pelunasan pajak dengan menggunakan
sistem pemungutan perpajakan ini.

Dalam beberapa keadaan tertentu, dapat juga menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Bukti pemotongan
tersebut akan dilampirkan bersama Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh atau SPT Masa PPN wajib
pajak bersangkutan.

4. Pada 2020, Sekretaris Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan pernah merilis data angka yang
merangkum jumlah sengketa pajak sepanjang tahun 2014-2020. Data tersebut mencatat, jika
dibandingkan dengan 2019 (15.048 kasus), ada peningkatan jumlah gugatan maupun banding pajak
sebanyak 10,5% (16.634 kasus) pada 2020. Adanya kenaikan jumlah ini lantas dikaitkan dengan situasi
pandemi yang melanda Indonesia pada awal 2020; dengan mayoritas kasus berhasil dimenangkan oleh
wajib pajak (WP) dengan jumlah 4.598 kasus dan dikabulkan sebagian sebanyak 2.282 kasus. Hingga
saat ini, masih berlangsung pemeriksaan di Pengadilan Pajak yang diperiksa oleh Majelis yang terdiri dari
3 orang hakim. (dilansir dari hukumonline.com).

a. Dalam proses persidangan kasus di Pengadilan Pajak, dapat dilakukan melalui pemeriksaan apa
saja? Dalam kasus di atas masuk dalam pemeriksaan apa? Analisis dan kemukakan argumentasi
Anda!
Jawab
Proses persidangan di Pengadilan Pajak akan dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan acara biasa
atau pemeriksaan acara cepat. Kedua jenis pemeriksaan tersebut memiliki proses dan ketentuannya
masing-masing.
Dalam kasus di atas masuk dalam pemeriksaan acara biasa Proses pemeriksaan acara biasa diatur
dalam Pasal 49 sampai dengan Pasal 64 UU Pengadilan Pajak. Pemeriksaan dengan acara biasa
dilakukan oleh Hakim majelis yang terdiri dari Hakim Ketua, Hakim Anggota, dan Panitera. Dalam
persidangan ini juga dihadiri oleh terbanding dan pemohon banding atau kuasa hukumnya. Terdapat
beberapa tahapan dalam proses pemeriksaan di pengadilan. Pertama, Untuk keperluan pemeriksaan,
Hakim Ketua akan membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum. Hakim Ketua, Hakim Anggota,
atau Panitera wajib mengundurkan diri dari suatu persidangan apabila terikat hubungan keluarga sedarah
atau semenda sampai derajat ketiga, atau terikat hubungan suami istri meskipun telah bercerai. Selain itu,
Hakim Ketua, Hakim Anggota, atau Panitera juga wajib mengundurkan diri dari suatu persidangan apabila
berkepentingan langsung atau tidak langsung atas sengketa yang ditanganinya. Pengunduran diri dapat
dilakukan atas permintaan salah satu atau pihak yang bersengketa. Apabila Hakim Ketua, Hakim Anggota,
atau Panitera tidak mengundurkan diri sampai sengketa telah diputus, putusan tersebut dianggap tidak
sah. Atas sengketa pajak tersebut akan segera disidangkan kembali dengan susunan majelis dan/atau
panitera yang berbeda. Dalam hal hubungan tersebut diketahui sebelum melewati jangka waktu satu tahun
setelah sengketa diputus, sengketa akan disidangkan kembali dalam jangka waktu tiga bulan.
Kedua, sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, majelis melakukan pemeriksaan mengenai
kelengkapan dan/atau kejelasan banding. Apabila banding tidak lengkap dan/atau tidak jelas sepanjang
bukan merupakan persyaratan penggunaan bahasa Indonesia, satu surat banding untuk satu keputusan,
dan pajak telah dibayar sebesar 50%, kelengkapan dan/atau kejelasan dapat diberikan dalam
persidangan. Ketiga, Hakim ketua memanggil terbanding dan dapat memanggil pemohon banding untuk
memberikan keterangan lisan. Keempat, Hakim Ketua menjelaskan masalah yang diselenggarakan
kepada pihak-pihak yang bersengketa. Selanjutnya, majelis akan menanyakan kepada terbanding
mengenai hal-hal yang dikemukakan pemohon banding dalam surat banding dan dalam surat
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

bantahannya.Apabila Majelis memandang perlu dan dalam hal pemohon Banding hadir dalam
persidangan, Hakim Ketua dapat meminta pemohon Banding untuk memberikan keterangan yang
diperlukan dalam penyelesaian sengketa pajak. Kelima, atas permintaan salah satu pihak yang
bersengketa, atau karena jabatan, Hakim Ketua dapat memerintahkan saksi untuk hadir dan didengar
keterangannya dalam persidangan. Saksi yang diperintahkan untuk hadir wajib datang di persidangan dan
tidak diwakilkan. Sebelum bersaksi, saksi wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agama atau
kepercayaannya. Apabila saksi tidak datang tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan meskipun
telah dipanggil dengan patut, dan Majelis mempunyai alasan yang cukup untuk menyangka bahwa saksi
sengaja tidak datang, serta Majelis tidak dapat mengambil keputusan tanpa keterangan dari saksi
dimaksud, Hakim Ketua dapat meminta bantuan polisi untuk membawa saksi ke persidangan

a. Hal-hal apa saja yang mengharuskan dilakukan pemeriksaan cepat oleh Pengadilan Pajak? Apakah
wajib pajak berhak menolak proses pemeriksaan yang diajukan ke pengadilan? Analisislah dengan
cermat!
JAWAB
Pemeriksaan dengan acara cepat di Pengadilan Pajak merupakan proses pemeriksaan/persidangan yang
dilaksanakan oleh Majelis terhadap hal-hal berikut.
1. Sengketa (baik Banding maupun Gugatan) yang tidak memenuhi ketentuan formal sebagai berikut:
a. diajukan dalam Bahasa Indonesia;
b. diajukan sebelum jangka waktu/jatuh tempo berakhir;
c. satu Keputusan diajukan dengan satu surat banding; dan
d. diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya.

2. Kesalahan tulis atau kesalahan hitung pada putusan Pengadilan Pajak.

3. Sengketa yang diajukan bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak.

Wajib Pajak dapat mengajukan penolakan terhadap adanya pemeriksaan pajak, tetapi penolakan ini tidak
serta-merta menghentikan proses pemeriksaan. Sebab DJP memiliki kewenangan untuk menetapkan
pajak terutang secara jabatan ataupun mengusulkan dilakukannya pemeriksaan bukti permulaan.

Anda mungkin juga menyukai