Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
PEMALANG, 27 JUNI 2022
2.
a) Kedudukan Peraturan Menteri (Permen) dalam hierarki perundang-undangan berada di
bawah Peraturan Presiden dan berada di atas Peraturan Daerah.
b) Hal yang menjadi tolak ukur dalam menentukan hierarki Peraturan Menteri ialah :
Peraturan Menteri yang dibentuk atas dasar perintah peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, berkualifikasi sebagai peraturan perundang-undangan.
Peraturan Menteri yang dibentuk bukan atas dasar perintah peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi (atas dasar kewenangan), berkualifikasi sebagai Aturan
Kebijakan.
Sedangkan tolak ukur dalam menentukan hierarki Peraturan Daerah ialah :
Penyusunan Program Pembentukan Peraturan Daerah yang didasarkan pada skala
prioritas;
Program pembentukan peraturan daerah yang berisi lengkap dengan didasarkan atas
kajian mendalam yang dituangkan baik dalam keterangan, penjelasan maupun
naskah akademik rancangan peraturan daerah;
Perencanaan yang ditinjau dari segala aspek agar menghasilkan perencenaan yang
baik dan memberikan keuntungan pada tiap sektor khususnya masyarakat.
c) Penyusunan Peraturan Daerah dapat bersumber dari Peraturan Menteri selagi dapat
dipertanggung jawabkan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, sebab proses penyusunan produk hukum daerah harus sesuai dengan
ketentuan yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI
Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80
Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
3.
a) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dapat memiliki materi
muatan ketentuan pidana, selagi Perppu diterbitkan dengan keadaan sah maka boleh
memuat sanksi pidana.
b) PERPPU memiliki kedudukan yang setingkat/sejajar dengan UU. PERPPU mempunyai
hierarkhi, fungsi, dan materi muatan yang sama dengan UU, hanya di dalam
pembentukannya berbeda dengan UU. Ini artinya, ketentuan pidana yang merupakan materi
muatan dalam UU juga dapat dimuat dalam PERPPU.
Pasal 15 UU 12/2011 mengatur sebagai berikut :
Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam:
Undang-Undang;
Peraturan Daerah Provinsi; atau
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Kemudian berdasarkan Lampiran II Bab I huruf C.3 angka 112 UU 12/2011, ketentuan pidana
memuat rumusan yang menyatakan penjatuhan pidana atas pelanggaran terhadap ketentuan
yang berisi norma larangan atau norma perintah. Jika diamati, meskipun Pasal 15 UU
12/2011 tidak menyebutkan Perppu sebagai peraturan perundang-undangan yang dapat
memuat materi ketentuan pidana, namun perlu kita pahami bahwa kedudukan, fungsi dan
materi muatan antara undang-undang dengan Perppu adalah sama. Mengenai kedudukan
yang sama ini dapat kita lihat dalam Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 yakni :
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
Peraturan Pemerintah;
Peraturan Presiden;
Peraturan Daerah Provinsi; dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Maka Perppu memiliki hierarki, fungsi dan materi muatan yang sama dengan UU, perbedaan
antara keduanya adalah dari segi pembentukannya, dimana undang-undang disetujui
bersama oleh Presiden dan DPR sedangkan Perppu ditetapkan oleh Presiden.
4. Dasar Pertimbangan / Landasan dalam Pembentukan suatu Peraturan Daerah (Perda) berdasarkan
pada contoh kasus :
1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. (Pasa1136 s.d
Pasa1147);
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan
Produk Hukum Daerah. II.
Tujuan utama dari peraturan daerah adalah memberdayakan masyarakat dan mewujudkan
kemandirian daerah, dan pembentukan peraturan daerah harus didasari oleh asas pembentukan
perundang-undangan pada umumnya antara lain; memihak kepada kepentingan rakyat, menjunjung
tinggi hak asasi manusia, berwawasan lingkungan dan budaya. Dalam contoh kasus yang diuraikan
di soal penyusunan perda bertujuan agar setiap perusahaan dapat menciptakan hubungan
yang serasi, seimbang, sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya mayarakat Samosir
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan kata lain, setiap perusahaan yang ada
di Kabupaten Samosir harus mampu memberikan kemanfaatan dan kontribusi, baik di bidang
sosial, ekonomi,dan pendidikan. Maka hal ini sudah sesuai dengan tujuan utama dibuatnya Perda.