Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)


UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : NAHDAH NABILAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044096744

Tanggal Lahir : 10 MARET 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4407/HUKUM PAJAK DAN ACARA PERPAJAKAN

Kode/Nama Program Studi : 311/ILMU HUKUM

Kode/Nama UPBJJ : 45/YOGYAKARTA

Hari/Tanggal UAS THE : RABU / 21 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NAHDAH NABILAH


NIM : 044096744
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM209/ILMU NEGARA
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU HUKUM
UPBJJ-UT : YOGYAKARTA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Yogyakarta, 21 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

NAHDAH NABILAH
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Kewajiban membayar pajak sangat berperan penting dalam penerimaan negara, sehingga
ketetapan pajak memiliki daya paksa yang setara dengan putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengatur mekanisme dan
pengaturan terkait pungutan pajak dalam peraturan perundang-undangan. Terkait dengan hal
tersebut, berikan argumentasi Anda terkait pertanyaan di bawah ini:
a. Mengingat peran tersebut sangat urgen, analisislah mengapa hukum pajak diatur sebagai
disiplin ilmu tersendiri yang terlepas dari hukum administrasi negara, akan tetapi tetap menjadi
kelompok dalam hukum publik?
b. Meskipun memiliki daya paksa, pemungutannya harus memenuhi keadilan baik bagi pemerintah
maupun masyarakat yang notabene sebagai wajib pajak. Analisislah pemungutan keadilan
sejajar yang menjadi dasar pemungutan pajak! Analisis argumentasi berdasarkan teori yang
mendukung!
Jawab:
a. Hukum pajak adalah hukum fiskal yang merupakan kebijakan publik yang ditetapkan sebagai
sebuah dokumen formal. Hukum pajak bisa didefinisikan sebagai serangkaian peraturan-
peraturan secara tertulis yang mengatur hubungan antara pemerintah dan rakyat sebagai
penerima sekaligus pembayar pajak. Hukum pajak seringkali digolongkan dalam bagian hukum
publik karena mengatur hubungan antara negara dan orang-orang atau badan (hukum) yang
mempunyai kewajiban membayar pajak (selanjutnya disebut wajib pajak). Sementara beberapa
pakar juga menggolongkan hukum pajak ini ke dalam hukum administrasi negara karena
permasalahan yang diatur berkaitan dengan administrasi negara. Namun hukum pajak
dikatakan terlepas dari hukum administrasi negara, namun masih kelompok hukum public
dikarenakan beberapa alasan, diantaranya:
1) Jangkauan pengaturan hukum pajak yang luaas
2) Dalam postur APBN, pajak diartikan sebagai penerimaan perpajakan yang terdiri dari pajak
pusat, bea dan cukai hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB).
3) Hukum pajak dapat digunakan sebagai instrument politik perekonomian negara
4) Hukum pajak tidak hanya bersifat administrasi, namun bersifat regulasi dan akuntansi pula.
5) Hukum pajak memiliki aturan dan istilah khusus.
6) Hukum pajak mengatur sanksi lebih luas baik dalam jenis maupun objeknya.
b. Keadilan dalam pemungutan pajak ada dua sisi, yakni keadilan sejajar atau horizontal dan
keadilan lurus atau vertikal. Keadilan sejajar maksudnya adalah kesamaan dalam besaran
kewajiban membayar pajak terhadap orang yang memiliki kemampuan ekonomis yang sama.
Sedangkan keadilan tegak lurus adalah ketidaksamaan dalam membayar pajak walau
mempunyai penghasilan yang sama namun memiliki kondisi yang berbeda. Penerapan
pemungkutan pajak dengan keadilan sejajar dilakukan guna memperingkas ataupun
mempersingkat proses pungutan pajak. Dari segi keadilan, pungutan pajak ini harus memenuhi
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dasar keadilan. Dasar keadilan tersebut terdapat dalam beberapa teori, yaitu:
1) Teori Asuransi
Pembayaran pajak menurut teori asuransi di ibaratkan seperti pembayaran premi karena
mendapat jaminan dari negara.
2) Teori Kepentingan.
Pembagian beban pajak kepada negara didasarkan pada “kepentingan” atau “perlindungan”
masing-masing orang.
3) Teori Daya pikul.
Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya. Hal ini mengandung makna bahwa
pajak harus di bayarkan sesuai dengan “daya pikul” masing-masing orang.
4) Teori Bakti.
teori ini secara sederhana menyatakan bahwa warga negara membayar pajak karena
baktinya kepada negara
5) Teori Asas Daya Beli. Teori ini berpendapat bahwa fungsi pemungutan pajak adalah
mengambil daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara, kemudian
menyalurkan kembali ke masyarakat dengan maksud untuk memelihara kehidupan
masyarakat dan untuk membawa ke arah tertentu (misal kesejahteraan).

2. Pada Tahun 2020, Khumaedi berpenghasilan netto (penghasilan bruto setelah dikurangi biaya) 250
juta rupiah. Dia menikah tahun 2016 dan mempunyai 3 orang anak laki-laki bernama Ray, Ben dan
Sea. Anak-anaknya menjadi tanggungan Khumaedi, sementara isterinya seorang Ibu rumah
Tangga.
a. Penggolongan pajak dibagi menjadi beberapa kategori, analisislah pajak berdasarkan sifatnya
secara komprehensif!
b. Setelah dapat menganalisis soal 2 (a), selanjutnya cobalah menghitung penghasilan kena pajak
dan jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan Khumaedi pada soal di atas!
Jawab:
a. Pajak menurut sifatnya ada dua, yaitu pajak subjektif dan pajak objektif. Pajak subjektif adalah
pajak yang pengenaannya didaarkan pada keadaan subjeknya. Sedangkan pajak objektif adalah
pajak dikarenakan hanya memperhatikan pada objek pajaknya saja, tanpa memperhatikan
status subjek pajak yang bersangkutan.
b. Penghasilan netto 250.000.000
PTPK
- WP sendiri 15.840.000
- Status Kawin 1.320.000
- Anak 3 3 x 1.320.000 3.960.000
21.120.000
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Penghasilan Kena Pajak 228.880.000


PPh 15% x 228.880.000 34.332.000
Jadi jumlah pajak yang harus dibayar Khumaedi adalah 34.332.000.

3. Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Wilayah Kaltim, menyerahkan kasus pengusaha
pengemplang pajak ke Kejati Kaltim. Negara dirugikan Rp 6,4 miliar dari kasus tersebut. Tim
penyidik DJP telah menetapkan tersangka seorang pengusaha, Kl, sebagai pemilik UD LJA yang
bergerak di bidang perdagangan plywood. Dia membeli plywood dari pabrikan plywood di wilayah
Samarinda antara lain PT HJP, PT SMJ hingga PT PKMB. Penyidikan pengemplang pajak ini turut
melibatkan Ditreskrimsus Polda Kaltim, menetapkan Kl sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal
39 ayat 1 huruf c dan f Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP).
a. Berdasarkan kasus di atas, Pemerintah concern terhadap pengaturan hukum pajak. Untuk itu,
analisislah hukum pajak berdasarkan sifatnya sebagai wujud kepastian hukum pemerintah
dalam penegakan hukum pajak.
b. Dalam hukum formal, sistem apa yang diterapkan dalam perpajakan di Indonesia? Analisislah
secara komprehensif.
Jawab:
a. Pajak memiliki berbagai macam fungsi bagi negara maupun rakyat. Dalam menegakkan hukum
pajak, pemerintah telah menetapkan poin peraturan yang telah dibenahi berkaitan dengan
perpajakan itu sendiri. Hukum pajak bersifat sebagai wujud kepastian hukum pemerintah dalam
penegakan hukum pajak. fungsi dari penegakan hukum pajak yakni bertujuan untuk
meningkatkan angka kepatuhan masyarakat dalam wajib pajak. Selain itu juga membahas hak
keamanan dalam menerima pajak dan memulihkan kerugian dari pendapatan negara.
Penegakan hukum pajak ada dua, yakni pidana bagi pelanggar dan administrasi bagi
keterlambatan pelunasan wajib pajak. Makna hukum pajak sebagai wujud kepastian hukum
pemerintah dalam penegakan hukum pajak berdasarkan UU Nomor. 16 Tahun 2000, akan
memberi dampak rakyat akan memahami dan menaati ketentuan pembayaran pajak yang
berlaku karena merasa sesuai antara hak dan kewajiban yang akan dituai. Maka dari itu, seluruh
rakyat perlu membayar pajak secara tepat waktu agar penggunaan dan pemanfaatan pajak yang
dibayarkan dapat sesuai dengan hukum pajak yang berlaku.
b. Sistem yang diterapkan dalam perpajakan di Indonesia ada tiga, yaitu.
1) Self assessment system
Self assessment system adalah sebuah sistem pemungutan pajak yang membebankan
penentuan besaran pajak yang perlu untuk dibayarkan oleh Wajib Pajak secara mandiri. Bisa
dibilang, Wajib Pajak memiliki peran aktif dalam melakukan penghitungan sekaligus
membayar dan melaporkan pajaknya. Di sini, peran pemerintah adalah sebagai pengawas
dari setiap Wajib Pajak dalam sistem self assessment itu sendiri
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2) Official Assessment System


Sistem pemungutan pajak yang kedua adalah official assessment system. Berbeda dengan
self assessment, sistem pemungutan pajak official assessment membebankan wewenang
dalam menentukan besarnya pajak yang terutang pada petugas perpajakan. Dalam sistem
ini, petugas perpajakan memainkan peran sebagai pihak pemungut pajak. Dengan begitu,
Wajib Pajak berperan pasif dan nilai pajak yang terutang akan diketahui setelah
dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh petugas perpajakan.
3) Withholding System
Withholding system sebagai sistem pemungutan pajak terakhir. Dalam sistem pemungutan
pajak ini, besaran pajak yang harus dibayarkan dihitung oleh pihak ketiga. Adapun pihak
ketiga yang dimaksud di sini bukan merupakan Wajib Pajak dan juga bukan petugas
perpajakan.

4. Pada 2020, Sekretaris Pengadilan Pajak Kementerian Keuangan pernah merilis data angka yang
merangkum jumlah sengketa pajak sepanjang tahun 2014-2020. Data tersebut mencatat, jika
dibandingkan dengan 2019 (15.048 kasus), ada peningkatan jumlah gugatan maupun banding pajak
sebanyak 10,5% (16.634 kasus) pada 2020. Adanya kenaikan jumlah ini lantas dikaitkan dengan
situasi pandemi yang melanda Indonesia pada awal 2020; dengan mayoritas kasus berhasil
dimenangkan oleh wajib pajak (WP) dengan jumlah 4.598 kasus dan dikabulkan sebagian sebanyak
2.282 kasus. Hingga saat ini, masih berlangsung pemeriksaan di Pengadilan Pajak yang diperiksa
oleh Majelis yang terdiri dari 3 orang hakim. (dilansir dari hukumonline.com).
a. Dalam proses persidangan kasus di Pengadilan Pajak, dapat dilakukan melalui pemeriksaan
apa saja? Dalam kasus di atas masuk dalam pemeriksaan apa? Analisis dan kemukakan
argumentasi Anda!
b. Hal-hal apa saja yang mengharuskan dilakukan pemeriksaan cepat oleh Pengadilan Pajak?
Apakah wajib pajak berhak menolak proses pemeriksaan yang diajukan ke pengadilan?
Analisislah dengan cermat!
Jawab:
a. Pemeriksaan dalam persidangan dapat dilakukan dengan du acara, yakni pemeriksaan dengan
acara biasa dan pemeriksaan dengan acara cepat. Dalam kasus tersebut, pemeriksaan yang
dilakukan adalah pemeriksaan dengan acara biasa karena dilakukan oleh majelis yang terdiri
dari tiga hakim serta putusan pengadilan dengan jangka waktu 12 bulan sejak awal diterimanya
banding.
b. Pemeriksaan cepat harus dilakukan pada hal-hal berikut.
1) Sengketat pajak tertentu yang mana tidak terpenuhinya batas waktu mengajukan
gugatan/banding yang ditentukan, menggunakan bahasa Indonesai, dan satu permohonan
gugatan/banding untuk satu keputusan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2) Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu yang ditentukan.


3) Tidak dipenuhinya salah satu persyaratan dalam pembuatan putusan.
4) Terdapat kesalahan tulis/hitung dari putusan pengadilan pajak.
5) Sengketa yang bukan merupakan kompetensi pengadilan pajak.
Dlam pemeriksaan ini, wajib pajak tidak boleh menolak pemeriksaan yang diajukan ke
pengadilan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai