DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 18
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Reforma Agraria ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Tugas ini telah kami susun berdasarkan referensi dari beberapa buku maupun
Internet sehingga mempercepat penyelesaian pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami mohon maaf sekaligus menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan tulisan ini.
Akhir kata, kami berharap semoga tulisan dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap seluruh pembaca dan para penyusunnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN............................................................................................................ 31
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumen Kantor
Lampiran 1. Laporan Redis .................................................................................... 32
Lampiran 2. Surat Keputusan Peneteapan Lokasi ................................................ 44
Lampiran 3. Surat Keputusan Penetapan Petugas Pelaksana Kegiatan
Redistribusi Tanah ........................................................................... 51
Lampiran 4. Rancangan anggaran ........................................................................ 57
Lampiran 5. Peta Keliling ...................................................................................... 58
Lampiran 6. Peta Petunjuk Lokasi ......................................................................... 59
Lampiran 7. Peta Penggunaan Tanah .................................................................. 60
Lampiran 8. Peta Rencana Tata Ruang ................................................................ 61
Lampiran 9 Berita Acara Penelitian Lapang .......................................................... 62
Lampiran 10. Form Seleksi Objek Subjek ............................................................. 65
Lampiran 11. Berita Acara Hasil Sidang Panitia Pertimbangan Landreform ........... 73
Lampiran 12. Surat Usulan Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh
Negara Menjadi Tanah Obyek Redistribusi ...................................... 76
Lampiran 13. Risalah Pengolahan Data Kantor Wilayah ........................................ 77
Lampiran 14. Riwayat Tanah ................................................................................ 82
Lampiran 15. Surat Usulan pegesahan Subjek Redistribusi Tanah ....................... 83
Lampiran 16. Pengesahan Subjek sebagaimana terlampir dalam Lampiran II
Berita Acara Hasil Sidang Panitia Pertimbangan
Landreform Kabupaten/Kota ............................................................. 85
Lampiran 17. Surat Keputusan Penetapan Calon Subjek Redistribusi Tanah
Menjadi Subjek Redistribusi Tanah ................................................. 103
Lampiran 18. Surat Keputusan Redistribusi Tanah ............................................... 106
Lampiran 19. Buku Tanah dan Surat Ukur ............................................................. 118
Dokumen Imajinatif
Lampiran 20. Daftar Hadir Penyuluhan ..................................................................
Lampiran 21. Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah ..............
Lampiran 22. Form Inventarisasi dan Indentifikasi Objek dan Subjek
Redistribusi Tanah ............................................................................
Lampiran 23. Inventarisasi dan Identifikasi Subjek dan Objek................................
Lampiran 24. Sket Bidang Tanah ...........................................................................
Lampiran 25. Form Hasil Pengukuran Bidang .......................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reforma agraria adalah suatu program yang dilaksanakan guna penataan
kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang
lebih berkeadialan melalui Penataan Asrt dan disertai Penataan Akses untuk
kemakmuran rakyat Indonesia. Salah satu kegiatan Reforma Agraria dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan adanya program redistribusi
tanah. Pelaksanaan Redistribusi Tanah merupakan implementasi dari amanat
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
(UUPA), Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah
Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pembagian Tanah
dan Pemberian Ganti Kerugian serta Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018
tentang Reforma Agraria.
Redistribusi Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah
dalam rangka pembagian dan/atau pemberian tanah yang bersumber dari Objek
Redistribusi Tanah kepada Subjek Redistribusi Tanah dengan pemberian tanda bukti
hak (sertipikat).
Tujuan Redistribusi Tanah adalah mengadakan pembagian tanah dengan
memberikan dasar pemilikan tanah sekaligus memberi kepastian hukum hak atas
tanah kepada subjek yang memenuhi persyaratan sehingga dapat memperbaiki serta
meningkatkan keadaan sosial ekonomi subjek redistribusi tanah.
Dalam mata kuliah Reforma Agraria merupakan mata kuliah yang diajarkan
dalam semester 4 program studi Diploma IV Pertanahan. Mata kuliah ini bertujuan
untuk menambah wawasan bagi taruna STPN agar memahami kegiatan RA yang
terjadi di kantor pertanahan. Dalam rangka upaya untuk meningkatkan pemahaman
taruna, para pembimbing memberi tugas untuk memahami kegiatan Redistribusi
Tanah yang dilaksanakan di daerah. Dalam kegiatan ini, kami mengambil lokasi
kegiatan Redistribusi Tanah di Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam dan Desa
Petarikan, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah
dengan target bidang sejumlah 350 bidang.
1
baik proses kegiatannya, syarat-syarat yang diperlukan, maupun dokumen yang
dibutuhkan.
Tujuan dari penyusunan tulisan ini adalah agar kami dapat memahami kegiatan
Redistribusi Tanah yang dilaksanakan di wilayah serta mampu melaksanakannya
sesuai ketentuan yang berlaku ketika dibutuhkan kelak.
Sasaran yang ingin dicapai dari tulisan ini adalah dapat dipahaminya kegiatan
Redistribusi Tanah sesuai dengan ketentuan serta pentunjuk teknis yang ada.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Redistribusi Tanah adalah sebagai berikut:
1. TAP Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber
Daya Alam;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1958 tentang Penghapusan Tanah-Tanah
Partikelir (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1571);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2043);
4. Undang-Undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah
Pertanian (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 174, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2117);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian
Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 280);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964 tentang Perubahan dan Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian
Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 112);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3696);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4385);
10. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria (Lembaran
Negara Tahun 2018 Nomor 172);
2
11. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang (Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 83);
12. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2020 Nomor 84);
13. Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pelaksanaan Landreform;
14. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
15. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2011 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan
Pendaftaran Tanah Tertentu sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013
tentang Perubahan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak
Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah Tertentu;
16. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengendalian Penguasaan Tanah Pertanian;
17. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap;
18. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
19. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
20. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 17
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dan Kantor Pertanahan;
21. Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor SK.30/Ka/1962 tentang
Penegasan Tanah-Tanah yang akan Dibagikan dalam rangka Pelaksanaan
Landreform sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf d Peraturan Pemerintah
Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian
Ganti Kerugian;
22. Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor SK.35/Ka/1962 tentang
Pelaksanaan Penguasaan Tanah Pertanian Absentee;
3
23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan
Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980 tentang Perincian Tugas dan Tata
Kerja Pelaksanaan Landreform;
24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 1984 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembayaran Ganti Kerugian Tanah Kelebihan Maksimum dan Guntai
(Absentee) Objek Redistribusi Landreform;
25. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4
Tahun 1992 tentang Penyesuaian Harga Ganti Rugi Tanah Kelebihan Maksimum
dan Absentee/Guntai;
26. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11
Tahun 1997 tentang Penertiban Tanah-Tanah Objek Redistribusi Landreform;
27. Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 4/SE/I/2015 tentang Batasan Usia Dewasa Dalam Rangka Pelayanan
Pertanahan.
4
BAB II
TAHAPAN KEGIATAN
Tahapan kegiatan ini adalah proses tahapan secara umum, yang diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun 2021.Kegiatan Redistribusi tanah secara
garis besar terdiri dari rangkaian kegiatan yang terdiri dari Persiapan dan Perencanaan
serta Kegiatan Redistribusi Tanah itu sendiri, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
5
Persiapan dan perencanaan kegiatan dilaksanakan melalui Rapat koordinasi yang
dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional selaku
penanggungjawab kegiatan diikuti oleh seluruh Kepala Bidang Penataan dan
Pemberdayaan, Kepala Bidang Survei dan Pemetaan, Kepala Bidang Penetapan Hak
dan Pendaftaran, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional, Koordinator yang membidangi Landreform pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional, Kepala Kantor Pertanahan serta Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kantor Pertanahan dan Kepala Seksi yang terkait dengan kegiatan redistribusi tanah
pada Kantor Pertanahan. Secara singkat, hal-hal yang dibahas dalam rapat koordinasi
dapat dikihat pada bagan berikut:
Rapat Koordinasi
Penetapan Lokasi
Penetapan Organsisasi
Pelaksana dan Panitia
Pertimbangan Landreform
6
ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penetapan lokasi redistribusi
tanah adalah sebagai berikut :
1) Lokasi Redistribusi tanah harus dipastikan dalam kondisi clean and clear;
2) Lokasi yang akan ditetapkan tidak masuk dalam kawasan hutan, penguasaan
pihak dengan hak atas tanah tertentu (HGU, HPL, dll) dan tidak tumpang tindih
dengan lokasi kegiatan pertanahan lainnya (lokasi prona, konsolidasi tanah,
dll);
3) Sesuai dengan arahan dan fungsi tata ruang yang ada, kecuali untuk objek
yang merupakan hasil inventarisasi dan verifikasi PPTKH (Penyelesaian
Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan) yang berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah
dalam Kawasan Hutan Pasal 31, pemberian hak atas tanahnya dapat
diberikan tanpa menunggu perubahan tata ruangnya;
4) Apabila terjadi perubahan lokasi, maka surat keputusan penetapan lokasi
tersebut harus segera direvisi dengan menyampaikan lokasi baru pada
Direktorat Jenderal Penataan Agraria dan alasan perubahannya;
5) Surat Keputusan Penetapan Lokasi oleh Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional;
6) Lokasi kegiatan redistribusi tanah dimungkinkan berdampingan/berbatasan
(tidak overlap) dengan lokasi kegiatan PTSL dalam satu wilayah desa yang
sama, baik pada tahun kegiatan yang bersamaan ataupun berbeda;
7) Terhadap lokasi kegiatan Redistribusi Tanah yang berasal dari K3 PTSL dapat
dilaksanakan sepanjang subjek dan objeknya sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma
Agraria.
d. Penetapan Organisasi Pelaksana dan Panitia Pertimbangan Landreform
Organisasi Pelaksana adalah satuan tugas yang anggotanya berasal dari
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan setempat
dan/atau Dapat berasal dari Kantor Pertanahan terdekat. Kantor Pertanahan Wajib
membentuk Panitia Pertimbangan Landreform.
Petugas pelaksana ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dengan meminta usulan dari Kepala Kantor Pertanahan.
7
B. Redistribusi Tanah
Penerbitan Surat
Sidang Panitia
Keputusan Penetapan Objek
Pertimbangan
Redistribusi dan Subjek
Landreform
Tanah
Pembukuan Hak
dan Penerbitan
Sertipikat
8
2) manfaat kegiatan redistribusi;
3) tahapan kegiatan redistribusi;
4) biaya kegiatan redistribusi;
5) hak dan kewajiban calon penerima redistribusi tanah, antara lain:
• Kewajiban calon penerima redistribusi tanah menunjukkan batas
bidang tanahnya;
• Membentuk kelompok masyarakat/kelompok tani/gabungan
kelompok tani dihadapan dan disahkan notaris bagi calon penerima
Hak Milik Bersama dengan menyatakan persetujuan kelompok untuk:
➢ Menunjuk nama (satu orang) yang namanya akan dicantumkan
dalam kolom nama pemegang hak dalam buku tanah dan
sertipikat, contoh (Aisyah, dkk);
➢ Tidak mengalihkan hak atas tanah.
• Melengkapi data-data identitas diri serta bukti-bukti penguasaan tanah
(jika ada) untuk kepentingan pemberkasan;
• Membuat surat pernyataan sesuai kepentingannya.
e. Membuat Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah.
2. Identifikasi Objek dan Subjek
Inventarisasi objek dan subjek adalah kegiatan pengumpulan data objek dan
subjek untuk mendapatkan data calon objek redistribusi tanah, baik pertanian
maupun non pertanian serta data subjek calon penerima tanah dalam rangka
pemberian hak atas tanah atau Hak Pengelolaan (HPL).
Identifikasi objek dan subjek adalah kegiatan penelaahan data yang
didapatkan dari hasil inventarisasi objek dan subjek untuk memastikan objek dan
subjek redistribusi tanah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kegiatan inventarisasi dan identifikasi objek dan subjek meliputi:
a. Mengumpulkan data sekunder terkait data penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah yang dapat bersumber daridata dan
peta monografi desa, data dan peta administrasi desa, data dan peta rencana
tata ruang, data dan peta kawasan hutan, data dan peta penggunaan tanah,
Surat Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan bila berasal dari pelepasan
kawasan hutan, Surat Keputusan Tanah Cadangan Umum Negara bila
merupakan pendayagunaan tanah terlantar, Surat Keputusan Pelepasan Hak
Atas Tanah apabilaberasal dari Hak Guna Usaha dan data terkait lainnya dari
berbagai sumber yang ada (seperti Badan Pusat Statistik, Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, Balai Pemantapan Kawasan Hutan, Dinas
9
Pertanian dan Perkebunan, dll);
b. Membuat sket rencana lokasi redistribusi tanah;
c. Mengadakan inventarisasi objek dan subjek mengenai penguasaan, batas-
batas bidang tanah, penggunaan tanah, serta kesesuaian dengan rencana
tata ruang.
d. Melakukan pengolahan data serta meneliti objek dan subjek yang memenuhi
persyaratan untuk ditetapkan menjadi objek dan subjek redistribusi serta
menyiapkan datanya untuk keperluan penelitian lapang.
e. Mengidentifikasi data para calon penerima redistribusi tanah antara lain kartu
identitas, kartu keluarga, surat pernyataan dari calon penerima redistribusi
tanah yang menyatakan bahwa tanah yang telah dimiliki dan akan diterima
tidak melebihi batas maksimum kepemilikan tanah, kesanggupan calon
penerima redistribusi tanah untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan
dalam surat keputusan pemberian hak (redistribusi tanah), serta dokumen
pendukung atas tanah yang telah dimiliki.
f. Penentuan objek calon lokasi redistribusi tanah mengacu pada ketentuan
Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan Presiden Nomor
86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria. Dalam keadaan tertentu yang
menurut pertimbangan Kepala Kantor Pertanahan pemberian hak kepada
subjek TORA akan dilakukan penataan kembali penguasaan dan pemilikan
tanah (tanda batas) penguasaan fisik lokasi.
g. Ketentuan lebih lanjut terhadap calon objek redistribusi tanah khususnya
sebagaimana diatur pasal 7 huruf i angka 4 adalah tanah negara yang sudah
dikuasai masyarakat dan dilakukan penataan di atasnya, melalui kegiatan
penyusunan desain penataan penguasaan dan pemilikan serta kesepakatan
calon penerima.
h. Penentuan subjek calon penerima redistribusi tanah mengacu pada ketentuan
Pasal 12 Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.
i. Dalam rangka sertipikasi hak atas tanah yang berasal dari pelepasan
kawasan hutan, jika terdapat perbedaan subjek calonpenerima hak atas tanah
dan objek bidang tanah dengan yang ada dalam Surat Keputusan Menteri
Kehutanan dan Lingkungan Hiduptentang Pelepasan Kawasan Hutan maka
yang digunakan adalah daftar subjek dan objek hasil inventarisasi dan
indentifikasi dalam rangka Redistribusi Tanah.
Dalam kegiatan inventarisasi objek dan subjek juga perlu digali informasi nilai
10
tanah setempat serta data penghasilan calon penerima tanah. Data tersebut
nantinya dapat digunakan untuk menghitung peningkatan kesejahteraan penerima
tanah setelah diadakan kegiatan Redistribusi Tanah. Dalam hal tertentu apabila
dimungkinkan sebelum redistribusi tanah dilakukan penataan penggunaan tanah
yang berkeadilan.
Kegiatan inventarisasi dan identifikasi objek dan subjek dilaksanakan oleh
Satuan Tugas Inventarisasi dan Identifikasi dengan mengisi form inventarisasi dan
identifikasi yang dilengkapi dengan sket bidang tanah hasil inventarisasi dan
identifikasi.
3. Pengukuran dan Pemetaan
Kegiatan pengukuran dan pemetaan dilaksanakan sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah jo. Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah dengan tujuan untuk mendapatkan batas terluar objek
redistribusi tanah dan batas-batas objek bidang tanah.
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam kegiatan pengukuran dan
pemetaan antara lain :
a. Pengukuran dan pemetaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan teknis
yang berlaku di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
b. Pengukuran dan pemetaan dilaksanakan terhadap bidang-bidang tanah hasil
kegiatan inventarisasi dan identifikasi yang tertuang dalam sket bidang tanah.
c. Pengukuran dan pemetaan dilaksanakan oleh Satuan Tugas Pengukuran dan
Pemetaan yang dapat berasal dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional, Kantor Pertanahan, Surveyor Berlisensi dan tenaga yang kompeten
(salah satunya yang sudah dididik dalam Pengukuran Pemetaan bagi Non
Petugas Ukur - PPNPU).
d. Hasil pengukuran dan pemetaan terhadap objek Redistribusi Tanah yang
berasal dari pelepasan kawasan hutan dapat berbeda dengan rincian luasan
bidang yang ada dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan
Hidup tentang Pelepasan Kawasan Hutan, sepanjang bidangnya tidak keluar
dari area yang dilepaskan serta tidak mengubah luas keseluruhan pelepasan
sebagian kawasan hutan.
11
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan pemetaan Hak Milik
Perorangan adalah sebagai berikut:
a. Dilaksanakan untuk tiap-tiap bidang tanah yang akan diredistribusikan kepada
masing-masing calon penerima.
b. Hasil pengukuran dan pemetaan terhadap batas-batas bidang tanah
merupakan peta bidang tanah beserta Nomor Identifikasi Bidang (NIB) akan
dipergunakan sebagai dasar penerbitan Surat Keputusan Redistribusi Tanah.
Nomor Identifikasi Bidang (NIB) hasil dari kegiatan pengukuran dan pemetaan
bidang tanah selanjutnya ditambahkan dalam form.
c. Hasil pemetaan terhadap batas terluar objek redistribusi tanah dijadikan peta
keliling, selanjutnya dipergunakan sebagai lampiran Surat Keputusan
Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah
Objek Redistribusi.
d. Disamping Peta Keliling, juga dibuat Peta Petunjuk Lokasi, Peta Penggunaan
Tanah, dan Peta Rencana Tata Ruang.
e. Peta Keliling, Peta Petunjuk Lokasi, Peta Penggunaan Tanah dan Peta
Rencana Tata Ruang disajikan dengan skala yang disesuaikan serta
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat lain yang ditunjuk
dan digunakan sebagai salah satu bahan penelitian lapang oleh Panitia
Pertimbangan Landreform.
12
d. Disamping Peta Bidang, juga dibuat Peta Petunjuk Lokasi, Peta Penggunaan
Tanah, dan Peta Rencana Tata Ruang.
e. Peta Keliling, Peta Petunjuk Lokasi, Peta Penggunaan Tanah dan Peta
Rencana Tata Ruang disajikan dengan skala yang disesuaikan serta
ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang
berlaku, dan digunakan sebagai salah satu bahan penelitian lapang oleh
Panitia Pertimbangan Landreform.
f. Dalam keadaan tertentu Kepala Kantor Wilayah atas persetujuan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional agar TORA dapat
diberikan terlebih dahulu ke Bank Tanah dengan HPL dan selanjutnya
ditetapkan pemberian terhadap perorangan atau Hak Milik Bersama.
4. Sidang Panitia Pertimbangan Landreform
Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten/Kotamadya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980
tentang Organisasi dan Tata Kerja Penyelenggaraan Landreform, yang terdiri
atas:
a. Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah, sebagai Ketua merangkapAnggota;
b. Kepala Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya, sebagai Wakil Ketua
merangkap Anggota;
c. Seorang Pejabat Pamongpraja yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota madya
Kepala Daerah, sebagai Anggota;
d. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Resort Kepolisian
Kabupaten/Kotamadya, sebagai anggota;
e. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kotamadya, sebagai Anggota;
f. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Dinas PekerjaanUmum seksi
yang bersangkutan, sebagai Anggota;
g. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Koperasi
Kabupaten/Kotamadya, sebagai Anggota;
h. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pembangunan Desa
Kabupaten/Kotamadya, sebagai Anggota;
i. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Sosial Politik
Kabupaten/Kotamadya, sebagai Anggota;
j. Seorang wakil yang ditunjuk oleh Dewan Pimpinan Cabang Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten/Kotamadya, sebagai Anggota;
13
k. Seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Balai Pemantapan Kawasan
Hutan atau Dinas Kehutanan setempat, sebagai Anggota.
15
Kepala Kantor Pertanahan untuk diusulkan penetapan objeknya. Format
surat usulan sebagaimana contoh pada Lampiran 17 atau Lampiran 18.
b. Setelah usulan diterima, selanjutnya Bidang Penataan Pertanahan Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional membuat Risalah Pengolahan Data
berdasarkan usulan dari Kantor Pertanahan, hasil penelitian lapang dan
riwayat tanah.
c. Berdasarkan Risalah Pengolahan Data tersebut, selanjutnya Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional menerbitkan Surat
Keputusan Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara
Menjadi Tanah Objek Redistribusi dengan dilampirkan Peta Keliling.
Format Surat Keputusan Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung
Oleh Negara Menjadi Tanah Objek Redistribusi.
d. Penetapan objek Redistribusi Tanah terhadap lokasi yang berasal dari
Tanah Objek Landreform Lama tidak diperlukan lagi sepanjang tidak ada
perubahan objek. Jika terjadi perubahan objek maka ditetapkan ulang
dengan mengacu Format Surat Keputusan Penetapan Tanah Yang
Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah Objek Redistribusi Yang
Berasal Dari Tanah Objek Landreform Lama.
e. Dalam rangka pemberian Hak Milik Bersama, Surat Keputusan
Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah
Objek Redistribusi ditambahkan diktum yang menyatakan bahwa objek
redistribusi tanah akan diberikan hak milik bersama kepada daftar calon
subjek penerima redistribusi tanah.
2. Penetapan Subyek
Penetapan subjek redistribusi tanah dilaksanakan melalui Pengesahan
Lampiran Berita Acara Sidang Panitia Pertimbangan Landreform oleh
Bupati/Walikota.
16
Pertanahan.
b. Naskah Surat Keputusan Redistribusi Tanah
c. Terhadap Tanah Objek Landreform yang berasal dari tanah kelebihan
maksimum atau absentee/guntai dan telahdiredistribusikan, tetapi penerima
redistribusinya setelah jangka waktu 15 tahun tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana tercantum dalam surat keputusan redistribusi tanahnya
dilaksanakan dengan cara redistribusi tanah.
d. Dalam rangka pemberian Hak Milik Bersama, dalam lampiran Surat
Keputusan Redistribusi Tanah Hak Milik Bersama ditambahkan “nama dan
luas tanah yang diberikan kepada masing- masing subjek penerima”.
Lampiran Surat Keputusan Redistribusi Tanah Hak Milik Bersama
menyesuaikan banyaknya jumlah bidang tanah (NIB) yang
dibagikan/diberikan.
e. Penomoran sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
f. Dalam Surat Keputusan Redistribusi Tanah wajib dicantumkan: “Bidang-
bidang tanah yang diberikan dengan hak milik dalam surat keputusan ini
tidak dapat dialihkan baik sebagian atau seluruhnya, kecuali kepada
pihak yang memenuhi persyaratan dengan ijin tertulis dari Kepala
Kantor Pertanahan dan/atau merupakan jaminan yang digunakan
untuk pelunasan pinjaman kepada lembaga keuangan”.
g. Dalam Surat Keputusan Redistribusi Tanah Hak Milik Bersama wajib
dicantumkan: “Bidang-bidang tanah yang diberikan dengan Hak Milik
Bersama dalam surat keputusan ini tidak dapat dialihkan baik sebagian
atau seluruhnya, kecuali kepada pihak yang memenuhi persyaratan
dengan ijin tertulis dari Menteri dan/atau merupakan jaminan yang
digunakan untuk pelunasan pinjaman kepada lembaga keuangan”.
17
a. Pembukuan hak dan penerbitan sertipikat dilaksanakan sesuai Ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah jo.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Pelaksanaan Ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, dengan mempertimbangkan pemenuhan kewajiban yang
tercantum dalam Surat Keputusan Redistribusi Tanah.
b. Pelarangan pemindahan hak milik perorangan sebagaimana telah
dicantumkan dalam Surat Keputusan Redistribusi Tanah, dicantumkan
kembali dalam kolom petunjuk dalam Buku Tanah dan Sertipikat, sebagai
berikut: “Hak milik ini tidak dapat dialihkan baik sebagian atau
seluruhnya, kecuali kepada pihak yang memenuhi persyaratan dengan
ijin dari Kepala Kantor Pertanahan dan/atau merupakan jaminan yang
digunakan untuk pelunasan pinjaman kepada lembaga keuangan”.
c. Pelarangan pemindahan hak milik bersama sebagaimana telah dicantumkan
dalam Surat Keputusan Redistribusi Tanah, dicantumkan kembali dalam
kolom petunjuk dalam Buku Tanah dan Sertipikat, sebagai berikut: “Hak milik
ini tidak dapat dialihkan baik sebagian atau seluruhnya, kecuali kepada
pihak yang memenuhi persyaratan dengan ijin dari Menteri dan/atau
merupakan jaminan yang digunakan untuk pelunasan pinjaman kepada
lembaga keuangan”.
d. Terhadap objek yang berasal dari kelebihan maksimum atau absentee,
sertipikat dapat diterbitkan apabila penerima redistribusi tanah telah
memenuhi kewajiban membayar harga tanah sesuai peraturan perundangan.
e. Apabila subjek penerima redistribusi tanah tidak atau belum mampu
membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), maka
tetap dapat diterbitkan sertipikat hak atas tanahnya dan yang bersangkutan
wajib membuat surat pernyataan BPHTB terhutang.
f. Cara pencatatan subjek penerima redistribusi tanah dalam rangka pemberian
Hak Milik Bersama adalah sebagai berikut:
1. Dalam lembar pendaftaran pertama di buku tanah dan sertipikat ditulis
nama satu orang yang ditunjuk oleh kelompok dan kawan-kawan, contoh
(Aisyah, dkk);
2. Dalam lembar pendaftaran peralihan hak, pembebanan dan pencatatan
lainnya, pada kolom nama yang berhak dan pemegang hak lain-lainnya
di buku tanah maupun sertipikat ditulis seluruh nama anggota kelompok
dilengkapi dengan luas bagian tanah masing-masing anggota kelompok.
18
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas terkait kegiatan Redistribusi Tanah yang dilaksanakan
di Kabupaten Sukamara. Kegiatan Redistribusi Tanah ini dilaksanakan pada tahun 2021.
Kegiatan ini dilanksanakan di Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam dan Desa Petarikan,
Kecamatan Sukamara.
Dalam kegiatan Redistribusi Tanah hal yang perlu menjadi perhatian adalah hal-hal
yang terkait pada redistribusi tanah, seperti objek redistribusi tanah, subjek redistribusi
tanah, proses setiap kegiatan, dan lain sebagainya. Berikut pembahasan terkait hal-hal
tersebut, terutama pada Kabupaten Sukamara.
19
2) tanah dalam kawasan hutan yang telah dikuasai oleh masyarakat dan telah
diselesaikan penguasaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
e. tanah Negara bekas tanah terlantar yang didayagunakan untuk kepentingan
masyarakat dan negara melalui Reforma Agraria;
f. tanah hasil penyelesaian Sengketa dan Konflik Agraria;
g. tanah bekas tambang yang berada di luar kawasan hutan;
h. tanah timbul;
i. tanah yang memenuhi persyaratan penguatan hak rakyat atas tanah, meliputi:
1) tanah yang dihibahkan oleh perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial
dan/atau lingkungan;
2) tanah hasil konsolidasi yang subjeknya memenuhi kriteria Reforma Agraria;
3) sisa tanah sumbangan tanah untuk pembangunan dan tanah pengganti biaya
pelaksanaan Konsolidasi Tanah yang telah disepakati untuk diberikan kepada
pemerintah sebagai TORA; atau
4) Tanah Negara yang sudah dikuasai masyarakat.
j. tanah bekas hak erpacht, tanah bekas partikelir dan tanah bekas eigendom yang
luasnya lebih dari 10 (sepuluh) bauw yang masih tersedia dan memenuhi
ketentuan perundang-undangan sebagai objek redistribusi; dan
k. tanah kelebihan maksimum, tanah absentee, dan tanah swapraja/bekas swapraja
yang masih tersedia dan memenuhi ketentuan perundang-undangan sebagai
objek redistribusi tanah.
Objek dalam kegiatan redistribusi tanah yang dilaksanakan di Kabupaten
Sukamara ini berasal dari tanah negara yang dikuasai oleh masyarakat yang berasal
dari pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan kelapa sawit atas nama Koperasi
Mitra Tani Sejahtera dan tanah negara lainnya dengan luas 571,07 Ha. Arahan
penggunaan tanah dari lahan tersebut adalah Hutan Produksi yang dapat Di Konversi
berdasarkan Perda No.14 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sukamara tahun 2012-2032. Berdasarkan hal tersebut, tanah ini sesuai
dengan poin d dari pasal 7 Perpres No.86 Tahun 2018 ini.Dengan demikian, tanah
tersebut dapat dijadikan sebagai objek redistribusi tanah.
Tanah tersebut akan diredistribusikan kepada 136 KK dengan total 188 bidang
dengan tanah di Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam dan 90 KK dengan total 140
bidang dengan tanah di desa Petarikan, Kecamatan Sukamara. Luasan yang diberikan
kepada subjek redistribusi tanah tidak ada luasan yang melebihi batas yang telah
ditentukan dalam Pasal 9 Perpres No.86 Tahun 2018, yakni seluas 5 Ha.
20
B. Subjek Redistribusi Tanah
Subjek redistribusi tanah adalah pihak yang dapat memanfaatkan tanah sesuai dengan
izin penggunaan dan pemanfaatan yang telah ditetapkan. Adapun subjek redistribusi
tanah dapat berupa perorangan, kelompok masyarakat dengan hak kepemilikan
bersama, dan badan hukum. Subjek redistribusi tanah dalam rangka reforma agraria
ini diatur dalam pasal 12 Perpres No.86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria. Adapun
syarat untuk subjek perorangan adalah sebagai berikut.
a. Warga Negara Indonesia;
b. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau sudah menikah; dan
c. bertempat tinggal di wilayah objek redistribusi tanah atau bersedia tinggal di
wilayah objek redistribusi tanah.
Adapun kriteria pekerjaan yang dapat menjadi subjek redistribusi tanah adalah:
a. petani gurem yang memiliki luas tanah 0,25 (nol koma dua lima) hektare atau lebih
kecil dan/atau petani yang menyewa tanah yang luasannya tidak lebih dari 2 (dua)
hektare untuk diusahakan di bidang pertanian sebagai sumber kehidupannya;
b. petani penggarap yang mengerjakan atau mengusahakan sendiri tanah yang
bukan miliknya;
c. buruh tani yang mengerjakan atau mengusahakan tanah orang lain dengan
mendapat upah;
d. nelayan kecil yang melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, baik yang tidak menggunakan kapal penangkap ikan maupun
yang menggunakan kapal penangkap ikan berukuran paling besar 10 (sepuluh)
Gross Tonnage (GT);
e. nelayan tradisional yang melakukan penangkapan ikan di perairan yang
merupakan hak perikanan tradisional yang telah dimanfaatkan secara turun-
temurun sesuai dengan budaya dan kearifan lokal;
f. nelayan buruh yang menyediakan tenaganya yang turut serta dalam usaha
penangkapan ikan;
g. pembudi daya ikan kecil yang melakukan pembudidayaan ikan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari;
h. penggarap lahan budi daya yang menyediakan tenaganya dalam pembudidayaan
ikan;
21
i. petambak garam kecil yang melakukan usaha pergaraman pada lahannya sendiri
dengan luas lahan paling luas 5 (lima) hektare, dan perebus garam;
j. penggarap tambak garam yang menyediakan tenaganya dalam usaha
pergaraman;
k. guru honorer yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil, serta digaji secara
sukarela atau per jam pelajaran, atau bahkan di bawah gaji minimum yang telah
ditetapkan secara resmi, yang tidak memiliki tanah;
l. pekerja harian lepas yang melakukan pekerjaan tertentu yang dalam hal waktu,
volume, dan upahnya didasarkan pada kehadiran, yang tidak memiliki tanah;
m. buruh yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain, yang
tidak memiliki tanah;
n. pedagang informal yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang atau
jasa, dengan kemampuan modal yang terbatas yang dilakukan cenderung
berpindah-pindah serta berlokasi di tempat umum, tidak mempunyai legalitas
formal serta tidak memiliki tanah;
o. pekerja sektor informal yang bekerja dalam hubungan kerja sektor informal dengan
menerima upah dan/atau imbalan dan tidak memiliki tanah;
p. pegawai tidak tetap yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna
melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis
profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
organisasi yang tidak memiliki tanah;
q. pegawai swasta dengan pendapatan dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak dan
tidak memiliki tanah;
r. Pegawai Negeri Sipil paling tinggi golongan III/a yang tidak memiliki tanah;
s. anggota Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia
berpangkat paling tinggi Letnan Dua/Inspektur Dua Polisi atau yang setingkat dan
tidak memiliki tanah; atau
t. pekerjaan lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Untuk kepemilikan bersama atas tanah hasil redistribusi dapat diberikan kepada
gabungan dari orang-perseorangan yang membentuk kelompok, berada dalam satu
kawasan tertentu serta memenuhi persyaratan untuk diberikan objek redistribusi
tanah. Adapun untuk badan hukum, harus berbentuk
a. koperasi, perseroan terbatas, atau yayasan, yang dibentuk oleh Subjek Reforma
Agraria orang perseorangan atau kelompok masyarakat dengan Hak Kepemilikan
Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b; atau
b. badan usaha milik desa.
22
Penetapan subjek penerima redistribusi tanah di Kabupaten Sukamara ini dilakukan
setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh Panitia Pertimbangan Landreform atas
permohonan yang telah diajukan. Setelah dilakukan penelitian atas calon subjek ini,
panitia akan mengajukan usulan untuk kemudian diterbitkan surat keputusan atas
subjek redistribusi tanah. Dalam pelaksanaan redistribusi tanah Kabupaten Sukamara
terdapat beberapa masalah terkait subjek yang ada, yakni terdapat 16 peserta yang
tidak dapat divalidasi dan karena masih KTP Luar Pulau, maka Kantor Pertanahan
tidak dapat berkomunikasi dengan Kabupaten/Kota peserta Redistribusi untuk
melakukan validasi KTP dan 6 peserta meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris.
Dikarenakan hal tersebut maka tidak dapat dilakukan tindakan penyelesaian,
sehingga redistribusi tanah tidak mencapai target.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan redistribusi tanah yang dilaksanakan di Kabupaten Sukarama pada
tahun 2021 selesai pada bulan Desember berdasarkan pelaporan redistribusi tanah
yang diajukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sukarama. Kegiatan telah
dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang ada. Laporan kegiatan
redistribusi tanah Kabupaten Sukarama tahun anggaran 2021 akan dicantumkan
dalam Lampiran 1. Dalam pelaksanaan redistribusi tanah yang mengacu pada Juklak
23
Landreform 2021, secara garis besar terdapat delapan tahapan dalam pelaksanaan
redistribusi tanah. Secara garis besar, tahapan beserta output/dokumen yang
dihasilkan/diperlukan dalam setiap tahapan dapat dijelaskan pada bagan berikut:
Bagan Tahapan Datail Kegiatan Redistribusi Tanah
Adapun tahap pelaksanannya adalah sebagai berikut.
1. Persiapan dan Perencanaan
Persiapan dan perencanaan diselenggarakan dengan tujuan agar penetapan lokasi
(objek) dan penetapan subjek serta tahapan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai
dengan target dan jadwal kegiatan yang ditetapkan. Kegiatan pada tahap ini adalah
dengan melakukan rapat koordinasi untuk membahas mengenai target kegiatan
redistribusi, penyusunan jadwal, penetapan lokasi, dan penetapan Organisasi
Pelaksana serta Panitia Pertimbangan Landreform. Output dari kegiatan ini adalah
SK penetapan lokasi yang terdapat pada Lampiran 2 dan SK penetapan petugas
pelaksana kegiatan redistribusi tanah pada Lampiran 3. SK penetapan lokasi
ditetapkan oleh Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun panitia
pelaksana yang bertugas diusulkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara
dan ditetapkan oleh Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan guna memberi informasi kepada masyarakat tentang
kegiatan redistribusi tanah. Kegiatan penyuluhan di Kabupaten Sukamara
dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Agustus tahun 2021. Pada tahap ini, sasaran
yang harus dicapai petugas adalah masyarakat dapat memahami kegiatan
redistribusi tanah yang dilaksanakan. Pada tahap ini diperlukan Daftar Hadir
Penyuluhan pada Lampiran 20 dan Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan
Redistribusi Tanah pada Lampiran 21.
3. Identifikasi dan Inventarisasi Objek dan Subjek
Identifikasi objek dan subjek adalah kegiatan penelaahan data yang didapatkan
dari hasil inventarisasi objek dan subjek untuk memastikan objek dan subjek
redistribusi tanah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tahap ini diperlukan
formulir inventarisasi dan identifikasi objek dan subjek redistribusi tanah dengan
pengisian yang valid dan tepat. Formulir tersebut akan diisi oleh calon subjek
penerima redistrisbusi tanah. Sebelum mengisi formulir, masyarakat
mempersiapkan terlebih dahulu dokumen apa saja yang dibutuhkan. Tahap ini
perlu diperhatikan karena mempengaruhi keberhasilan kegiatan redistribusi tanah
agar dapat mencapai sasaran yang tepat. Selain formulir identifikasi dan
inventarisasi, diperlukan pula sket bidang tanah untuk memetakan bidang mana
24
saja yang merupakan objek redistribusi tanah. Tahap Inventarisasi dan Identifikasi
Objek dan Subjek ini pada dasarnya dapat tidak dilakukan, apabila objek
redistrisbusi dulunya sudah pernah dilakukan IP4T atau data IP4T yang dimiliki
sudah lengkap. Kegiatan identifikasi dan inventarisisi objek dan subjek redistribusi
tanah ini dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan Agustus tahun 2021. Formulir
Identifikasi dan Inventarisasi Objek dan Subjek terdapat pada Lampiran 21 dan
sket bidang tanah terdapat pada Lampiran 23.
4. Pengukuran dan Pemetaan
Kegiatan pengukuran dan pemetaan redistribusi tanah dilaksanakan oleh petugas
ukur yang telah ditunjuk dalam SK Penetapan Petugas Pelaksana Kegiatan
Redistribusi Tanah. Kegiatan Pemetaan dan Pengukuran ini menghasilkan
beberapa peta, antara lain Peta Keliling, Peta Petunjuk Lokasi, Peta Penggunaan
Tanah, da Peta Rencana Tata Ruang. Pada tahap pengukuran dan pemetaan ini
juga diperlukan formulir pengukuran. Pengukuran dan pemetaan pada Kabupaten
Sukamara dilaksanakan pada munggu ke-4 Agustus hingga minggu pertama
September tahun 2021.
5. Sidang Panitia Pertimbangan Landreform (PPL)
Tahap ini dilaksanakan untuk menyeleksi subjek mana saja yang dapat ditetapkan
sebagai subjek penerima redistribusi tanah atau dengan kata lain untuk
memastikan apakah subjek-subjek yang mengajukan permohonan telah memenuhi
persyaratan. Dasar yang digunakan oleh Panitia Pertimbangan Landreform dalam
kegiatan seleksi subjek dan objek terdapat pada Berita Acara Penelitian Lapang.
Dari hasil siding PPL, akan disusun form seleksi objek subjek yang tersusun
berdasarkan identifikasi objek dan subjek secara keseluruhan. Berita acara
Penelitian Lapang PPL terdapat pada Lampiran 8, Form Seleksi Objek Subjek
terdapat pada Lampiran 9, dan Berita Acara sidang PPL terdapat pada Lampiran
10. Kegiatan sidang ini dilaksanakan pada minggu kedua dan ketiga bulan
September tahun 2021.
6. Penetapan Objek dan Subjek Redistribusi Tanah
Berita acara hasil sidang PPL disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah
ATR/BPN Provinsi Kalimantan Tengah untuk diusulkan penetapan tanah Negara
yang dikuasai masyarakat menajdi tanah objek redistribusi. Beberapa dokumen
yang dihasilkan pada dokumen ini adalah Surat Usulan Penetapan Tanah Yang
Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah Obyek Redistribusi (Perorangan),
Risalah Pengolahan Data Kantor Wilayah, Riwayat Tanah, Surat Keputusan
Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah Objek
25
Redistribusi (Perorangan), Surat Usulan Pengesahan Subjek Redistribusi Tanah,
dan Pengesahan Subjek. Kegiatan penetapan objek dan subjek ini di Kabupaten
Sukamara dilaksanakan pada minggu keempat bulan September dan minggu
kedua bulan Oktober tahun 2021.
7. Penerbitan SK Redistribusi Tanah
Surat ini dibuat berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi
Kalimantan Tengah tentang Penetapan Objek dan SK Bupati Kabupaten Sukamara
tentang Penetapan Subjek. Dokumen yang dihasilkan pada tahap ini adalah SK
Redistribusi Tanah yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Mempawah. SK diterbitkan pada minggu ketiga bulan Oktober.
8. Pembukuan Hak dan Sertipikat Tanah
Sesuai peraturan perundangan yang berlaku, setelah diterbitkan SK Redistribusi
Tanah maka wajib untuk dilakukan pembukuan hak dan penerbitan sertifikat di
Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara dalam rangka pemeliharaan data
pertanahan. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke empat bulan Oktober.
D. Analisis Dokumen
Pada bagian ini, kami memperoleh beberapa data yang didapatkan dari Kantor
Pertanahan Kabupaten Sukamara untuk kegiatan redistribusi tanah. Namun, tidak
semua dokumen yang ada dapat kami peroleh. Pada bagian ini, kami akan melakukan
analisis atas dokumen yang kami peroleh dengan melihat pada aturan Juknis
Redistribusi Tanah tahun 2021. Sementara itu, untuk dokumen yang menurut kami
diperlukan, namun tidak kami dapatkan, akan kami lampirkan pada lampiran yang
terpisah.
Berikut analisis kesesuaian format dokumen yang diperoleh dengan Juknis
Redistribusi Tanah tahun 2021.
Lampiran
Identitas Lampiran Kesesuaian
Ke-
Secara umum isi yang dibahas sesuai
Laporan Redistribusi Tanah dengan juknis, namun sistematika
1 Tahun Anggaran 2021 penyususnannya tidak sama serta tidak
Kabupaten Sukamara disampaikan adanya lampiran dalam
laporan tersebut.
Surat Keputusan Penetapan
2
Lokasi
26
Isi serta sistematikanya sesuai dengan
juknis. Namun, pada Kabupaten
Surat Keputusan Penetapan
Sukamaran SK ditetapkan dan
3 Petugas Pelaksana Kegiatan
ditandatangani oleh Kepala Kantor
Redistribusi Tanah
Pertanahan, bukan Kepala kantor
Wilayah.
Rancangan anggaran yang didapat dari
Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara
4 Rancangan Anggaran
menggunakan kode sendiri, selain itu,
rincian setiap kegiatan kurang jelas.
Peta Kabupaten Sukamara memiliki
unsur-unsur peta yang lebih lengkap
daripada di juknis. Namun, pembeda
5 Peta Keliling
untuk tanah yang menjado objek
redistribusi dan yang bukan sulit untuk
dibedakan.
Peta Kabupaten Sukamara memiliki
6 Peta Penunjuk Lokasi unsur-unsur peta yang lebih lengkap
daripada di juknis.
Peta Kabupaten Sukamara memiliki
7 Peta Penggunaan Tanah unsur-unsur peta yang lebih lengkap
daripada di juknis.
Peta Kabupaten Sukamara memiliki
8 Peta Rencana Tata Ruang unsur-unsur peta yang lebih lengkap
daripada di juknis.
9 Berita Acara Penelitian Lapang Sesuai Juknis
27
Surat Usulan Penetapan Tanah
Sesuai, namun lampiran untuk daftar
Yang Dikuasai Langsung Oleh
12 objek dan subjek penerima redistribusi
Negara Menjadi Tanah Obyek
tanah belum ada.
Redistribusi
Risalah Pengolahan Data Kantor
13 Sesuai Juknis
Wilayah
14 Riwayat Tanah Sesuai Juknis
Surat Usulan pegesahan Subjek
15 Sesuai Juknis
Redistribusi Tanah
Pengesahan Subjek
sebagaimana terlampir dalam
16 Lampiran II Berita Acara Hasil Sesuai Juknis
Sidang Panitia Pertimbangan
Landreform Kabupaten/Kota
Surat Keputusan Penetapan
Calon Subjek Redistribusi Tanah
17 Tidak diatur dalam Juknis
Menjadi Subjek Redistribusi
Tanah
Surat Keputusan Redistribusi Secara substansi sesuai, namun
18
Tanah lampiran SK tidak sesuai dengan juknis.
19 Buku Tanah dan Surat Ukur Tidak diatur dalam Juknis
28
24 Form Hasil Pengukuran Bidang
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah kami sampaikan, dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaaan kegiatan redistribusi tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara
berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Meskipun
terdapat beberapa kendala yang terjadi di lapangan, proses kegiatan redistribusi tanah
ini dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
redistribusi tanah, seperti objek, subjek, pelaksanaan kegiatan, serta dokumen-
dokumennya telah sesuai dengan juknis meski terdapat beberapa kekurangan.
Keterbatasan kami dalam mengakses data menyebabkan kurang lengkapnya analisis
atas dokumen yang sebenarnya ada, namun tidak dapat kami peroleh. Secara umum,
kegiatan redistribusi tanah di Kabupaten Sukamara terlaksana dengan baik.
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut:
1. Diperlukan pengelolaan dokumen yang baik dan terstruktur dalam
penyimpanannya karena apabila dibutuhkan dapat dicari dan digunakan dengan
mudah.
2. Perlu adanya evaluasi dalam kegiatan redistribusi tanah agar pelaksanaan
redistribusi tanah diterima oleh sasarannya.
3. Laporan pelaksanaan redistribusi tanah hendaknya dimiliki oleh setiap kantor
pertanahan sebagai bahan evaluasi untuk redistribusi tanah berikutnya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Perpres No. 86/2018: Inilah Tanah Yang Akan Jadi
Objek Reforma Agraria dan Subjeknya (setkab.go.id)
31
LAMPIRAN
32
Lampiran 1. Laporan Redistribusi Tanah Tahun Anggaran 2021 Kabupaten Sukamara
COVER
LAPORAN
REDISTRIBUSI
TANAH TAHUN
ANGGARAN 2021
KABUPATEN
SUKAMARA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya
kepada kami sehingga Redistribusi Tanah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2021 terlaksana dengan baik.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan identifikasi dan inventarisasi subjek dan
objek hingga pencetakan sertipikat hak atas tanah.. Tujuan disusunnya laporan ini untuk
memberikan informasi mengenai gambaran keseluruhan rangkaian kegiatan redistribusi
tanah tahun 2021 di Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam dan Desa Petarikan, Kecamatan
Sukamara. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan serta pelaksanaan kegiatan
ini masih terdapat banyak kekurangan. Saran dan kritik yang membangun selalu kami
harapkan untuk penyempurnaan pengerjaan kami di masa mendatang. Akhirnya dengan
segenap harapan semoga hasil kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
KABUPATEN SUKAMARA
34
1. LAPORAN REDISTRIBUSI TANAH TAHUN 2021
1.1. Latar Belakang
Kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreform merupakan program
pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN bertujuan dalam
rangka penguatan hak – hak masyarakat atas tanah dalam bentuk pembagian tanah
obyek landreform dengan hak milik kepada subyek redistribusi tanah.
Kegiatan Redistribusi Tanah Obyek Landreform bertujuan untuk memperbaiki
keadaan sosial ekonomi penggarap dengan cara mengadakan pembagian tanah
dengan memberikan dasar pemilikan tanah sekaligus memberi kepastian hukum
hak atas tanah kepada subjek yang memenuhi persyaratan.
Kegiatan Redistribusi tanah secara garis besar terdiri dari rangkaian kegiatan
yang terdiri dari Persiapan dan Perencanaan serta Kegiatan Redistribusi Tanah itu
sendiri, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
35
Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara mendapatkan alokasi kegiatan
Redistribusi TOL dalam DIPA Tahun Anggaran 2021 sebangay 350 (tiga ratus lima
puluh) bidang di awal tahun anggaran. Target kegiatan Redistribusi TOL dengan
lokasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
No Desa Kecamatan
(Bidang) (Bidang)
1 Jihing Balai Riam 201 188 93
2 Petarikan Sukamara 149 140 93
350 328 93
36
1.4. Langkah-Langkah Penanganan Masalah
Permasalahan yang dapat diatasi hanya pada angka 1 (satu) dengan cara
meningkatkan efisiensi dan efektifitas setiap tahap kegiatan, juga menambah waktu
kerja setiap petugas yang terlibat. Untuk poin 2 (dua) dan 3 (tiga) tidak dapat
dilakukan tindakan penyelesaian, sehingga realisasi Redistribusi Tanah tidak dapat
mencapai target.
Ajang 200
Permata
Kecubung Telah
Nibung Terjun 100
Pelepasan Dikuasai
Kawasan Oleh
1 Sukamara Hutan Masyarakat
Balai Riam Jihing 100
JUMLAH 500
37
2 Kepala Seksi Penataan dan Wakil Ketua Pelaksana I Kegiatan
Pemberdayaan
Redistribusi Tanah
Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara
3 Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Wakil Ketua Pelaksana II Kegiatan
Pertanahan Kabupaten Sukamara Redistribusi Tanah
4 Kepala Seksi Penetapan Hak dan Wakil Ketua Pelaksana III Kegiatan
Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan Redistribusi Tanah
Kabupaten Sukamara
38
− Pelaksana Pengumpulan dan
Pengolahan Data
Satuan Tugas Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Kegiatan Redistribusi Tanah
1 Kepala Seksi Survei dan Pemetaan − Koordinator Kegiatan
3. PENUTUP
Kegiatan Redistribusi TOL Tahun Anggaran 2021 telah selesai dilaksanakan
oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara namun tentu masih banyak kekurangan
baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Sehingga pelaksanaan di tahun
berikutnya perlu dilakukan perbaikan secara terus – menerus. Demikian laporan akhir
ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
Redistribusi TOL Tahun Anggaran 2021
40
Lampiran 2. Surat Keputusan Peneteapan Lokasi
TENTANG
Membaca : Surat usulan kegiatan redistribusi tanah tahun anggaran 2022 dari:
1. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Katingan Nomor:
NT.03/62.06/I/2022 tanggal 03 Januari 2022;
2. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Barito Utara Nomor:
NT/36-62.05/I/2022 tanggal 04 Januari 2022;
3. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Gunung Mas Nomor:
32/NT.02.03/32-62.10/I/2022 tanggal 06 Januari 2022;
4. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sukamara Nomor:
57/400.10.62.08/I/2022 tanggal 06 Januari 2022;
5. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor:
131/400-10.62/I/2022 tanggal 11 Januari 2022;
6. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Seruyan Nomor:
NT/28-62.07/I/2022 tanggal 12 Januari 2022;
7. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kapuas Nomor:
51/400.62.03/I/2022 tanggal 14 Januari 2022;
8. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor:
94/400.10.62.01/I/2022 tanggal 17 Januari 2022;
9. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Barito Selatan Nomor:
NT.02/76-62.04/I/2022 tanggal 20 Januari 2022;
44
b. Bahwa...
-2-
45
Keputusan.
-3-
M E M U T U S K A N:
Elijas B. Tjahajadi
NIP. 19670414 199310 1 001
46
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
47
Lampiran I : Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Tengah Tentang
Penetapan Lokasi Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun Anggaran 2022
Nomor : 33/SK-62.NP.02/II/2022
Tanggal : 02 Februari 2022
48
Target Klasifikasi Sumber Tanah
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kel
(Bidang) Usulan Redistribusi Tanah
1 2 3 4 5 8
4 Kotawaringin Barat Kotawaringin Lama Kondang 1000 Pelepasan Kawasan
Kotawaringin Hulu 1000 Pelepasan Kawasan
Kotawaringin Hilir 700 Pelepasan Kawasan
Sakabulin 200 Pelepasan Kawasan
Rungun 100 Pelepasan Kawasan
Total 3000
5 Kotawaringin Timur Pulau Hanaut Satiruk 279
Bapinang Hilir Laut 22
Bapinang Hilir 150
Bapinang Hulu 460
Babirah 420 Pengukuhan Kawasan
Hanaut 854 Hutan SK Nomor
9415/MenLHK-
Serambut 150
PKTL/KUH/PLA.2/II/2019
Babaung 600
tanggal 06 November 2019
Bantian 100
Hantipan 150
Penyaguan 215
Bamadu 100
Total 3500
6 Gunung Mas Miri Minasa Tumbang Lapan 200 TORA
Rangan Hiran 100 TORA
Buntoi 50 TORA
Tumbang Hatung 50 TORA
Kahayan Hulu Tumbang Miri 200 TORA
Utara
Tumbang Sian 150 TORA
Tumbang Korik 50 TORA
Tumbang Ponyoi 50 TORA
Tewah Batu Nyiwuh 200 TORA
Rungan Jakatan Raya 500 TORA
Luwuk Kantor 200 TORA
Karya Bhakti 500 TORA
Damang Batu Karetau Rambangun 400 TORA
Sepang Tampelas 200 TORA
Mihing Raya Tumbang Empas 50 TORA
Tuyun 100 TORA
Total 3000
7 Katingan Mendawai Mendawai 700 TN
Kampung Melayu 300 TN
Tewang Kampung 300 TN
Katingan Kuala Kampung Tengah 100 TN
Kampung Keramat 100 TN
Total 1500
8 Seruyan Seruyan Hilir Baung 400 TN
Jahitan 800 TN
Muara Dua 300 TN
Total 1500
9 Sukamara Permata Kecubung Ajang 200 Pelepasan Kawasan Hutan
Nibung Terjun 100 Pelepasan Kawasan Hutan
Balai Riam Jihing 100 Pelepasan Kawasan Hutan
Sukamara Petarikan 100 Pelepasan Kawasan Hutan
Total 500
10 Lamandau
Total 500
49
Lampiran II : Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Tengah Tentang
Penetapan Lokasi Kegiatan Redistribusi Tanah Tahun Anggaran 2022
Nomor : 33/SK-62.NP.02/II/2022
Tanggal : 02 Februari 2022
Penyusunan Laporan
10 Kantor Pertanahan
Kabupaten Lamandau a. Laporan Bulanan
12
b. Laporan Triwulan
c. Laporan Akhir
50
Lampiran 3. Surat Keputusan Penetapan Petugas Pelaksana Kegiatan Redistribusi Tanah
TENTANG
51
-2-
M E M U T U S K A N:
52
-3-
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan dan atau kekeliruan dalam Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Elijas B. Tjahajadi
NIP. 19670414 199310 1 001
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
53
Lampiran I : Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Tengah
Tentang Pelaksana Kegiatan Redistribusi Tanah di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
Anggaran 2022
Nomor : 34/SK-62.NP.02/II/2022
Tanggal : 02 Februari 2022
a. Nama
Jabatan Dalam
No b. NIP Jabatan Struktural
Kegiatan
c. Pangkat/Golongan
1 2 3 4
Koordinator Pengukuran
a. YONO CAHYONO, S.T., M.Si Kepala Bidang Survei dan
Dan Pemetaan Kegiatan
b. 19780328 200312 1 005 Pemetaan Kanwil BPN
3. Redistribusi TOL
c. Pembina (IV/a) Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan
Tengah
a. LUTHFIAN RIZA SANJAYA,S.Si., Wakil Ketua Pelaksana Kepala Seksi Penataan dan
5.
M.Si Kegiatan Redistribusi Pemberdayaan Kantah Kab.
b. 19870125 201101 1 003 TOL Di Kabupaten Kapuas
c. Penata (III/c) Kapuas
54
a. Nama
Jabatan Dalam
No b. NIP Jabatan Struktural
Kegiatan
c. Pangkat/Golongan
1 2 3 4
a. JOKO PURNOMO, S.SiT Wakil Ketua Pelaksana Kepala Seksi Penataan dan
8.
b. 19750125 199603 1 002 Kegiatan Redistribusi Pemberdayaan Kantah Kab.
c. Penata Tk.I (III/d) TOL Di Kabupaten Kotawaringin Barat
Kotawaringin Barat
10. a. AZMIL RAMADHAN, S.ST Wakil Ketua Pelaksana Kepala Seksi Penataan dan
b. 19800810 199903 1 002 Kegiatan Redistribusi Pemberdayaan Kantah Kab.
c. Penata (III/c) TOL Di Kabupaten Gunung Mas
Gunung Mas
55
a. Nama
Jabatan Dalam
No b. NIP Jabatan Struktural
Kegiatan
c. Pangkat/Golongan
1 2 3 4
a. MISSERI EULIS HARTATI, SH Wakil Ketua Pelaksana Kepala Seksi Penataan dan
b. 19760505 199703 2 002 Kegiatan Redistribusi Pemberdayaan Kantah Kab
11. c. Penata Tk I (III/d) TOL Di Kab Katingan Katingan
56
Lampiran 4. Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah
57
Lampiran 5. Peta Keliling
58
Lampiran 6. Peta Petunjuk Lokasi
59
Lampiran 7. Peta Penggunaan Tanah
60
Lampiran 8. Peta Rencana Tata Ruang
61
Lampiran 9. Berita Acara Penelitian Lapang
62
63
64
Lampiran 10. Form Seleksi Objek Subjek Oleh Panitia Pertimbangan Landreform
65
66
67
68
69
70
71
72
Lampiran 11. Berita Acara Hasil Sidang Panitia Pertimbangan Landreform
73
74
75
Lampiran 12. Surat Usulan Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah Obyek Redistribusi
76
Lampiran 13. Risalah Pengolahan Data Kantor Wilayah
77
78
79
80
81
Lampiran 14. Riwayat Tanah
82
Lampiran 15. Surat Usulan pegesahan Subjek Redistribusi Tanah
Kepada Yth.
Bupati Sukamara
Di –
Tempat
Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan Berita Acara Sidang Panitia Pertimbangan Landreform Nomor
1270/400.10.62.08/XI/2021 Tanggal 25 Bulan November Tahun 2021 yang merupakan hasil
pembahasan calon objek dan subjek Redistribusi Tanah seluas 325, 51 Ha. (Tiga Ratus Dua Puluh
Lima Koma Lima Puluh Satu Hektar), yang terletak di Desa Jihing, Kecamatan Balai Riam,
Kabupaten Sukamara, untuk dimohonkan pengesahannya menjadi Subjek Redistribusi Tanah.
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bahwa tanah yang menjadi obyek Redistribusi yang akan dibagikan kepada Calon Subjek
Redistribusi Tanah atas nama Upa’ Tandi Russun dkk, sebanyak 136 KK dengan jumlah
bidang sebanyak 188 bidang merupakan tanah yang berasal dari Pelepasan Kawasan Hutan;
2. Bahwa usulan tersebut telah memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dalam
rangka pemberian alas hak/bukti kepemilikan tanah oleh negara kepada Subjek Redistribusi
Tanah;
3. Dokumen – dokumen pendukung sebagai berikut :
a. Berita acara panitia pertimbangan landreform kabupaten sukamara nomor
1270/400.10.62.08/XI/2021 Tanggal 25 November 2021, beserta lampirannya;
b. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Tengah Nomor 2948/SK-62.NP.02/XII/2021 Tanggal 15 Desember 2021 Tentang
Penetapan Tanah Yang Dikuasai Langsung Oleh Negara Menjadi Tanah Obyek Redistribusi
Atas Tanah Yang Terletak Di Desa Jihing Kecamatan Balai Riam dan Desa Petarikan
Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah;
c. Surat Keterangan Di Luar Kawasan Hutan/Tambang dari Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Sukamara Nomor 1304/400.10.62.08/XII/2021 tanggal 03 Desember 2021.
d. Riwayat Tanah Nomor 1306/400.10.62.08/XII/2021 tanggal 03 Desember 2021;
e. Peta Petunjuk Lokasi Desa Jihing Nomor 1280/200.62.08/XI/2021 tanggal 29 November
2021;
f. Peta Keliling Desa Jihing Nomor 1279/200.62.08/XI/2021 tanggal 29 November 2021;
g. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Desa Jihing Nomor 1282/200.62.08/XI/2021 tanggal
29 November 2021;
h. Peta Penggunaan Tanah Desa Jihing nomor 1281/200.62.08/XI/2021 tanggal 29
November 2021;
i. Draft Surat Keputusan Bupati Sukamara Tentang Penetapan Calon Subjek Redistribusi
Tanah Menjadi Subjek Redistribusi Tanah Di Desa Jihing Kecamatan Balai Riam Dan Desa
83
Petarikan Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara.
Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN. Untuk memastikan
keasliannya, silakan pindai Kode QR dan pastikan menuju ke alamat https://eoffice.atrbpn.go.id/
v 1.03
84
Lampiran 16. Pengesahan Subjek sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Berita Acara Hasil Sidang Panitia Pertimbangan Landreform Kabupaten/Kota
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
Lampiran 17. Surat Keputusan Penetapan Calon Subjek Redistribusi Tanah Menjadi Subjek Redistribusi Tanah
103
104
105
Lampiran 18. Surat Keputusan Redistribusi Tanah
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
Lampiran 19. Buku Tanah dan Surat Ukur
Lampiran 20. Daftar Hadir Penyuluhan
DAFTAR HADIR
Pelaksanaan
Penyuluhan
Redistribusi Tanah
TANDA
NO NAMA ALAMAT PEKERJAAN*) TANGAN KETERANGAN
Jihing,
1. DAMAR WIDODO Balai Riam, KEPALA DESA
Sukamara
Jihing, Balai
2. INDRA Riam, Sukamara KADUS I
Jihing,
3. TOMI HIDAYAT Balai Riam, KADUS II
Sukamara
Jihing, Balai
4. AMIR Riam, Sukamara PETANI
Jihing,
5. JATMIKO Balai Riam, PETANI
Sukamara
Jihing, Balai
MENGURUS
6. ELI T RIANA Riam, Sukamara
RUMAH T ANGGA
Jihing,
7. HA NDOY O Balai Riam, WIRA SWASTA
Sukamara
Jihing, Balai
8. IMA MHUSEIN Riam, Sukamara WIRA SWASTA
Jihing,
9. GIA NTI Balai Riam, WIRA SWASTA
Sukamara
122
Jihing, Balai MENGURUS
10. DWI LEST ARI Riam, Sukamara RUMAH T ANGGA
Jihing,
11. JAELANI Balai Riam, PETANI
Sukamara
Jihing, Balai
12. AHMA DBUDIAWA Riam, Sukamara PETANI
N
Jihing,
13. Y ULIANTO Balai Riam, WIRA SWASTA
Sukamara
Jihing, Balai
14. T EGUH WIBOWO Riam, Sukamara PET ANI
Jihing,
MENGURUS
15. SITI A SIYAH Balai Riam, RUMAH
Sukamara TANGGA
Jihing, Balai
16. HIMA WAN Riam, Sukamara WIRA SWASTA
Jihing,
17. AGUNG GUMELAR Balai Riam, WIRA SWASTA
Sukamara
Jihing, Balai
18. EKO WIJAY A Riam, Sukamara PET ANI
Jihing,
Balai Riam, MENGURUS
19. KUSUMA WATI RUMAH
Sukamara TANGGA
Jihing, Balai
20. RIDWAN Riam, Sukamara WIRA SWASTA
SETIAWAN
Jihing,
21. DA NI DA NANGJAYA Balai Riam, PET ANI
Sukamara
Jihing, Balai
22. SA LEH A BDULLAH Riam, Sukamara PET ANI
Jihing,
23. GUNA WAN Balai Riam, PET ANI
Sukamara
Jihing, Balai
24. HENDRO PA MUJI Riam, Sukamara PET ANI
123
Keterangan :
*) Petani, tokoh masyarakat, atau yang lainnya (sebutkan)
(DAMAR WIDODO)
(NAHDAH NABILAH, S. Tr., M. H.)
NIP. 19730910 2000020 4 00
124
Lampiran 21. Berita Acara Pelaksanaan Penyuluhan Redistribusi Tanah
125
Lampiran 22. Form Inventarisasi dan Identifikasi Objek dan Subjek Redistribusi Tanah
1. Letak Tanah
a. Desa : Jihing
b. Kecamatan : Balai Riam
c. Kabupaten : Sukamara
2. Sumber Tanah : Bekas HGU TO L Lam a/Bekas HGU/Pelapasan Kaw asan
Hutan/Tanah Terlantar/Tanah Adat/Tanah Negara Lainnya
(sebutkan)
3. Arahan Fungsi Tata Ruang : HPK (Hutan Produksi dapat dikonversi)
4. Tanggal Inventarisasi dan Identifik : 19 Agustus 2021
126
Lampiran 23. Inventarisasi dan Identifikasi Subjek dan Objek
127
III. PENGGARAP (Subyek) *)
1. Nama: : AMIR
2. Tempat/Tanggal Lahir/Umur : Sukamara/1/1/1963/57
3. NIK : 6102061910750001
4. Nomor Kartu Keluarga : 6102061910750001
5. Jumlah keluarga yang masih menjadi tanggungan:
6. Nama Istri/Suami : PUJI AST UTI
7. Nama Anak/Usia : 1. Dhimas/20
2. Prasteya/17
8. Alamat KT P : Desa/Kelurahan Lubuk Ramo, Kecamatan
Kuantan Mudik, Kab/Kota Kuantan Singingi
9. Alamat Domisili : Desa/Kelurahan Lubuk Ramo, Kecamatan
Kuantan Mudik, Kab/Kota Kuantan Singingi
10.Pekerjaan:
a. Petani h. Penggarap Lahan Budi Daya o. Pekerja Sektor Informal
yang tidak memiliki tanah
b. Petani Penggarap i. Petambak Garam Kecil p. Pegawai T idak T etap yang
tidak memiliki tanah
c. Buruh T ani j. Penggarap T ambak Garam q. Pegawai T idak T etap yang
tidak memiliki tanah
d. Nelayan Kecil k. Guru Honorer r. Pegawai Swasta yang tidak
memiliki tanah
e. Nelayan T radisional l. Pekerja Harian s. PNS paling tinggi golongan III
Lepas yang tidak yangstidak memiliki tanah
memiliki tanah t. T NI/POLRI berpangkat
f. Nelayan Buruh m. Buruh yang tidak paling tinggi Letda/Ipda
memiliki tanah
yang tidakmemiliki tanah
g. Pembudi Daya n. Pedagang Informal
IkanKecil yang tidak memiliki
tanah
IV. Penghasilan Per Bulan : Rp600.000,00
V. PENGUSAHAAN TANAH
GARAPAN
1. Cara Pengusahaan : Sendiri / Pihak Lain)
2. T anaman dominan yang ada : Sawit
3. Peruntukan & Penggunaan T anah : Pertanian/Non Pertanian/Lain-lain)
saat ini
4. T ahun Penggarapan : 1990
5. Dasar Penguasaan tanah garapan : Surat Pernyataan Penguasaan T anah
128
3. Luas T anah yang digarap + : Luas = 10000m2
luastanah telah dimiliki : Bidang = 1 Bidang
129
Lampiran 24. Sket Bidang Tanah
130
131
Lampiran 25. Form Hasil Pengukuran
132