TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji sykur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaiakan dokumen rencana kegiatan penambangan batu gunung CV. Muhammad
Fiqih Jaya, Studi tersebut meliputi kelayakan teknis, finansial. sosial, sosekbud, ekonomi
dan lingkungan.
Dokumen ini merupakan salah satu syarat untuk kelengkapan dokumen persetujuan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) m e n u j u tahap Operasi Produksi CV. Muhammad Fiqih
Jaya sehingga menjadi dasar dalam usaha penambangan yang akan di lakukan. Lokasi Izin
Usaha Pertambangan (IUP) berada di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng Provinsi
Sulawesi Selatan.
Materi yang dibahas dalam penyusunan laporan ini diperoleh dari hasil eksplorasi serta
perhitungan dari faktor ekonomis, laba pemasaran, pengembalian modal dan sebagainya. Di
samping itu diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam menilai layak atau
tidaknya, usaha penambangan batu gunung yang diajukan seluas 49,65 Ha.
Dengan selesainya dokumen ini karni rnengucapkan terirna kasih kepada semua
pihak yang telah turut serta membantu sehingga terselesaikannya dokumen ini dan harapan
karni sernoga dokumen studi kelayakan ini dapat dipergunakan dalarn memenuhi
persyaratan untuk meningkatkan izin ke tahap Operasi Produksi.
ii
DAFTAR lSI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPlRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Batu gunung merupakan bahan galian golongan C yang paling banyak dibutuhkan dalam
kegiatan pembangunan. Secara komersial, kebutuhan akan batu gunung cenderung akan terus
meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan pertumbuhan daerah tersebut terutama pada
pekerjaan fisik bagunan, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan
pemerintah kabupaten daerah.
CV. Muhammad Fiqih Jaya adalah salah satu perusahaan tambang batu gunung yang
telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Komoditas Batu gunung yang
terdapat di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas
area Izin Usaha Pertambangan (IUP) 49,65 Ha.
Lokasi IUP Eksplorasi didominasi olah endapan hasil lepasan dari batuan vulkanik jenis
breksi vilkanik yang merupakan material yang akan dimanfaatkan dalam hal penambangan.
Morfologi merupakan area pedataran bergelombang dengan potensi sumber daya terukur
hasil penyelidikan pada kegiatan eksplorasi yaitu 1.489.500 m3 atau sebanyak 3.723.750 ton.
Hal ini menunjukkan bahwa lokasi tersebut sangat potensi untuk dimanfaatkan dalam
kegiatan usaha penambangan, untuk mengetahui nilai ekonomis dari sumber daya batu
gunung tersebut maka disusunlah dokumen studi kelayakan ini.
1
pelaku usaha, bahwa kegiatan penambangan batu gunung yang akan di laksanakan
telah memenuhi aspek legal dan secara finansial menguntungkan dengan tetap menjaga
keseimbangan lingkungan.
c) Merupakan bahan acuan bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dalam
melaksanakan kegiatan penambangan.
3
- 25 m – 100 m = 37,5%
- 100 m – 500 m = 12,5%
- 300 m – 500 m = 12,5%
- 500 m – 1000 m = 37,5%
Ibukota Kabupaten Bantaeng adalah Kecamatan Bantaeng. Kecamatan yang memiliki
jarak terjauh ke Ibukota Kabupaten Bantaeng adalah Kecamatan Uluere dengan jarak 23 km,
Kecamatan Tompobulu dengan jarak 21 km, dan Kecamatan Sino dengan jarak 14 km.
Klasifikasi iklim menurut Smith-Ferguson, tipe iklim Wilayah Kabupaten Bantaeng
termasuk tipe A dan B dengan curah hujan terjadi pada bulan Oktober hingga April dengan
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember. Musim kemarau terjadi pada bulan Mei
sampai September. Curah hujan tahun 2021 berkisar antara 78,1 mm sampai 860,3 mm, Suhu
rata-rata normal antara 27,2°C-29,4°C dengan kelembaban udara 69,4% - 87,7%.
Berdasarkan data BPS Tahun 2021 Kabupaten Bantaeng, rata-rata curah hujan di
Kabupaten Bantaeng sebesar 352,83 mm/bulan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli
yakni sebesar 77,3 mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yakni
sebesar 860,3 mm.
Jumlah penduduk Kabupaten Bantaeng Tahun 2021 sebanyak 197.886 jiwa yang terdiri atas
97.883 jiwa penduduk laki-laki dan 100.003 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk
di Kabupaten Bantaeng tahun 2021 mencapai 499,93 jiwa/km2, yang berarti dalam satu km2 di
huni oleh 500 penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Bantaeng
dengan kepadatan 1.376 jiwa/km2 dan yang terendah di Kecamatan Uluere sebesar 172,18
jiwa/km2.
4
BAB II
GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN
2. 1 Geologi Lokal
Geologi Wilayah Izin Usaha Pertambangan CV. Muhammad Fiqih Jaya seluruhnya
berada merupaka endapan dari konglongmerat yang meruapakan lepasan dari fragmen batuan
vulkanik dari jenis breksi vulkanik dan terendapkan di lokasi CV. Muhammad Fiqih Jaya.
Topografi Wilayah Izin Usaha Pertambangan CV. Muhammad Fiqih Jaya dapat dilihat
dari morfologi pada lokasi yaitu merupakan daerah pedataran bergelombang dengan relif yang
bergelombang. Untuk daerah pedataran berada pada tenggara lokasi IUP dan sekitarnya, dan
bergelombang ke arah barat daya lokasi Izin Usaha Pertambangan dan sekitarnya. Berdasarkan
hasil pengamatan dilapangan memperlihatkan bahwa satuan ini mempunyai relief pedataran
yang terletak pada ketinggian sekitar 25 - 50 meter diatas permukaan laut, sedangkan pedataran
bergelombang berada pada elevasi 15 meter ke atas.
5
Gambar 2.2 Peta Geomorfolgi yang menunjukkan morfologi pedataran bergelombang
CV. Muhammad Fiqih Jaya
2.1.2 Litologi
Litologi batauan dari endapan batu gunung pada Wilayah Izin Usaha Pertambangan
CV. Muhammad Fiqih Jaya merupakan jenis batuan beku dengan warna segar kelabu gelap ke
hijauan, warna lapuk kelabu coklat, tekstur kristalinitas hipokristalin, granularitas
porfiroafanitik, bentuk subhedral-anhedral dengan relasi inequigranular, komposisi mineral;
plagioklas (15-20%), piroksin (30-35%), dan massa dasar (50-55%), struktur massif, sehingga
nama batuan adalah Basalt (Fenton,1940)
Gambar 2.3 Kenampakan endapan batu gunung pada lokasi IUP CV. Muhammad Fiqih Jaya.
6
2.1.3 Struktur Geologi
Struktur geologi yang terjadi pada batauan di Wilayah Izin Usaha Pertambangan CV.
Muhammad Fiqih Jaya merupakan struktur-struktur minor beruapa lipatan-lipatan, dan patahan
minor.
7
BAB III
ESTIMASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN
Untuk estimasi sumberdaya di lokasi IUP CV. Muhammad Fiqih Jaya berdasarkan
format Kepmen ESDM 1806 K 30 MEM 2018-1569-1576 dengan menjabarkan metoda
perhitungan, parameter estimasi, jumlah dan klasifikasi sumber daya. Estimasi sumberdaya ini
dilakukan pada tahap pengolahan data yaitu pada bulan September tahun 2022.
3. 1. 1. Metoda
Perhitungan sumber daya yang akan diuraikan adalah perhitungan volume material
batu gunung pada lokasi eksplorasi, Perhitungan sumber daya didaerah penyelidikan
sebelum pembahasan diberikan pembatasan yaitu sebatas Wilayah Izin Usaha
Pertambangan CV. Muhammad Fiqih Jaya .
Pengambilan sample batu gunung dengan cara menggali singkapan melalui sumur
uji, atau melakukan pengambilan pada singkapan yang telah terbuka meperlihatkan bahwa
singkapan batu gunung umumnya mempunyai kedalam dan ketebalan sama/ homogen
sehingga perhitungan neraca sumberdaya batu gunung dapat diketahui. Untuk itu
perhitungan volume sumber daya endapan batu gunung dapat dihitung dengan
menggunakan rumus volume, yaitu:
V=½A.t
Dimana:
A=pxl
8
3.1.2. Parameter Estimasi
Penentuan atau perhitungan estimasi sumber daya batu gunung pada lokasi
penyelidikan menggunakan acuan pada SNI 4726 Tahun 2019, tentang “Pedoman
pelaporan hasil eksplorasi, sumber daya, dan cadangan mineral”.
❖ Untuk menghitung volume sumber daya tereka dapat dilihat dari tebal rata endapan
batu gunung pada lokasi IUP yaitu 8 m maka potensi dilokasi eksplorasi Batu gunung
dengan menggunakan rumus seperti berikut ini:
V = ½ A. T
= ½ x 496.500 x 8
= 1.986.000 m³
Untuk mendapatkan volume tonese tinggal dikalikan dengan density (berat jenis)
Batu gunung sebesar 2,5 sehingga volume tonesenya sebesar 4.965.000 ton.
V = ½ A. T
= ½ x 496.500 x 7
= 1.737.750 m³
9
Untuk mendapatkan volume tonese tinggal dikalikan dengan density (berat jenis) Batu
gunung sebesar 2,5 sehingga volume tonesenya sebesar 4.344.375 ton.
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan tebal OB rata-rat yaitu 0,5 meter atau 50 cm.
Sehingga volume OB sebagai berikut :
V (OB) = ½ A. t (OB)
= ½ x 496.500 x 1
= 1.737.750 m3 – 248.250 m3
= 1.489.500 m3
Untuk mendapatkan tonese sumberdaya terukur tinggal dikalikan dengan density (berat
jenis) Batu gunung sebesar 2,5 sehingga volume tonesenya sebesar 3.723.750 ton.
Berdasarkan SNI 4726 Tahun 2019 adapun jumlah dan klasifikasi sumber
daya batu gunung di lokasi ekplorasi CV. Muhammad Fiqih Jaya dibagi sesuai
dengan rencana blok penambangan yaitu sebanyak 5 blok penambangan. Berikut
tabel sumber daya lokasi IUP Eksplorasi CV. Muhammad Fiqih Jaya.
Tabel 3.1 Sumber Daya IUP Eksplorasi CV. Muhammad Fiqih Jaya berdasarkan
Klasifikasi Sumber Daya (SNI 4726 Tahun 2019
10
Volume Tonase Volume Tonase Volume Tonase
(m3) (ton) (m3) (ton) (m3) (ton)
1 I 528,000 1,320,000 462,000 1,155,000 13.2
396,000 990,000
2 II 440,000 1,100,000 385,000 962,500 11
330,000 825,000
3 III 354,000 885,000 309,750 774,375 8.85
265,500 663,750
4 IV 356,000 890,000 311,500 778,750 8.9
267,000 667,500
5 V 308,000 770,000 269,500 673,750 7.7
231,000 577,500
JUMLAH 1,986,000 4,965,000 1,737,750 4,344,375 1,489,500 3,723,750 49.65
Untuk estimasi cadangan di lokasi IUP CV. Muhammad Fiqih Jaya berdasarkan format
Kepmen ESDM 1806 K 30 MEM 2018-1569-1576 dengan menjabarkan metoda perhitungan,
parameter estimasi, jumlah dan klasifikasi cadangan.
3.2.1. Metoda
Q=VxRxd
Dimana:
Q = cadangan (ton)
11
menerapkan kaidah pertambangan yang baik dan benar, maka dengan memperhatikan hal
tersebut kegiatan penambangan selama 5 tahun dengan luas bukaan tambang 13,2 Ha.
Dalam usaha perhitungan sumber daya bahan galian batu gunung , digunakan data-
data sebagai berikut:
a) Ketebalan lapisan endapan batu gunung didapatkan dari hasil pengukuran beda
elevasi di lokasi eksplorasi
b) Ketinggian Kontur digunakan untuk menentukan ketinggian lokasi eksplorasi dan
digunakan untuk analisis besarnya cadangan bahan galian. Peta topografi yang
digunakan adalah peta skala 1 : 5.000
Dari hasil perhitungan dilapangan dengan memperhatikan blok potensi yang dapat
ditambang, sehingga untuk mendapatkan volume cadangan (Q) terkira batu gunung maka
volume sumber daya terukur (V) dikalikan dengan recovery penambangan (R) dalam persen
(%) dimana R=90% dan density/berat jenis batu gunung (d=2,5), persamaannya dapat
dilihat dibawah ini:
Data lapangan luas wilayah seluruhnya berpotensi untuk di tambang sebesar 49,65 Ha
Ha atau 496.500 m², sesuai dengan rencana penambangan untuk 5 tahun pertama CV.
Muhammad Fiqih Jaya hanya membuka lahan seluas 13,2 Ha (Blok I) dari total luas daerah
Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan kemudian membagi menjadi Blok 1 menjadi 5 blok
penambangan sesuai dengan tahun penambangan. Adapun recovery penambangan R=90%
. Sehingga perhitungan cadangan tereka sebagai berikut :
= 396.000 x 90%
= 356.400 m3
Adapun volume tonese tinggal dikalikan dengan density (berat jenis) batu gunung sebesar
d=2,5 maka volume tonesenya sebesar 891.000 ton. Sehingga diperoleh jumlah cadangan
seperti pada tabel berikut ini :
12
Tabel 3.2 Cadangan Tereka IUP CV. Muhammad Fiqih Jaya
Cadangan
Nama
Tereka Terbukti Luas
No. Blok/
(Ha)
Prospek Volume Volume Tonase
Tonase (ton)
(m3) (m3) (ton)
1 I 70,200 175,500 0 0 2.6
2 II 64,800 162,000 0 0 2.4
3 III 72,900 182,250 0 0 2.7
4 IV 75,600 189,000 0 0 2.8
5 V 72,900 182,250 0 0 2.7
JUMLAH 356,400 891,000 0 0 13.2
Dengan rencana produksi sebesar 200 m³ per hari dan jumlah hari kerja 24 hari perbulan
maka umur tambang dapat diperkirakan sebagai berikut:
13
BAB IV
GEOTEKNIK,HIDROLOGIDAN HIDROGEOLOGI
4. 1. Geoteknik
Pada kegiatan penambangan PT. Surya Perkasa Mineral, proses penggalian
merupakan kegiatan yang utama. Penggalian dilakukan terhadap massa batuan yang
memiliki struktur geologi yang kompleks didalamnya. Oleh karena itu diperlukan suatu
perancangan yang tepat agar massa batuan tetap dalam kesetimbangannya. Perancangan
yang buruk dapat mengakibatkan bahaya ambrukan pada waktu-waktu yang akan datang
yang dapat berakibat pada keselamatan kerja, keamanan peralatan dan kelancaran produksi
tambang yang akhirnya akan menaikkan biaya produksi, yang jelas tidak diinginkan oleh suatu
perusahaan tambang.
Terdapat tiga jenis metode analisis stabilitas lubang bukaan, yaitu metode analitik,
metode empirik, dan metode observasi.
A. Metode Analitik
Metode analitik merupakan metode yang didasarkan atas analisis tegangan regangan
yang terdapat pada lubang bukaan.
B. Metode Empirik
Metode empirik merupakan metode yang didasarkan atas pengalaman praktis dan
analisis statistik dari pengamatan berbagai pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
C. Metode Observasi
Metode observasi merupakan metode yang didasarkan atas hasil pengamatan langsung
terhadap perpindahan yang terjadi pada massa batuan.
Untuk memperoleh geometri lereng total dan jenjang tambang yang aman diperlukan
analisis perhitungan kemantapan lereng (slope stability) secara empirik. Dengan kata lain,
analisis kemantapan lereng diperlukan untuk menentukan suatu bangunan lereng agar cukup
stabil sehingga tidak berbahaya untuk keselamatan dalam bekerja maupun setelah tambang
tersebut berhenti beroperasi dan diserahkan kepada pemilik lahan. Hal yang terkait secara
langsung dengan kemantapan lereng adalah menentukan nilai Faktor Keamanan (FK).
Selanjutnya, nilai FK (Bowles, 1981) dinyatakan sebagai berikut :
14
FK > 1,25 : Lereng dianggap Aman (stabil)
Berdasarkan data lapangan, kondisi morfologi yang hampir datar atau pedataran
bergelombang, serta kualitas batuan dari hasil uji laboratorium dan perhitungan factor
keamanan serta hasil pengamatan lapangan maka direkomendasikan untuk design satu
jenjang atau jenjang tunggal adalah sebagai berikut:
Nilai FK didapatkan dengan menggunakan software kestabilan lereng, dengan data masukan
yang di dapat dari laboratorium pengujian kuat geser didapatkan nilai untuk kohesi adalah
sebesar 0,7316 Mpa sedangkan untuk besaran sudat geser dalam adalah sebesar 58,35º,
maka nilai FK untuk jenjang tunggal adalah sebesar 1,907.
15
4.2. Hidrologi - Hidrogeologi
16
BAB V
RENCANA PENAMBANGAN
Metode penambangan yang digunakan adalah metode tambang terbuka dengan sistem
kuari. Kuari adalah sistem tambang terbuka yang ditetapkan untuk menambang endapan-
endapan bahan galian industri atau mineral industry, Adapun bahan galian isdustri atau mineral
industry yang menjadi fokus penambangan CV. Muhammad Fiqih Jaya adalah batu gunung.
Tujuan dari rencana produksi adalah untuk mencapai target produksi batu gunung yang
konstan, rencana produksi ini mempertimbangkan beberapa faktor penambangan yang
meliputi;
a. Jumlah batu gunung yang ditambang harus mencukupi dan mempertahankan kualitas hasil
produksi yang tetap;
b. Ukuran kapasitas peralatan yang digunakan tidak berubah, untuk mencapai tingkat produksi
yang diinginkan.
Jadwal produksi terperinci bertujuan untuk mencapai tingkat produksi batu gunung yang
relatif konstan, penambangan di wilayah IUP CV. Muhammad Fiqih Jaya akan di rencanakan
dimulai setelah mendapat persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eskplorasi tahap Operasi
Produksi, dengan estimasi cadangan terkira yaitu sebesar 356.400 m3, Rencana produksi
pertahun sebesar 57,600 m3, dengan demikian diperkirakan umur tambang adalah 6,19 atau
6 Tahun.
17
Elevasi Awal (mdpl) 66 58 62 70 75 331
Elevasi Akhir (mdpl) 59 51 55 63 68 296
a. Land Clearing
Pada kegiatan landclearing yaitu membersihkan lokasi yang akan di lakukan
penambangan dari vegetasi ataupun tumbuhan untuk memudahkan pada saat proses
pengambilan batu gunung pada lokasi penambangan, tahapan kegiatan land clearing ini
menggunakan tenaga manusia ataupun tenaga mekanis menggunakan mesin pemotong
chainsaw untuk memotong sejumlah tanaman yang cukup keras dan berukuran besar.
Pada kegiatan pengupasan tanah penutup agar tidak mengalami hambatan pada saat
operasional tambang, ada beberapa hal yang harus diketahui meliputi : karakteristik
material, ketebalan lapisan tanah penutup, volume tanah penutup, metode pengupasan, dan
penimbunan tanah penutup.
• Karakteristik Material
Top soil adalah tanah pucuk yang mengandung humus dan merupakan hasil dari
material organik yang membusuk karena pengaruh cuaca dan iklim.
18
Volume tanah penutup yang akan digali setelah dilakukan perhitungan adalah
26.400 m3.
• Metode Pengupasan
Metode pengupasan lapisan tanah penutup adalah menggunakan metode bertahap.
Metode bertahap ini bertujuan untuk mempermudah proses pengupasan tanah penutup.
Dalam pengupasan, dilakukan pembagian blok pengupasan sehingga daerah-daerah
yang akan ditambang dapat dikupas terlebih dahulu sesuai dengan target pembongkaran
dan tahapan penambangan. Metode pengupasan yang bertahap dapat meminimalkan
biaya awal yang digunakan, dan berpengaruh terhadap lingkungan.
d. Pemuatan
Setelah batu gunung di hancurkan lebih kecil dan bernilai ekonomis maka batu
gunung dimuat ke dalam dumptruck kapasitas 4 m3 dengan menggunakan Excavator
PC200-8.
e. Pengangkutan
Top Soil dan OB akan di alat angkut menggunakan dumptruck kapasitas 4 m3
menuju ke tempat penimbunan tanah pucuk, sedangkan batu gunung akan langsung di
angkut keluar lokasi IUP oleh pembeli atau konsumen
19
Gambar 5.1 Bagan Alir Kegiatan Penambangan
Adapun tahapan penambangan dan penimbunan batu gunung CV. Muhammad Fiqih Jaya
dapat dilihat di lampiran peta kemajuan tambang.
20
Gambar 5.2 Alat Angkut Tambang
Dimana:
n = Jumlah jalur
Pada spesifikasi alat, Dump Truck Mitsubishi HD 120 PS lebar alat angkut total (Wt)
= 1,860 m (Gambar 5.2), dengan 2 jalur maka perhitungan lebar jalan angkut minimum adalah:
= 6,510 m ≈ 7 meter
1m
1.860 m 1m
1,615 m 0,23 m
0.70 m
0.807 m
21
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada lebar jalan lurus.
Perhitungan terhadap lebar jalan angkut pada tikungan atau belokan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
W = n (U+Fa+Fb+Z) + C
C = Z = 0,5 (U+Fa+Fb)
Dimana:
n = Jumlah jalur
C= Z = 0,5 (U+Fa+Fb)
= 0,5 (1,400+0,5375+0,74)
= 2,6775 m
22
W = 2 (1,400+0,5375+0,74+2,6775)+ 2,6775
= 8,0325 m ≈ 8 m
d. Superelevasi
Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk oleh batas
antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan ketinggian.Berdasarkan
teori dari T. Atkinson DIC pada kondisi jalan kering nilai superelevasi merupakan harga
maksimum 90 mm/m, sedangkan pada kondisi jalan penuh lumpur atau licin maka nilai
superelevasi terbesar adalah 60 mm/m.
Setiap kendaraan yang melewati tikungan akan mengalami gaya sentrifugal (gaya
dorong keluar), gaya ini harus dapat diimbangi oleh gaya sentripetal agar kendaraan tidak
terbalik. Gaya sentripetal yang ditimbulkan oleh superelevasi, semakin besar nilai superelevasi
yang dibuat maka akan semakin besar kecepatan kendaraan untuk melewati suatu tikungan.
Untuk menghitung besarnya nilai superelevasi adalah :
V2
e+f =
127 .R
Dimana :
e = Superelevasi (mm/m)
f = Koefisien gesekan samping
v = Kecepatan kendaraan (km/jam)
R = Radius tikungan (m)
= 0,16 m
= 16 cm.
e. Kemiringan Melintang/Cross Slope
Angka cross slope pada jalan angkut dinyatakan dalam perbandingan jarak vertical dan
horizontal dengan satuan mm/m. Jalan angkut yang baik memiliki cross slope 40 mm/m. hal
23
ini berarti setiap 1 m jarak mendatar terdapat beda tinggi sebesar 40 mm, sehingga untuk jalan
angkut dengan lebar 4 m mempunyai beda ketinggian pada poros jalan sebagai berikut:
p = 0,5 x Lebar jalan
= 0,5 x 4 m
=2 m
sehingga beda tinggi yang dibuat
q = 2 m x 40 mm/m = 80 mm = 8 cm.
f. Kemiringan Jalan
Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan kendaraan dalam
pengereman ataupun dalam megatasi tanjakan. Secara umum kemiringan jalan dinyatakakan
dalam persent ( % ). Dalam pengertiannya kemiringan 1 % berarti jalan tersebut naik atau turun
sebesar 1 satuan untuk setiap jarak mendatar 100 satuan.
Dimana :
Kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui oleh alat dengan baik berkisar antara 8
% - 14 %. Akan tetapi untuk jalan naik maupun turun pada bukit lebih aman kemiringan jalan
maksimum 8 %. Pengaruh yang akan timbul akibat adanya kemiringan jalan terlalu tinggi
adalah :
24
Berdasarkan data spesifikasi teknis Dump TruckMitsubishi HD 120 PS pada Lampiran
Spesifikasi Peralatan Operasi Produksi diketahui:
= 165 x a%
= 825 lb
Agar truk mampu bergerak, jumlah rimpul yang diperlukan harus sama dengan rimpul
yang tersedia. Keadaan tersebut akan terjadi bila tanjakan (a%) jalan angkut sebagai
berikut:
165 x a% = 2.389
a% = 14,48 %
Jadi tanjakan yang mampu diatasi oleh Dump Truck Mitsubishi HD 120 PSadalah 14,48
%.
25
2. Jarak Berhenti
Perhitungan jarak berhenti alat angkut dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana :
SD = jarak berhenti, (m)
g = gaya gravitasi bumi,9,8 m/dtk2
t1 =waktu raksi pengereman, 0,5 detik
t2 = waktu reaksi operator untuk memgatasi adanya bahaya, 1,5 dt
Ө = kemiringan jalan, o
Vo = kecepatan kendaraan, m/detik
V = SAE test Velocity 9,5 m/detik2
S = SAE actual break distance (t1+9,5 m/detik)
Umin = koefisien gesekan
Umin = (9,5m/detik)2/(2 x 9,8 m/detik2 x 0,5 x 9,5 m/detik) = 0,969
t =0,5 detik+1,5 detik = 2 detik
Kecepatan rencana 20 Km/Jam atau 5,4 m/dtk dengan kemiringan terbesar 14,48 %
atau 8°14’24”.
SD = [0,5 x 9,8 m/dtk2 x (2 dtk)2 sin 8°14’24”+ 5,4 m/dtk x 2 dtk] +[(9,8 m/dtk2
x 2dtk x sin 8°14’24”+ 5,4 )2 ) / (2 x 9,8 m/dtk2(0,969 – sin 8°14’24”)
= 13,609 + 67,389
16,183
= 81,079/16,183
= 5,010 m ≈ 5 m
Jadi jarak berhenti adalah 5 meter.
3. Daya tekan alat angkut
a). Roda depan
• Berat truck kosong = 2.180 Kg ( 4.805 lb )
• Berat muatan = 10 Ton ( 10.000 Kg )
• Berat truck + Muatan = 12.180 Kg ( 26.845 lb )
26
• Beban pada poros = 40 % x 12.180 Kg = 4.872 kg ( 10.738 lb)
• Jumlah ban = 2
• Tekanan udara pada ban = 8 Psi ( 85 lb / m2 )
• Beban yang diterima tiap roda = 10.738 lb : 2 = 5.369 lb
• Luas Daerah Kontak = 0.9 x beban pada roda ( lb )
Tekanan Udara pada ban ( lb / in2 )
= 4.832 lb : 85 lb / in2
= 56,85 m2.
= 3.624 lb : 95 lb / in2
= 38.15 m2
27
Komoditas Utama - Langsung Diangkut Pembeli
Top Soil 200 Estimasi
Tahun
Overburden - Estimasi
2026
Komoditas Utama - Langsung Diangkut Pembeli
Top Soil 300 Estimasi
Tahun
Overburden - Estimasi
2027
Komoditas Utama - Langsung Diangkut Pembeli
Untuk menunjang kegiatan penambangan di lokasi IUP CV. Muhammad Fiqih Jaya ,
diperlukan beberapa peralatan sesuai cara penggalian batu gunung di lokasi penambangan.
Peralatan tersebut antara lain adalah :
• Alat Gali dan Muat : yaitu alat yang berfungsi sebagai alat bongkar dan muat material
hasil penambangan ke alat angkut. Jenis alat gali muat yang akan digunakan adalah
Excavator PC-200-8 yang dilengkapi bucket dengan kapasitas 0,8 m³ sebanyak 1 unit.
28
Gambar 5.5 Alat Angkut Dump Truck Kapasitas Vessel 4 m3
Alat pendukung atau penunjang dalam kegiatan penambangan batu gunung yang akan
dilakukan oleh CV. Muhammad Fiqih Jaya yaitu alat penetralisasi debu atau mobil
penyiram jalan dengan kapasitas tandon 1.200 liter, alat in akan di angkut menggunakan
mobil Pickup dengan kapasitas 1,5 kubik.
Gambar 5.6 Mobil penyiram jalan dengan kapasitas tampungan 1.200 liter
29
Peralatan Penambangan
Excavator PC-200
1 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
(Bucket 0,8m3)
Excavator PC-200
2 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
(Breaker 20 Ton)
Dump Truk
3 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Fuso/Hino 120PS
Peralatan Pendukung Penambangan
Mobil Penyiram
1 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
(Pickup 1.200 Liter)
30
BAB VI
RENCANA PENGOLAHAN
Pengolahan batu gunung yang akan dilaksanakan oleh CV. Muhammad Fiqih Jaya
sangatlah sederhana, yaitu penambangan dilakukan setelah ada permintaan konsumen setelah
material batu gunung di hancurkan menggunakan breaker 20 ton kemudian dimuat dengan
menggunakan excavator sekelas PC-200 selanjutnya diangkut dengan menggunakan
dumptruck 6 roda dengan kapasitas 4 m³ menuju ke lokasi konsumen atau pembeli.
Pengolahan batu gunung hanya sebatas menghancurkan dan memisahkan material batu
yang berukuran besar, pengolahan khusus tidak lakukan karena batu gunung ini diperuntukan
untuk material penimbunan atau pembuatan pondasi.
Peralatan yang digunakan dalam pengolahan material batu gunung itu sama dengan
yang digunakan dengan penghancuran dan pemuatan material batu gunung yaitu excavator
breaker dan bucket kelas PC-200.
Jenis dan jumlah produk pengolahan hanya satu jenis yaitu batu gunung dan siap untuk
dimuat untuk kegiatan penjualan
31
BAB VII
LINGKUNGANDAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Luas pembukaan Lahan yang direncakan dikelola selama 5 tahun perizinan seluas 13,2
Hektar meliputi 13,2 Ha lokasi penambangan dan 0,64 Ha area penunjang . Untuk tahun Awal
yang merupakan tahun awal perizinan luas lahan yang akan dibuka seluas 0,76 Ha (Tabel 7.1)
yang di dalamnya sudah termasuk kegiatan pembangunan infrastruktur/kontruksi. Untuk
bukaan lahan dan rencana reklamasi dapat di lihat dari table berikut :
32
komponen lingkungan fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi dan budaya.
• Tahap Konstruksi
Kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak penting pada tahap
konstruksi adalah:
• Tahap Operasional
Pada tahap operasi kegiatan yang akan menimbulkan dampak penting adalah sebagai
berikut:
c. Kegiatan pengangkutan
• Tahap Konstruksi
33
- Menyampaikan kepada masyarakat sekitar lokasi megiatan mengenai jumlah dan
spesialisasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
- Melakukan skala prioritas penerimaan tenaga kerja yang diperuntukkan untuk tenaga
kerja lokal.
➢ Pendekatan institusi
Koordinasi dengan Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, dan Perindustrian Kabupaten,
Camat, Kepala Desa dan BPD dalam proses penerimaan tenaga kerja.
➢ Pendekatan institusi
Koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten, Satlantas Polres Kabupaten,
Camat, dan Kepala Desa dalam proses pengangkutan peralatan dan material.
• Tahap Operasional
35
disposal atau lokasi tanah pucuk di simpan
❖ Erosi
- Melakukan penggalian sesuai kebutuhan secara bertahap dengan mengikuti
arah kemajuan penambangan.
- Kedalaman penggalian tidak melampaui ketebalan minimum lapisan
perisai (lapisan teratas), sehingga tidak terjadi perubahan kemiringan dasar
tanah yang membahayakan.
- Batu-batu yang mempunyai ukuran besar atau over size tidak terpakai
untuk produksi dimanfaatkan untuk material rehabilitasi di lokasi tambang
sehingga tidak terjadi erosi pada pinggiran lokasi yang mengakibatkan
terjadinya pelebaran bukaan tanah pada saat sewaktu waktu terjadi
tumpahan air permukaan yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
- Melakukan revegetasi lahan dengan tanaman penghijauan yang cepat
tumbuh khususnya pada lokasi sumber dampak sebagai penahan erosi tanah
di pinggir lokasi kegiatan.
❖ Kualitas Air
- Alat-alat berat yang digunakan dalam kondisi baik seperti penutup
tangki yang rapat agar tidak memungkinkan terjadinya ceceran minyak ke
permukaan tanah.
- Melakukan pemeriksaan dan pengecekan saluran air/drainase yang
ada secara priodik.
- Tidak melakukan pengisian dan penggantian bahan bakar alat berat di
dalam lokasi tambang atau menghindari terjadinya ceceran minyak ke
permukaan tanah.
❖ Biota Perairan dan Biota Darat
- Karena merupakan dampak turunan dari kualitas air, maka
pengelolaan dampak sama dengan pengelolaan kualitas air.
- Memindahkan vegetasi endemik yang ada dalam lokasi untuk dilakukan
penanaman kembali setelah kegiatan reklamasi dan pascatambang
❖ Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
▪ Pendekatan teknologi
- Membuat Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
dalam lokasi.
36
- Melakukan pemisahan berdasarkan jenis dan sifat limbah B3 dan
disimpan dalam wadah/tempat yang kedap air.
▪ Pendekatan institusi
- Berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dalam
melakukan pengelolaan limbah B3.
- Bekerjasama dengan perusahaan pengumpul limbah B3 yang
memiliki izin pengumpulan dan pengangkutan limbah B3
❖ Keselamatan dan Kesehatan Kerja
▪ Pendekatan teknologi
- Menyediakan mekanisme pertolongan pertama pada kecelakaan
kerja.
- Menyediakan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,
kacamata, helm, sepatu boot, pakaian kerja, ear muff/ear plug.
- Menyiapkan APAR pada titik strategis seperti ruang TPS LB3, ruang
mesin dan Iain-lain.
- Selalu memeriksa alat-alat yang digunakan agar tetap dalam kondisi baik.
- Pemrakarsa melakukan medical check up bagi tenaga kerja vane
memiliki frekuensi waktu terpapar sumber emisi dan bising lebih sering
seperti operator alat berat untuk mendata kondisi kesehatan mereka
khususnya untuk daya dengar dan pernafasan.
- Tidak melakukan kegiatan pertambangan pada saat turun hujan.
- Melakukan kegiatan pertambangan dengan membagi lokasi ke
dalam beberapa bagian atau blok. Menyelesaikan blok yang lain sebelum
berpindah ke blok yang lainnya.
- Memasang rambu-rambu K3 di dalam lokasi kegiatan.
▪ Pendekatan sosial ekonomi
- Memberikan pcngarahan kepada tcnaga kcrja untuk selalu mengikuti
prosedur kerja (SOP) yang anion seperti mengenakan peralatan K3.
- SOP setiap pekerjaan diinformasikan baik lisan maupun tulisan (pada
papan pengumuman).
- Memberikan pengarahan dan penegasan dalam penggunaan APD bagj
tenaga kerja.
- Memberikan santunan pada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan
37
kerja.
- Memberikan istirahat yang cukup bagi para pekerja.
- Melakukan pelatihan dan peningkatan kesadaran dan keselamatan
kerja.
- Melakukan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja.
▪ Pendekatan institusi
- Melakukan koordinasi dengan Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja
dan Perindustrian Kabupaten dalam penyuluhan tenaga kerja dan
Dinas Kesehatan Kabupaten dalam pemeriksaan kesehatan berkala bagi
tenaga kerja.
c. Kegiatan pengangkutan
➢ Pendekatan teknologi
❖ Kualitas Udara dan Kebisingan
- Menutup kendaraan pengangkut material batuan/batu gunug dengan
plastik atau terpal pada bagian atas kendaraan.
- Melakukan pengangkutan batuan/batu gunug dengan kapasitas standar atau
sesuai tonase kendaraan.
- Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan lulus emisi gas buang.
❖ Aksesibilitas (Kerusakan Badan Jalan dan Kemacetan Lalu Lintas)
- Pengangkutan hasil produksi di luar jam sibuk/ puncak jalan, di luar pukul
07.00-08.00, 13.00- 14.00, dan 16.00-17.00 Wita.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di depan lokasi jalan masuk keluar
kendaraan proyek.
- Membatasi tonase kendaraan pengangkut sesuai daya tamping optimal
dan kapasitas jalan.
- Menggunakan kendaraan bertonase kecil agar start awal kendaraanlebih cepat
dibandingkan dengan tonase besar.
- Mengatur sistem transportasi pengangkutan sehingga tidak secara
- bersamaan berada pada jalur jalan yang sama.
- Memantau tingkat kerusakan badan jalan pada jalur jalan yang dilalui
kendaraan pengangkut hasil produksi.
- Memelihara dan memperbaiki jalur jalan yang mengalami kerusakan.
- Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut hasil produksi
38
❖ Sikap dan Presepsi Masyarakat
- Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan pada dampak primer yang dapat
menyebabkan perubahan kualitas lingkungan yang menjadi sumber dampak
timbulnya sikap dan persepsi masyarakat
➢ Pendekatan sosial ekonomi
- Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan
agar tetap memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan mengontrol
agar muatan kendaraan yang tidak melampaui batas tonase kendaraan.
- Menginstruksikan pada pengemudi untuk menaati peraturan lalu lintas.
- Tidak mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
- Menghormati pengguna jalan lain untuk menghindari konflik
- Senantiasa menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar Iokasi
kegiatan
➢ Pendekatan Institusi
- Koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten dan Satlantas
Polres Kabupaten untuk mengarahkan kendaraan pengangkut hasil produksi
A. Tahap Konstruksi
Bentuk upaya pemantauan lingkungan yang dilakukan pada tahap konstruksi
adalah:
40
i. Penerimaan Tenaga Kerja
- Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi
silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.
- Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses
sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk
menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang
terkena dampak.
ii. Pembuatan jalan
- Melakukan pengukuran langsung dilokasi dan sebagian hasilnya dilakukan
analisis di laboratorium.
iii. Mobilisasi Peralatan dan Material
➢ Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
- Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas
sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan
spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan
membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
➢ Kemacetan Lalulintas
- Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam
jarak tertentu kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang
baku.
➢ Kerusakan Badan Jalan
- Memantau tingkat kerusakan badan jalan pada jalur jalan yang dilalui kendaraan
pengangkut bahan/material.
B. Tahap Operasional
Bentuk upaya pemantauan lingkungan yang dilakukan pada tahap operasional
adalah sebagai berikut:
41
terkena dampak.
ii. Kegiatan Penambangan batu gunung
➢ Perubahan BentangAlam
- Dilakukan dengan cara pemantauan langsung di lapangan mengenai luasan
areal bentang alam.
➢ Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
➢ Erosi Tanah
➢ KualitasAir
42
- Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler
kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang
dipersyaratkan.
➢ Aksesibilitas (Kerusakan Badan jalan serta kemacetan Lalu Lintas
- Melakukan pemantauan kemacetan akibat kepadatan volume lalu lintas
khususnya depan lokasi kegiatan dan pemantauan terhadap tingkat kerusakan badan
jalan yang dilalui kendaraan pengangkut hasil produksi.
➢ Sikap dan Persepsi Masyarakat
- Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara
langsung/kuesioner dengan masyarakat sekitar.
C. Tahap Pasca Operasional
Bentuk upaya pemantauan lingkungan yang dilakukan pada tahap pasca operasional
adalah sebagai berikut:
Untuk jadwal pelaksanaan pasca tambang disesuaikan dengan umur tambang hasil
perhitungan kelayakan tambang yaitu 5 Tahun setelah operasi produksi (tahun 2028), adapun
pelaksanaanya akan dirincikan pada dokumen pasca tambang.
43
Tabel 7.2 Jadwal Rencana Kegiatan Pasca Tambang
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
Kegiatan Pascatambang
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
Tahun 2028
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bekas Tambang
a. Pembongkaran fasilitas tambang
b. Reklamasi (Penataan) lahan bekas
fasilitas tambang
1. c. Peningkatan jalan tambang
d. Reklamasi (Penataan) lahan bekas
Top Soil
e. Reklamasi (Penataan) lahan bekas
kolam pengendapan
Fasilitas Penunjang
a. Pembongkaran sisa bangunan
2. b. Reklamasi lahan bekas bangunan
dan pondasi
c. Perbaikan lahan bekas sarana
transportasi
3. Pemeliharaan lahan bekas tambang
4. Sosial ekonomi masyarakat
Pemantauan program pasca
5.
tambang
Rencana biaya pascatambang desesuaikan dengan apa yang akan dilakukan pasca
penambangan batu gunung yang telah disusun, adapun biaya rincian pascatambang dapat
dilihat pada dokumen pasca tambang.
Adapun biaya yang akan di keluarkan yaitu berupa biaya langsung dan biaya tidak
langsung.
A. Biaya Langsung
Untuk Biaya langsung yang diperhitungkan adalah :
a. Biaya pada Tapak Bekas Tambang.
Kegiatan yang dilakukan pada tapak bekas tambang antara lain :
• Pembongkaran Fasilitas tambang seluas 0.525 Ha dengan biaya sebesar
Rp. 1.050.000. –
• Lahan bekas peningkatan jalan tambang seluas 0,2 Ha dengan biaya sebesar Rp.
1.000.000. –
b. Biaya pada Fasilitas Penunjang.
Kegiatan yang dilakukan pada tapak bekas tambang adalah :
▪ Pembongkaran sisa bangunan 0.02Ha dengan biaya sebesar Rp. 1.000.000.
44
▪ Reklamasi bekas bangunan dan pondasi 0.02 Ha dengan biaya sebesar
Rp.1.000.000.
▪ Perbaikan lahan bekas sarana transportasi dengan biaya sebesar Rp.500.000,-
c. Pengembangan social, budaya dan Ekonomi.
Bantuan untuk Masyarakat sekitar Lokasi Penambangan dalam bantuan desa yang
diserahkan ke Pemerintah Desa yang berada di sekitar lokasi penambangan sebesar
Rp.500.000,-.
d. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan lahan bekas tambang luas 13,2 Ha dengan estimasi biaya
sebesar Rp 13.200.000,-
e. Pemantauan
Kegiatan Pemantauan Kegiatan Pascatambang dengan biaya sebesar Rp. 500.000,-
Sehingga total biaya pascatambang adalah biaya langsung ditambah dengan biaya tidak
langsung dan biaya – biaya tersebut sudah memperhitungkan pajak – pajak yang berlaku
sebesar Rp 21.150.000,-
I Biaya Langsung
1 Bekas Tambang
2 Fasilitas Penunjang
45
b. Reklamasi lahan bekas bangunan dan pondasi 0.5 Ha Rp2,000,000 Rp1,000,000
Pengelolaan resiko menempati peran penting dalam suatu organisasi karena fungsi ini
mendorong budaya resiko yang disiplin dan menciptakan transparansi dengan menyediakan
dasar manajemen yang baik untuk menetapkan profil resiko yang sesuai. Manajemen resiko
bersifat instrumental dalam memastikan pendekatan yang bijaksana dan cerdas terhadap
pengambilan resiko yang dengan demikian akan menyeimbangkan resiko dan hasil serta
mengoptimalkan alokasi modal di seluruh korporat. Selain itu, melalui budaya manajemen
resiko proaktif dan penggunaan sarana kuantitatif dan kualitatif yang modern, kami berupaya
meminimalkan potensi terhadap kemungkinan resiko yang tidak diharapkan dalam
operasional.
Pengendalian resiko diperlukan untuk mengamankan pekerja dari bahaya yang ada
ditempat kerja sesuai dengan persyaratan kerja. Peran penilaian resiko dalam kegiatan
pengelolaan diterima dengan baik di banyak industri. Pendekatan ini ditandai dengan empat
tahap proses pengelolaan resiko manajemen resiko adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi resiko adalah mengidentifikasi bahaya dan situasi yang berpotensi
menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang- kadang disebut kejadian yang tidak
diinginkan).
2. Analisis resiko adalah menganalisis besarnya resiko yang mungkin timbul dari
peristiwa yang tidak diinginkan.
3. Pengendalian risiko ialah memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi atau
46
mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima.
4. Menerapkan dan memelihara kontrol tindakan adalah menerapkan kontrol dan
memastikan mereka efektif.
Manajemen resiko pertambangan dimulai dengan melaksanakan identifikasi bahaya untuk
mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada yang hasilnya nanti sebagai bahan untuk
dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai dengan membuat Standart Operational
Prosedure (SOP). Kemudian sebagai langkah analisa dilakukanlah observasi dan inspeksi.
Setelah dianalisa, tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi resiko untuk
menilai seberapa besar tingkat resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol atau
pengendalian resiko. Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan menyediakan alat
deteksi, penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang
bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah dilakukan pengendalian resiko untuk tindakan
pengawasan adalah dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang bahaya atau resiko
Peran K3 sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha
diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Penjelasan pentingnya K3 disampaikan setiap pagi di kegiatan P5M oleh Kepala Tenik
Tambang (KTT). Perencanaan penganggaran aspek kesehatan dan keselamatan kerja
penambangan meliputi:
48
BAB VII
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Sebagai wujud nyata dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, maka CV.
Muhammad Fiqih Jaya melakukan usaha- usaha agar dampak sosial ekonomi budaya yang
positif dari usaha pertambangan dapat dimaksimalkan, sedangkan dampak negatifnya dapat
diminimalkan. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengembangkan masyarakat di
sekitar usaha pertambangan yaitu berupa program Pegembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PPM), yang nantinya akan dituangkan dalan Dokuman Rencana Pegembangan
dan Pemberdayaan Masyarakat (RPPM) yang mengacu pada blue print (cetak biru) PPM dari
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Sehubungan blue print (cetak biru) PPM dari
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan belum diterbitkan maka untuk sementara kegiatan yang
akan dilakukan pada program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yaitu turut
berpartisifasi memberikan bantuan dana kepada masyarakat sekitar maupun kepada pemeritah
desa jika ada kegiatan pemerintah daerah.
Berikut ini rencana anggaran pengambangan dan pemberdayaan masyarakat yang akan
di keluarkan oleh CV. Muhammad Fiqih Jaya
49
BAB IX
ORGANISASIDAN TENAGAKERJA
CV. Muhammad Fiqih Jaya berkomitmen untuk menerapkan sistem organisasi dalam
melakukan kegiatan penambangan batu gunung yang terdapat dalam Izin Usaha Pertambangan
yang dimiliki, dengan mempertimbangkan kebijakan yang telah berjalan.
Dari sistem tersebut diharapkan tercipta suatu manajemen dengan tingkat efisiensi yang
tinggi dimana staff dan karyawan akan selalu berfikir dan bertindak secara profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan bentuk organisasi garis dan staff, maka diharapkan mendapat
manfaat sebagai berikut :
• Adanya pembagian tugas yang jelas antara unit-unit yang melaksanakan tugas
pokok dan penunjang.
• Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang oleh segenap
unit yang ada didalam organisasi.
• Adanya kemampuan dan bakat berbeda-beda dari unit organisasi memungkinkan
dikembangkannya spesialisasi keahlian.
• Adanya ahli-ahli dalam staff akan menghasilkan mutu pekerjaan yang lebih baik.
• Disiplin para anggota organisasi tinggi, karena tugas yang dilaksanakan oleh unit
organisasi sesuai dengan bidang keahlian, pendidikan dan pengalamannya.
• Staff dan karyawan akan loyal keperusahaan, sehingga bisa meminimalkan
keluar masuknya karyawan dimana mereka merasa selalu terjamin kehidupan dan
kesejahteraannya
50
Berikut bagan organisasi CV. Muhammad Fiqih Jaya :
Operator
Pengawas/KTT Supir DT
DIrektur
Admin/ Keuangan Mekanik/Teknisi
51
CV. Muhammad Fiqih Jaya
Jumlah Tenaga Kerja
Kualifikasi Tenaga Perizinan
TKI
No Klasifikasi Jabatan Jumlah Kerja (Jenjang TKA
Non TKA
Lokal TKI Pendidikan) (RPTKA)
Lokal
1 Manajemen 0 1 1 0 S1 POP
2 Profesional 0 0 0 0 - -
3 Teknisi 0 1 1 0 D3 -
4 Administrasi 0 1 1 0 D3 -
5 Terampil 0 2 2 0 SMK/D3 -
6 Tidak Terampil 0 3 3 0 SD -
Total 0 8 8 0 0 0
Rencana pengemabangan tenaga kerja CV. Muhammad Fiqih Jaya bertujuan untuk
meningkatkan potensi yang ada pada karyawan dan menumbuhkan kesadaran tentang
pentingnya Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) dalam kegiatan penambangan. Dari
kegiatan pengembangan tenaga kerja ini karyawan mempunyai keahlian dalam menjalin
hubungan Kerjasama yang baik, baik itu dengan sesame karyawan maupun dengan pimpinan
pada struktur organisasi perusahaan. Adapun rencana pengembangan yang diberikan berupa
diklat, Pendidikan atau pelatihan kepada karyawan atau staf CV. Muhammad Fiqih Jaya .
Oleh karena itu rencana diklat, Pendidikan dan atau pelatihan akan diberikan kepada
semua karyawan terutama pelatihan tentang K3, sedangkan untuk diklat tertentu akan diberikan
kepada setiap karyawan yang memiliki keterampilan atau keahlian tertentu seperti pengawas
operasional, pelatihan SIO, pelatihan surveyor.
Tabel 9.2 Rencana Pelatihan Tenaga Kerja CV. Muhammad Fiqih Jaya
53
CV. Muhammad Fiqih Rencana Tahun Rencana Tahun
Jaya 2026 2027
Biaya Biaya
No. Nama Pelatihan Jumlah Pelatihan Jumlah Pelatihan
g h i j
Pengawas
Operasional 0 0 0 0
1 Pertama (POP)
2 K3 UMUM 0 0 0 0
Total 0 0 0 0
54
BAB X
PEMASARAN, INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN
10.1 Pemasaran
Berdasarkan potensi batu gunung yang terdapat pada lokasi CV. Muhammad Fiqih Jaya
sangat besar sehingga akan lebih bermanfaat jika dikelola dan ditambang dengan baik. Adapun
untuk pemasaran atau penjualan batu gunung yang akan dilakukan oleh CV.Muhammad Fiqih
Jaya, masih seputar lingkup Kabupaten Bantaeng atau penjualan lokal.
Rencana Pemasaran
Tahun
Uraian
2023 2024 2025 2026 2027
Jenis Produk Kubik/Retase
Batu gunung 57,600/5.760 57,600/5.760 57,600/5.760 57,600/5.760 57,600/5.760
Harga Jual
Produk (Rp 200.000,-/Retase)
Batu gunung 1.152.000.000 1.152.000.000 1.152.000.000 1.152.000.000 1.152.000.000
Tujuan
Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal
Pemasaran
Dengan melihat potensi yang melimpah pada lokasi penambangan CV. Muhammad
Fiqih Jaya , serta kebutuhan akan batu gunung yang selalu meningkat setiap tahunnya, hal
tersebut merupakan dasar yang kuat untuk dilanjutkannya investasi pemanfaatan sumber daya
batu gunung pada lokasi tersebut.
55
Tabel 10.2 Parameter Analisis Keekonomian
10.3 Investasi
10.3.1 Modal Tetap
Modal tetap merupakan biaya yang besarnya relative tidak berubah atau bergantung
pada perubahan volume produksi atau tingkat aktifitas yang di lakukan. Modal tetap itu sendiri
terdiri dari biaya pra-penambangan atau biaya pada kegiatan eksplorasi, biaya pembangunan
infrastruktur atau konstruksi, dan biaya peralatan. Modal tetap yang akan di keluarkan oleh
CV. Muhammad Fiqih Jaya yaitu sebesar Rp 965.971.080,-
Modal Tetap
Tahun ke -
No Uraiana
2022 2023 2024 2025 2026 2027
1 Eksplorasi
1. Biaya - - - - -
penyelidikan/Eksplorasi Rp 30,000,000
2. Biaya Pembebasan - - - - -
Lahan Rp 50,000,000
3. Biaya Perizinan Rp 50,000,000 - - - - -
4. PNBP Wilayah Rp 5,000,000 - - - - -
5. Jaminan Kesungguhan Rp 5,000,000 - - - - -
6. Biaya Dokumen - - - - -
Lingkungan Rp 150,000,000
7. Jaminan Reklamasi Rp 21,909,700 - - - - -
8. Jaminan - - - - -
Pascatambang Rp 10,930,000
2 Konstruksi/Infrastruktur
1. Kantor - - - - - -
2. Gudang - - - - - -
3. Bengkel Rp 10,000,000 - - - - -
4. Pos Jaga Rp 5,000,000 - - - - -
5. Jalan Tambang Rp 50,000,000 - - - - -
6. Pembersihan Lahan Rp 50,000,000 - - - - -
56
3 Peralatan
1. Excavator Rp 500,000,000 - - - - -
2.Penyiraman Rp 28,131,380
-
Total Rp 965,971,080 - - - -
Modal Kerja
No.
Uraian Nilai
1 Kas Perusahan Rp 1.000,000,000
Total Rp 1,000,000,000
10.3.3 Sumber Dana
Sumber dana berasal dari investasi yang di keluarkan berupa dana perusahaan atau dana
pribadi pemilik perusahaan yaitu bapak Muhammad Fiqih Suhendar selaku pimpinana tertinggi
(Sekutu Aktif) yaitu sebesar 80% atau Rp 800.000.000,-, dan Rini Ahriani sebesar 20% atau
Rp 200.000.000,-. Sehingga sumber dana sama dengan modal keja yaitu sebesar Rp
1.000.000.000,-.
Sumber Dana
Cost of
No Modal Sendiri / Porsi
Pemberi Dana Nilai (Rp) Debt/Cost WACC
. Pinjaman (%)
of Equity
Muh. Fiqih
1 Suhendar Modal Sendiri Rp 800,000,000 80% 100%
2 Rini Ahriani Modal Sendiri Rp 200,000,000 20% 100%
Total Rp 1,000,000,000
57
10.4 Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses penambangan termasuk juga biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan
proses penambangan, misalnya biaya untuk pembayaran PBB, biaya untuk PPM, biaya untuk
kegiatan eksplorasi dan biaya lainnya. Untuk mendukung proses penambangan, maka biaya
produksi dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Biaya tetap yaitu biaya yang tidak dipengaruhi besarnya kegiatan produksi atau
penambangan batu gunung , seperti gaji karyawan, kegiatan CSR/PPM, dan biaya PBB.
• Biaya tidak tetap yaitu biaya yang dipengaruhi oleh kegiatan produksi atau
penambangan batu gunung , seperti biaya peralatan, pajak daerah, perawatan fasilitas
dan infrastruktur, dan bahan bakar minyak.
Biaya Produksi
Tahun Ke-
No. Uraian
2023 2024 2025 2026 2027
Biaya Tetap/Langsung
1 Gaji Karyawan Rp 306,000,000 Rp 306,000,000 Rp 306,000,000 Rp 306,000,000 Rp 306,000,000
2 CSR Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
3 PBB Rp 1,308,000 Rp 1,308,000 Rp 1,308,000 Rp 1,308,000 Rp 1,308,000
4 Pembelian Perlengkapan K3 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000
Sub Total Biaya Tidak Tetap Rp 318,308,000 Rp 318,308,000 Rp 318,308,000 Rp 318,308,000 Rp 318,308,000
Biaya Tidak Tetap/Tidak Langsung
1 Excavator Rp 182,232,480 Rp 182,232,480 Rp 182,232,480 Rp 182,232,480 Rp 182,232,480
2 Pajak Daerah Rp 80,430,600 Rp 80,430,600 Rp 80,430,600 Rp 80,430,600 Rp 80,430,600
3 Perawatan Fasilitas & Infrastruktur Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 Rp 25,000,000
4 BBM Rp 360,000,000 Rp 360,000,000 Rp 360,000,000 Rp 360,000,000 Rp 360,000,000
Sub Total Biaya Tidak Tetap Rp 647,663,080 Rp 647,663,080 Rp 647,663,080 Rp 647,663,080 Rp 647,663,080
Total Biaya Produksi Rp 965,971,080 Rp 965,971,080 Rp 965,971,080 Rp 965,971,080 Rp 965,971,080
10.5 Pendapatan
CV. Muhammad Fiqih Jaya berencana menjual batu gunung langsung ke pihak
konsumen atau pembeli. Pendapatan 5 tahun dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 10 7 Pendapatan
Pendapatan
Tahun Ke-
No Uraian
2023 2024 2025 2026 2027
Jenis Produk (kubik/retase)
Batu
57.600 / 5.760 57.600 / 5.760 57.600 / 5.760 57.600 / 5.760 57.600 / 5.760
1 gunung
58
Harga Jual Produk (Rp/kubik)
Rp
Rp 1.152,000,000 Rp 1.152,000,000 Rp 1.152,000,000 Rp 1.152,000,000 Rp1.152,000,000
1 200,000
Total
Rp 1.152,000,000 Rp 1.152,000,000 Rp 1.152,000,000 Rp 1.152,000,000 Rp1.152,000,000
Pendapatan
Laporan keuanga CV. Muhammad Fiqih Jaya dapat dilihat dari arus kas dengan melihat
nilai investasi, biaya produksi tiaptahunnya dan pendapatan atau pemasukan dari hasil
penjualan tiap tahunnya. Berikut laporan keuangan CV. Muhammad Fiqih Jaya :
Arus Kas
No. Tahun Ke- 2022 2023 2024 2025 2026 2027
1 Total Investasi Rp 1,000,000,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
2 Biaya Produksi Rp - Rp 965,971,080 Rp 965,971,080 Rp 965,971,080 Rp 965,971,080 Rp 965,971,080
3 Pendapatan Rp - Rp 1,152,000,000 Rp 1,152,000,000 Rp 1,152,000,000 Rp 1,152,000,000 Rp 1,152,000,000
Arus Kas Rp 1,000,000,000 Rp 2,117,971,080 Rp 2,117,971,080 Rp 2,117,971,080 Rp 2,117,971,080 Rp 2,117,971,080
Dengan :
59
N = Umur Investasi
T = Tahun
Dengan bantuan tabel suku bunga akan diketahui besarnya IRR. Dalam kegiatan
penambangan batu gunung CV. Muhammad Fiqih Jaya IRR dihitung dengan menggunakan
aplikasi excel. Dari proyeksi aliran uang tunai selama 5 tahun nilai IRR = 30% (Lihat
Tabel 10 9).
NPV merupakan merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran bersih yang
bernilai sekarang dan dihitung berdasarkan tingkat pengembalian minimum. NPV
digunakan dan dihitung nilai ekuivalen pada saat ini dari aliran dana yang berupa
pendapatan dan pengeluaran di waktu yang akan datang dari suatu rencana investasi atau
asset tertentu (Stermole, Franklin, J.,1990). Pengertian di atas dapat dirumuskan sebagai
berikut :
𝑛 𝑛
(𝐶)𝑡 (𝐶𝑜)𝑡
𝑁𝑃𝑉 = ∑ 𝑡
−∑
(1 + 𝑖) (1 + 𝑖)𝑡
𝑡=0 𝑡=0
Dengan :
Dari investasi proyek penambangan batu gunung CV. Muhammad Fiqih Jaya
didapatkan nilai NPV sebesar Rp 230.936.025,-
Break Event Point (BEP) adalah suatu kondisi titik temu antara pendapatan dari penjualan
dan biaya variable. Titik temu ini menyatakan tingkat (volume produksi) yang menyebabkan
hasil penjualan (pendapatan total) sama dengan biaya total, sehingga pada tingkat aktifitas
60
tersebut tidak diperoleh keuntungan atau kerugian. Berikut ini gambar grafik BEP sebagai
dasar penentuan nilai BEP CV. Muhammad Fiqih Jaya .
BEP = n + ((n + 1) − n )
KCFn
KCFn +1 + KCFn
Keterangan :
Break Even Point dapat dilihat pada grafik Break Even Point pada Tabel 10.10. Dari
hasil perhitungan Break Even Point (BEP) dan Internal Rate of Return (IRR) di atas
diketahui bahwa usaha penambangan batu gunung dengan kondisi produksi dan harga
sesuai dengan rencana maka BEP pada produksi 13.654 m3 dengan IRR 30%, maka sangat
layak untuk di lanjutkan.
61
Tabel 10.9 Proyeksi Aliran Kas
Kumulatif Aliran Kas Terdiskonto (324,502,654) (204,440,299) (89,265,404) 21,522,499 128,179,637 230,936,025
62
Tabel 10.10 Proyeksi Aliran Kas Rinci Tahun 0-5
Laba Kotor (302,707,700) 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
Cicilan Pinjaman 0 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
Bunga Pinjaman 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
Depresiasi 18,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
Amortisasi 12,612,821 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
Pendapatan Kena Pajak 0 (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
Pajak 0 (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
Laba Bersih (335,136,767) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
Depresiasi 18,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
Amortisasi 12,612,821 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
Total Aliran Kas (304,523,946) 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
Kumulatif Aliran Kas (304,523,946) (293,818,386) (283,112,826) (272,407,266) (261,701,706) (250,996,146) (240,290,586) (229,585,026) (218,879,466) (208,173,906) (197,468,346) (186,762,786) (176,057,226)
Discount Rate 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Aliran Kas Terdiskonto (304,523,946) 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
Kumulatif Aliran Kas Terdiskonto (304,523,946) (293,818,386) (283,112,826) (272,407,266) (261,701,706) (250,996,146) (240,290,586) (229,585,026) (218,879,466) (208,173,906) (197,468,346) (186,762,786) (176,057,226)
Nilai Sekarang Bersih (NPV) 230,936,025 Rp untuk 5 tahun Break Even Point 13,654 m3
Tingkat Pengembalian Internal (IRR) 30% untuk 5 tahun Payback Period 28.45 bulan
63
Sambungan Tabel 10.10
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(165,351,666) (154,646,106) (143,940,546) (133,234,986) (122,529,426) (111,823,866) (101,118,306) (90,412,745) (79,707,185) (69,001,625) (58,296,065) (47,590,505)
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(165,351,666) (154,646,106) (143,940,546) (133,234,986) (122,529,426) (111,823,866) (101,118,306) (90,412,745) (79,707,185) (69,001,625) (58,296,065) (47,590,505)
64
Sambungan Tabel 10.10
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(36,884,945) (26,179,385) (15,473,825) (4,768,265) 5,937,295 16,642,855 27,348,415 38,053,975 48,759,535 59,465,095 70,170,655 80,876,215
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(36,884,945) (26,179,385) (15,473,825) (4,768,265) 5,937,295 16,642,855 27,348,415 38,053,975 48,759,535 59,465,095 70,170,655 80,876,215
65
Sambungan Tabel 10.10
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
91,581,775 102,287,335 112,992,895 123,698,455 134,404,015 145,109,575 155,815,135 166,520,695 177,226,255 187,931,815 198,637,375 209,342,936
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
91,581,775 102,287,335 112,992,895 123,698,455 134,404,015 145,109,575 155,815,135 166,520,695 177,226,255 187,931,815 198,637,375 209,342,936
66
Sambungan Tabel 10.10
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
220,048,496 230,754,056 241,459,616 252,165,176 262,870,736 273,576,296 284,281,856 294,987,416 305,692,976 316,398,536 327,104,096 337,809,656
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
220,048,496 230,754,056 241,459,616 252,165,176 262,870,736 273,576,296 284,281,856 294,987,416 305,692,976 316,398,536 327,104,096 337,809,656
67
Tabel 10.11 Proyeksi Titik Break Even Point dan Payback Priode
Bulan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kumulatif Produksi 0 480 960 1,440 1,920 2,400 2,880 3,360 3,840 4,320 4,800 5,280 5,760
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (304,523,946) (293,818,386) (283,112,826) (272,407,266) (261,701,706) (250,996,146) (240,290,586) (229,585,026) (218,879,466) (208,173,906) (197,468,346) (186,762,786) (176,057,226)
Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kumulatif Produksi 6,240 6,720 7,200 7,680 8,160 8,640 9,120 9,600 10,080 10,560 11,040 11,520
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (165,351,666) (154,646,106) (143,940,546) (133,234,986) (122,529,426) (111,823,866) (101,118,306) (90,412,745) (79,707,185) (69,001,625) (58,296,065) (47,590,505)
Bulan 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kumulatif Produksi 12,000 12,480 12,960 13,440 13,920 14,400 14,880 15,360 15,840 16,320 16,800 17,280
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (36,884,945) (26,179,385) (15,473,825) (4,768,265) 5,937,295 16,642,855 27,348,415 38,053,975 48,759,535 59,465,095 70,170,655 80,876,215
Bulan 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Kumulatif Produksi 17,760 18,240 18,720 19,200 19,680 20,160 20,640 21,120 21,600 22,080 22,560 23,040
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas 91,581,775 102,287,335 112,992,895 123,698,455 134,404,015 145,109,575 155,815,135 166,520,695 177,226,255 187,931,815 198,637,375 209,342,936
68
10.8 Penerimaan Negara
Kewajiban CV. Muhammad Fiqih Jaya terhadap negara adalah pembayaran pajak PPN
Keluar sebesar 11%, pajak daerah, dan iuran tetap untuk komoditas batu gunung . Besaran
penerimaan negara selama umur tambang adalah sebagai berikut :
Tahun
No URAIAN
Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Tahun 2027
PENERIMAAN NEGARA
a PAJAK
PPH Pasal 21
PPH Pasal 22
PPH Pasal 23/26
PPH Pasal 25
PPH Pasal 29
PPN Masukan (11%)
PPN Keluaran (11%) Rp 126,720,000 Rp 126,720,000 Rp 126,720,000 Rp 126,720,000 Rp 126,720,000
Pajak-pajak Daerah Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
Jumlah Pajak Rp 127,720,000 Rp 127,720,000 Rp 127,720,000 Rp 127,720,000 Rp 127,720,000
b NON PAJAK
Dead Rent
SPW3D
Advance Payment
Iuran Tetap Rp 1,986,000 Rp 1,986,000 Rp 1,986,000 Rp 1,986,000 Rp 1,986,000
BBN
Jumlah Non Pajak Rp 1,986,000 Rp 1,986,000 Rp 1,986,000 Rp 1,986,000 Rp 1,986,000
JUMLAH PENERIMAAN NEGARA Rp 129,706,000 Rp 129,706,000 Rp 129,706,000 Rp 129,706,000 Rp 129,706,000
69
BAB XI
KESIMPULAN
1. Secara administratif lokasi penambangan batu gunung CV. Muhammad Fiqih Jaya
berlokasi di Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan
dengan luas IUP Eksplorasi 49,65 Hektar.
2. Berdasarkan hasil eksplorasi sumber daya terukur sebesar 1.489.500 m3 atau
3.723.750 ton. Jumlah cadangan tereka selama 5 tahun kegiatan penambangan
dengan luas area yang akan di buka sebesar 13,2 Hektar yaitu 356.400 m3 atau
891.000 ton.
3. Dengan rencana produksi sebesar 200 m3 per hari dan jumlah hari kerja 24 hari per
bulan, m a k a p r o d u k s i b a t u g u n u n g p e r b u l a n a d a l a h 4 . 8 0 0 m 3 a t a u
57.600 m3 per tahun, sehingga umur tambang dipekirakan 6,12
tahun atau 6 tahun.
4. Tahapan rencana penambangan yaitu pembersihan lokasi tambang (land clearing),
pengupasan top soil, penghancuran, pemuatan/pengangkutan, dan penjualan.
5. Dari hasil analisis kelayakan ekonomi dapat di simpulkan bahwa usulan proyek
investasi penambangan batu gunung yang akan dilaksanakan selama 5 tahun
memiliki masa payback priode selama 28,45 bulan atau 2 tahun 5 bulan, maka usulan
investasi penambangan dapat diterima.
6. Analisa investasi dan kelayakan disusun didapatkan nilai NPV, BEP, IRR dan APP
sebagai berikut:
Payback
IRR Break Even
NPV (Rp) Periode
(%) Point (m³)
(Tahun)
Produksi dan
Harga Sesuai
Rencana 230.936.025 30% 13.654 2 tahun 5 bulan
/ 28,45 bulan
70
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Bantaeng Dalam Angka 2022, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantaeng Tahun
2022.
Keputusan Menteri energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1806.K / 30 /MEM/ 2018 tentang
Pedoman PelaksanaanPenyusunan, Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran
Biaya, serta Laporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Teknis
Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Di Bidang Pertambangan Umum
Peta Geologi Lembar Ujungpandang, Benteng, dan Sinjai, Sulawesi, Skala 1:250.000 (Rab
Sukamto dan Sam Supriatna), terbitan PPPG Bandung.
Zen, M.T., 1984., Sumber daya dan Industriajah Mada University Press Yogyakarta
71
LAMPIRAN
72
LAMPIRAN A PETA WILAYAH IUP EKSPLORASI YANG AKAN DITINGKATKAN IUP OP
LAMPIRAN B PETA OVERLAY GEOLOGI REGIONAL
LAMPIRAN C PETA GEOMORFOLOGI
LAMPIRAN D PETA OVERLAY TOPOGRAFI
LAMPIRAN E PETA GEOLOGI LOKAL
LAMPIRAN F PETA CITRA SATELIT
LAMPIRAN G PETA SUMBERDAYA / CADANGAN
LAMPIRAN H DESKRIPSI BATUAN
DESKRIPSI BATUAN
Hari/Tanggal Kamis/20 Oktober 2022 Kegiatan Eksplorasi CV.Muh. Fiqih Jaya
No. Stasiun ST.01 Lokasi Bissappu
Deskripsi :
Data Singkapan
Data Litologi
Jenis batuan : Pyroklastik
Warna lapuk : Kelabu Coklat
Warna segar : Kelabu gelap ke hijauan
Tekstur : Klastik
Komposisi :
Komposisi Bentuk Presentase
Batuan Beku Rounded (20 – 100 cm) 80%
Matriks Tufa 10%
Semen Tufa Lapili 10%
Data Geomorfologi
Relief : Pedataran bergelombang
Tingkat pelapukan : Sedang
Jenis pelapukan : Pelapukan fisika dan biologi
Tata guna lahan : Perkebunan / Ladang
DESKRIPSI BATUAN
Hari/Tanggal Kamis/20 Oktober 2022 Kegiatan Eksplorasi CV.Muh. Fiqih Jaya
No. Stasiun ST.02 Lokasi Bissappu
Deskripsi :
Data Singkapan
Data Litologi
Jenis batuan : Pyroklastik
Warna lapuk : Kelabu Coklat
Warna segar : Kelabu gelap ke hijauan
Tekstur : Klastik
Komposisi :
Komposisi Bentuk Presentase
Batuan Beku Rounded (20 – 100 cm) 75%
Matriks Tufa 15%
Semen Tufa Lapili 10%
Data Geomorfologi
Relief : Pedataran bergelombang
Tingkat pelapukan : Sedang
Jenis pelapukan : Pelapukan fisika dan biologi
Tata guna lahan : Perkebunan / Ladang
LAMPIRAN I SEKUEN PENAMBANGAN/KEMAJUAN TAMBANG SELAMA 5 TAHUN
LAMPIRAN J RENCANA REKLAMASI
LAMPIRAN K PERHITUNGAN KEUANGAN
Proyeksi Aliran Kas Rinci Untuk Tahun 0 - 5
Laba Kotor (302,707,700) 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
Cicilan Pinjaman 0 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
Bunga Pinjaman 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
Depresiasi 18,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
Amortisasi 12,612,821 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
Pendapatan Kena Pajak 0 (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
Pajak 0 (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
Laba Bersih (335,136,767) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
Depresiasi 18,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
Amortisasi 12,612,821 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
Total Aliran Kas (304,523,946) 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
Kumulatif Aliran Kas (304,523,946) (293,818,386) (283,112,826) (272,407,266) (261,701,706) (250,996,146) (240,290,586) (229,585,026) (218,879,466) (208,173,906) (197,468,346) (186,762,786) (176,057,226)
Discount Rate 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Aliran Kas Terdiskonto (304,523,946) 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
Kumulatif Aliran Kas Terdiskonto (304,523,946) (293,818,386) (283,112,826) (272,407,266) (261,701,706) (250,996,146) (240,290,586) (229,585,026) (218,879,466) (208,173,906) (197,468,346) (186,762,786) (176,057,226)
Nilai Sekarang Bersih (NPV) 230,936,025 Rp untuk 5 tahun Break Even Point 13,654 m3
Tingkat Pengembalian Internal (IRR) 30% untuk 5 tahun Payback Period 28.45 bulan
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(165,351,666) (154,646,106) (143,940,546) (133,234,986) (122,529,426) (111,823,866) (101,118,306) (90,412,745) (79,707,185) (69,001,625) (58,296,065) (47,590,505)
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(165,351,666) (154,646,106) (143,940,546) (133,234,986) (122,529,426) (111,823,866) (101,118,306) (90,412,745) (79,707,185) (69,001,625) (58,296,065) (47,590,505)
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(36,884,945) (26,179,385) (15,473,825) (4,768,265) 5,937,295 16,642,855 27,348,415 38,053,975 48,759,535 59,465,095 70,170,655 80,876,215
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
(36,884,945) (26,179,385) (15,473,825) (4,768,265) 5,937,295 16,642,855 27,348,415 38,053,975 48,759,535 59,465,095 70,170,655 80,876,215
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
91,581,775 102,287,335 112,992,895 123,698,455 134,404,015 145,109,575 155,815,135 166,520,695 177,226,255 187,931,815 198,637,375 209,342,936
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
91,581,775 102,287,335 112,992,895 123,698,455 134,404,015 145,109,575 155,815,135 166,520,695 177,226,255 187,931,815 198,637,375 209,342,936
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480 480
200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000
96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590 80,497,590
15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410 15,502,410
3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077 3,027,077
1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246 1,816,246
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
(4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324) (4,647,324)
(46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473) (46,473)
(4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850) (4,600,850)
9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000
6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410 6,306,410
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
220,048,496 230,754,056 241,459,616 252,165,176 262,870,736 273,576,296 284,281,856 294,987,416 305,692,976 316,398,536 327,104,096 337,809,656
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560 10,705,560
220,048,496 230,754,056 241,459,616 252,165,176 262,870,736 273,576,296 284,281,856 294,987,416 305,692,976 316,398,536 327,104,096 337,809,656
Proyeksi Titik Break Even Point dan Payback Period
Bulan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kumulatif Produksi 0 480 960 1,440 1,920 2,400 2,880 3,360 3,840 4,320 4,800 5,280 5,760
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (304,523,946) (293,818,386) (283,112,826) (272,407,266) (261,701,706) (250,996,146) (240,290,586) (229,585,026) (218,879,466) (208,173,906) (197,468,346) (186,762,786) (176,057,226)
Bulan 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kumulatif Produksi 6,240 6,720 7,200 7,680 8,160 8,640 9,120 9,600 10,080 10,560 11,040 11,520
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (165,351,666) (154,646,106) (143,940,546) (133,234,986) (122,529,426) (111,823,866) (101,118,306) (90,412,745) (79,707,185) (69,001,625) (58,296,065) (47,590,505)
Bulan 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kumulatif Produksi 12,000 12,480 12,960 13,440 13,920 14,400 14,880 15,360 15,840 16,320 16,800 17,280
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (36,884,945) (26,179,385) (15,473,825) (4,768,265) 5,937,295 16,642,855 27,348,415 38,053,975 48,759,535 59,465,095 70,170,655 80,876,215
Bulan 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Kumulatif Produksi 17,760 18,240 18,720 19,200 19,680 20,160 20,640 21,120 21,600 22,080 22,560 23,040
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas 91,581,775 102,287,335 112,992,895 123,698,455 134,404,015 145,109,575 155,815,135 166,520,695 177,226,255 187,931,815 198,637,375 209,342,936
LAMPIRAN L SK IUP EKSPLORASI