Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ANDRI FAHLEVI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041629192

Tanggal Lahir : 29 Desember 1969

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4409

Kode/Nama Program Studi : Arbitrase, Mediasi Dan Negosiasi

Kode/Nama UPBJJ : Bandar Lampung

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 29 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ANDRI FAHLEVI


NIM : 041629192
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4409
Fakultas : HUKUM
Program Studi : Ilmu Hukum S1
UPBJJ-UT : Bandar Lampung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Krui, 29 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

ANDRI FAHLEVI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Setelah saudara baca putusan tersebut diatas, manakah aturan yang membolehkan Putusan yang sudah
diputus oleh BANI diajukan pembatalan? dan uraikan bagaimana syarat pengajuan keberatan dalam
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

Pembatalan Putusan Arbitrase Nasional Oleh Pengadilan Negeri. Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, menyatakan bahwa putusan arbitrase hanya dapat
dibatalkan jika diduga mengandung unsur-unsur surat/dokumen palsu, atau ditemukan dokumen yang
disembunyikan oleh pihak lawan, atau putusan yang diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan sengketa. Untuk membuktikan ada atau tidaknya salah satu dari tiga unsur diatas harus
dibuktikan dengan putusan pengadilan. Apabila Pengadilan Negeri menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut
terbukti, maka putusan arbitrase dapat dibatalkan, apabila tidak terbukti, maka Pengadilan Negeri harus menolak
permohonan pembatalan putusan arbitrase.

Berdasarkan Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Aternatif Penyelesaian Sengketa (UU Arbitrase), permohonan arbitrase dilakukan secara tertulis dan
memuat lengkap informasi seperti nama dan alamat Pemohon dan Termohon; penunjukan
klausula arbitrase yang berlaku pada perjanjian;

2. Berdasarkan berita diatas berikan argumentasi kemungkinan yang terjadi jika dalam masa negosiasi pihak
PT. Garuda dan Pihak Lessor membuka isi perjanjian diantara mereka
Menurut analisa saya Apabila dalam masa negosiasi pihak PT. Garuda dan Pihak Lessor membuka isi
perjanjian diantara mereka demi mencapai hasil dan kepuasan serta kesepakatan bersama dalam berbisnis maka itu
boleh , karena dalam bernegosiasi bisnis memang harus menghasilkan kesepakatan bersama agar bisa menjalin
hubungan bisnis, jika dengan cara itu hubungan bisnis bisa tercapai, setelah semua kedua belah pihak meyepakati isi
perjanjian maka harus dicantumkan
dalam perjanjian yang tertulis, agar perjanjian ini dapat
menimbulkan kepastian Hukum. sehingga tidak berpotensi menimbulkan sengketa.

3. Dari kasus diatas saudara diminta untuk membedakan dasar hukum Mediasi di Pengadilan Negeri dan BPSK
serta bagaimana alur proses Mediasi di BPSK !
Mediasi yang berada di dalam pengadilan diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 2
Tahun 2003 yang mewajibkan ditempuhnya proses mediasi sebelum pemeriksaan pokok perkara
perdata dengan mediator terdiri dari hakim-hakim Pengadilan Negeri tersebut yang tidak
menangani perkaranya. Sedangkan Dasar Hukum Mediasi BPSK adalah

Dasar hukum pembentukan BPSK adalah Pasal 49 Ayat 1 UUPK dan Kepmenperindag Nomor
350/MPP/Kep/12/2001 yang mengatur bahwa di setiap kota atau kabupaten harus dibentuk BPSK.

Tata Cara Penyelesaian Sengketa di BPSK adalah sebagai berikut: BPSK hanya menangani
kasus perdata saja yang umumnya bersifat ganti rugi langsung yang dialami oleh konsumen atas
kesalahan/kelalaian Pelaku Usaha. Cara penyelesaian sengketa di BPSK dilakukan dengan cara:
konsiliasi, mediasi, dan arbitrase.

4. Dari kedua Putusan yang diajukan keberatan ke Pengadilan tersebut sama-sama menggunakan Arbitrase
sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketanya, untuk itu saudara diminta menyimpulkan Kewenangan
Arbitrase dan Kewenangan BPSK dalam Penyelesaian Sengketa menggunakan Arbitrase disertai Dasar
Hukumnya !

UU Arbitrase mengatur penyelesaian sengketa di luar forum pengadilan. Pemerintah memberikan


kemungkinan dan hak bagi para pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan persengketaan,
perselisihan, atau perbedaan pendapat dalam forum yang lebih sesuai dengan maksud para pihak,
dasar hukumnya Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum
yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa.

kewenangan yang dimiliki BPSK adalah memeriksa perkara yang didasarkan adanya Perbuatan
Melawan Hukum, sehingga dapat dimintakan ganti kerugian. Suatu gugatan yang didasarkan pada
adanya suatu wanprestasi, secara logika hukum tidak dapat dimintakan ganti rugi tetapi pemenuhan
prestasi yang belum dilakukan. Dasar hukum pembentukan BPSK adalah Pasal 49 Ayat 1 UUPK
dan Kepmenperindag Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 yang mengatur bahwa di setiap kota atau
kabupaten harus dibentuk BPSK.

Anda mungkin juga menyukai