Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : HENI KARLINA

PUTRI Nomor Induk Mahasiswa/NIM: 043987806

Tanggal Lahir : 17/10/1997

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4130/PENGANTAR ILMU HUKUM/PTHI

Kode/Nama Program Studi : 70/SOSIOLOGI

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU/25 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : HENI KARLINA


PUTRI NIM : 043987806
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4130/PENGANTAR ILMU HUKUM/PTHI
Fakultas : FHISIP
Program Studi : SOSIOLOGI
UPBJJ-UT : 18/PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Palembang, Juni 2022

HENI KARLINA PUTRI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS

1. a. Ilmu hukum memiliki karakter yang khas, yakni bersifat normatif. Maka dari itu maka dari itu sering diragukan
hakekat hukum oleh sebagian kalangan, karena hukum bukanlah sebagai ilmu empiris. Ilmu hukum yang diterima
sebagai ilmu yang tetap menghormati keilmuan ilmu hukum yang kepribadian ilmu hukum yakni, normative, terapan,
dan preskriptif. Dengan karakter yang khas juga ilmu hukum merupakan sui generis.
b. Menurut saya bahwa hukum merupakan sebuah ilmu yang mengatur kehidupan masyarajat yang tentunya telah
dibuat oleh pemerintah yang berwenang memiliki bersifat memaksa serta apabila masyarakat tersebut melanggar akan
dikenai sanksi dimulai dari ringan hingga berat.
Ilmu hukum dapat dibagikan menjadi 2 bentuk hukum yakni :
 Hukum tertulis : Hukum yang telah tertulis dan disepati oleh pemerintah (UU, TAP MPR, PP, PERDA, dan lain-
lain).
 Hukum tidak tertulis/lisan : Hukum yang telah disepakati oleh masyarakat di suatu adat tertentu (Hukum Adat)

2. a. Proses perubahan norma sosial menjadi norma hukum dimulai dari perlakunya pedoman hidup guna mencapai
tujuan hidup manusia. Dalam sebuah konteks diri manusia sebagai mahkluk sosial, maka tujuan hidup bersama yang
ingin dicapai ialah kedamaian serta keteraturan hidup manusia. Untuk mencapai suatu tujuan bersama dibutuhkan
pedoman yang bisa mengatur bagaimana manusia dapat berperilaku pantas dan semestinya dalam bermasyarakat.

b. Norma sosial, norma yang bersumber dari aturan yang telah ada di tengah masyarakat. Norma ini telah berkembang
dalam kehidupan sosial. Norma ini juga bisa mencakup pada adat istiadat, sopan santun, serta kebiasaan dalam
kehidupan masyarakat. Adat istiadat bagaian dari norma sosial semenjak dari nenek moyang mereka atau lebih tepatnya
mendarah daging, dan turun menurun di dalam bermasyarakat. Nilai yang dianut bisa berbeda-beda anatar daerah.
Misalkan norma adat istiadat kita sebagai turis dari berbeda kota mengunjungi desa terdalam yakni merupakan masih
mempertahankan adat istiadatnya. Lalu mereka melakukan pelanggaran yakni mengejek anggota masyarakat, maka
kkta yang melakukan pelanngaran tersebut harus dikenakan sanksi hukum adat istiadat.

Norma hukum, bisa dikatakan norma ini jauh lebih kuat mengikat dibandingkan dengan jenis norma yang lain. Tujuan
adanya norma ini tidak lain adalah untuk mengatur warga negara. Apabila warga negara bisa mengatur, maka
terciptalah kedamaian, ketentraman, dan kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat. Norma ini bersumber pada aturan
yang tertulis oleh negara. Sanks yang melakukan pelanggaran norma hukum iala denda, penjara, ataupun hukum mati.
Contoh melakukan norma hukum adalah apabila kita telah melakukan pembunuhan berencana, maka hukuman yang
akan dijatuhkan adalah hukuman seumur hidup.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS

c. Kedudukkan living law di Indonesia, tidak diterapkan secara tegas dan tidak ada khusus yang mengatur. Namun,
living law secara tersirat dinyatakan dalam pembukaan dan kejelasan Undang-Undang 1945. dikarenakan living law
merupakan hukum yang berkembang diatas kerangka dasar pandangan hidup rakyat dan bangsa Indonesia. Secara
penerapan dimasyarakat sudah terjadi sejak dulu, secara perundang- undangan penerapan masih menimbulkan pro dan
kontra. Hal ini dapat menghambat perekonomian suatu negara adanya regulasi yang tidak match dengan kepentingan
negara tersebut.

3. a. Sebuah kebiasaan yang tidak tertulis dapat menjadikan suatu norma hukum yang tidak tertulis hal ini terjadi
disebabkan oleh masyarakat sekitar yang meyakini dan sadar bahwa hal tersebut patut dilakukan serta memiliki
kekuatan normative yang sangat kuat.
b. Penerapan sebuah kebiasaan dapat dilakukan oleh masyarakat yang sedang mejalankannya tersebut. Biasanya
didalam hukum yang tidak tertulis melalui musyawarah oleh masyarakat, seperti hukum adat di Aceh, apabila
masyarakat (baik laki-laki maupun perempuan) telah melakukan zina, maka hukuman yang dijatuhkan adalah harus
dicambuk sebanyak 100 kali sesuai dengan adat Aceh.

4. a. Dalam pembuatan RUU cipta kerja tersebut, banyak yang melibatkan partisipati publik, seperti Apindo,
Perwakilan Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Kementrian/lembaga pratisi, dan akademisi perguruan tinggi.
b. Dam pembuatan perundang-undangan haruslah didasarkan pada hierarki peraturan Undang-Undang yakni, UU No.
12 Tahun 2011.

c. Yang awalnya adanya demonstrasi bertujuan untuk mengubah beberapa subtasi UU Cipta Kerja dulunya bermasalah.
Lalu dilakukan langkah paling ujung untuk menguji konstitusionalitas UU Cipta Kerja tersebut melalui jalur judicial
review. Apabila jalan musyawarah antara pemerintah, DPR, dan rakyat buntu, maka pilihannya adalah melalui jalur
judicial review solusinya. Warga dapat berhadap-hadapan dengan Presiden dan DPR di rapat pengadilan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS

Anda mungkin juga menyukai