Kedua bidang kavling tanah tersebut kemudian diikat dengan Sertifikat Hak
Tanggungan. Ketika jangka waktu berakhir, Ahmad Daroji belum dapat
mengembalikan. Sebagai jalan keluar BNI bersedia memberikan kredit ke - II
sebesar Rp. 200.000.000 waktu pelunasan 1 tahun terhitung dari tangga 24 September
2008 sampai dengan tanggal 23 September 2009 yang langsung dipotong Rp.
150.000.000 beserta bunga 1,5% setiap bulan, untuk melunasi kredit I yang
diletakkan pula Sertifikat Hak Tanggungan. Ketika perjanjian kredit ke – II berakhir,
Ahmad Daroji belum juga dapat melunasi hutangnya. Dengan mengingat nilai kedua
tanah dan bangunan yang ada, BNI Purwokerto masih memberikan kelonggaran
waktu pelunasannya dengan memperpanjang kredit satu tahun berikutnya sampai
dengan 23 September 2010. Berdasarkan rencana tata ruang PEMDA, ternyata tanah
milik Ahmad Daroji termasuk kawasan pengembangan Rumash Sakit.
1. Apakah perjanjian kredit yang dilakukan antara Ahmad Daroji dan BNI
Purwokerto dapat dikatakan sah secara hukum?
1. Perjanjian antara Ahmad Daroji dan BNI Purwokerto dapat dikatakan sah
secara hukum, karena telah memenuhi syarat sah perjanjian sebagaimana
yang disyaratkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata.
2. Ahmad Daroji belum dapat dikatakan wanprestasi karena belum ada lalai
dalam dirinnya.
3. Panitia Pengadaan tanah tidak dapat menitipkan uang ganti rugi tanah milik
Ahmad Daroji kepada Pengadilan Negeri, dengan alasan pemegang hak
sulit ditemukan, namun demikian Ahmad Daroji berhak atas uang ganti rugi
karena Ahmad Daroji telah melepaskan hubungan hukum tanahnya secara
sukarela kepada PEMDA.
4. BNI tidak dapat memberikan kredit kedua kalinya kepada Ahmad Daroji
karena pembayaran kredit pertama belum dapat dilunasi.
1. Apakah perjanjian kredit yang dilakukan antara Ahmad Daroji dan BNI
Purwokerto dapat dikatakan sah secara hukum?
Pasal-pasal yang dapat dijadikan rujukan atau digunakan sebagai dasar hukum
bahwa perjanjian kredit yang dilakukan antara Ahmad Daroji dan BNI dapat
dikatakan sah secara hukum:
Pasal ini dapat digunakan sebagai dasar hukum bahwa perjanjian kredit antara
Ahmad Daroji dan BNI Purwokerto itu sah atau tidak.
Pasal ini dapat digunakan sebagai dasar hukum ada atau tidaknya kekhilafan
dalam perjanjian kredit antara Ahmad Daroji dan BNI Purwokerto.
c. Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya.
Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-
undang dinyatakan cukup untuk itu.
Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.”
Pasal ini dapat digunakan sebagai dasar hukum bahwa perjanjian antara
Ahmad Daroji dan BNI Purwokerto itu apakah sudah sah berlaku layaknya
undang-undang.
Pasal ini dapat digunakan sebagai dasar hukum ada atau tidak somasi yang
diberikan BNI Purwokerto kepada Ahmad Daroji untuk dapat dikatakan
melakukan wanprestasi
Pasal ini dapat digunakan sebagai dasar hukum dapat atau tidak adannya
unsur lalai dalam diri Ahmad Daroji supaya dapat dikatakan melakukan
wanprestasi
Pasal ini dapat digunakan sebagai dasar hukum BNI Purwokerto yang
bertindak selaku kreditur untuk dapat melakukan suatu tuntutan kepada
Ahmad Daroji yang tidak memenuhi pemenuhan perikatan keduannya.
4. Apakah BNI Purwokerto dapat memberikan kredit kedua kalinya kepada Ahmad
Daroji?
Pasal-pasal yang dapat dijadikan rujukan atau digunakan sebagai dasar hukum
bahwa apakah BNI Purwokerto dapat memberikan kredit kedua kalinya
kepada Ahmad Daroji:
1. Apakah perjanjian kredit yang dilakukan antara Ahmad Daroji dan BNI
Purwokerto dapat dikatakan sah secara hukum?
G. KESIMPULAN