Anda di halaman 1dari 8

SOAL 1

Suatu perusahaan memproduksi pakaian anak memiliki beberapa mesin produksi. Berikut ini
data mengenai waktu penggunaan mesin dan biaya pemeliharaan tahun 2022.

Jika Anda seorang manajer keuangan, Anda diminta untuk :


1. Mengestimasi biaya pemeliharaan variabel per jam mesin dengan menggunakan
metode high low point
2. Mengestimasi biaya pemeliharaan tetap per bulan dengan menggunakan metode high-
low
3. Membuat fungsi kos biaya pemeliharaan bulanan dengan menggunakan metode high-
low
4. Mengestimasi berapa jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 2500
jam mesin
Jawab
1. Biaya Pemeliharaan variabel per jam mesin dengan Metode High-Low Point
Dari soal diketahui:

Biaya Pemeliharaan variabel per jam mesin (V)


= Selisih biaya tertinggi-terendah / selisih jam mesin
= 900.000 / 1450
= Rp 620,7 / jam mesin
Jadi unsur biaya pemeliaraan variabel per jam mesin adalah Rp 620,7,-
2. Biaya Pemeliharaan tetap per bulan dengan Metode High-Low Point
Untuk menghitung kita menggunakan titik tertinggi
Biaya tetap = Ya – V.Xa
= 1.900.000 – 620,7 (2.200)
= 1.900.000 – 1.365.517,2
= 534.482,8
Jadi, unsur biaya pemeliharaan tetap adalah Rp 534.482,8,-
3. Fungsi kos biaya pemeliharaan bulanan  Y = 534.482,8 + 620,7 X
4. Jumlah biaya pemeliharaan bulanan jika:
Jumlah jam mesin = 2500 jam mesin
Jawab: Dengan menggunakan funsgi kos biaya pemeliharaan Y = 534.482,8 + 620,7 X,
maka dapat dihitun
Y = 534.482,8 + 620,7 X
Y = 534.482,8 + 620,7 (2.500)
Y = 534.482,8 + 1.551.724
Y = 2.086.207
Jadi, jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin 2500 jam adalah Rp 2.086.207,-
SOAL 2
PT. Pangestu yang terletak di Kota Banjarmasin telah melakukan pengembangan
terhadap standar ideal untuk beberapa aktivitas manajemennya seperti tenaga kerja,
bahan baku, inspeksi, serta penerimaan. Tabel aktivitas overhead pabrik. Berdasarkan
hal tersebut informasi yang tersedia yaitu:

Berdasarkan data tersebut, apabila Anda sebagai seorang manajer produksi diminta
untuk menghitung :
1. Berapa kos bernilai tambah untuk tenaga kerja?
Jawab:
Kos bernilai tambah dapat dihitung dengan rumus sbb:
Kos bernilai tambah = Standard Quantity (SQ) x Standard Price (SP)
Kos bernilai tambah Tenaga Kerja = 80.000 x 50.000
= Rp 4.000.000.000,-
Jadi, kos bernilai tambah untuk tenaga kerja adalah Rp 4.000.000.000,-
2. Berapa kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku?
Jawab:
Kos tidak bernilai tambah dapat dihitung dengan rumus sbb:
Kos tidak bernilai tambah = (AQ - SQ) X SP
Kos tidak bernilai tambah Bahan Baku = ( 208.000 – 200.000) x 60.000
= 480.000.000
Jadi, kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku adalah Rp 480.000.000,-
3. Berapa kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi?
Jawab:
Kos tidak bernilai tambah = (AQ - SQ) X SP
Kos tidak bernilai tambah Bahan Baku = ( 60.000 – 0) x 24.000
= 1.440.000.000
Jadi, kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi adalah Rp 1.440.000.000,-
4. Berapa kos sesungguhnya untuk penerimaan?
Jawab:
Kos sesungguhnya dapat dihitung dengan rumus sbb:
Kos sesungguhnya = Kos bernilai tambah + Kos tidak bernilai tambah
Kos sesungguhnya penerimaan = (SQ x SP) + [(AQ-SQ)xSP]
= (300 x 1.000.000) + [(350-300)x1.000.000]
= 300.000.000 + 50.000.000
= 350.000.000
Jadi, kos sesungguhnya penerimaan adalah Rp 350.000.000,-
SOAL 3

Berikut ini adalah data untuk tahun berjalan dari PT Semesta terkait produk yang
dibuat:

Berdasarkan data di atas, hitunglah:


1. Dengan pendekatan variable costing,
a. Berapa unit sediaan akhir?
b. Berapa biaya produksi per unit?
c. Berapa nilai sediaan akhir?
Jawab:
a. Unit sediaan akhir = Unit sediaan awal + Unit yang diproduksi – Unit yang terjual
= 0 + 25.000 – 9.000
= 14.000
Jadi, unit sediaan akhir dengan pendekatan variable costing adalah 14.000 unit
b. Biaya produksi per unit dengan menggunakan variable costing:
Bahan baku langsung Rp 90.000,-
Tenaga kerja langsung Rp 170.000,-
Ovehead variabel Rp 50.000,- +
Biaya produksi per unit Rp 310.000,-
Jadi, Biaya produksi per unit dengan menggunakan variable costing adalah RP
310.000,- per unit
c. Nilai sediaan akhir = Unit sediaan akhir x Biaya produksi per unit
= 14.000 x 310.000
= Rp 4.340.000.000,-
Jadi, Nilai sediaan akhir dengan menggunakan variable costing adalah Rp
4.340.000.000,-
2. Dengan pendekatan absorption costing,
a. Berapa unit sediaan akhir?
b. Berapa biaya produksi per unit?
c. Berapa nilai sediaan akhir?
Jawab:
a. Unit sediaan akhir = Unit sediaan awal + Unit yang diproduksi – Unit yang terjual
= 0 + 25.000 – 9.000
= 14.000
Jadi, unit sediaan akhir dengan pendekatan absorption costing adalah 14.000 unit
b. Biaya produksi per unit dengan menggunakan absorption costing
Bahan baku langsung Rp 90.000,-
Tenaga kerja langsung Rp 170.000,-
Ovehead variabel Rp 50.000,-
Ovehead tetap per unit Rp 30.000,- +
Biaya produksi per unit Rp 340.000,-
Jadi, Biaya produksi per unit dengan menggunakan absorption costing adalah RP
340.000,- per unit
c. Nilai sediaan akhir = Unit sediaan akhir x Biaya produksi per unit
= 14.000 x 340.000
= Rp 4.760.000.000,-
Jadi, Nilai sediaan akhir dengan menggunakan absorption costing adalah Rp
4.760.000.000,-
SOAL 4
CV Bangun Abadi mengharapkan menerima kas dari penjualan sebesar Rp80.000.000,- di
Bulan Maret. Sebagai tambahan, CV Bangun Abadi juga mengharapkan penjualan properti
sebesar Rp38.500.000,- ; pembayaran bahan baku dan persediaan diharapkan dengan total
Rp45.000.000, ; gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp47.500.000,- dan pengeluaran lainnya
dianggarkan Rp40.000.000,-. Pada 1 Maret saldo akun kas adalah Rp36.000.000,-.
Anda diminta untuk:
1. Membuat anggaran kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret.
2. Diasumsikan bahwa CV Bangun Abadi menginginkan minimum saldo Kas adalah sebesar
Rp26.00.0000,- dan bisa meminjam dari bank dengan kelipatan Rp1.500.000,- dengan
bunga 12% per tahun. Berapa saldo akhir CV Bangun Abadi yang akan disesuaikan untuk
bulan Maret?
3. Berapakah bunga yang harus di bayarkan oleh CV Bangun Abadi pada bulan April, dengan
asumsi bahwa jumlah keseluruh pinjaman pada bulan Maret akan di bayar kembali.
Jawab
1. Anggaran kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret
Kas awal Rp 36.000.000,-
Estimasi Penerimaan Kas Maret:
Penjualan Rp 80.000.000,-
Penjualan properti Rp 38.500.000,- +
Total penerimaan Rp 118.500.000,-
Anggaran kas keseluruhan Rp 154.500.000,-
Estimasi Pengeluaran Kas Maret:
Pembayaran bahan baku persediaan Rp 45.000.000,-
gaji tenaga kerja langsung Rp 47.500.000,-
pengeluaran lainnya Rp 40.000.000,- +
Total pengeluaran Rp 132.500.000
Estimasi Kas akhir maret Rp 22.000.000,-
2. Anggaran kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret (Setelah penambahan Pinjaman
Bank)

Anggaran kas untuk CV Bangun Abadi pada bulan Maret (telah disesuaikan)
Kas awal Rp 36.000.000,-
Estimasi Penerimaan Kas Maret:
Penjualan Rp 80.000.000,-
Penjualan properti Rp 38.500.000,-
Pinjaman dari Bank Rp 4.500.000,- +
Total penerimaan Rp 123.000.000,-
Anggaran kas keseluruhan Rp 159.000.000,-
Estimasi Pengeluaran Kas Maret:
Pembayaran bahan baku persediaan Rp 45.000.000,-
gaji tenaga kerja langsung Rp 47.500.000,-
pengeluaran lainnya Rp 40.000.000,- +
Total pengeluaran Rp 132.500.000
Diasumsikan untuk menutup minimum saldo kas diperlukan kas sebesar Rp 4.000.000,-.
Namun karena pinjaman dari bank adalah kelipatan Rp 1.500.000,- maka meminjam bank
sebesar Rp 4.500.000,- pada akhir Maret sehingga tidak ada pembayaran bunga di
bulan Maret.
Estimasi Kas akhir maret Rp 26.500.000,-

3. Bunga yang harus dibayarkan oleh CV Bangun Abadi pada bulan April adalah
Bunga = 12%/12 x Total Pinjaman
= 1% x Rp 4.500.000,-
= Rp 45.000,-
SOAL 5
Berikut ini laporan laba-rgi PT Serba Guna tahun 2022
Penjualan Rp123.000.000
Kos barang terjual Rp75.000.000
Laba kotor Rp48.000.000
Biaya penjualan dan administrasi Rp22.000.000
Laba operasi Rp26.000.000
Pada awal tahun, nilai aset operasi sebesar Rp970.000.000 dan pada akhir tahun nilai aset
operasi adalah Rp102.000.000. Anda sebagai manajer keuangan diminta untuk menghitung:
1. Aset operasi rerata
2. Return on investment
Jawab:
1. Rumus aset operasi rerata = (Nilai buku bersih awal + Nilai buku bersih akhir)/2
= (970.000.000 + 102.000.000)/2
= 536.000.000
Jadi, Aset operasi Rerata PT Serbaguna tahun 2022 adalah Rp 536.000.000,-
2. Return on Investment (ROI) = Margin x Assets Turnover
= (Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan/Rerata Aset
Operasi)
= Laba Operasi / Rerata Aset Operasi
= 26.000.000 / 536.000.000
= 0,0485
= 4,85%
Jadi, Return on Investment PT Serbaguna tahun 2022 adalah 4,85%

Anda mungkin juga menyukai