Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA EVALUASI PENILAIAN KINERJA

Manajemen Kinerja
Angel Chandra Septin

A. Evaluasi Kinerja
Kinerja merupakan kemampuan, keterampilan, kompetensi, sekaligus hasil kerja yang
ditunjukkan seorang karyawan dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab. Kinerja
pada karyawan adalah tanggung jawab berhasil atau tidaknya tujuan dalam melaksanakan
tugas di perusahaan. Prestasi karyawan dinilai dalam bekerja dengan hasil baik atau buruk
dari segi kualitas dan kuantitas yang dicapai karyawan. Kinerja dinilai dari bagaimana
karyawan tersebut bekerja dan dengan perbandingan target yang di tentukan oleh
perusahaan. Faktor kinerja, yaitu: kemampuan, motivasi, dukungan, keberadaan
pekerjaan, dan hubungan dengan perusahaan.
Evaluasi kinerja adalah kunci utama dalam mengembangkan perusahaan secara efektif
dan efisien, dikarenakan kebijakan atau program lebih baik atas Sumber Daya Manusia
dalam perusahaan. Evaluasi kinerja bagi karyawan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan
perusahaan secara keseluruhan, dengan adanya evaluasi maka dapat mengetahui kondisi
sebenarnya akan kinerja dari karyawan. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil
dalam memberikan imbalan atau juga penghargaan bagi karyawan. Metode evaluasi
kinerja di perusahaan merupakan cara paling efektif dalam pelaksanaan penilaian kinerja.
Evaluasi kinerja merupakan bentuk penilaian dan peninjauan yang biasanya akan
dilakukan secara berkala oleh pihak pemilik atau manajemen perusahaan terhadap
karyawan di tempat kerja. Biasanya, penilaian dilakukan setiap tahun atau pada periode-
periode tertentu secara berkala. Evaluasi kinerja ini untuk memastikan tingkat
keberhasilan para pekerja sebagai pelaksana kegiatan bisnis. Ada banyak faktor yang bisa
dijadikan sebagai bahan penilaian evaluasi kinerja, misalnya saja dimulai dari kemampuan
beradaptasi dengan tim kerja, cara menyelesaikan tugas dan tanggung jawab, sampai
dengan time management yang baik.
B. Tujuan Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja berguna dalam menetapkan tingkat kinerja karyawan di perusahaan
dengan berstandar. Semakin detail standar kinerja maka akan lebih akurat dalam
melaksanakan penilaian kinerja tersebut. Tujuan utama dalam pelaksanaan evaluasi
kinerja adalah sebagai motivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dalam
memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, dan dapat menghasilkan
tindakan dan hasil sesuai target perusahaan. Standar perilaku berupa kebijakan manajemen
atau rencana formal dalam keuangan perusahaan. Penilaian kinerja berupa informasi atau
kegiatan yang ingin dicapai atau diperoleh dan dibandingkan dengan standar antara
keduanya. Tujuan dari evaluasi kinerja secara umum adalah:
a) Memberikan penghargaan atau menentukan prestasi kerja bagi karyawan dengan
kinerja terbaik
Evaluasi kinerja digunakan sebagai ajang penilaian para manajer untuk mengukur
kinerja karyawan atau selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi akan menunjukkan
kepantasan karyawan tersebut untuk diberikan apresiasi.
b) Mengetahui berbagai aspek yang harus diperbaiki dari karyawan jika ada penilaian atau
target yang belum berjalan dengan optimal
Evaluasi kinerja juga ditujukan untuk mengetahui berbagai aspek yang harus diperbaiki
oleh karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Misalnya, ada karyawan yang
ternyata tidak cakap dalam satu bidang, perusahaan perlu memikirkan langkah apa yang
yang tepat diambil untuk mengatasi hal tersebut.
c) Menentukan perlatihan bagi karyawan disaat karyawan tersebut kurang memiliki
kehalian, potensi, pengetahuan serta pengalaman, melindungi perusahaan secara hukum
Setelah melihat hasil evaluasi kinerja, pihak perusahaan bisa mengetahui kelemahan
dan kelebihan dari masing-masing karyawan, dengan begitu perusahaan bisa
merancang program pelatihan yang tepat. Pelatihan kerja dilakukan agar bisa
mendorong kemajuan dan meningkatkan produktivitas karyawan. Berkaitan pula
dengan ajang peningkatan keahlian untuk pengembangan karir dan kontribusi maksimal
bagi perusahaan.
d) Evaluasi kinerja berguna sebagai pertimbangan bagi karyawan dalam mengembangkan
potensi yang dimilikinya
Perusahaan memiliki hak untuk melakukan pemutusan hubungan kerja jika ternyata ada
karyawan yang melakukan kesalahan fatal, tidak mampu memenuhi kewajiban, atau
memiliki dampak negatif bagi perusahaan. Semua hal tersebut bisa diketahui
dari evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala.
C. Manfaat Evaluasi Kinerja Bagi Perusahaan
Evaluasi kinerja adalah bentuk penilaian sekaligus peninjauan yang dilakukan
perusahaan terhadap karyawan pada lingkup kerja. Manfaatnya adalah untuk memastikan
tingkat keberhasilan pekerja sebagai pelaksanaan kegiatan pada perusahaan. Berikut
adalah manfaat evaluasi kinerja bagi perusahaan:
a) Meningkatkan komunikasi antara manajer dan karyawan,
b) Menyediakan waktu bagi manajer untuk fokus dalam melakukan evaluasi penilaian
pada kinerja karyawan serta pertumbuhan dan pengembangan karyawa,
c) Meningkatkan kepuasan dan retensi kerja,
d) Meningkatkan kinerja karyawan dan profitabilitasnya,
e) Mengidentifikasi kandidat karyawan yang akan di promosikan,
f) Menjadwalkan pelatihan kerja bagi karyawan yang membutuhkan,
g) Mengidentifikasi budaya etos kerja perusahan.
Evaluasi sangat penting dilakukan, bagi perusahaan evaluasi berguna dalam
perkembangan perusahaan. Membentuk citra perusahaan agar lebih dikenal dengan baik oleh
masyarakat. Meningkatkan keuntungan bagi perusahaan ketika pelaksanaan kerja sama.
D. Komponen Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja merupakan tindakan pengukuran dari segi aktivitas dalam rantai nilai
yang diperlukan perusahaan. Hasil pengukuran ini sebagai umpan balik untuk memberikan
informasi tentang prestasi, pelaksanaan rencana dan penyesuaian keputusan perusahaan.
Berikut adalah komponen dalam evaluasi kinerja perusahaan:
a) Analisis kinerja
Dalam analisis kinerja menyertakan sebuah bagian uang menjelaskan karyawan
memenuhi standar perusahaan atau tidak. Semakin deskriptif analisa maka semakin
baik dan memperkuat karyawan untuk posisi jabatan.
b) Kekuatan dan kelemahan
Frasa deskriptif harus mengandung nilai positif dan negatif, untuk memastikan
kejelasan. Jika hasil positif maka kekuatan karyawan di perusahaan akan baik, dan jika
hasil negatif maka karyawan perlu adanya potensi perbaikan supaya skill dan
kompetensi mereka lebih baik.
c) Umpan balik yang konstruktif
Merinci sebuah kekuatan dan kelemahan yang bermanfaat bagi individu tetapi juga
membantu tim dan perusahaan untuk berkembang maju.
d) Frasa deskriptif
Ini berguna dalam membantu karyawan untuk meninjau kinerja, semakin spesifik
menggunakan bahasa deskriptif yang baik maka akan memberi pemahaman yang baik
tentang posisi mereka dengan standar perusahaan.
e) Potensi karyawan
Analisis dan evaluaisi kinerja berguna dalam mengetahui potensi akan karyawan
tersbut. Ketika potensi yang dimiliki karyawan baik maka akan membuat kinerja
optimal dan efektif, begitu pula sebaliknya.
f) Tujuan perusahaan
Sasaran karyawan penting untuk mengetahui sebuah tujuan, apakah karyawan memiliki
memberikan waktunya untuk membuat perusahaan berkembang, atau karyawan hanya
bekerja sesuai dengan target perusahaan saja?.
E. Tahapan Persiapan Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja ialah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen atau tim evaluasi
perusahaan untuk menilai kinerja dari karyawan sekaligus membandingkan kinerja
karyawan lain dengan hasil uraian atau deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu
hingga akhir tahun. Potensi karyawan dengan manfaat dan implikasi jangka panjang dari
evaluasi kinerja penting untuk dipersiapkan. Berikut adalah tahapan persiapan evaluasi
kinerja:
a) Tinjauan deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan, menguraikan keterampilan karyawan atas tanggung jawab dan target
yang di hasilkan oleh karyawan. Pencapaian tiap karyawan selama beberapa periode
dengan penulisan deskripsi hasil.
b) Tinjauan catatan atau jurnal kinerja
Melihat laporan satatus mingguan atau bulanan dari periode atas evaluasi karyawan
agar dapat menilai kinerja dari karyawan tersebut.
c) Soroti pencapaian
Penting dalam mengikuti proses evaluasi dengan pemahaman tentang pencapaian
karyawan. Walaupun karyawan harus melihat dari penilaian hasil evaluasi kinerjanya,
maka tim penilai atau tim evaluasi penting dalam menghubungkan dengan tujuan dari
perusahaan.
d) Identifikasi bidang-bidang agar dapat ditingkatkan oleh karyawan
Mengidentifikasi bidang karyawan penting untuk di tingkatkan untuk keterampilan,
keahlian, serta pengalaman. Penilaian hasil karyawan yang meningkat akan memberi
landasan yang tepat untuk membangun rencana pertumbuhan perusahaan menjadi
sukses.
e) Menetapkan tujuan
Memastikan karyawan bersikap proaktif dengan menetapkan sasaran sebelum bertemu
dengan manajer perusahaan.
f) Bersikap terbuka terhadap umpan balik
Berkomunikasi secara terbuka kepada karyawan agar perusahaan dapat memberikan
umpan balik. Keterbukaan kritik dan umpan balik akan menunjukkan konstruksif
kepada karyawan bahwa perusahaan adaptif terhadap perubahan dan mampu dalam
mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.
F. Faktor Penting Dalam Evaluasi Kinerja Karyawan
Evaluasi kinerja karyawan adalah dilakukannya penilaian kinerja untuk peningkatan
kemampuan karyawan, penidentifikasian faktor penghambat, dan penetapan secara
strategis. Berikut adalah faktor penting dalam evaluasi kinerja karyawan:
a) Hasil kerja kuantitatif
Penilaian hasil kerja karyawan secara kauntitatif dilaksanakan dengan menhitung
berapa banyak target yang telah diselesaikan dalam satu hari kerja. Hal ini juga sebagai
perbandingan dengan rentang waktu yang berbeda. Kegiatan ini untuk menilai apakah
karyawan mampu dalam menyelesaikan sebuah target atau tidak.
b) Tanggapan internal perusahaan
Ketika kurang yakin atas hasil penilaian, maka tindakan yang dapat dilakukan adalah
bertanya dan meminta pendapat kepada karyawan lain. Dapat melakukan tanya jawab
kepada supervisor tim, rekan satu tim, ataupun atasan yang pernah bekerja maupun
dekat dengan karyawan tersebut. Kegiatan ini dapat digunakan sebagai membantu
dalam melaksanakan evaluasi kinerja.
c) Tanggapan pelanggan
Tangapan pelanggan sangat berpengaruh untuk melakukan evaluasi kinerja, perusahaan
bergerak di bidang jasa atau berhubungan dengan masyarakat. Dalam pelaksanaan
evaluasi kinerja karyawan, manajemen bisa membuat beberapa survey yang akan
disebarkan pelanggan. Dan manajemen dapat emngetahui tanggapan pelangggan
terhadap karyawan yang bersangkutan.
d) Efektivitas waktu
Evektifitas waktu merupakan faktor yang terpenting, dapat mengukur dan melihat
seberapa lama atau berapa banyak waktu yang dibutuhkan karyawan dalam
menyelesaikan tugasnya. Manajemen juga dapat menilai kegiatan yang dilakukan pada
jam kosong, dan manajemen dapat mengetahui sejauh mana karyawan menggunakan
waktunya dengan bijak.
e) Antusiasme karyawan
Karyawan yang antusias terhadap tugas yang diberikan perusahaan maka kinerja akan
semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Dalam faktor ini cara mengukurnya yaitu
dengan melihat efektivitas waktu karyawan saat menyelesaikan tugas dan pekerjaan
f) Menggunakan metode yang tepat pada evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja karyawan dengan menyesuaikan tipe dari karyawan tersebut di
perusahaan. Ketika karyawan di perusahaan mayoritas adalah karyawan muda maka
cara evaluasi dengan bahasa yang santai dan tidak kaku, berbeda dengan karyawan yang
telah berumur, evaluasinya dengan cara formal.
g) Melakukan secara teratur
Evaluasi kinerja dapat dilaksanakan secara teratur, kegiatan penilaian dengan teratur,
konsisten maka akan terbaisa dengan penilaian evaluasi ini di perusahaan. Dan ketika
penilaian dilakukan jarang, maka karyawan akan kurang siap dalam kegiatan ini,
sekaligus penilaian berguna dalam mengetahui kemampuan dari karyawan.
h) Bertatap muka, bahasa yang positif, bersikap netral dan jujur
Metode evaluasi dengan tatap muka adalah cara yang terbaik, manajemen bisa
menjelaskan langsung terkait penilaian dari karyawan yang bersangkutan. Manajer juga
dapat menilai karyawan yang sifatnya jujur dan bersikap profesional.
G. Faktor Penilaian Evaluasi Kinerja Karyawan
Berikut beberpa faktor penilaian evaluasi kinerja karyawan:
a) Behavioral appraisal system
Evaluasi kinerja karyawaan yang memfokuskan penilaian pada tingkah lakunya.
b) Sifat individu karyawan
Ini adalah karkater dan sifat individu karyawan sendiri, dilihat dari kejujuran, disiplin,
sikap, skill, antusiasi karyawan, dll.
c) Result-oriented appraisal system
Evaluasi kinerja yang dilakukan berdasarkan hasil ekrja karyawan, berakitan dengan
kegiatan karyawan selama di kantor mulai datang hingga karyawan pulang, merupakan
bentuk dari evaluasi kienerja.
H. Kapan Evaluasi Kinerja Karyawan Dilakukan
Evaluasi kinerja dibagi menjadi tiga waktu, yaitu:
a) Tahunan
Evaluasi kerja setahun sekali adalah bentuk yang umum dilakukan perusahaan
khusunya bagi perusahaan yang masih menggunakan metode konvensional.
b) Semimanual
Evaluasi kinerja semimanual ini baiasanya dilakukan dalam waktu setahun duakali atau
setiap enam bulan sekali. Evaluasi ini dilaksanakan pada bulan Januari dan Juli
c) Kuartal
Evaluasi kinerja dilakukan dalam waktu per kuartal atau per triwulan. Dalam setahun
biasanya perusahaan akan melakukan evaluasi sebanyak empat kali. Metode ini cocok
bagi perusahaan startup atau rintisan yang ingin melakukan perbaikan dalam periode
singkat.
I. Hasil Evaluasi Kinerja
Berikut adalah lima metode evaluasi kinerja secara umum. Perusahaan dan organisasi
sering menggunakan metode ini dalam skala umum untuk mendapatkan wawasan detail
dan menyeluruh sehingga tidak bias. Berikut adalah lima metode tersebut:
a) Evaluasi diri
Format ini digunakan dalam bentuk pertanyaan, pertanyaan yang di sediakan berupa
pertanyaan terbuka atau tertutup. Hasil dari pertanyaan tersebut digunakan sebagai
menilai prestasi kerja, dan juga prestasi apapaun.
b) Skala penilaian grafis
Metode evaluasi kinerja ini yang paling umum digunakan oleh manajer perusahaan.
Misalnya saja seperti rapor menggunakan teks atau nilai numerik sesuai dengan skala.
Manajer menilai beberapa bidang kinerja berdasarkan skala angka satu hingga lima
setelah itu dibagi dengan hasilnya.
c) Evaluasi karyawan 360 derajat
Metode ini menilai berdasarkan evaluasi oleh supervisor, anggota tim, dan terkadang
oleh supervisor antar departemen yang berbeda. Umpan balik 360 derajat manajer
mengevaluasi tidak hanya terkait pekerjaan spesifik, tetapi juga pekerjaan yang
mendukung departermen lain. Metode ini mendapat nilai perspektif yang luas tentang
kinerja secara keseluruhan.
d) Daftar periksa perkembangan
Manajer menggunakan daftar periksa kinerja untuk mengukur atribut, pengembangan
dan keterampilan yang dipelajari. Daftar periksa adanya persyaratan, keterampilan, dan
kualitas perilaku yang ditinjau oleh manajer seperti etos kerja atau kerja tim.
e) Daftar periksa insiden kritis
Daftar periksa insiden kritis dilakukan sepajang tahun yang berhasil atau memerlukan
perhatian. Daftar kinerja ini diperiksa sepanjang tahun selama evaluasi kerja dengan
pandangan yang sama.
J. Frasa Dalam Evaluasi Kinerja
Penggunaan kata dalam ulasan kinerja berbeda beda pemaknaanya, hal ini berguna
dalam menggambarkan kontribusi anggota tim kepada perusahaan. Berikut adalah frasa
evaluasi kinerja karyawan:
a) Kehadiran
Kehadiran merupakan bagian yang penting dari proses kinerja karyawan. Berikut
adalah contoh frasa yang digunakan dalam evaluasi kinerja:
• Mempertahankan kehadiran yang baik di perusahaan
• Menghormati waktu rekan kerja dengan datang ke pertemuan tim dengan waktu yang
tepat
• Konsisten datag tepat waktu ke pertamuan dan sesi pelatihan di perusahaan
b) Komunikasi
Frasa komunikasi digunakan dalam peninjauan dan tergantung seberapa baik seseorang
karyawan dalam berkomunikasi:
• Menjaga komunikasi baik dengan rekan, tim, dan klien
• Kurangnya keterampilan dan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif ketika
megelola tim
• Tidak menunjukkan keterampilan mendengarkan dengan aktif kepada pelanggan
c) Produktivitas
Semakain produktof kinerja yang dilaksanakan antar tim maka semakin banyak
pekerjaan yang selesai. Frasa yang digunakan ialah:
• Mencapai pertumbuhan yang stabil dalam jumlah penjualan bulan ini
• Menampilkan cara inovatif dalam mendekati proyek
• Menhindari tugas dan penugasan prioritas tinggi
• Melatih anggota staf lain dalam panduan gaya perusahaan baru
• Berhasil memperoleh akun baru secara konsisten
• Menunjukkan inisatif dalam mempelajari teknologi dan perangkat lunak baru
• Berkolaborasi secara efektif dengan orang lain melalui penyelesaian proyek
d) Sikap dan perilaku
Sikap positif di tempat kerja sangat diperlukan , hal ini berhubungan dengan cara
anggota tim dalam berperilaku. Frasa yang digunakan ialah:
• Mempertahankan sikap dan perilaku positif
• Mendukung anggota tim secara efektif dan efisien
• Menunjukkan kesediaan untuk mempelajari keterampilan dan teknik baru di tempat
kerja
• Menampilkan sikap produktif ketika ada masalah
• Kurang perccaya diri dalam mempresentasikan kampanye iklan kepada pihak terkait
• Sering mengalami stress
• Tidak ingin bekerja lembur
e) Manajemen Waktu
Keterampilan manajemen waktu yang baik dapat berdampak pada performa kerja sama
secara keseluruhan. Berikut adalah fase yang digunaakn:
• Menggunakan keterampilan manajemen waktu yang baik ketika pelaksanaan proyek
• Muncul bekerja secara tepat waktu
• Gagal memenuhi waktu jatuh tempo proyek
K. Masalah Dalam Evaluasi Penilaian Kinerja
Berikut beberapa masalah dalam pelaksanaan evaluasi penilaian kinerja:
a) Kurangnya objektivitas
Metode penilaian kinerja tradisonal adalah kurangnya objektivitas. Dalam metode
ranting scale yang digunakan misalnya faktor-faktor yang lazim digunakan seperti
sikap, loyalitas, dan kepribadian adalah faktor-faktor yang sulit diukur. Penggunaan
faktor-faktor yang terkait dengan pekerjaan (job related factors) dapat meningkatkan
objektivitas.
b) Bias “hallo error”
Bias ini terjadi ketika penilai mempersiapkan saktu faktor sebagai kriteria yang paling
penting dan memberikan evaluasi umum baik atau buruk berdasarkan faktor tunggal.
c) Terlalu “longgar” atau terlalu “ketat”
Penilaian terlalu “longgar” memberikan nilai tinggi kepada yang tidak berhak, penilai
memberi nilai lebih tinggi dari seharusnya. Penilai terlalu “ketat” terlalu kritis atas
kinerja seseorang pekerja, evaluasi ini biasanya terjadi bila manajer tidak mempunyai
definisi atau batasan yang akurat tentang berbagai faktor evaluasi.
d) Kecenderungan memberikan nilai tengah
Kecenderungan memberi nilai tengah ini terjadi bila pekerja di beri nilai rata-rata secara
tidak tepat atau di tengah-tengah skala evaluasi. Penilaian ini memberi nilai tengah
karena ingin menghindari kontroversi atau kritik.
e) Bias perilaku terbaru
Bias perilaku terbaru, perilaku atau kinerja yang paling akhir akan lebih mudah diingat
dari pada perilaku yang telah lama. Penilai ini cenderung lebih banyak menilai kinerja
yang tampak menjelang atau pada saat proses evaluasi dilakukan.
f) Bias pribadi
Penyedia melakukan evaluasi yang dimana terjadi bias berkaitan dengan karakteristik
pribadi pekerja misalnya saja seperti suku, agama, gender, atau usia. Ketika ada
peraturan atau undang-undang yang melindungi pekerja, diskriminasi tetap menjadi
masalah dalam penilaian kinerja.
L. Contoh Evaluasi Penilaian Kinerja
a) Ketepatan waktu masuk dan pulang
Kehadiran karyawan yang tepat waktu, rajin, dan konsisten dapat menunjukkan
karyawan tersebut patuh pada peraturan perusahaan terkait jam kerja. Kesadaran dan
kewajiban sebagai karyawan juga akan meningkat. Ketika karyawan sering terlambat
maka akan berdampak buruk pada produktivitas kerjanya.
b) Sikap karyawan
Karyawan dapat dilai dari sikap, dikarenakan sikap ini merupakan evaluasi kinerja yang
tidak dapat diabaikan. Beberapa perusahaan menjadikan sikap sesuai dengan budaya
perusahaan dan menjadi syarat nomor satu dalam menilai dan mempertahankan
karyawannya. Karyawan dengan sikap yang positif ini maka akan membentuk
lingkungan kerja yang baik, dan akan berdampak pada produktivitas kerja.
c) Kejujuran karyawan
Perusahaan yang menjunjung tinggi integritas akan menjadikan kejujuran sebagai
syarat utama dalam karyawan. Dalam membentuk kredibilitas yang kuat di mata publik,
maka harus mengutamakan kejujuran dalam mebgutarakan berita dan dalam kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai