FUNGSI MANAJEMEN
OLEH
Wahyudin, S.Kep
1914901110077
BANJARMASIN, 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
5 FUNGSI MANAJEMEN POSAC
1. Pengertian Planning
Kesuksesan organisasi adalah mencapai tujuan yang telah disusun oleh manajer pada periode
awal membentuk organisasi. Planning adalah sebuah proses di mana seorang manajer
memutuskan tujuan, menetapkan aksi untuk mencapai tujuan (strategi) itu, mengalokasikan
tanggung jawab unutk menjalankan strategi kepada orang tertentu, dan mengukur
keberhasilan dengan membandingkan tujuan.
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang perencanaan terlebih dahulu mengenal perbedaan
visi, misi, nilai dasar, dan tujuan. Misi, visi, nilai dasar dan tujuan adalah titik awal dari
perencanaan strategi. Keempat hal ini mengatur konteks landasan dari suatu proses dan
untuk menjalankan sesuatu serta unit perencana yang tertanam dalam suatu organisasi.
Perbedaan misi menggambarkan tujuan dari suatu organisasi sedangkan visi menggambarkan
keinginan untuk masa depan, seringkali digambarkan dengan jelas, menggugah, singkat oleh
manajemer suatu organisasi.
Nilai dasar menyatakan secara filosofis komitmen yang diprioritaskan oleh manajer,
sedangkan tujuan adalah keinginan masa depan dari suatu organisasi yang di usahakan untuk
di wujudkan. Empat karakteristik tujuan :
1. Tepat dan terukur. Tujuan yang terukur dapat memberikan seorang manajer standar
pembanding terhadap hasil yang telah dilaksanakan.
2. Menyebutkan issue yang penting. Untuk membangun manajer harus memilih
beberapa tujuan major untuk menaksir kinerja organisasi.
3. Menantang tetapi realis. Memberikan sebuah tantangan tersendiri bagi semua
karyawan, anggota organisasi untuk mengiprovisasi kinerja dalam organisasi. jika tujuan
tidak realis atau terlalu mudah akan membuat putus asa dan bosan pada diri karyawan
atau anggota organisasi.
4. Menetapkan dalam periode waktu tertentu yang seharusnya dapat dicapai. Tenggat
waktu dapat menyuntikkan rasa urgensi dalam pencapaian tujuan dan bertindak sebagai
motivator. Namun, tidak semua tujuan memerlukan kendala waktu.
1.4. Implementasi
1.4.1. Menyadari kesempatan.
Penting sekali bagi seorang manajer untuk mengetahui kesempatan atau peluang
di lingkungan eksternal dengan sangat baik dalam organisasi sebagai awal
perencanaan. Menjadi bagian penting melihat terhadap kesempatan masa depan.
Manajer harus tahu di mana kondisi pasar, kompetisi antar organisasi, permintaan
konsumen atau pelanggan, kekuatan mereka sendiri, dan kelemahan.
1.4.2. Menentukan tujuan.
Langkah kedua adalah menetukan tujuan untuk seluruh organisasi dan setiap sub
unit di dalamnya. Tujuan memberikan arahan terhadap setiap departemen atau sub
unit di dalamnya.
1.4.3. Mengembangkan dasar pikiran.
Dasar pikiran di sini adalah sebuah asumsi yang ada dalam pikiran organisasi.
Mengenal dan memahami dengan baik rencana akan berjalan di lingkungan yang
sesuai, eksternal maupun internal.
1.4.4. Menentukan tindakan alternatif.
Memikirkan tindakan alternatif jika dalam pelaksanaan perencanaan terdapat
permasalahan hambatan.
1.4.5. Mengevaluasi tindakan alternatif.
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tindakan alternatif dengan menimbang
dengan cermat, tindakan alternatif yang memberikan peluang yang paling bagus
tentang pencapaian tujuan, biaya yang paling murah dan keuntungan yang paling
tinggi.
1.4.6. Memilih tindakan alternatif yang telah ditentukan atau dirumuskan dan
dievaluasi.
1.4.7. Merumuskan pendukung tujuan. Saat keputusan telah dibuat, perencanaan
telah selesai, dan tujuah langkah telah dilakanakan, maka memerlukan daftar
atau hal yang diperlukan untuk mendukung tujuan. Contoh pendukung tujuan
adalah alat, bahan, memperkerjakan dan melatih pegawai, dan mengembangkan
sebuah produk baru.
1.4..8. Penghitungan anggaran dana perencanaan, seperti volum dan harga
penjualan, biaya operasi perencanaan, pengeluaran untuk peralatan dan
lainnya.
2. Pengertian Organizing
Organizing, atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan proses menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Definisi sederhana dari pengorganisasian ialah seluruh proses pengelompokan orang, alat,
tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Proses pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika manajer memiliki pedoman
tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak. Untuk
mengatur secara efektif, prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh seorang
manajer.
Menurut prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di antara bawahan atas dasar
kualifikasi, kemampuan dan keterampilan. Ini adalah melalui pembagian kerja dapat
dicapai yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian kerja adalah pemecahan
tugas kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga setiap orang bertanggung
jawab untuk beberapa aktivitas terbatas bukannya tugas secara keseluruhan.
Tidak semua orang secara fisik dan psikologi mampu melaksanakan semua operasi yang
menyusun kebanyakan tugas kompleks, bahkan dengan anggapan seseorang dapat
memperoleh semua keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tadi.
Sebaliknya, pembagian pekerjaan menciptakan tugas yang lebih sederhana yang dapat
dipelajari dan diselesaikan dengan relatif cepat.
Jadi hal ini memperkuat spesialisasi, ketika setiap orang menjadi pakar dalam pekerjaan
tertentu. Karena tindakan ini menciptakan variasi pekerjaan, orang dapat memilih atau
ditugaskan pada suatu posisi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.
1) Rentang kendali yang luas adalah salah satu di mana seorang manajer dapat
mengawasi dan mengendalikan secara efektif sebuah kelompok besar orang pada
satu waktu.
2) Rentang kendali yang sempit rentang ini, pekerjaan dan wewenang dibagi
3) antara banyak bawahan dan manajer tidak mengawasi dan mengendalikan kelompok
yang sangat besar dari orang di bawah dia. Manajer sesuai dengan rentang yang
sempit mengawasi sejumlah karyawan yang dipilih pada satu waktu.
4) Prinsip Rantai Skalar
Rantai skalar adalah rantai komando atau otoritas yang mengalir dari atas ke bawah.
Otoritas dan tanggung jawab harus berjalan dalam garis yang tegas dan tidak terputus
dari eksekutif tertinggi sampai yang paling rendah. Sebuah rantai skalar
memfasilitasi alur kerja di sebuah organisasi yang membantu dalam pencapaian hasil
yang efektif. Sebagai otoritas mengalir dari atas ke bawah, hal itu akan menjelaskan
posisi kewenangan untuk manajer di semua tingkatan dan yang memfasilitasi
organisasi yang efektif.
2.6. Implementasi
4. Pengertian Actuating
Actuating, dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu tindakan
untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan tujuan organisasi. Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau
bekerja dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (leadership) yang baik.
Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai arahan
dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang
sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas dari
peranan kemampuan leadership.
4.3. Implementasi
Hal penting yang dipertimbangkan dalam melakukan actuating adalah untuk memotivasi
seorang karyawan untuk melakukan sesuatu, misalnya saja:
4.3.1. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
4.3.2. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
4.3.3. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau
mendesak,
4.3.4. Tugas yang diberikan cukup relevan,
4.3.5. Hubungan harmonis antar rekan kerja.
5. Pengertian Controlling
Pengendalian membuat persutujuan agar pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu :
5.1. Menentukan standar dan metode untuk mengukur prestasi
5.2. Mengukur prestasi kerja
5.3. Lebih sesuai dengan prestasi kerja yang sudah sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
5.4. Mengambil tindakan perbaikan
Daftar Pustaka
Adisasmito, W 20015, ‘Faktor Risiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia : Systematic
Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat UI, vol. 11, no. 1, hal. 1-10.
Blais Kathleen Koenig dkk, 2017.Praktik Keperawatan Profesiona lKonsep & Perspektif.
Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth, 20016, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 volume 2, EGC,
Jakarta.