Pembimbing :
Yustan Azidin, Ns.M.Kep
Siti Norhasanah, S.Kep.,Ns
Disusun Oleh:
Kelompok 1B
Aditya Saputra, S.Kep 2014901210098
Ahmad Azkia, S.Kep 2014901210099
Alma Aisyah Putri, S.Kep 2014901210102
Efrilian Hidayat, S.Kep 2014901210105
Fara Nor Huda, S.Kep 2014901210106
Febriyanti Rizqa Sari, S.Kep 2014901210107
Hasna Mubarak, S.Kep 2014901210109
Herman Franisha, S.Kep 2014901210111
Ikrima Mutiara, S.Kep 2014901210113
Kurnia Nila Sari, S.Kep 2014901210114
Implementasi
A. Menyadari kesempatan.
Penting sekali bagi seorang manajer untuk mengetahui kesempatan atau
peluang di lingkungan eksternal dengan sangat baik dalam organisasi
sebagai awal perencanaan. Menjadi bagian penting melihat terhadap
kesempatan masa depan. Manajer harus tahu di mana kondisi pasar,
kompetisi antar organisasi, permintaan konsumen atau pelanggan,
kekuatan mereka sendiri, dan kelemahan.
B. Menentukan tujuan.
Langkah kedua adalah menetukan tujuan untuk seluruh organisasi dan
setiap sub unit di dalamnya. Tujuan memberikan arahan terhadap setiap
departemen atau sub unit di dalamnya.
C. Mengembangkan dasar pikiran.
Dasar pikiran di sini adalah sebuah asumsi yang ada dalam pikiran
organisasi. Mengenal dan memahami dengan baik rencana akan berjalan
di lingkungan yang sesuai, eksternal maupun internal.
D. Menentukan tindakan alternatif.
Memikirkan tindakan alternatif jika dalam pelaksanaan perencanaan
terdapat permasalahan hambatan.
E. Mengevaluasi tindakan alternatif.
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tindakan alternatif dengan
menimbang dengan cermat, tindakan alternatif yang memberikan peluang
yang paling bagus tentang pencapaian tujuan, biaya yang paling murah
dan keuntungan yang paling tinggi.
F. Memilih tindakan alternatif yang telah ditentukan atau dirumuskan dan
dievaluasi.
G. Merumuskan pendukung tujuan. Saat keputusan telah dibuat,
perencanaan telah selesai, dan tujuah langkah telah dilakanakan, maka
memerlukan daftar atau hal yang diperlukan untuk mendukung tujuan.
Contoh pendukung tujuan adalah alat, bahan, memperkerjakan dan
melatih pegawai, dan mengembangkan sebuah produk baru.
H. Penghitungan anggaran dana perencanaan, seperti volum dan harga
penjualan, biaya operasi perencanaan, pengeluaran untuk peralatan dan
lainnya.
1.5 Pengertian Orgnizing
Organizing, atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan proses
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Jadi hal ini memperkuat spesialisasi, ketika setiap orang menjadi pakar
dalam pekerjaan tertentu. Karena tindakan ini menciptakan variasi
pekerjaan, orang dapat memilih atau ditugaskan pada suatu posisi yang
sesuai dengan bakat dan minat mereka.
1.6.2 Prinsip Definisi Fungsional
Menurut prinsip ini, semua fungsi dalam kekhawatiran harus benar dan
jelas kepada manajer dan bawahan. Hal ini dapat dilakukan dengan
jelas mendefinisikan tugas- tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hubungan orang terhadap satu sama lain. Klarifikasi dalam otoritas-
tanggung jawab membantu dalam mencapai hubungan koordinasi dan
dengan demikian organisasi dapat berlangsung efektif. Sebagai contoh,
fungsi utama dari produksi, pemasaran dan keuangan dan hubungan
tanggung jawab wewenang dalam departemen ini harus jelas
didefinisikan untuk setiap orang agar melekat dalam pemikiran
karyawan. Klarifikasi dalam hubungan otoritas- tangggung jawab
membantu dalam organisasi yang efisien.
1.6.3 Prinsip Rentang Pengendalian atau Pengawasan
Menurut prinsip ini, rentang kendali adalah rentang pengawasan yang
menggambarkan jumlah karyawan yang dapat ditangani dan dikontrol
secara efektif oleh seorang manajer tunggal. Menurut prinsip ini,
seorang manajer harus dapat menangani jumlah karyawan yang
dibawahinya. Keputusan ini dapat diambil dengan memilih baik rentang
lebar atau sempit froma.
Prinsip Actuating
a. Pelaksanaan dan Penugasan.
Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah
pelaksanaan pengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama
penugasan adalah untuk mencapai keseimbangan antara beberapa faktor:
persyaratan dan kualifikasi personal, keseimbangan untuk pengembangan
profesi, dan lain-lain.
b. Pengawasan Pengelolaan Dana.
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi
penting dilakukan agar dana tidak disia-siakan.
c. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan
pengawasan, misalnya teknologi yang digunakan untuk memantau kerja
anggota organisasi atau pekerja.
d. Dokumentasi Pengawasan.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi
pelanggaran, kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.
e. Supervisi Audit.
Implementasi
Hal penting yang dipertimbangkan dalam melakukan actuating adalah untuk
memotivasi seorang karyawan untuk melakukan sesuatu, misalnya saja:
A. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
B. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka
sendiri,
C. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting
atau mendesak,
D. Tugas yang diberikan cukup relevan,
E. Hubungan harmonis antar rekan kerja.
(Kelompok 1B)