Dibuat oleh
Aldi Seprianata Z 2014901110006
Ella Cendrika 2014901110021
Khairatun Ni’Mah 2014901110038
3. Rumusan Masalah
Pertanyaan Klinik :
a. Mana yang lebih efektif antara Perawatan Metode Kangguru dengan Perawatan
Inkubator dalam peningkatan suhu tubuh bayi BBLR?
b. Yang mana yang bisa diterapkan disemua kalangan antara Perawatan Metode
Kangguru dengan Perawatan Inkubator dalam peningkatan suhu tubuh bayi BBLR?
Patient, Population
Bayi Berat Badan Lahir Rendah
or Problem
6. Diskusi
a. Perawatan Metode Kangguru dalam membantu peningkatan suhu tubuh
1. Pada metode kangguru tidak terjadi proses kehilangan panas, baik melalui radiasi,
konveksi, evaporasi, maupun konduksi pada bayi.
2. Pada metode kangguru melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit
ibu atau skin to skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk
menghangatkan bayinya
3. Suhu tubuh sebelum dilakukan PMK sebesar 36,260 dan hasil rata-rata setelah
dilakukan PMK sebesar 36,915
b. Perawatan Inkubator dalam membantu peningkatan suhu tubuh
1. Pada metode inkubator, masih dapat terjadi proses kehilangan panas melalui
radiasi yang dapat mencapai >50%.
2. Seringkali dijumpai satu inkubator digunakan untuk lebih dari satu bayi karena
jumlah yang terbatas, hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial
7. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas sebelumnya dapat disimpulkan Pada metode kanguru tidak terjadi
proses kehilangan panas baik melalui radiasi, konveksi, evaporasi, maupun konduksi;
sedangkan dengan inkubator masih dapat terjadi proses kehilangan panas melalui radiasi
yang dapat mencapai >50%7.
Pada dasarnya prinsip metode kanguru ini adalah ibu diidentikkan sebagai kanguru yang
dapat mendekap bayinya secara seksama, dengan tujuan mempertahankan suhu tubuh
bayi secara optimal (36,5 – 37,5oC). Suhu yang optimal ini diperoleh dengan adanya
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibunya secara kontinu.
8. Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI, (2008): Perawatan BBLR Dengan Metode Kanguru.
Available from: http://www.Depkes.go.id
Maryunani, Anik dan Nurhayati (2009): Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada
Neonatus, Penerbit Buku Kesehatan, Jakarta.
Muslihatun, Nur Wati (2010): Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita, Penerbit Fitramaya,
Yogyakarta.