Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Maternitas

Oleh :
Narita Trimar
NIM . 2014901110058
Kelompok 17

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2020-2021
A. KONSEP
1. Definisi
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel
darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam
membawa oksigen (Badan POM, 2011). Anemia pranatal adalah anemia akibat kurangnya
zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan penyerapan, atau
terjadinya perdarahan pada pasien. Anemia ditandai dengan penurunan jumlah sel darah
merah dan konsentrasi Hb di bawah normal. Kondisi ini menyebabkan penurunan kapasitas
darah untuk mengangkut oksigen ke organ vital ibu dan janin. Selama kehamilan, anemia
meningkatkan resiko kehamilan kurang bulan. Anemia dapat meningkatkan mortalitas ibu
dengan menurunkan toleransi ibu terhadap hemoragi. Penyakit ini juga meningkatkan
komplikasi puerperal (mis., menghambat penyembuhan episiotomi atau insisi), serta
mengurangi persediaan zat besi untuk cadangan janin. (Wilkinson, 2008)

2. Etiologi
Etiologi kehamilan dengan anemia yaitu :
 Perdarahan
 Gangguan penyerapan
 Defisit zat besi
 Kegagagalan sum-sum tulang belakang
 Pengetahuan

3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis kehamilan dengan anemia yaitu :
 Pasien cepat lelah
 Lemah
 Keadaan kulit pasien pucat
 Sesak nafas
 Sakit kepala
 Nilai HB yang menurun
4. Komplikasi
Komplikasi kehamilan dengan anemia yaitu :
 Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan pada kehamilan dengan anemia dapat
menyebabkan gagal jantung / kardiomegali
 Kemudian pada anemia defisit zat besi dapat menimbulkan komplikasi berupa kelahiran
premature pada bayi

B. MEKANISME FISIOLOGIS

 Perdarahan
 Gangguan penyerapan
 Defisit zat besi Kegagalan sum-sum tulang
 Pengetahuan

Konsentrasi sel darah merah


menurun

HB menurun

Anemia

Vakositas darah menurun Defisien asam folat, vit b12

Aliran oksigen kejaringan


menurun Anemia megalosbrastik

Resistensi aliran darah


perifer Glositis Kelemahan

Kehilangan nafsu Hambatan


Hipoksia, pucat, lemah makan
Ketidakefektifan perfusi mobilitas
jaringan perifer fisik

Beban kerja jantung


meningkat Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Penurunan curah jantung

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Riwayat Keperawatan
a. Aktivitas
1. Keletihan, kelemahan, malaise umum.
2. Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja.
3. Toleransi terhadap latihan rendah.
4. Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi : Riwayat kehilangan darah kronis, palpitasi, CRT lebih dari dua detik
c. Integritas Ego : Cemas, gelisah, ketakutan
d. Eliminasi : Konstipasi, sering kencing.
e. Makanan dan cairan : Nafsu makan menurun, mual muntah, defisiensi besi dan asam folat
f. Nyeri atau kenyamanan : Lokasi nyeri  terutama di daerah abdomen dan kepala.
g. Pernapasan  : Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifitas
h. Seksual : Dapat terjadi pendarahan pervaginam, pendarahan akut sebelumnya.

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : konjungtiva, wajah pucat.
b. Palpasi  : turgor kulit, CRT, pembesaran kelenjar limfa, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus.
c. Auskultasi : DJJ dan denyut jantung ibu.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1 Pemeriksaan HB 12,0 – 14,0 g/dL Untuk mengetahui
apakah pasien
mengalami
kekurangan sel darah
merah yang dapat
diindikasikan sebagai
anemia.
2 Leukosit 5,0 – 10,0 /µl Untuk mengetahui
adanya infeksi yang
mungkin terjadi pada
kehamilan dengan
anemia
3 Ferritin 18 - 270 mcg/L Untuk mengetahui
zat besi pada pasien
yang dapat
diindikasikan sebagai
anemia

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Diagnosa pertama : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
a. Definisi
Penurunan sirkulasi darah keperifer yang dapat mengganggu kesehatan
b. Batasan Karateristik
 Perubahan karateristik kulit
 Pengisian kapiler > 3 detik
 Perubahan tekanan darah ekstremitas
 Penurunan nadi kapiler
 Warna kulit pucat
c. Faktor yang berhubungan
 Asupan garam tinggi
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
 Gaya hidup kurang gerak
 Hipertensi
2. Diagnosa kedua : Hambatan mobilitas fisik
a. Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan
terarah
b. Batasan Karateristik
 Gangguan sikap berjalan
 Penurunan rentang gerak
 Kesulitan membolak-balikan posisi
 Ketidaknyamanan
 Gerakan lambat
c. Faktor yang berhubungan
 Intoleransi aktivitas
 Penurunan kekuatan otot
 Penurunan massa otot
 Penurunan ketahanan tubuh
 Nyeri
 Fisik tidak bugar
3. Diagnosa ketiga : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b. Batasan Karateristik
 Kram abdomen
 Nyeri abdomen
 Gangguan sensasi rasa
 Kerapuhan kapiler
 Diare
 Enggan makan
 Bising usus hiperaktif
 Tonus otot menurun
 Membrane mukosa pucat
c. Faktor yang berhubungan
 Asupan diet kurang
 Kesulitan ekonomi
 Faktor biologi
 Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
 Ketidakmampuan mencerna makanan
 Ketidakmampuan makan
4. Diagnosa keempat : Penurunan curah jantung
a. Definisi
Ketidakadekuatan volume darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh
b. Batasan Karateristik
 Bradikardia
 Perubahan EKG
 Palpitasi jantung
 Takikardia
c. Faktor yang berhubungan
-

F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa pertama : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
a. Tujuan dan Kriteria Hasil
 Menunjukan tekanan darah dalam rentang kisaran normal
 Kekuatan nadi perifer dalam rentang kisaran normal
 Saturasi oksigen dalam rentang kisaran normal
 Capillary refill dalam rentang kisaran normal
b. Intervensi keperawatan
 Lakukan penilaian sirkulasi perifer ( untuk mengetahui keadaan sirkulasi perifer
pasien )
 Monitor nadi perifer ( nadi perifer juga dapat menjadi indikator terjadinya perfusi
perifer yang tidak efektif )
 Dukung latihan ROM pasif dan aktif terutama pada ekstremitas bawah saat
beristirahat ( agar otot tidak mengalami kekakuan dan juga gerakan ROM dapat
membantu mengalirkan darah ke perifer )
 Monitor jika terdapat nyeri pada ekstremitas ( untuk mengetahui adanya nyeri yang
mungkin terjadi pada ekstremitas pasien )
 Ajarkan pasien tentang terapi kompres apabila diperlukan ( untuk memnajemen
nyeri yang mungkin terdapat pada ekstremitas pasien )

2. Diagnosa kedua : Hambatan mobilitas fisik


a. Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Keseimbangan tubuh dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Cara berjalan dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Gerakan sendi dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Gerakan otot dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
 Berjalan dalam rentang sedikit terganggu atau tidak terganggu
b. Intervensi keperawatan :
 Kaji status fisiologi pasien yang menyebabkan kelelahan ( untuk mengetahui
etiologi hambatan mobilitas fisik pada pasien )
 Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan oleh pasien ( untuk
menentukan aktivitas yang cocok dan dapat dilakukan oleh pasien sesuai
kemampuannya )
 Anjurkan olahraga yang sesuai dengan kemampuan pasien ( untuk membantu
mobilitas fisik pasien melalui olahraga namun masih sesuai kemampuan pasien )
 Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas yang sudah ditentukan sebagai latihan
rutinnya ( untuk menunjang pergerakan mobilitas fisik agar tidak terganggu )

3. Diagnosa ketiga : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


a. Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Asupan gizi dalam rentang normal
 Asupan makan dalam rentang normal
 Rasio berat badan dalam rentang normal
 Asupan cairan dalam rentang normal

b. Intervensi keperawatan :
 Tentukan status gizi dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
gizi ( untuk mengetahui tindakan yang dapat dilakukan selanjutnya )
 Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan ( untuk meningkatkan
kebutuhan nutrisi yang sesuai )
 Kolaborasi dengan ahli gizi bila perlu ( untuk lebih menunjang kebutuhan nutrisi
pasien melalui makanan )

4. Diagnosa keempat : Penurunan curah jantung


a. Tujuan dan Kriteria Hasil :
 Tekanan darah sistol dalam rentang kisaran normal
 Tekanan nadi dalam rentang kisaran normal
 Saturasi oksigen dalam rentang kisaran normal

b. Intervensi keperawatan :
 Pastikan tingkat aktivitas pasien tidak membahayakan curah jantung ( untuk
meminimalkan kelelahan yang berarti pada jantung )
 Monitor status pernafasan ( status pernafasan menjadi poin tanda dalam penuruna
curah jantung )
 Monitor TTV ( untuk mengetahui tanda vital pasien yang berkaitan dengan
kesehatan jantung )

DAFTAR PUSTAKA
Bobak dkk. 2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC

Herdman, T.Heather (2015). NANDA International Inc nursing diagnoses: definitions &
classification. Jakarta

Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC

Prawirahardjo,Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

Wilkinson Judith M & Green Carol J : Rencana Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi Baru
Lahir. Jakarta : EGC ; 2012

NANDA NIC & NOC 2018-2020. Penerbit Buku Kedokteran : EGC

Banjarmasin, 15 Desember 2020


Preseptor Akademik, Ners Muda,

(Kristina Yuniarti, Ns., M.Kep) (Narita Trimar, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai