Pembimbing Akademik :
Dewi Kartika Wulandari, Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2B.2
SKENARIO KASUS
Ny.S berusia 30 tahun hamil 38-39 minggu dengan G 3P1A1 datang ke RSIB mengeluh tidak
ada kontraksi dan tidak keluar lendir darah. Ny.S mempunyai riwayat post SC 3,5 tahun yang
lalu. Kemudian dari hasil rujukan oleh dr. Sp.OG klien direncanakan untuk operasi Sectio
Caesaria pada tanggal 1 April 2021.
Setelah dilakukan operasi SC, klien masuk ruang perawatan pada tanggal 02 April 2021. Saat
dilakukan pengkajian klien mengeluh nyeri luka post op dengan skala nyeri 5-7, terkadang
meringis kesakitan. Data pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran
composmentis, GCS:E4V5M6 dengan tanda-tanda vital TD:99/77 mmHg, N:100x/mnt,
RR:22x/mnt, T: 36.60C, terlihat tampak luka didaerah perut tertutup kassa, terpasang selang
kateter, dan Infus RL 20 tpm. Oleh dokter klien dianjurkan untuk bedrest total selama 24 jam.
Data Pasien
Nama ( inisial ) : Ny.S
Usia / tanggal lahir : 30 tahun / 21-06-1990
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Belitung Darat Gg Samadi Ilham
Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan : Guru
Diagnosa medic : G3 P1 A1 + Hamil 38-39 mgg dengan BSC 1x
No. medical record : 51-20-84
Tanggal masuk : 01-04-2021
Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh nyeri pada daerah bekas operasi.
TAHAP 1 : PROBLEM
No Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Problem
.
1 02 April Subjektif : Agen cedera Nyeri akut
2021/ 15.15 Pasien mengeluh nyeri pada fisik (luka post (00132)
daerah luka operasi. SC)
P : Nyeri post op
diperberat saat digerakan.
Q : Seperti disayat-sayat
R : Nyeri menyebar
keseluruh bagian abdomen.
S : Skala nyeri 5-7
(sedang)
T : kadang – kadang
terutama saat bergerak
Objektif :
1. Pasien tampak meringis
2. kadang-kadang pasien
tampak melidungi daerah
bekas operasi dengan tangan.
3. Terdapat luka jahitan pada
abdomen
TAHAP 2: HYPOTESIS
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
1. Nyeri akut b/d Agen cedera fisik (luka post SC)
2. Defisit perawatan diri b/d Kelemahan fisik
3. Resiko infeksi dengan factor resiko prosedur invasif dan trauma jaringan
TAHAP 3 : MEKANISME
Pathway
Sectio Caesaria
Resiko Infeksi
Mobilisasi dini sangat efektif bagi ibu untuk menurunkan intensitas nyeri post operasi,
semakin sering ibu melakukan mobilisasi dini maka ibu akan semakin merasakan
pengurangan nyeri luka operasinya, hasil penelitian ini dapat disumpulkan bahwa terdapat
pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi
sectio casarea di Rumah Sakit se kota Bengkulu.
Topik 2 :
Pembedahan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien karena dapat
menimbulkan trauma didaerah insisi dan mengakibatkan timbulnya nyeri. Tindakan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri adalah terapi farmakologi dan nonfarmakaologi.
Secara nonfarmakologi Aroma terapi digunakan untuk mengatasi masalah pernafasan, rasa
nyeri, dan juga masalah mental dan emosional. Hal ini dikarenakan aromaterapi mampu
memberikan sensai yang menennangkan diri dan otak serta stress yang dirasakan (Laila,
2011).
Secara internal pappermint juga memiliki tindakan anti spasmodik dengan efek
menenangkan pada otot-otot perut, saluran pencernaan, dan uterus. Papermint juga
memiliki analgesik kuat yang dimediasi sebagian, melalui aktivitasi kappa-opoid reseptor
yang membantu block transmisi sinyal nyeri. Aplikasi eksternal ekstrak peppermint
mengangkat ambang nyeri pada manusia (Balakhrisnan, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Skala nyeri responden sebelum
dilakukan terapi musik klasik sebagian besar pada skala nyeri berat sedangkan setelah
dilakukan terapi musik klasik mayoritas responden mengalami nyeri dengan skala nyeri
sedang. Sedangkan Skala nyeri responden sebelum dilakukan pemberian aromaterapi
peppermint sebagian besar pada skala nyeri berat sedangkan setelah diberikan
aromaterapi peppermint mayoritas responden mengalami nyeri dengan skala nyeri
ringan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian terapi musik klasik dan
aromaterapi peppermint untuk mengurangi nyeri post Sectio Caesarea. Aromaterapi
peppermint lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada ibu post sectio caesarea daripada
terapi musik klasik.
2. Intervensi Keperawatan (NIC dan NOC)
Kode
N
Diagnosa Diagnosa NOC NIC Rasional
o
Keperawatan
1 00132 Nyeri akut b/d Agen cedera fisik Setelah dilakukan tindakan Pengkajian :
(luka post SC), yang ditandai keperawatan dalam 3x24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri yang 1. Memberikan informasi untuk
dengan nyeri pasien berkurang komperhensip meliputi lokasi, membantu memudahkan tindakan
DS : dengan criteria hasil : karakteristik, awitan dan durasi, keperawatan
- Pasien mengeluh nyeri pada 1. Pasien tidak mengeluh frekuensi, kualitas, intensitas atau
daerah luka operasi. nyeri pada daerah bekas keparahan nyeri dan factor
P : Nyeri post op diperberat saat operasi presipitasinya.
digerakan. 2. Nyeri tidak timbul ketika 2. Observasi isyarat nonverbal 2. Mengetahui tingkat nyeri pasien dari
Q : Seperti disayat-sayat pasien bergerak. ketidaknyamanan, ekspresi pasien.
R : Nyeri menyebar keseluruh 3. Pasien tidak merasa nyeri
bagian abdomen. yang seperti ditusuk- Mandiri :
S : Skala nyeri 5-7 (sedang) tusuk 1. Kendalikan faktor lingkungan yang 1. Lingkungan yang panas, gaduh dan
T : kadang – kadang terutama saat 4. Nyeri tidak menyebar dapat mempengaruhi respon pasien sebagainya dapat mempengaruhi
bergerak keseluruh bagian terhadap ketidaknyamanan. keadaan pasien yang dapat
abdomen berdampak pada rasa nyeri.
DO : 5. Skala nyeri 0-1 (ringan) 2. Mencegah bertambahnya rasa nyeri
1. Pasien tampak meringis 6. Pasien tidak meringis lagi 2. Pastikan pemberian analgesia terapi yang dirasakan pasien
2. kadang-kadang pasien tampak 7. Pasien tidak melindungi atau strategi nonfarmakologi sebelum
melidungi daerah bekas operasi daerah operasi melakukan prosedur yang
dengan tangan menimbulkan nyeri.
3. Terdapat luka jahitan pada
abdomen 3. Penyuluhan pada pasien/ keluarga: 3. Membantu mengurangi nyeri dan
Ajarkan penggunaan teknik meningkatkan kenyamanan klien.
nonfarmakologi (misalnya : teknik
relaksasi dan distraksi, terapi music,
kompres hangat atau dingin, masase dan
tindakan pereda nyeri lainnya.
3 00004 Risiko infeksi dengan factor risiko Setelah dilakukan tindakan Pengkajian :
prosedur infasif dan trauma jaringan, keperawatan dalam 3x24 jam 1. Pantau tanda dan gejala infeksi 1. suhu yang meningkat, dapat
yang ditandai dengan : infeksi tidak terjadi dengan (misalnya : suhu tubuh, denyut menunjukkan terjadinya infeksi
1. Tampak terpasang DC criteria hasil : jantung, penanpilan luka, suhu (culor)
2. Tampak luka SC tertutup kasa 1. Tidak terdapat tanda- tubuh,lesi kulit, keletihan dan
tanda infeksi (kulor, malaise).
tumor, dulor, rubor dan 2. Kaji faktor yang dapat meningkatkan 2. usia pasien dan kurangnya nutrisi
fungsio leasa) pada reaksi terhadap infeksi (usia dan dapat mempengaruhi terjadinya
daerah pemasangan Dc nutrisi). infeksi.
dan luka post SC.
2. Luka kering dan 3. Pantau hasil lab. 3. Risiko infeksi pasca melahirkan dan
membaik penyembuhan buruk meningkat bila
kadar hemoglobin rendah dan
4. Amati penampilan praktik hygiene kehilangan darah berlebihan.
personal untuk melindungi terhadap 4. Mencegah kontaminasi
infeksi. silang/penyebaran organisme
infeksius.
Kolaborasi
Berikan terapi antibiotic, jika perlu. Mencegah terjadinya proses infeksi.
Banjarmasin, April 2021