OLEH :
KELOMPOK 1A
Oleh:
KELOMPOK 1A
ADITYA SAPUTRA 2014901110004
AHMAD AZKIA 2014901110006
ALMA AISYAH PUTRI 2014901110007
EFRILIAN HIDAYAT 2014901110016
FARA NOR HUDA 2014901110017
FEBRIYANTI RISQA SARI 2014901110018
HASNA MUBARAK 2014901110019
HERMAN FRANISHA 2014901110020
IKRIMA MUTIARA 2014901110060
KURNIA NILA SARI 2014901110061
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga proposal timbang terima praktek profesi manajemen keperawatan di
Ruang Al Biruni Rumah Sakit Islam Banjarmasin telah selesai. Proposal ini dibuat
untuk merencanakan kegiatan dalam pemenuhan kompetensi menejemen
keperawatan dalam penerapan model asuhan keperawatan profesional pada
profesi manejemen.
Kami selaku tim penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna,
begitu pula proposal yang kami buat ini, baik dari segi isi maupun penulisannya.
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal
kami selanjutnya.
Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang
efektif antar perawat , maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu
bentuk yaitu saat timbang terima klien. Timbang terima merupakan teknik
atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaborasi yang sudah dilakukan
atau belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat pelaksana antar
shift secara tulisan dan lisan.
Kendala dalam hal ini adalah seperti selama pelaksanaan operan adalah
pendokumentasian yang kurang sistematis ,kurang efisiensi waktu, belum
adanya SOP timbang terima dan sebagian perawat kurang disiplin dalam
mengikuti timbang terima. Hal tersebut yang menjadi masalah dan dapat
menyebabkan hambatan dalam melakukan praktik keperawatan.
RumusanMasalah
1. Apa definisi timbang terima?
2. Apa tujuan timbang terima?
3. Apa manfaat timbang terima?
4. Apa hal-hal yang perlu diperhatikan dalam timbang terima?
5. Bagaimana prosedur timbang terima?
6. Bagaimana alur timbang terima?
7. Apa kriteria evaluasi dalam proses timbang terima?
8. Apa rencana strategi dalam timbang terima?
Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dlakukan timbang terima, maka mahasiswa praktik profesi
manajemen dan perawat Ruang Al Biruni Rumah Sakit Islam
Banjarmasin mampu mengkomunkasikan hasil pelaksanaan asuhan
keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Menyampaikan masalah kondisi dan keadaan klien (data
fokus).
1.3.2.2 Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan
dalam asuhan keperawatan pada klien
1.3.2.3 Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak
lanjuti oleh shift berikutnya.
1.3.2.4 Menyusun rencana kerja untuk shift berikutnya
Manfaat
1.4.1 Bagi Perawat
1.4.1.1 Meningkatkan kemampuan konmunikasi antara perawat.
1.4.1.2 Menjalin hubungan kerjasama dan meningkatkan rasa
tanggung jawab antar perawat. Pelaksanaan asuhan
keperawatan terhadap klien yang berkelanjutan.
1.4.1.3 Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
menyeluruh
1.4.1.4 Tidak terjadi kekeliruan dalam pemberian tindakan
keperawatan
2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain
laporan antar shift, kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan (Nursalam,
2012).
2.2 Tujuan
2.2.1 Tujuan Umum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi
yang penting tentang kondisi pasien.
2.2.2 Tujuan Khusus
2.2.2.1 Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
2.2.2.2 Menyampaikan informasi penting terkait tindakan yang
perlu ditindak lanjuti oleh shift berikutnya.
2.2.2.3 Menyampaikan hal yang belum atau sudah dilakukan dalam
asuhan keperawatan kepada pasien.
2.2.2.4 Tersusun rencana kerja untuk shift berikutnya.
2.3 Langkah-langkah
2.3.1 Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
2.3.2 Shift yang akan menyerahkan dan menerima informasi perlu
mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan.
2.3.3 Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift
selanjutnya meliputi :
2.3.3.1 Situation
Meliputi nama pasien, umur, dokter yang merawat,
diagnosa medis dan masalah keperawatan, lama hari
perawatan dan keluhan utama.
2.3.3.2 Background
Meliputi perkembangan pasien saat ini. Riwayat alergi,
riwayat pembedahan, alat invasive yang terpasang dan
program cairan.
2.3.3.3 Assesment
Meliputi penjelasan secara lengkap hasil pengkajian pasien
terkini seperti keadaan umum, tanda tanda vital, tingkat
kesadaran, pain score, resiko jatuh, status nutrisi,
kemampuan eliminasi serta menjelaskan informasi klinik
lain yang mendukung.
2.3.3.4 Recommendation
Meliputi rekomendasi intervensi keperawatan yang perlu
dilanjutkan termasuk discharge planning dan edukasi
pasien dan keuarga.
2.3.4 Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama sama secara
langsung melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
2.4.1 Persiapan
Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap dan menyiapkan RM
dengan lengkap.
2.4.2 Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh antar perawat yang mengganti
jaga pada shift berikutnya :
2.4.2.1 Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift
Diruang perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang
terima dengan mengkaji secara menyeluruh yang berkaitan
tentang masalah keperawatan pasien, rencana tindakan yang
sudah dan belum dilaksanakan serta hal hal penting lainnya
yang perlu dilimpah tugaskan.
2.4.2.2 Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian
lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian
diserahterimakan kepada perawat yang bertugas pada shift
berikutnya.
2.4.2.3 Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima
adalah :
a. Situation
Meliputi nama pasien, umur, dokter yang merawat,
diagnosa medis dan masalah keperawatan, lama hari
perawatan dan keluhan utama.
b. Background
Meliputi perkembangan saat ini, riwayat alergi, riwayat
pembedahan, alat invasive yang terpasang dan program
cairan.
c. Assesment
Meliputi penjelasan secara lengkap hasil pengkajian
pasien terkini seperti tanda tanda vital, tingkat
kesadaran, pain score, resiko jatuh, status nutrisi,
kemampuan eliminasi serta menjelaskan informasi
klinik lain yang mendukung.
d. Recommendation
Meliputi rekomendasi intervensi keperawatan yang
perlu dilanjutkan termasuk discharge planning dan
edukasi pasien pasien serta keluarga. Perawat yang
melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi
tanya jawab terhadap hal hal yang ditimbang terimakan
dan berhak menanyakan mengenai hal hal yang kurang
jelas.
2.4.2.4 Saat timbang terima, perawat pada shift berikutnya
mencatat informasi yang disampaikan pada worksheet.
2.4.2.5 Penyampaian informasi saat timbang terima disampaikan
secara jelas dan singkat.
2.4.2.6 Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan
penjelasan yang lengkap dan rinci.
2.4.2.7 Setelah melaakukan timbang terima, kepala ruangan dan
semua perawat melakukan validasi ke pasien kurang lebih
15 menit.
2.4.2.8 Penutup
a. Kembali ke ruang perawat, klasifikasi data setelah
keliling ke setiap pasien.
b. Tanda tangan perawat dan kepala ruangan di lembar
timbang terima
BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Efrilian Hidayat, S, Kep
Ketua Tim 1 : Alma Aisyah Putri
Perawat Tim 1 : Kurnia Nila Sari, S. Kep
Perawat Tim 1 : Fara Nor Huda, S.Kep
Perawat Tim 1 : Hasna Mubarak, S.Kep
Perawat Tim 1 : Herman Franisha, S.Kep
Ketua Tim 2 : Aditya Saputra, S.Kep
Perawat Tim 2 : Febriyanti Risqa Sari, S. Kep
Perawat Tim 2 : ikrima mutiara, S.Kep
Perawat Tim 2 : Ahmad Azkia, S. Kep
Situation
Background
Riwayat Keperawatan
Assesment:
KU; TTV; DX Keperawatan (poin
yang penting)
Recomendation
1. Tindakan yang sudah
2. Dilanjutkan
3. Dihentikan
4. Dimodifikasi
3.6 Evaluasi
3.6.1 Evaluasi Struktur
1. Semua perawat untuk pergantian shift sudah siap
2. Format timbang terima telah dibuat sesuai dengan format SBAR
3. Sarana dan prasaran yang menunjang timbang terima telah
tersedia antara lain : catatan timbang terima dan kelompok shift
timbang terima
3.6.2 Evaluasi Proses
1. Proses timbang terima pagi dimulai dengan dipimpin oleh kepala
ruangan stage manajemen dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang telah bertugas dinas manapun perawat yang akan
menggantikan shift. Proses timbang terima pagi ke siang dimulai
dengan dipimpin oleh kepala ruangan, kemudian di laporkan oleh
ketua tim masing – masing yang bertugas pada shift pagi dan
diikuti oleh semua perawat asosiet yang telah bertugas pada shift
sebelumnya maupun yang akan menggantikan shift. Pada proses
timbang terima siang ke malam dimulai dipimpin oleh salah satu
perawat asosiet, kemudian di laporkan oleh perawat asosiet yang
berdinas pada shift siang dan diikuti oleh perawat asosiet yang
telah bertugas pada shift sebelumnya maupun yang akan
menggantikan shift.
2. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, diagnosis
keperawatan, intervensi yang telah dilakukan maupun yang belum
dilakukan, rencana tindakan dan tindakan kolaboratif pada hari
tersebut.
3. Setelah timbangan terima perawat berkeliling kekamar pasien
atau keluarga pasien untuk menvalidasi data.
4. Perawat primer (ketua TIM) yang berdinas di shift pagi selalu
berperan aktif dalam memimpin validasi data.
5. Perawat asosiet yang berdinas di sesuai shift jaga juga berperan
aktif dalam memimpin validasi data.
Mengetahui,