Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA MUSKULOSKELETAL

STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PEMBIMBING
Julianto, Ns., M.Kep

Disusun Oleh:

Maspuah, S.Kep
NPM. 191490121012

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
Trauma Muskoluskeletal

DiagnosaKeperawatan:
Trauma merupakan suatu keadaan
dimana seseorang mengalami cedera  Nyeri akut.
oleh salah satu sebab.  Resiko tinggi infeksi.
 Gangguan mobilitas fisik
Sistem muskuloskeletal adalah  Kerusakan integritas kulit.
sistem yang berperan dalam
 Kurang pengetahuan.
menunjang, melindungi, dan
menggerakan tubuh. (Sylvia A. Price  Gangguan pola tidur
dalam NANDA NIC-NOC 2015).  Kekurangan volume cairan

Etiologi : • Cedera dari trauma


muskuloskeletal biasanya
memberikan disfungsi struktur
disekitarnya dan struktur pada bagian
yang dilindungi atau disangganya. Nyeri akut b/d

• Gangguan muskuloskeletal yang spasme otot, gerakan

paling sering terjadi akibat suatu fragmen tulang,

trauma muskuloskeletal adalah edema, cedera

kontusi, strain, sprain, disloksasi dan jaringan lunak,

subluksasi serta fraktur. pemasangan traksi,


stress/ansietas

Manifestasi Klinis: NOC

 Nyeri, bengkak dan perubahan :Setelahdilakukani


warna. ntervensi 1x6 jam
 Hiperkalemia mungkin terjadi pada Setelah dilakukan

kerusakan jaringan yang luas dan tindakan keperawatan

kehilangan darah yang banyak diharapkan nyeri


berkurang atau
(Brunner & Suddart,2010: 2355).
hilang. Laporkan
frekuensi nyeri
Komplikasi :
Cedera saraf, Kekakuan sendi,  Kaji frekuensi nyeri.
Kelemahan otot, tidak sempurnanya  Lamanya nyeri berlangsunG.
fungsi alat tubuh.  Ekspresi wajah terhadap
nyeri
Pemeriksaanpenunjang
Penatalaksanaan  Kegelisahan
Tinggikan daerah  Computed Tomography ( CT-  Perubahan TTV
i n j u r y , Gips, Berikan kompres Scan ),
dingin, Lakukan pembalutan,  Magnetic Resonance Imaging (  Kaji secara menyeluruh
Istirahat, H i n d a r i b e n t u r a n d i MRI )
daerah cedera pada saat tentang nyeri termasuk
latihan. lokasi, durasi,
NIC

 frekuensi, intensitas, dan


Gangguan pola tidur Risiko tinggi kekurangan
b.d nyeri akibat volume cairan b.d perdarahan Resiko tinggi infeksi b.d.
trauma jaringan (prosedur
trauma. dibagian trauma. invasif) Gangguan mobilitas fisik b.d.
kerusakan neurovaskuler
NIC: NIC: Setelah dilakukan
NIC : setelah NIC :Setelah dilakukan
Setelah dilakukan tindakan tindakan keperawatan 1x6
dilakukan intervensi 1x6 jam
keperawatan 1x6diharapkan jam diharapkan pasien dapat
intervensi
infeksi tidak terjadi. meningkatkan mobilisasi
pasien bisa  Pertahankan catatan intake
pada tingkat yang paling
terpenuhi dan output yang akurat.  Mengukur tanda dan gejala
tinggi
tidurnya.  Monitor vital sign yang mengindikasikan infeksi
 Kolaborasi pemberian cairan  Berpartisipasi dalam  Meningkatkan atau
 Jelaskan IV perawatan kesehatan mempertahankan mobilisasi
pentingnya tidur NOC :  Mampu mengidentifikasi  Mempertahankan posisi
yang adekuat  Berikan cairan parental, potensial resiko fungsional
selama sakit produk darah dan plasma  Meningkatkan kekuatan atau
ekspander sesuai petunjuk. NOC
fungsi bagian yang sakit
 Hindari suara  Deskripsikan proses penyakit
Tingkatkan kecepatan IV jika NOC
keras, berikan dengan tepat
di perlukan  Kaji derajat imobilitas yang
lingkungan yang
 Berikan kembali pemasukan  Sediakan informasi tentang dihasilkan oleh cedera
tenang, damai dan
oral secara berangsur rangsur kondisi pasien  Dorong partisipasi pada
meminimalkan
sesuai petunjuk  Diskusikan perawatan yang aktivitas fisik
gangguan tidur
 Berikan antiematik sesuai akan dilakukan  Dorang
kebutuhan.  Gambaran tanda dan gejala
 Bantu pasien
penyakit
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mungkin
menyebabkan
kurang tidur
NOC :
 Waktu tidur
 Pbservasi waktu
tidur
 Pola tidur kualitas
tidur
 Efesiensi tidur
 Terjaga pada saat
tidur
Kurang pengetahuan b.d. Kerusakan integritas kulit b.d.
keterbatasan informasi imobilisasi fisik.
mengenai pengobatan
NOC:
NOC : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1x6
Setelah dilakukan tindakan
diharapkan pengetahuan pasien
dan keluarga bertambah keperawatan 1x6 diharapkan

Pengetahuan (proses penyakit) kerusakan integritas kulit tidak

terjadi.
 Mengenal tentang
penyakitMenjelaskan proses
 Sensasi normal
 penyakitMenjelaskan
 Elastisitas normal
penyebab/faktor yang
 Warna
 berhubunganMenjelaskan
   Tekstur
faktor resiko
NOC : NIC:
 Identifikasi pemberi
pelayanan keperawatan yang  Observation ekstremitas
lain oedema, ulserasi, kelembaban
 Identifikasi kemampuan  Monitor warna kulit
pasien dan keluarga dalam  Monitor temperatur kulit
mengimplementasikan  Inspeksi kulit dan membran
keperawatan setelah mukosa
penjelasan
 Jelaskan peran keluarga
dalam perawatan yang
berkesinambungan

Daftar Pustaka :

NS. Arif Mutaqin.( 2010 ). Asuhan keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.

Hidayat, A.A. (2010). Pengantar gawat darurat pertama : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Mansjoer, A. (2009). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Herdman, T. H. (Ed). (2015). Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi &
Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai