Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

TRAUMA MUSCULOSKELETAL

Praktik Profesi Keperawatan Gawat Darurat Kritis (PPGDK)

Pembimbing:
Preseptor Akademik: Julianto, Ns.,M.Kep
Preseptor Klinik: Rosaniah, S. Kep., Ners

Disusun Oleh :

Nama : Vivi Noorhidayah, S.Kep


NPM : 2314901210210

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
TRAUMA MUSCULOSKELETAL
Definisi
Trauma merupakan suatu keadaan
dimana seseorang mengalami cedera
oleh salah satu sebab.

Sistem muskuloskeletal adalah


sistem yang berperan dalam
menunjang, melindungi, dan
menggerakan tubuh. (Sylvia A.
Price dalam NANDA NIC-NOC
2015).

Etiologi
 Cedera dari trauma
muskuloskeletal biasanya
memberikan disfungsi struktur
disekitarnya dan struktur pada
bagian yang dilindungi atau
disangganya.
Gangguan muskuloskeletal yang
paling sering terjadi akibat suatu
trauma muskuloskeletal adalah
kontusi, strain, sprain, disloksasi
dan subluksasi serta fraktur.

Manifestasi Klinis
 Nyeri, bengkak dan perubahan
warna.
 Hiperkalemia mungkin terjadi
pada kerusakan jaringan yang luas
dan kehilangan darah yang banyak
(Brunner & Suddart).

Komplikasi
Cedera saraf, Kekakuan sendi,
Kelemahan otot, tidak sempurnanya
fungsi alat tubuh.
Diagnosa Keperawatan

 Nyeri akut.
 Resiko tinggi infeksi.
 Gangguan mobilitas fisik
 Kerusakan integritas kulit.
 Kurang pengetahuan.
 Gangguan pola tidur
 Kekurangan volume cairan
Penatalaksanaan Pemeriksaan penunjang

Tinggikan daerah  Computed Tomography


( CT-Scan ),
i n j u r y , Gips, Berikan kompres
 Magnetic Resonance
dingin, Lakukan pembalutan,
Imaging ( MRI )
Istirahat, H i n d a r i b e n t u r a n d i
d a e akut
Nyeri r a h b/d
c espasme
d e r a otot,
p a d a Gangguan
saat pola tidur b.d Risiko tinggi kekurangan Gangguan mobilitas fisik
latihan.
gerakan fragmen tulang, nyeri akibat trauma. volume cairan b.d b.d. kerusakan
edema, cedera jaringan perdarahan dibagian trauma. neurovaskuler
lunak, pemasangan traksi, NOC : Setelah dilakukan

stress/ansietas intervensi keperawatan 1x30 NOC: Setelah dilakukan NOC: Setelah dilakukan
menit diharapkan pola tidur intervensi 1x6 jam tidak tindakan keperawatan 1x6
NOC : Setelah dilakukan kembali normal. Kriteria terjadi kekurangan volume jam diharapkan pasien
intervensi keperawatan 1x6 hasil: cairan. Kriteria hasil: mobiltasnya tidak
jam diharapkan nyeri  Waktu tidur  Cairan terpenuhi bertambah buruk. Kriteria
berkurang atau hilang.  Observasi waktu tidur  Vital sign normal hasil:
Kriteria hasil:  Pola tidur kualitas tidur  Tidak ada tanda-tanda
 Kaji frekuensi nyeri.  Efesiensi tidur dehidrasi NIC
 Lamanya nyeri  Terjaga pada saat tidur  Kaji derajat imobilitas
berlangsunG. NIC : yang dihasilkan oleh
 Ekspresi wajah terhadap NIC :  Berikan cairan parental, cedera
nyeri  Jelaskan pentingnya tidur produk darah dan plasma  Dorong partisipasi pada
 Kegelisahan yang adekuat selama sakit ekspander sesuai petunjuk. aktivitas fisik

 Perubahan TTV  Hindari suara keras, Tingkatkan kecepatan IV  Meningkatkan atau

 Kaji secara menyeluruh berikan lingkungan yang jika di perlukan mempertahankan

tentang nyeri termasuk tenang, damai dan  Berikan kembali mobilisasi

lokasi, durasi, meminimalkan gangguan pemasukan oral secara  Mempertahankan posisi


tidur berangsur rangsur sesuai fungsional
NIC  Bantu pasien untuk petunjuk  Meningkatkan kekuatan
 frekuensi, intensitas, dan mengidentifikasi faktor-  Berikan antiematik sesuai atau fungsi bagian yang
faktor penyebab. faktor yang mungkin kebutuhan. sakit

 Observasi isyarat non menyebabkan kurang


verbal dari tidur
ketidaknyamanan.

Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan informasi mengenai pengobatan


NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 30 menit diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga bertambah tentang
pengetahuan (proses penyakit). Kriteria hasil:
 Mengenal tentang penyakitMenjelaskan proses
 penyakitMenjelaskan penyebab/faktor yang
 berhubunganMenjelaskan faktor resiko
NIC :
 Identifikasi pemberi pelayanan keperawatan yang lain
 Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga dalam mengimplementasikan keperawatan setelah penjelasan
 Jelaskan peran keluarga dalam perawatan yang berkesinambungan

Kerusakan integritas kulit b.d. imobilisasi fisik.


DAFTAR PUSTAKA
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam diharapkan kerusakan integritas kulit tidak terjadi. Kriteria hasil:
 Sensasi, Elastisitas, Warna dan Tekstur normal
NIC:
 Observation ekstremitas (edema, ulserasi, kelembaban), Monitor warna kulit, Monitor temperatur kulit dan Inspeksi kulit dan
membran mukosa
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & M.Wagner, C. (2021). Nursing
Interventions Classification (NIC). Jakarta: Mocomedia
Herdman, T. H. dan S. K. (2021). Nanda International Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2021-2023 (Edisi 12). Jakarta: EGC
Hidayat, A.A. (2010). Pengantar gawat darurat pertama : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Mansjoer, A. (2016). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius


Muttaqin, A. (2012). Pengantar asuhan keperawatan klien gangguan sistem kardiovaskular .
jakarta: EGC.
Moorhead, dkk. (2021). Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes
Kesehatan Edisi keenam. Singapore: Elsevier Icn.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Palangka Raya, 15 Februari 2024


Ners Muda

(Vivi Noorhidayah, S. Kep)

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Julianto, Ns., M.Kep) (Rosaniah, S. Kep.,


Ners)

Anda mungkin juga menyukai