Oleh:
Rania, S. Kep.
NIM: 2230913320042
LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR
Oleh:
Rania, S. Kep
NIM. 2230913320042
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
Etiologi (Price & Wilson, 2012) Manifestasi Klinis (Appley, A. Graham, 1995)
Klasifikasi Fraktur Tidak dapat menggunakan anggota gerak
Klasifikasi etiologis Nyeri pembengkakan
Fraktur traumati Terdapat trauma
Fraktur patologis Gangguan fungsi anggota gerak
Terjadi karena adanya kelainan/penyakit Deformitas
bawaan yang menyebabkan kelemahan pada Kelainan gerak
tulang (infeksi, tumor, kelainan bawaan) Krepitasi atau datang dengan gejala-gejala lain
Fraktur stress
Karena adanya stress kecil dan berulang-
ulang pada daerah tulang yang menopang Faktor Risiko Tanda dan Gejala
bb. (Brunner & Suddarth, (Smeltzer, 2010)
Klasifikasi klinis 2013) Deformitas
Fraktur tertutup
Pembengkakan
Bila tidak terdapat hubungan antara fragmen
tulang dengan dunia luar Faktor risiko yang Memar
Fraktur terbuka dapat menyebabkan Spasme otot
Bila terdapat hubungan antara fragmen terjadinya fraktur Nyeri
tulang dengan dunia luar terbuka diantaranya Ketegangan
Fraktur dengan komplikasi adalah usia, Kehilangan fungsi
Misal malunion, delayed, union, nonunion, perubahan struktur Gerakan abnormal
infeksi tulang
Klasifikasi radiologis tulang, dan krepitasi
Lokasisasi, konfigurasi, menurut ekstensi, komorbiditas, dan Perubahan
menurut hubungan antara fragmen tulang dan pekerjaan tertentu. neurovaskular
tulang lainnya Syok
Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Pengkajian fisik
4. Pemeriksaan penunjang
Data Pengkajian
1. Pola persepsi kesehatan dan Diagnosis Keperawatan
penanganan kesehatan 1. Nyeri Akut
2. Pola nutrisi-metabolik 2. Hambatan Mobilitas Fisik
3. Pola eliminasi 3. Kerusakan Integritas Kulit
4. Pola aktivitas-latihan 4. Risiko Infeksi
5. Pola istirahat dan tidur 5. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
6. Pola kognitif-persepsi 6. Risiko Syok
7. Pola persepsi diri-konsep diri
8. Pola seksualitas-reproduksi
9. Pola koping-toleransi stress OUTCOME (NOC)
10. Pola peran-hubungan INTERVENSI (NIC)
11. Pola nilai kepercayaan
NOC NIC
Nyeri Akut (00132) Hambatan Mobilitas Fisik (00085) Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Tingkat Nyeri (2102) Pergerakan (0208) Integritas Jaringan: Kulit & Membran
1. Panjangnya episode nyeri 1. Koordinasi Mukosa (1101)
2. Ekspresi nyeri wajah 2. Gerakan otot 1. Suhu kulit
3. Tidak bisa beristirahat 3. Gerakan sendi 2. Hidrasi
4. Tekanan darah 4. Kinerja pengaturan tubuh 3. Integritas kulit
4. Lesi pada kulit
Ket. Dari skala 2 (cukup berat) menjadi skala Ket. Dari skala 2 (banyak terganggu) menjadi 5. Nekrosis
4 (ringan) skala 4 (sedikit terganggu)
Ket. Dari skala 2 (banyak terganggu) menjadi
NIC: Terapi Relaksasi (6040) NIC: Relaksasi Otot Progresif (1460) skala 4 (sedikit terganggu)
1. Gambarkan rasionalisasi dan manfaat 1. Posisikan pasien klienpada posisi yang
relaksasi serta jenis relaksasi yang tersedia nyaman NIC: Perawatan Luka (3660)
2. Berikan deskripsi deetail terkait intervensi 2. Skrining adanya cedera ortopedik leher 1. Angkat balutan dan plester perekat
relaksasi yang dipilih atau punggung dimana hiperekstensi dari 2. Bersihkan dengan normal saline atau
3. Dorong klien untuk mengambil posisi yang tulang punggung bagian atas akan pembersih yang tidak beracun, dengan
nyaman menambahkan rasa tidak nyaman dan tepat
4. Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi komplikasi 3. Berikan rawatan insisi pada luka, yang
pada klien 3. Instruksikan klien untuk melakukan latihan diperlukan
5. Dorong klien untuk mengulang praktik relaksasi rahang 4. Berikan balutan yang sesuai dengan jenis
teknik relaksasi, jika memungkinkan 4. Biarkan klien tegang selama 5-10 detik luka
setiap 8-16 kelompok otot utama 5. Pertahankan teknik balutan steril ketika
5. Instruksikan klien untuk berfokus pada melakukan perawatan luka, dengan tepat
sensasi otot pada saat rileks 6. Periksa luka setiap kali perubahan balutan
6. Tegangkan kelompok otot pasien lagi, jika 7. Bandingkan dan catat setiap perubahan
relaksasi tidak terjadi luka
NOC NIC
Risiko Infeksi (00004) Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Risiko syok (00205)
(00204)
NOC NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam, diharapkan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, diharapkan:
selama 1 x 24 jam, diharapkan:
Keparahan Infeksi (0703 ) Keparahan Syok: Hipovolemik (0419)
1. Kemerahan Perfusi Jaringan: Perifer (0407) 1. Penurunan tekanan nadi perifer
2. Cairan luka yang berbau busuk 1. Pengisian kapiler jari 2. Penurunan tekanan darah sistolik
3. Nyeri 2. Suhu kulit ujung kaki dan tangan 3. Penurunan tekanan darah diastolik
4. Jaringan lunak 3. Kekuatan denyut nadi karotis (kanan) 4. Melambatnya wakktu pengisian kapiler
4. Indeks jantung 5. Nadi lemah dan halus
Ket. Dari skala 2 (cukup berat) menjadi skala 5. Banyak berkeringat 6. Penurunan tingkat kesadaran
4 (ringan)
Ket. Dari skala 2 (deviasi yang cukup besar Ket. Dari skala 2 (cukup berat) menjadi skala
NIC: Pengecekan Kulit (3590) dari kisaran normal) menjadi skala 4 (deviasi 4 (ringan)
1. Periksa kulit dan selaput lendir terkait ringan dari kisaran normal)
dengan adanya kemerahan, kehangatan NIC: Manajemen Cairan (4120)
ekstremitas, edema atau drainase NIC: Manajemen Sensasi Perifer (2660) 1. Jaga intake/asupan yang akurat dan catat
2. Amati warna, kehangatan, bengkak, 1. monitor sensasi tumpul atau tajam dan output
pulsasi, tekstur, edema dan ulserasi pada panas dan dingin 2. Monitor tanda-tanda vital klien
ekstremitas 2. monitor adanya parathesia dengan tepat 3. Berikan cairan, dengan tepat
3. Monitor infeksi terutama pada daerah luka 3. hindari dan selalu monitor penggunan 4. Distribusikan asupan cairan selama 24 jam
terapi kompres panas atau dingin seperti 5. Monitor reaksi pasien terhadap terapi
penggunaan bantalan panas, botol berisi elektrolit yang diresepkan
air, panas atau dengan kantong es
4. letakkan bantalan pada bagian tubuh yang
terganggu untuk melindungi area tersebut
5. lindungi tubuh terhadap area perubahan
suhu yang ekstrim
PATHWAY FRAKTUR
Fraktur
Melepaskan katekolamin
Deformitas Peningkatan tek kapiler
Bergabung dg trombosit
Hambatan mobilitas fisik Protein plasma hilang
(00085)
Emboli
Laserasi kulit Edema
Menyumbat pembuluh
Penekanan pembuluh darah darah
Apley, A.G. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Jakarta: Widya Medika.
Brunner & Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 8 th ed. Jakarta: EGC.
Bulchek, G. M. et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th ed. Jakarta: Elsevier.
Herdman, T. Heather & Shigemi. 2018. Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. 11th ed. Jakarta: EGC.
Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th ed. Jakarta: Elsevier.
Price, S.A & Wilson, L.M.C. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. 6th ed.
Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 8th ed. Jakarta: EGC.