A. Konsep Dasar
1. Definisi Fraktur
fraktur dan luka insisi dapat terjadi edema dan nyeri yang mengakibatkan
(traumatic fracture) dapat terjadi pada kecelakaan lalu lintas maupun non-
2. Patofisiologi
resiko tinggi infeksi pasca bedah, nyeri akibat trauma jaringan lunak
3. Etiologi
a. Klasifikasi etiologis
1) Fracture traumatic,terjadi pada tulang karena adanya trauma
b. Klasifikasi klinis
perlukaan kulit.
union,infeksi tulang.
c. Klasifikasi radiologis
1) Lokalisasi yaitu:diafisal,metafisial,intra-artikular,fracture
dengan dislokasi.
torus.
3) Menurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya :
impaksi).
4. Manisfestasi klinis
b. Nyeri pembengkakan.
e. Deformitas.
f. Kelainan gerak.
5. Penatalaksanaan
a. Reduksi
b. Imobilisasi
bulan.
6. Pathway
Fracture
Sumber : (Nurarif, Amin Huda & Kusuma, 2016) dengan menggunakan Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2017).
B. Konsep asuhan keperawatan pada klien post operatif fracture
1. Pengkajian
nyeri.
terjadinya fracture.
yang di derita dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat yang
3) Pola eliminasi
berupa buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).
5) Pola aktifitas
Pola aktifitas Adanya nyeri dan gerak yang terbatas, aktifitas klien
Pada klien fracture timbul rasa cemas akan keadaan dirinya, takut
Klien tidak bisa melaksanakan ibadah dengan baik karena rasa nyeri
komposmentis.
(2) Tanda- tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik
(3) Pemeriksaan dari kepala ke ujung jari kaki atau tangan harus
b) Keadaan lokal
mengalami gangguan.
2. Diagnosa keperawatan
2017).
operasi).
mekanis
1) Definisi
2) Penyebab
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
nyeri)
(4) Gelisah
a) Kondisi pembedahan
b) Cedera traumatis
c) Infeksi
e) Glaucoma
4) Definisi
diri
5) Penyebab
Gangguan musculoskeletal
6) Batasan Karakteristik
c) Data Mayor
Data mayor yang dapat menunjang munculnya diagnosa defisit
KDM
d) Data Minor
perawatan diri.
a) Strok
c) Depresi
d) Arthritis rheumatoid
e) Retardasi mental
f) Delirium
g) Demensia
h) Gangguan amnestic
1) Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstrimitas
secara mandiri.
2) Penyebab
Nyeri.
3) Batasan Karakteristik
f) Data Mayor
b) Data Minor
a) Stroke
b) Cedera medulla spinalis
c) Trauma
d) Fracture
e) Osteoarthritis
f) Ostemalasia
g) Keganasan
1) Definisi
ligament )
2) Penyebab
Faktor Mekanis.
3) Batasan Karakteristik
a) Data Mayor
b) Data Minor
(1) Nyeri
(1) Perdarahan
(2) Kemerahan
(3) Hematoma
(1) Imbolisasi
(5) Imunodefisiensi
1) Definisi
2) Faktor Risiko
Ketidakamanan transportasi.
a) Kejang
b) Sinkop
c) Vertigo
d) Gangguan penglihatan
e) Gangguan pendengaran
f) Penyakit Parkinson
g) Hipotensi
1) Definisi
2) Faktor Risiko
a) AIDS
b) Luka bakar
d) Diabetes mellitus
e) Tindakan invasif
g) Penyalahgunaan obat
h) Kanker
i) Gagal ginjal
j) Imunosupresi
k) Lymphedema
l) Leukositopenia
a. Nyeri Akut
SLKI SIKI
mandiri ( I.08238)
( I.08238)
b. Defisit Perawatan Diri
SLKI SIKI
meningkat(L.11103 )
(L.11103 )
meningkat(L.11103 )
meningkat (L.11103 )
SLKI SIKI
(L.05042 ) ( I.06171 )
d. Nyeri menurun ( L.05042 ) 5. Libatkan keluarga untuk membantu
e. Kecemasan menuru ( L.05042 ) klien dalam meningkatkan ambulansi
f. Kaku sendi menurun( L.05042 ) ( I.06171 )
g. Gerakan terbatas menurun (L.05042 )
6. Jelaskan tujuan da prosedur ambulansi
h. Kelemahan fisik menurun (L.05042 )
( I.06171 )
( I.06171 )
SLKI SIKI
e. Risiko Infeksi
SLKI SIKI
Setelah diberikan tindakan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local
dapat terhindar dari risiko infeksi, dengan 2. Batasi jumlah pengunjung ( I.14539 )
kriteria hasil:
3. Berikan perawatan kulit pada area
a. Demam menurun ( L.14137 )
edema ( I.14539 )
b. Nyeri menurun ( L.14137 )
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah
c. Kemerahan menurun (I.14137 )
kontak dengan klien dan lingkungan
d. Bengkak menurun ( L.14137 )
klie ( I.14539
e. Cairan berbau busuk menuru
5. Pertahankan tehnik aseptic pada klien
( L.14137 )
beresiko tinggi ( I.14539 )
f. Kultur dara meningkat ( L.14137 )
6. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
g. Kadar sel darah putih meningka
( I.14539 )
( L.14137 )
SLKI SIKI
selama diharapkan klien dapat terhindar dari (misal, kondisi fisik, fungsi kognitif,
(L.14136 ) ( I.14513 )
c. Luka/lecet menurun ( L.14136 ) 3. Sediakan alat bantu keamanan
d. Fracture menurun ( L.14136 ) lingkungan (misal, commode chair
e. Ekspresi wajah kesakitan menurun dan pegangan tangan) ( I.14513 )
(L.14136 )
4. Gunakan perangkat pelindung (misal,
f. Gangguan mobilitas menurun
pengekangan fisik, rel samping, pagar
(L.14136 )
asur) ( I.14513 )
g. Tekanan darah membaik ( L.14136 )
5. Diskusikan bersama anggota keluarga
h. Frekuensi nadi membaik ( L.14136 )
yang dapat mendampingi klien
i. Frekuensi nafas membaik
( I.14513 )
( L.14136 )
6. Anjurkan berganti posisi secara
j. Pola istirahat dan tidur membaik
perlahan
( L.14136 )
( I.14513 )
4. Implementasi keperawatan
a. Tindakan observasi
b. Tindakan terapeutik
d. Tindakan kolaborasi
5. Evaluasi keperawatan
Parellangi 2017).
oleh perawat.
ditetapkan.
3) Tujuan tidak tercapai atau masih belum teratasi jika klien hanya
sekali