TINJAUAN TEORI
5
6
2.2.6. Pathway
2.3.1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Di sini
semua data di kumpulkan secara sistematis guna menentukan status
kesehatan klien saat ini. Pengkajian harus di lakukan secara
komprehensif terkait dengan aspek biologis,psikologis,sosial maupun
spiritual klien. Secara umum pengkajian pada fracture meliputi menurut
(Tarwoto dan Wartonah dalam DEWI, 2020):
a. Identitas klien berupa: nama,umur,jenis kelamin,pendidikan,alamat,
pekerjaan,agama,status perkawinan,suku bangsa,tanggal
masuk,nomor registrasi dan diagnosa keperawatan.
b. Keluhan utama, pada umumnya keluhan pada fracture adalah rasa
nyeri.
c. Riwayat penyakit sekarang,berupa kronologi kejadian terjadinya
penyakit sehingga bisa terjadi penyakit seperti sekarang.
d. Riwayat penyakit dahulu,ditemukan kemungkinan penyebab
fracture dan petunjuk berapa lama tulang tersebut akan
menyambung.
e. Riwayat penyakit keluarga merupakan salah satu faktor predisposisi
terjadinya fracture.
f. Riwayat psikososial merupakan respon emosi klien terhadap
penyakit yang di derita dan peran klien dalam keluarga dan
masyarakat yang mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari.
g. Pola-pola fungsi Kesehatan:
1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Pada fracture
biasanya klien merasa takut akan mengalami kecacatan,maka
klien harus menjalani penatalaksanaan untuk membantu
penyembuhan tulangnya.Selain itu diperlukan pengkajian yang
meliputi kebiasaan hidup klien,seperti penggunaan obat steroid
yang dapat mengganggu metabolisme kalsium,penggunaan
alkohol, klien melakukan olahraga atau tidak.
2) Pola nutrisi dan metabolisme Klien fracture harus
mengkonsumsi nutrisi yang lebih dari kebutuhan sehari-hari
11
2. Agen pencedera 3. Sikap protektif (1-2) 3. Kemampuan mengenali 3. Identifikasi respons nyeri non
kimiawi (mis. terbakar, 4. Gelisah (1-2) penyebab nyeri (3-4) verbal
bahan kimia iritan) 5. Kesulitan tidur (1-2) 4. Kemampuan menggunakan 4. Identifikasi yang memperberat
3. Agen pencedera fisik 6. Menarik diri (1-2) tehnik non farmakologis (3- dan memperingan nyeri
(mis. abses, amputasi, 7. Berfokus pada diri sendiri 4) 5. identifikasi pengetahuan dan
terbakar, terpotong, (1-2) 5. Dukungan orang terdekat keyaninan tentang nyen
mengangkat berat, 8. Diaforesis (1-2) (3-4) 6. Identifikasi pengaruh budaya
prosedur operasi, 9. Perasaan depresi Menurun terhadap respon nyeri
trauma, latihan fisik (tertekan) (1-2) 1. Keluhan nyeri (1-2) 7. identifikasi pengaruh nyeri
berlebihan) 10. Perasaan takut 2. Penggunaan analgesic (1-2) pada kualitas hidup
Gejala dan Tanda Mayor mengalami cedera 8. Monitor keberhasilan terapi
Subjektif berulang (1-2) komplementer yang sudah
1. Mengeluh nyeri 11. Anoreksia (1-2) diberikan
2. Merasa depresi 12. Perineum terasa tertekan 9. Monitor efek samping
(tertekan) (1-2) penggunaan analgetik
Objektif 13. Uterus teraba membulat Terapeutik
1. Tampak meringis (1-2) 1. Benkan teknik
2. Bersikap protektif (mis. 14. Ketegangan otot Pupil nonfarmakologis untuk
Waspada posisi dilatasi (1-2) mengurangi rasa nyen (mis
menghindari nyeri) 15. Muntah (1-2) TENS hypnosis akupresur,
3. Gelisah 16. Mual (1-2) terapi musik, biofeedback,
4. Frekuensi nadi Membaik terapi pijat, aromaterapi teknik
meningkat 1. Frekuensi nadi (3-4) imajinasi terbimbing, kampres
1. Sulit tidur 2. Pola napas (3-4) hangat/dingin, terapi bermain)
3. Tekanan darah (3-4) 2. Kontrol lingkungan yang
4. Proses berpikir (3-4) memperberat rasa nyeri (mis
5. Fokus (3-4) suhu ruangan, pencahayaan
6. Fungsi berkemih (3-4) bisingan)
7. Perilaku (3-4) 3. Fasilitas istirahat dan tidur
8. Nafsu makan (3-4) 4. Pertimbangkan jenis dan
9. Pola tidur (3-4) sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
16
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
7. Faktor mekanis (mis. 5. Kemerahan (1-2) Membaik 3. Lakukan pemijatan pada area
penekanan pada 6. Hematoma (1-2) Area luka operasi (3-4) penonjolan tulang, jika perlu
tonjolan tulang, 7. Pigmentasi abnormal (1- 4. Bersihkan perineal dengan air
gesekan) atau faktor 2) hangat, terutama selama periode
elektris 8. Jaringan parut (1-2) diare Gunakan produk berbahan
(elektrodiatermi, energi 9. Nekrosis (1-2) petrolium atau minyak pada
listrik bertegangan 10. Abrasi kornea (1-2) kulit kering
tinggi) Membaik 5. Gunakan produk berbahan
8. Efek samping terapi 1. Suhu kulit (3-4) ringan/alami dan hipoalergik
radiasi 2. Sensasi tekstur (3-4) pada kulit sensitif Hindari
9. Kelembaban 3. Pertumbuhan rambut (3-4) produk berbahan dasar alkohol
10. Proses penuaan pada kulit kering
11. Neuropati perifer Edukasi
12. Perubahan pigmentasi 1. Anjurkan menggunakan
13. Perubahan hormonal pelembab (mis. lotion, serum)
14. Kurang terpapar 2. Anjurkan minum air yang cukup
informasi tentang upaya 3. Anjurkan meningkatkan asupan
mempertahankan nutrisi
/melindungi integritas 4. Anjurkan meningkatkan asupan
jaringan buah dan sayur
5. Anjurkan menghindari terpapar
Gejala dan Tanda Mayor suhu ekstrem
Subjektif 6. Anjurkan menggunakan tabir
Tidak tersedia surya SPF minimal 30 saat
Objektif berada di luar rumah Anjurkan
Kerusakan jaringan mandi dan menggunakan sabun
dan/atau lapisan kulit secukupnya
5 LUARAN UTAMA LUARAN TAMBAHAN INTERVENSI UTAMA INTERVENSI PENDUKUNG RASIONAL
DIAGNOSA Resiko cedera (D.0136) Tingkat cidera 1. Ambulasi (L.05038) 1. Manajemen keselamatan 1. Edukasi keselamatan 1. untuk meningkatkan
(Hal.294) (Hal.16) lingkungan (I.14513) lingkungan (I.12384) keselamatan.
Setelah dilakukan tindakan 2. Fungsi sensori (L.06048) (Hal.192) 2. Untuk mengetahui dan
KATEGORI Lingkungan keperawatan selama 1x24 jam (Hal.28) 2. Pencegahan cedera (I.14537) menurunkan risiko
diharapkan masalah resiko 3. Keamanan lingkungan (Hal.275) mengalami bahaya atau
SUBKATEGORI Keamanan dan Proteksi cidera tidak terjadi dengan rumah (L.14126) (Hal.36) kerusakan fisik.
4. Keseimbangan (L.05039) 3. Agar pasien mengerti
(Cat: hal 177) (Hal.39) kesiapan lingkungan fisik
5. Koordinasi pergerakan yang mendukung keamanan
(L.05041) (Hal.61)
6. Mobilitas fisik (L.05042)
(Hal.62)
21
Edukasi
Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga Anjurkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk selama
beberapa menit sebelum berdiri
23
Tidak mampu melakukan 2. Defisit perawatan 2. Untuk memenuhi kebutuhan Prosedur: rosedur: Prosedur
atau menyelesaikan aktivitas diri:Berhias (I.11350) berpakaian pasien 1. Identifikasi pasien 1. Identifikasi pasien 1. Identifikasi pasien
perawatan dir (Hal.37) 3. Untuk mendukung emosional menggunakan minimal dua menggunakan minimal du menggunakan minimal dua
pasien saat masa stress identitas (nama lengkap, identitas (nama lengkap, identitas (nama lengkap,
3. Dukungan emosional
tanggal lahir, dan/atau tanggal lahir, dan/atau tanggal lahir, dan/atau
(I.09256) (Hal.23) nomor rekam medis) nomor rekam medis) nomor rekam medis)
1. Memfasilitasi pemenuhan 2. Jelaskan tujuan dan 2. Jelaskan tujuan dan 2. Jelaskan tujuan dan langkah-
kebutuhan buang air kecil langkah-langkah prosedur langkah-langkah prosedur langkah prosedur
(BAK) dan buang air besar 3. Siapkan alat dan bahan yang 3. Siapkan alat dan bahan 3. Lakukan kebersihan tangan
(BAB) diperlukan: a. Materi yang diperlukan: a. Sarung 6 langkah
2. Memfasilitasi pemenuhan b.Media c.Alat peraga, jika tangan bersih, jika perlu b. 4. Identifikasi fungsi marah,
kebutuhan berpakaian dan perlu Kasa steril c.Air bersih frustasi dan amuk bagi
berhias 4. Sediakan lingkungan yang dalam tempatnya d. pasien
3. Memfasilitasi penerimaan kondusif Bengkok 5. Identifikasi hal yang telah
kondisi emosional selama 5. Lakukan kebersihan tangan 4. Lakukan kebersihan tangan memicu emosi
masa stres 6 langkah. 6 langkah 6. Fasilitasi mengungkapkan
6. Identifikasi kesiapan dan 5. Pasang sarung tangan perasaan cemas, marah atau
kemampuan menerima bersih, jika perlu sedih
informasi. 6. Sediakan pakaian pada 7. Buat pernyataan suportif
7. Identifikasi pengetahuan tempat yang mudah atau empati selama fase
tentang perawatan diri dijangkau berduka
8. Identifikasi masalah dan 7. Sediakan pakaian pribadi, 8. Lakukan sentuhan untuk
Definisi SPO hambatan perawatan diri sesuai kebutuhan memberikan dukungan
yang dialami 8. Fasilitasi menggenakan (seperti ansietas, marah,
9. Identifkasi metode pakaian, jika perlu sedih)
pembelajaran yang sesuai 9. Fasilitasi berhias (seperti 9. Tetap bersama pasien dan
(seperti diskusi, tanya menyisir rambut, pastikan keamanan selama
jawab, penggunaan alat merapikan kumis dan ansietas, jika perlu
bantu audio atau visual, jenggot) 10. Kurangi tuntutan berpikir
lisan, tulisan) 10. Jaga privasi pasien selama saat sakit atau Lelah
10. Ajarkan praktik perawatan berpakaian 11. Jelaskan konsekuensi tidak
diri dan aktivitas kehidupan 11. Tawarkan untuk laundry, menghadapi rasa bersalah
sehari-hari sesuai tingkat jika perlu dan malu
kemampuan/kemandirian 12. Berikan pujian terhadap 12. Anjurkan mengungkapkan
pasien kemampuan berpakaian perasaan yang dialami
11. Anjurkan secara mandir (seperti ansietas, marah
mendemonstrasikan 13. Lepaskan sarung tangan sedih)
perawatan diri sesuai 14. Lakukan kebersihan tangan 13. Anjurkan mengungkapkan
kemampuan 6 langkah pengalaman emosional
sebelumnya dan pola
26
12. Periksa pemahaman pasien 15. Dokumentasikan prosedur respons yang biasa
tentang edukasi yang telah yang telah dilakukan dan digunakan es Keluarg
diberikan respons pasien 14. Ajarkan penggunaan
13. Berikan penguatan positif mekanisme pertahanan yang
terhadap kemampuan yang tepat
didapat 15. Rujuk untuk konseling, jika
14. Lakukan kebersihan tangan perlu
6 langkah 16. Lakukan kebersihan tangan
14. Dokumentasikan edukasi yang 6 langkah
telah dilakukan dan respons 17. Dokumentasikan prosedur
pasien yang telah dilakukan dan
respons pasien
Gangguan mobilitas fisik 1. Dukungan ambulasi 1. Meningkatkan aktivitas Definisi: Definisi:
(D.0054) (Hal.124) (I..06171) (Hal.22) berpindah Memfasilitasi pasien dalam Memfasilitasi pasien dalam
2. Dukungan mobilisasi 2. Meningkatkan aktivitas melakukan ativitas berpindah melakukan ativitas pergerakan
Definisi: (I.05173) (Hal.30) pergerakan fisik Prosedur:
Pengalaman sensorik atau 3. Dukungan kepatuhan 3. Agar perencanaan program Prosedur: 1. Identifikasi pasien
emosional yang berkaitan program pengobatan pengobatan dapat dikerjakan. 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua
dengan kerusakan jaringan (I.12361) (Hal.26) menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
aktual atau fungsional, identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau
dengan onset mendadak atau tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
lambat dan berintensitas nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan
ringan hingga berat dan 2. Jelaskan tujuan dan langkah- langkah-langkah prosedur
konstan. yang berlangsung langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan
lebih dan 3 bulan.. 3. Siapkan alat dan bahan yang yang diperlukan:
1. Memfasilitasi pasien diperlukan: a. Sarung tangan bersih,
3.
untuk meningkatkan a. Sarung tangan bersih, jika perlu
aktivitas berpindah jika perlu b. Bantal
b. Tongkat/Kruk 4. Lakukan kebersihan tangan
2. Memfasilitasi pasien 4. Lakukan kebersihan tangan 6 6 langkah.
untuk meningkatkan langkah 5. Pasang sarung tangan, jika
aktivitas pergerakan fisik. 5. Pasang sarung tangan, jika perlu
Definisi SPO 3. Memfasilitasi perencanaan perlu 6. Identifikasi adanya nyeri
pelaksanaan perawatan 6. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
Kesehatan keluarga. atau keluhan fisik 7. Identifikasi toleransi fisik
7. Identifikasi toleransi fisik dalam melakukan
dalam melakukan ambulasi mobilisasi
8. Monitor frekuensi jantung 8. Monitor frekuensi jantung
dan tekanan darah sebelum dan tekanan darah sebelum
memulai ambulasi memulai mobilisasi
27
Gangguan integritas kulit/ 1. Perawatan integritas kulit 1. Agar menjaga keutuhan, Definisi Definisi Definisi
jaringan (D.0129) (I.11353) kelembaban dan mencegah Mengidentifikasi dan merawat kulit Mengidentifikasi dan Mengajarkan pemenuhan
2. Perawatan luka (I.14564) perkembangan untuk menjaga keutuhan dan meningkatkan penyembuhan luka kebutuhan kesehatan dasar
Definisi 3. Edukasi perawatan diri mikroorganisme. kelembaban kulit serta mencegah serta mencegah terjadiny perawatan diri.
Kerusakan kulit (dermis (I.12420) 2. Agar meningkatkan perkembangan mikroorganisme. komplikasi luka.
dan/atau epidermis) atau penyembuhan luka Prosedur
jaringan (membran mukosa, 3. Agar pasien mengerti tentang Prosedur Prosedur 1. Identifikasi pasien
kornea, fasia, otot, tendon, pemenuhan Kesehatan dasar 1. Identifikasi pasien 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua
tulang, kartilago, kapsul perawatan diri menggunakan minimal dua menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
sendi dan/atau ligament. identitas (nama lengkap, identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau
1. Mengidentifikasi dan tanggal lahir, dan/atau nomor tanggal lahir, dan/atau nomor nomor rekam medis)
merawat kulit untuk rekam medis) rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-
menjaga keutuhan, 2. Jelaskan tujuan dan langkah- 2. Jelaskan tujuan dan langkah- langkah prosedur
kelembaban dan langkah prosedur langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang
mencegah perkembangan 3. Siapkan alat dan bahan yang 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
mikroorganisme. diperlukan: diperlukan: a. Materi
2. Mengidentifikasi dan a. Air hangat a. Sarung tangan bersih b. Media
meningkatkan b. Pelembab (seperti serum, b. Sarung tangan steril c. Alat peraga, jika perlu
penyembuhan luka serta lotion), jika perlu c. Cairan antiseptic 4. Sediakan lingkungan yang
mencegah terjadinya c. Tabir surya, jika perlu d. Alat cukur rambut, jika kondusif
4.
komplikasi luka. 4. Lakukan kebersihan tangan 6 perlu 5. Lakukan kebersihan tangan 6
3. Mengajarkan langkah e. Set perawatan luka langkah
pemenuhan Kesehatan 5. Ubah posisi tiap 2 jam, jika tirah 4. Lakukan kebersihan tangan 6 6. Identifikasi kesiapan dan
dasar perawatan diri. baring. langkah kemampuan menerima
6. Lakukan pemijatan pada area 5. Pasang sarung tangan bersih informasi
Definisi SPO
penonjolan tulang, jika perlu 6. Monitor karakteristik luka 7. Identifikasi pengetahuan
7. Bersihkan perineal dengan air (meliputi drainase, warna, tentang perawatan diri
hangat, terutama selama ukuran dan bau) 8. Identifikasi masalah dan
periode diare 7. Monitor tanda-tanda infeksi hambatan perawatan diri
8. Gunakan produk berbahan 8. Lepaskan balutan dan plester yang dialami
minyak pada kulit kering. secara perlahan 9. Identifkasi metode
9. Gunakan produk berbahan 9. Cukur rambut sekitar daerah pembelajaran yang sesual
ringan/alami dan hipoalergik luka, jika perlu (seperti diskusi, tanya jawab,
pada kulit sensitive. 10. Lepaskan sarung tangan bersih penggunaan alat bantu audio
10. Hindari produk berbahan dasar dan pasang sarung tangan atau visual, lisan, tulisan)
alkohol pada kulit kering steril 10. Ajarkan praktik perawatan
11. Anjurkan menggunakan 11. Bersihkan luka dengan cairan diri dan aktivitas kehidupan
pelembab (seperti lotion, NaCl atau pembersih sehari-hari sesuai tingkat
serum) nontoxic, sesuai kebutuhan kemampuan/kemandirian
pasien.
29
12. Anjurkan minum air yang 12. Bersihkan jaringan nekrotik, 11. Anjurkan
cukup. jika ada. mendemonstrasikan
13. Anjurkan meningkatkan asupan 13. Berikan salep yang sesuai perawatan diri sesuai
nutrisi. dengan kondisi luka, jika perlu kemampuan
14. Anjurkan meningkatkan asupan 14. Pasang balutan sesuai jenis 12. Periksa pemahaman pasien
buah dan sayur. luka tentang edukasi yang telah
15. Anjurkan menghindari terpapar 15. Ganti balutan sesuai jumlah diberikan
suhu ekstrem. eksudat dan drainase 13. Berikan penguatan positif
16. Anjurkan menggunakan tabir 16. Jelaskan tanda dan gejala terhadap kemampuan yang
surya SPF minimal 30 saat infeksi didapat
berada di luar rumah. 17. Anjurkan konsumsi makanan 14. Lakukan kebersihan tangan 6
17. Lakukan kebersihan tangan 6 tinggi kalori dan protein langkah
langkah 18. Ajarkan prosedur perawatan 15. Dokumentasikan edukasi
18. Dokumentasikan prosedur yang luka secara mandiri yang telah dilakukan dan
telah dilakukan dan respons 19. Rapikan pasien dan alat-alat respons pasien
pasien yang digunakan
20. Lepaskan sarung tangan
Resiko cedera (D.0136) 1. Manajemen keselamatan 1. untuk meningkatkan Definisi Definisi Definisi
(Hal.294) lingkungan (I.14513) keselamatan. Definisi Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan menurunkan Persiapan lingkungan fisik yang
(Hal.192) 2. Untuk mengetahui dan mengelola lingkungan fisik untuk risiko mengalami bahaya atau mendukung keamanan dan
Definisi: 2. Pencegahan cedera menurunkan risiko meningkatkan keselamatan. kerusakan fisik. mengajarkan keselamatan
Berisiko mengalami bahaya (I.14537) (Hal.275) mengalami bahaya atau
atau kerusakan fisik yang 3. Edukasi keselamatan kerusakan fisik.
menyebabkan seseorang lingkungan (I.12384) 3. Agar pasien mengerti Prosedur Prosedur Prosedur
tidak lagi sepenuhnya sehat kesiapan lingkungan fisik 1. Identifikasi pasien 1. Identifikasi pasien 1. Identifikasi pasien
atau dalam kondisi baik. yang mendukung keamanan menggunakan minimal dua menggunakan minimal dua menggunakan minimal dua
1. Mengidentifikasi dan identitas (nama lengkap, identitas (nama lengkap, identitas (nama lengkap,
5. mengelola lingkungan tanggal lahir, dan/atau nomor tanggal lahir, dan/atau nomor tanggal lahir, dan/atau
fisik untuk rekam medis rekam medis) nomor rekam medis)
meningkatkan 2. Jelaskan tujuan dan langkah- 2. Jelaskan tujuan dan langkah- 2. Jelaskan tujuan dan langkah-
keselamatan langkah prosedur langkah prosedur langkah prosedur
2. Mengidentifikasi dan 3. Lakukan kebersihan tangan 6 3. Siapkan alat dan bahan yang 3. Lakukan kebersihan tangan
Definisi SPO langkah diperlukan: a Sarung tangan 6 langka
menurunkan risiko
mengalami bahaya atau 4. Identifikasi kebutuhan bersih b. Keset 4. Identifikasi kesiapan
kerusakan fisik. keselamatan pasien (seperti 4. Lakukan kebersihan tangan 6 pasien/keluarga untuk
3. Mengajarkan kesiapan kondisi fisik, fungsi kognitif langkah menerima informas
lingkungan fisik yang dan riwayat perilaku pasien) 5. Pasang sarung tangan bersih 5. Fasilitasi pasien/keluarga
mendukung keamanan mengidentifikasi bahaya
30