TINJAUAN TEORI
Bab ini menggambarkan tentang tinjauan teori yang menjelaskan tentang konsep
penyakit hipertensi yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi (proses
perjalanan penyakit, manifestasi klinis, dan komplikasi), pemeriksaan diagnostik,
pemeriksaan medis, proses menua, perubahan sistem pada lansia, asuhan
keperawatan yang meliputi konsep keluarga (pengertian, jenis keluarga, struktur
keluarga, peran keluarga, fungsi keluarga, tahap-tahap keluarga dan tugas
perkembangan keluarga) dan konsep proses keperawatan keluarga (pengkajian:
penjajakan I dan penjajakan II, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi keperawatan).
5
6
2.1.2. Etiologi
Menurut Sari (2017), faktor risiko hipertensi dibedakan menjadi 2,
yaitu:
a. Faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah:
1) Usia
Semakin bertambahnya usia akan terjadi perubahan struktur
pembuluh darah seperti penyempitan lumen, dinding pembuluh
darah kaku dan elastisitasnye menurun sehingga meningkatkan
tekanan darah. Pada pria dengan usia lebih dari 45 tahun rentan
mengalami peningkatan tekanan darah, sedangkan pada wanita
pada usia 55 tahun.
2) Jenis Kelamin
Pria cenderung lebih banyak menderita hipertensi karena gaya
hidup yang kurang sehat tetapi wanita mengalami peningkatan
tekanan darah setelah memasuki usia menopause karena terjadi
perubahan hormon.
3) Genetik
Klien dengan orang tua yang memiliki penyakit hipertensi
berada pada risiko yang lebih tinggi pada usia muda.
7
2.1.3. Patofisiologi
a. Proses perjalanan penyakit
Menurut Manurung (2018), pengaturan tekanan darah merupakan
proses yang komplek karena menyangkut pengaturan sistem ginjal
terhadap natrium dan retensi cairan, serta pengaturan sistem saraf
terhadap pembuluh darah. Ada dua faktor yang mengatur tekanan
darah, yaitu darah mengalir ditentukan oleh volume darah yang
8
b. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala pada penyakit hipertensi adalah: sakit kepala, rasa
berat ditengkuk, lemas, kelelahan, sesak napas, gelisah, mual,
muntah, pandangan mata menjadi kabur dan mimisan. (Manurung,
2016)
9
c. Komplikasi
Menurut Rinawang (2011) dalam Masriadi (2016) ada beberapa
perubahan utama yang terjadi akibat hipertensi, yaitu:
1) Organ jantung: infark miokard akut (MCI), angina pectoris, dan
gagal jantung (CHF)
2) Organ ginjal: gagal ginjal.
3) Organ otak: stroke dan transient ischemic attack (TIA)
4) Organ mata: oedema pupil, retinopati hipertensi, gangguan
penglihatan sampai dengan kebutaan.
Keluarga adalah kelompok inti yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang mempunyai hubungan darah, perkawinan dan adopsi
(Bakri, 2017).
b. Jenis/Tipe Keluarga
Menurut Gusti (2013) Jenis/ tipe keluarga dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Tipe keluarga tradisional
a) Keluarga inti, adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
b) Keluarga besar, adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga yang masih mempunyai hubungan darah (kakek,
nenek, paman, bibi, saudara sepupu dll).
c) Keluarga bentukan kembali, adalah keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan
pasangannya.
d) Orang tua tunggal, adalah keluarga yang terdiri dari salah
satu orang tua dengan anak-anak yang ditinggal pasangan
atau akibat perceraian.
e) The single adult living alone, adalah orang dewasa yang
tinggal sendiri tanpa pernah menikah.
f) The unmarried teenage mother, adalah ibu dengan anak tanpa
perkawinan.
g) Keluarga usila, adalah suami sebagai pencari uang, istri di
rumah, anak-anaknya sudah meninggalkan rumah karena
sekolah, perkawinan atau meniti karir.
2) Tipe keluarga non tradisional
a) Commune family, adalah keluarga dengan lebih dari satu
keluarga tanpa adanya hubungan darah tetapi tinggal
serumah.
b) Orang tua, tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
bersama dalam satu rumah.
c) Homoseksual, adalah dua individu yang sejenis hidup
bersama dalam satu rumah.
14
c. Struktur Keluarga
Menurut Riasmini (2017) Struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam, antara lain:
1) Patrinieal, adalah keluarga yang dihubungkan atau disusun
melalu jalur garis ayah.
2) Matrilineal, adalah keluarga yang dihubungkan melalui garis
ibu.
3) Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
4) Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah istri.
5) Patriakal, adalah pengambilan keputusan ada pihak suami.
6) Matriakal, adalah pengambilan keputusan ada pihak istri.
d. Peran Keluarga
Menurut Jhonson & Leny (2010) Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat prilaku antar pribadi, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
prilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan
yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut:
1) Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pelindung, dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2) Ibu sebagai pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, sebagai pendidik, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, ibu juga dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik usia, fisik, mental, sosial dan
spiritual.
15
e. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2003) dalam Nadirawati (2018) terdapat 5
fungsi keluarga ialah:
1) Fungsi Afektif
Menciptakan suasana persaudaraan, menjaga perasaan, saling
mengasihi, saling mendukung, dan saling menghargai antar
anggota keluarga.
2) Fungsi Sosialisasi
Mengembangkan proses interaksi dalam keluarga yang dimulai
sejak lahir dan keluarga merupakan tempat untuk belajar
bersosialisasi.
3) Fungsi Reproduksi
Mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi Ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga.
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
antara orang tua dan menantu dan menata kembali peran dan
fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak.
7) Midle age family/ keluarga usia pertengahan, pada tahap ini
tugas keluarga adalah menjaga keintiman dengan pasangan,
merencanakan kegiatan yang anak datang, menjaga komunikasi
dengan anak-anak dan persiapan masa tua.
8) Keluarga lanjut usia, pada tahap ini tugas keluarga adalah
merubah cara hidup, memberikan perhatian pada pasangan,
merawat pasangan, menerima kematian pasangan,
mempersiapkan kematian, memperhatikan kesehatan individu
dan pasangan.
2) Penjajakan Tahap 2
Menurut Susanto (2012) keluarga mempunyai tugas dibidang
kesehatan yaitu:
a) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
b) Keluarga mampu mengambil keputusan
c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
d) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
e) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan