Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ASMA BRONKHIAL

Tanggal 03 April – 08 April 2023

Oleh:
Rania, S. Kep.
NIM: 2230913320042

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ASMA BRONKHIAL

Tanggal 03 April – 08 April 2023

Oleh:

Rania, S. Kep
NIM. 2230913320042

Banjarmasin, 03 April 2023

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Bernadetta Germia A, S. Kep., Ns., M. Kep. Sulastri, S. Kep., Ners.


NIP. 19960204 202203 2 013 NIP. 19842701 20090 3 200
ASMA BRONKIAL
Asma bronkial merupakan penyakit inflamasi kronik yang menyebabkan terjadinya pembengkakan ataupun
penyempitan pada saluran nafas yang dapat menyebabkan peningkatan hiperreaktifitas serta hiperresponsif
jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang (Gurusinga, R., et al, 2021).

Etiologi (Sulistini, R., et al, 2021) Manifestasi Klinis (Gurusinga, R., et al, 2021)
Faktor Predisposisi: Gejala klasik:
 Genetik  Sesak nafas
Dimana yang diturunkan adalah bakat  Mengi (wheezing)
 Batuk, dan pada sebagian orang merasa nyeri dada
alerginya, meskipun belum diketahui
Pada serangan asma yang lebih berat, gejala
bagaimana cara penurunannya yang jelas. yang timbul semakin banyak, antara lain: silent chest,
Karena adanya bakat alergi ini, penderita sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada,
sangat mudah terkena penyakit asma takikard dan pernafasan cepat dangkal.
bronkial jika terpapar dengan faktor
pencetus. Faktor Risiko (Daud, I., et al, 2017)

Faktor Presipitasi: Dapat diubah: (Faktor lingkungan)


 Bahan-bahan dalam ruangan: tungau, debu rumah,
 Alergen
binatang, kecoa
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3  Bahan-bahan di luar ruangan: tepung, sari bunga,
jenis, yaitu: jamur
1. Inhalan (yang masuk melalui saluran  Makanan-makanan tertentu
pernafasan)  Obat-obatan seperti aspirin, antibiotik, steroid
2. Ingestan (yang masuk melalui mulut)  Parfum dan bau-bauan yang merangsang
3. Kontaktan (masuk melalui kontak kulit)  Asap rokok, dll.
Tidak dapat diubah:
 Perubahan cuaca
 Riwayat atropi pada penderita atau keluarganya
 Stress  Hipersensitif saluran nafas
 Lingkungan kerja  Jenis kelamin
 Olahraga/aktifitas jasmani  Ras/etnik

Pemeriksaan Penunjang Prognosis (Daud, I., et al, 2017)


(Smeltzer, S.C. 2019)
 Pemeriksaan radiologi Prognosis asma bronkhisl dipengaruhi oleh respon terapi, kepatuhan
 Pemeriksaan tes kulit terapi, teknik penggunaan inhaler, derajat keparahan asma, dan frekuensi
 Elektrokardiografi eksaserbasi.
 Scanning paru
 Spirometri

Penatalaksanaan (Smeltzer, S.C. 2019)


Pengobatan non farmakologik
 Menghindari faktor pencetus
 Fisioteraphy
 Beri O2 bila perlu
Pengobatan farmakologik
 Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas, terbagi atas 2 golongan:
1. Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan efedrin): Orsiprenalin (alupent), fenoterol (berotec),
terbulatin (bricasma)
2. Santin (teofilin): Aminofilin (amicam supp), aminofilin (euphilin retard), teofilin (amilex)
 Kromalin (bukan bronkodilator, tetapi merupakan obat pencegah serangan asma)
 Ketofilin (mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin)
PAiTHWAY ASMA BRONKIAL

Infeksi Merokok Polusi Alergen Genetik

Masuk saluran pernapasan

Iritasi mukosa saluran pernapasan

Reaksi inflamasi

Hipertropi dan hiperplasia mukosa bronkus

Metaplasia sel globet Produksi sputum


meningkat

Penyempitan saluran penapasan


Batuk

Penurunan ventilasi Obstruksi

Supply O2 Penyebaran udara ke alveoli


menurun

Vasokontriksi pembuluh darah


Kelemahan paru-paru

Intoleran Supply oksigen berkurang


aktivitas
(00092)
Sesak nafas Hambatan pertukaran
gas (00030)

Kebutuhan tidur tidak efektif

Gangguan pola tidur


(00198)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN ASMA BRONKIAL

Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Pengkajian fisik
4. Pemeriksaan penunjang

Data Pengkajian Diagnosis Keperawatan


1. Pola persepsi kesehatan dan 1. Hambatan pertukaran gas
penanganan kesehatan 2. Intoleransi aktivitas
2. Pola nutrisi-metabolik 3. Gangguan pola tidur
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas-latihan
5. Pola istirahat dan tidur Nursing Outcomes &
6. Pola kognitif-persepsi Nursing Interventions
7. Pola persepsi diri-konsep diri
8. Pola seksualitas-reproduksi
9. Pola koping-toleransi stress
10. Pola peran-hubungan
11. Pola nilai kepercayaan
Asuhan Keperawatan

Hambatan Pertukaran Gas (00030) Intoleran Aktivitas (00092) Gangguan Pola Tidur (00198)

Nursing Outcomes: Nursing Outcomes: Nursing Outcomes:


Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
selama 1 x 24 jam, diharapkan: x 24 jam, diharapkan: 1 x 24 jam, diharapkan:

Status pernafasan (0415) Toleransi Terhadap Aktivitas (00005) Tidur (00004)


1. Frekuensi pernafasan dari yang awalnya 1. Saturasi oksigen ketika beraktivitas dari banyak 1. Pola tidur yang awalnya banyak terganggu
deviasi yang cukup berat dari kisaran terganggu (skala 2) menjadi sedikit terganggu (skala 2) menjadi tidak terganggu (skala 5)
normal (skala 2) menjadi tidak ada deviasi (skala 4) 2. Kualitas tidur yang awalnya banyak
dari kisaran normal (skala 5) 2. Frekuensi nadi ketika beraktivitas dari banyak terganggu (skala 2) menjadi tidak terganggu
2. Irama nafas dari yang awalnya deviasi yang terganggu (skala 2) menjadi sedikit terganggu (skala 5)
cukup berat dari kisaran normal (skala 2) (skala 4)
menjadi tidak ada deviasi dari kisaran 3. Kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup Nursing Interventions:
normal (skala 5) harian dari banyak terganggu (skala 2) menjadi Peningkatan Tidur (1850)
3. Kepatenan jalan nafas Irama nafas dari sedikit terganggu (skala 4)
1. Tentukan pola tidur/aktivitas pasien
yang awalnya deviasi yang cukup berat dari
kisaran normal (skala 2) menjadi tidak ada Nursing Interventions: 2. Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam
deviasi dari kisaran normal (skala 5) Terapi Aktivitas (4310) tidur
4. Suara nafas tambahan dari yang awalnya 1. Pertimbangkan kemampuan klien dalam 3. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan
berat (skala 2) menjadi tidak ada (skala 5) berpartisipasi melalui aktivitas spesifik tidur
2. Bantu klien untuk memilih aktivitas dan 4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga
Nursing Interventions: pencapaian tujuan melalui aktivitas yang mengenai teknik untuk meningkatkan tidur
Terapi Relaksasi (6040) konsisten dengan kemampuan fisik, fisiologis
1. Gambarkan rasionalisasi dan manfaat dan sosial
Manajemen Lingkungan: Kenyamanan
relaksasi serta jenis relaksasi yang tersedia 3. Bantu klien untuk menjadwalkan waktu-waktu
2. Berikan deskripsi deetail terkait intervensi spesifik terkait dengan aktivitas harian (6482)
relaksasi yang dipilih 1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan
3. Dorong klien untuk mengambil posisi yang Monitor Tanda-Tanda Vital (6680) mendukung
nyaman 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status 2. Sesuaikan pencahayaan untuk memenuhi
4. Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi pernafasan dengan tepat kebutuhan kegiatan individu , hindari cahaya
pada klien langsung pada mata
5. Dorong klien untuk mengulang praktik 3. Posisikan pasien untuk memfasilitasi
teknik relaksasi, jika memungkinkan
kenyamanan
DAFTAR PUSTAKA

Bulchek, G. M. et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th ed. Jakarta: Elsevier.

Daud, I., et al. (2017). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Asma pada Pasien
Asma Bronkial di Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Dinamika
Kesehatan, 8(1), 219-229.

Gurusinga, R. et al. (2021). Pengaruh Mengkonsumsi Air Hangat Sebelum Pemberian


Nebulizer Terhadap Peningkatan Kelancaran Jalan Napas pada Pasien Asma Bronkial.
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), 3(2), 110-115.

Herdman, T. Heather & Shigemi. 2018. Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. 11th ed. Jakarta: EGC.

Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th ed. Jakarta: Elsevier.

Smeltzer, S.C. 2019. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 8th ed. Jakarta: EGC.

Sulistini, R., et al. (2021). Pemenuhan Bersihan Nafas dengan Batuk Efektif pada Asuhan
Keperawatan Asma Bronkial. Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM), 1(2), 246-252.

Anda mungkin juga menyukai