Oleh:
Rania, S. Kep.
NIM: 2230913320042
LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA PECTORIS
Oleh:
Rania, S. Kep
NIM. 2230913320042
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
Noor Diani, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp.Kep,MB. Siti Rusmiladiyah, S. Kep., Ners.
NIP. 19780317 200812 2 001 NIP. 19800901 200801 2 022
ANGINA PECTORIS
Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan dada yang khas, yaitu
seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut
biasanya timbul pada waktu pasien melakukan suatu aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan
aktivitasnya (Rahman, A.N. 2015).
Tanda dan Gejala (Rhousan, T & Thadani, Manifestasi Klinis (Rahman, A.N. 2015)
U, 2019)
Angina pectoris stabil: Manifestasi klinis angina adalah nyeri dada yang dapat
Muncul ketika melakukan aktivitas berat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan ulu
Biasanya dapat diperkirakan dan nyeri yg hati. Nyeri dada dapat disertai dengan sesak napas,
muncul sama dengan sebelumnya mual, muntah, terkadang keringat dingin. Nyeri dada
Hilang dalam waktu pendek sekitar 5 menit pada angina pectoris tidak stabil terasa lebih berat
atau kurang daripada angina pectoris stabil.
Hilang dengan segera ketika beristirahat
Rasa sakit dapat menyebar ke lengan, Faktor Risiko Etiologi (Rhousan, T &
punggung dan area lain (Brunner & Thadani, U, 2019)
Angina pectoris tidak stabil: Suddarth, 2021)
Angina yang baru pertama kali/angina stabil Penyebab nyeri dada
Dapat diubah:
dengan karakteristik frekuensi berat dan Merokok adalah karena iskemia
lamanya meningkat Hipertensi miokardium. Penyebab
Timbul waktu istirahat/kerja ringan Stress iskemia adalah yang
Tidak dapat diperkirakan Kurang aktivitas terpenting yaitu obstruksi
Biasanya lebih parah dan hilang dalam DM aliran arteri . Obstruksi
waktu yang lebih lama arteri antara lain:
Tidak dapat diubah:
Dapat tidak akan hilang saat beristirahat trombosis, emboli,
Usia
ataupun pengobatan angina Jenis kelamin spasmus, arterosklerosis,
EKG. Deviasi segmen ST depresi atau Ras kerusakan kapiler.
elevasi. Emboli adalah massa
abnormal dari zat yang
Pemeriksaan Penunjang (Price, S.A & Wilson, L.M.C, 2016) tak larut yang dibawa dari
Pemeriksaan EKG
daerah sirkulasi yang satu
Rontgen dada
Tes darah ke daerah lainnya.
Tes stress Emboli dapat berupa
Ekokardiogram trombus atau gumpalan
Cardiac Computerized Tomography (CCT) darah, lemak, tumor, dan
Angiografi koroner lain lain.
Vasokontriksi
pembuluh darah
Aliran O2 arteri
koronaria menurun
Jantung kekurangan O2
Nyeri Akut
Nyeri dada
Intoleransi Aktivitas
Penurunan Curah Jantung
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN ANGINA PECTORIS
Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Pengkajian fisik
4. Pemeriksaan penunjang
Brunner & Suddarth. 2021. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 8 th ed. Jakarta: EGC.
Bulchek, G. M. et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th ed. Jakarta: Elsevier.
Herdman, T. Heather & Shigemi. 2018. Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi 2018-2020. 11th ed. Jakarta: EGC.
Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th ed. Jakarta: Elsevier.
Price, S.A & Wilson, L.M.C. 2016. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. 6th ed.
Jakarta: EGC.
Rahman, A.N. 2015. Angina Pectoris Stabil. In: Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna
Publishing.
Rhousan, T & Thadani, U. (2019). Stable Angina Medical Therapy Management Guidelines:
A Critical Review of Guidelines from the European Society of Cardiology and National
Institute for Health and Care Excellence. European Cediology Review, 14(1), 18-24.
Smeltzer, S.C. 2019. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 8th ed. Jakarta: EGC.