DISUSUN OLEH :
A. MUH. ARYA
NINADIYAH NURUL AZIZAH
RIZKY HANDAYANI
NUR ALIFKA OKTAVIANI
PEMBIMBING :
ANDI NURUL FASTY BATARI, S.KED NRA : TBM-110.531.XV.13
FADHLAN AULIAH BUDIAMIN, S.KED NRA : TBM-110.606.XVI.44
ANATOMI & FISIOLOGI FEMUR (1/2)
ANATOMI & FISIOLOGI FEMUR (2/2)
PENYEMBUHAN TULANG
Di Amerika Serikat, 5,6 juta jiwa patah tulang terjadi setiap tahunnya dan merupakan 2% dari
kejadian trauma
Insiden fraktur femur pada wanita adalah fraktur terbanyak kedua ( 17,0% per 10.000 orang
per tahun ) dan nomor tujuh pada pria ( 5,3 per orang per tahun ). Puncak distribusi pada
fraktur femur adalah pada usia dewasa ( 15-34 tahun ) dan orang tua ( diatas 70 tahun )
ETIOLOGI
Grade 0 : Fraktur simple dengan sedikit atau tidak ada luka jaringan lunak.
Grade 1 : Fraktur dengan abrasi superficial atau memar pada jaringan kulit dan jaringan subkutan.
Grade 2 : Fraktur yang lebih parah dengan tanda kerusakan jaringan lunak dan ancaman sindrom compartment.
Grade 3 : Luka berat dengan kerusakan jaringan halus yang jelas.
PATOMEKANISME
• Tarikan otot
TRAUMA TIDAK illiopsoas di
LANGSUNG trochanter minor dan
otot adductor di
trochanter mayor
ORIGO & INSERTION THIGHT
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS
Riwayat
Keluhan Kualitas Gangguan Kelainan Gejala penyakit,
Data umum
utama nyeri fungsi organ pada kulit sistemik berobat, dan
keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi (look)
Pergerakan
NVD
(movement)
Dinilai adanya Palpasi (feel)
deformitas berupa Dinilai keadaan
Dinilai dengan
angulasi, rotasi, neurovaskuler pada
Dinilai adanya nyeri mengajak penderita
pemendekan atau daerah distal trauma
tekan, krepitasi dan untuk menggerakkan
pemanjangan, bengkak, berupa pulsasi arteri,
temperatur setempat secara aktif dan pasif
luka pada kulit dan warna kulit, waktu
yang meningkat. sendi proksimal dan
jaringan lunak untuk pengisian kapiler dan
distal dari daerah
membedakan fraktur sensibilitas
trauma.
tertutup atau terbuka.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
X - Ray CT - Scan
TATALAKSANA
Glasgow Coma Scale
A = Alert
E = Eye (1-4)
V = Verbal
M = Motorik (1-6)
P = Pain
Fase Fase
prehospital hospital
TRIAGE
Banyak
Korban dan
tim medis
Korban Massal
tapi sedikit tim
medis
Pemeriksaan Permasalahan
• Snoring
Sumbatan
parsial • Gargling
• Stridor
Look, Listen and Feel
Head tilt Jaw Thrust Finger Swab
Chin Lift
BILA TERJADI SUMBATAN NAFAS TOTAL
Back blow
Pipa Endotracheal
Pemeriksaan Permasalahan
Penderita mengeluh sesak
Bernafas cepat
Mouth to Nose
Mouth to Oxycan Nasal Canule Bag Valve Mask
Mask Ventilation
Pemeriksaan Permasalahan
Mengetahui sumber perdarahan
Nadi
Henti
Tingkat kesadaran tidak
Jantung
Menilai Capillary Refill Time (CRT)
teraba
Nadi, Akral dingin
Warna kulit
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
TAHAP PENGOBATAN FRAKTUR
Eksisi Penutupan
jaringan yang kulit
mati
PRINSIP BALUT BIDAI
Dipasang
Diatas luka cukup kuat
(rapat )
Tidak
Tidak
memperparah
menganggu
keadaan
sirkulasi
penderita
KOMPLIKASI
Syok Kaku nyeri lutut
Komplikasi dini
Komplikasi lanjut
KESIMPULAN
Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi
1 akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian)
2 Insiden fraktur femur pada wanita lebih banyak dibanding pria tiap tahunnya
3 Etiologi fraktur femur high energy trauma, low energy trauma, stress fracture