Anda di halaman 1dari 15

“Patah Tulang”

Kelompok 4
 Rahmatul Alif Riansyah
 Nur’Afifah
 Azril
 Desy Sukmawati
 Ferdy Batti
 Nur’ana Vina Dhita Bahanan
 M. Dedi Kusuma Turuy
 Nabila Yunus
 Anggi Siti Komariyah
SKENARIO 1

Seorang laki-laki umur 53 tahun datang ke IGD RS. Chasan Boes


oirie dengan keluhan utama nyeri pada pergelangantangan kanan yang dial
ami sejak ± 1 jam sebelumnya. Pasien mengaku jatuh terpeleset sewaktu tu
run dari tangga kapal, dengan posisi tangan kanan lebih dahulu bertumpu d
i lantai kapal. Pasien dalam keadaan sadar saat terjatuh. Tidak adaa riwayat
pusing, mual maupun muntah.Semua jari tangan kanan bisa digerakkan, tid
ak ada keluhan, kecuali jari jempol yang agak nyeri.
Pada pemeriksaan fisik, lengan kanan tampak deformitas, nyeri te
kan (+), krepitasi (+), dan ROM (range of motion) pergelangan tangan ter
batas karena nyeri.
Kata Sulit :
1. ROM (range of motion)
2. Krepitasi
3. Deformitas

Kata/ kalimat kunci :


1. laki-laki umur 53 tahun
2. nyeri pada pergelangantangan kanan yang dialami sejak ± 1 jam sebelumn
ya
3. jatuh terpeleset sewaktu turun dari tangga kapal
4. posisi tangan kanan lebih dahulu bertumpu di lantai kapal
5. posisi tangan kanan lebih dahulu bertumpu di lantai kapal
6. Tidak adaa riwayat pusing, mual maupun muntah
7. Semua jari tangan kanan bisa digerakkan, tidak ada keluhan, kecuali jari j
empol yang agak nyeri
8. Pada pemeriksaan fisik, lengan kanan tampak deformitas, nyeri tekan (+),
krepitasi (+), dan ROM (range of motion) pergelangan tangan terbatas kar
ena nyeri.
Pertanyaan :

1. Jelaskan anatomi pergelangan tangan


2. Jelaskan pengertian, klasifikasi, mekanisme fraktur
3. Jelaskan DDnya
4. Jelaskan definisi fraktur distal radius
5. Jelaskan etiologi dan epidemiologi fraktur distal radius
6. Jelaskan manifestasi klinis dan faktor resiko dari fraktur dis
tal radius
7. Jelaskan diagnosis dan pemeriksaan penunjang dari fraktur
distal radius
8. Jelaskan penatalaksanaan fraktur distal radius
9. Jelaskan komplikasi dan prognosis fraktur distal radiu
Jelaskan anatomi Pergelangan Tangan
Pengertian Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas


struktur jaringan tulang, baik itu tulang rawan,
sendi, tulang epifisis, baik yang bersifat total
maupun yang parsial

Sumber : Buku Patofisiologi Kowalak Hal.


Klasifikasi

Berdasarkan Etiologi
1. Fraktur traumatik
Akibat trauma tiba-tiba
2. Fraktur patologis
Terjadi karena kelemahan tulang akibat adanya kelainan patologis pada tulang
3. Fraktur stress
Akibat trauma terus menerus pada suatu daerah tertentu
Berdasarkan Klinis
1. Fraktur tertutup
Tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar
2. Fraktur terbuka
Berhubungan dengan dunia luar melalui luka
3. Fraktur dengan komplikasi Fraktur yang disertai komplikasi seperti infeks

(Sumber : Buku Ilmu Bedah De Jong Hal. 1057)


3. Jelaskan DDnya

Perbedaan Fraktur Radius Distal


Fraktur Colles Fraktur Smith Fraktur Barton
Mekanisme Trauma Dorso Fleksi Volar Fleksi Dorso Fleksi

Perpindahan Fragm Kearah Dorsal Kearah Ventral Kearah Ventral dan


en Tulang Dorsal
Jelaskan definisi fraktur radius distal

Fraktur radius distal adalah salah


satu dari macam fraktur yang biasa
terjadi pada pergelangan tangan.
Umumnya sering terjadi karena jatuh
dalam keadaan tangan menumpu dan
biasanya terjadi pada anak-anak dan
lanjut usia. Bila seseorang jatuh
dengan tangan yang menjulur, tangan
akan tiba-tiba menjadi kaku, dan
kemudian menyebabkan tangan
memutar dan menekan lengan bawah

(Sumber : Buku Ilmu Bedah De Jong Hal. 1056)


Etiologi dan Epidemiologi

Penyebab tersering adalah low energy


trauma, dan lebih banyak ditemulan pada wanita
karena disebabkan oleh high energy trauma baik
pada laki-laki maupun perempuan

Fraktur radius distal adalah salah satu


fraktur yang paling umum dari ekstremitas atas.
Lebih dari 450.000 terjadi setiap tahun di
Amerika Serikat. Fraktur radius distal mewakili
sekitar seperenam dari semua patah tulang
yang dirawat di bagian gawat darurat. Insiden
fraktur radius distal pada usia tua selalu
berhubungan dengan osteopenia dan naik
dalam insiden dengan bertambahnya usia, arall
secara arallel dengan peningkatan kejadian
patah tulang pinggul.

Sumber : Buku Patofisiologi Kowalak


Manifestasi Klinik

Deformitas

Pembengk Nyeri tekan


akan lokal, bila
daerah pergelangan
yang tangan
terkena digerakkan
Manifestasi

Gerakak
n yang
bebas Kekakuan
terbatas

(Sumber : Sjmsu hidayat. R. buku ajar ilmu bedah ed.2. Jakarta. EGC: 2004)
Faktor Resiko

Usia
lanjut
ACR
(Albumin Post
kreatinin menopause
rasio)

Masa otot
Kekerasan rendah
Factor
resiko

Osteo
Aktivitas porosis

Kurang
Olahraga gizi

(Sumber : Sjmsu hidayat. R. buku ajar ilmu bedah ed.2. Jakarta. EGC: 2004)
Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis Pemeriksaan Penunjang


 ANAMNESIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk mendiagnosis fraktur, dapat dilakukan • Pemeriksaan fotoradiologi dari fraktu
anamnesis dari pasien maupun pengantar r menentukan lokasi dan luas
pasien. • Pemeriksaan jumlah darah lengkap
 PEMERIKSAAN FISIK • Pemeriksaan arteriografi dilakukan b
Dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Look, ila kerusakan vaskuler
Feel, Move. Pemeriksaan ekstremtas • Pemeriksaan rongsen : menentukan l
melingkupi vaskularitas dari ektremitas uasnya fraktur dan trauma
termasuk warna, suhu, perfusi, perbaan • Kreatinin : trauma otot meningkatkna
denyut nadi, kapilariy return (normalnya < 3 beban kreatinin untuk klirens ginjal
detik) dan pulse eksimetri. • Scan tulang tomogram, memperlihat
kan fraktur dan juga dapoat mengind
entifikasi jaringan lunak
• Hematocrit : meningkat atau menuru
n

(Sumber : Buku Doenges 2000 Hal. 762)


Penatalaksanaan

Tujuan utama dalam penatalaksanaan fraktur adalah untuk mempert


ahankan kehidupan pasien dan yang kedua adalah mempertahankan baik anat
omi maupun fungsi ekstremitas seperti semula. Adapun beberapa hal yang har
us diperhatikan dalam penanganan fraktur yang tepat adalah
• Survey primer yang meliputi airway, breathing, circulation
• Meminimalisir rasa nyeri
• Mencegah cedera iskemia – reperfusi
• Menghilangkan dan menceah sumber-sumber potensial kontaminasi
Pada survey primer, yang harus di amankan terleih dahulu saat men
erima pasien adalah ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, dan
Exposure)
Pada Survey dilakukan riwayat AMPLE, pemeriksaan fisik lengkap
, pemeriksaan radiologi, irigasi luka, dan pemberian analgetik dan antibioti

(Sumber : Buku Ilmu Bedah De Jong Hal. 1060)


Komplikasi dan Prognosis
• Perdarahan arteri besar
Fraktur radius distal dapat menimbulkan perdarahan besar pada
luka terbuka atau pendarahan di dalam jaringan lunak
• Crush sindrom atau rabdomiolisis
adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan otot dan
jika tidak ditangani akan menyebabkan kegagalan ginjal akut
• Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen dapat ditemukan pada tempat dimana ot
ot dapat dibatasi oleh rongga fasia yang tertutup

Kondisi ini harus dikenali dan diberikan penanganan secara tep


at dan cepat untuk menjaga prognosis pasien tetap baik secara vital mau
pun fungsional

Sumber American College of Surgeons Comite On Trauma Advanced Trauma Life Support For Doctor (ATLS) student course manual 8th
ed.chicago, IL : American College ofSurgeons ;2008)

Anda mungkin juga menyukai