Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR

CRICURIS DEKTRA

FENI NOFALIA SAFITRI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


TAHUN 2019
KASUS
Pasien Tn. T datang kerumah sakit post KLL 1 jam motor vs mobil pasien
mengatakan positif post konsumsi alkohol, dengan keluhan nyeri karna fraktur
terbuka bagian kaki kanan, dan pusing.skala nyeri 9. Pasien dirawat diruang
seruni program pembedahan fraktur cricuris dektra.
Dari riwayat kesehatan sekarang didapatkan : pasien mengatakan pusing, nyeri
bagian punggung, kaki kanan post operasi pembehanan cricuris dektra. P: post
op fraktur crucuris dektra Q: tekn R: kaki kanan ujung sampai paha S: 7 T:
sering
Dari riwayat kesehatan dahulu; pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit,
pasien mengatakan riwayat penyakit dari keluarga tidak ada .
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan KU CM TTV: TD: 100/80mmHg
N: 880x/menit S: 36,8C RR: 26x/mnt. Terdapat luka pada bagian hidung,
punggung bagian kanan dan kiri panjang 10cm lebar 5cm, luka terpasag
perban , kaki kanan pasien difiksasi dan d traksi. Pulsasi teraba, motorik tidak
ada sensorik ada
PHATWAY
Trauma Pergeseran
FRAKTUR
langsung fragmen NYERI AKUT
tulang

Diskontinuitas tulang

Perubahan jaringan
Pergeseran sekitar
fragmn tulang
Laserasi kulit

Deformitas dan
Gg. Kerusakan Resiko infeksi
gangguan
fungsi integritas kulit

Gg. Mobilitas
fisik
Diagnosa keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisiologis
• Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan faktor mekanisme penekanan
tulang dan luka gesek
• Gangguan mbilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan integritas struktur tulang
Asuhan keperawatan
intervensi
No Tujuan dan kriteria (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
dx
1 Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam O: monitor nyeri scr Skala nyeri menurun
diharakan pasien komprehensif dgn Pasien dapat
indikator awal target PQRST mengontrol nyeri
Tingkat nyeri 2 5 N:teknik relaksasi Status kenyamanan
Kontrol nyeri 2 5 nafas dalam dan meningkat
Status kenyamanan 2 5 spiritual istighfar
E: edukasi prinsip
maanagement nyeri
C: kolaborasi dgn
dokter pemberian
analgesik ketorolac
3x30mg

Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam O: monitor uka Tidak ada tanda-
diharakan pasien (warna, bau, ukuran) tanda infeksi
indikator awal target N: perawatan luka Luka kering
Pemulihan pasca 2 5 (gb) Ukuran mengecil
bedah E: edukasi perawatan CRT < 2 dtk
Penyembuhan luka 2 5 kulit
C: kolaborasi dengan
Perfusi perifer 3 5
dokter pemberian
obat cifazolin
metronidazole
givtamicin
Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam O: monitor PMS Mobilitas fisik
• diharakan pasien N: latihan tirah meingkat
indikator awal target baring, kekuatan Koordinasi
Mobilitas fisik 2 5 otot pergerakan dan
E: edukasi latihan sendi bagus
Koordinasi pergerakan 1 5 fisik
C: kolaborasi
Pergerakan sendi 1 5
fisioterapi untuk
latihan fisik
Implementasi dan evaluasi
No Tanggal waktu implementasi Evaluasi
dx
1 04-11-2019 O: memonitor nyeri scr komprehensif S : pasien mengatakan nyeri berkurang
Jam 10.00 WIB dgn PQRST sedikit P: post op cricuris dektra Q: tekan
N: memberikan teknik relaksasi nafas R: kaki kanan ujung sampai paha S: 5 T:
dalam dan spiritual istighfar sering
E: mengedukasi prinsip O: pasie terlihat menahan rasa sakit,
maanagement nyeri pasien terpasang traksi dari lutut sampai
C: mengkolaborasi dgn dokter ujug kaki difiksasi, TD: 110/90 mmHg n:
pemberian analgesik ketorolac 80x/mnt RR: 24x/mnt
3x30mg S: 36,8C, terpasang infus RL
A: masalah belum teratasi
indikator awl trg akh
Tingkat nyeri 2 5 3
kontrol nyeri 2 5 4
Status kenyamanan 2 5 3

P: lanjutkan intervensi keperawatan


Management nyeri
05-11-2019 O: memonitor uka (warna, bau, S : pasien mengatakan luka sudah mulai
10.00 WIB ukuran) mngering pada hidung dan punggung,
N: memberikan perawatan luka (gb) luka post op masih basah
E: mengedukasi perawatan kulit O: pasien ada luka dihidung, punggung
C: mengkolaborasi dengan dokter maish terpasang perban, kaki difiksasi
pemberian obat cifazolin dan traksi
metronidazole A: masalah belum teratasi
givtamicin indikator awl trg akh
Pemulihan pasac 2 5 3
bedah
Penyembuhan luka 2 5 3
Perfusi perifer 3 5 3
P: lanjutkan intervensi keperawatan
Perawatan luka
O: memonitor PMS S : pasien mengatakan belum bisa duduk,
N:me latihan tirah baring, kekuatan sudah bisa miring kanan dan kiri, jari kaki
otot kanan sudah bisa digerakan
E: mengedukasi latihan fisik O: pulsasi ada, motorik ada, sensorik ada
C: mengkolaborasi fisioterapi untuk A: masalah belum teratasi
latihan fisik indikator awl trg akh
Mobilitas fisik 3 5 3
Koordinasi 2 5 3
pergerakan
Pergerakan sendi 2 5 3

P: lanjutkan intervensi
Latihan fisik
Komplikasi
• Pada TN. T mengalami komplikasi pembengkakan
pada kaki kanan, kerusakan pembuluh darah,
kerusakan otot dan kerusakan kulit, kelemahan
anggotan gerak bawah.
Prognosis
• Pada pasien TN. T kondisi sudah mulai membaik
dgn dilakukan perawatan dan tindakan
keperawatan relaksasi nafasdalam, spiritual
“istighfar”, perawaatan luka(Ganti balut), latihan
fisik tirah baring, latihan kekuatan otot. serta
dengan pemberian obat ketorolac 3x30mg,
tramadol 1xampuul, cifazolin 3x1 amp, omeprazolle
2xampl, metronodazole 3x500, gevtamicin 2x 1
amp. Luka pasien mulai megering perban bagian
pungung kanan sudah dilepas, kaki kanan sudah
bisa digerakan sesorik terasa. hasil pemeriksaan lab
Hb 10.7 g/dL
Soal latihan
• 1. seorang laki-laki uia 21 tahun post KLL positif
konsumsi alkohol terlhatfraktur terbuka pada kaki
bagian tibia fibula kanan, pasien teriak kesakitan
skala nyeri 9. perdarahan 100cc, terlihat luka gesek
pada bagian hidung dan punggung. Kesadaran
composmentis. Tindakan utama keperawatan
pasien diatas yaitu?
• A. Hentikan perdarahan
• B. Infus RL 2 jalur
• C. Edukasi pasien relaksasi nafas dalam
• D. Fiksasi fraktur terbuka tibia fibula
• E. Perawatan luka punggung
• 1. seorang laki-laki uia 21 tahun post KLL positif
konsumsi alkohol terlhatfraktur terbuka pada kaki
bagian tibia fibula kanan, pasien teriak kesakitan
skala nyeri 9. terlihat luka gesek pada bagian
hidung dan punggung. Kesadaran composmentis.
Tindakan utama keperawatan pasien diatas yaitu?
• A. Hentikan perdarahan
• B. Infus RL 2 jalur
• C. Edukasi pasien relaksasi nafas dalam
• D. Fiksasi fraktur terbuka tibia fibula
• E. Perawatan luka punggung
Alasan: fiksasi jawaban yang tepat untuk
mengamankan bagian tulang yang terbuka ,
menekan aliran darah, mengamankan tulang dari
cedera tambahan.
2. seorang laki-laki uia 21 tahun post KLL positif
konsumsi alkohol terlhatfraktur terbuka pada kaki
bagian tibia fibula kanan, pasien teriak kesakitan
skala nyeri 9. perdarahan 100cc, terlihat luka gesek
pada bagian hidung dan punggung. Kesadaran
composmentis. Pemeriksaan penunjang pasien diatas
yaitu?
• a. Foto rongsen
• b. Ct scan
• c. Pap smear
• d. Foto thorak
• E. panoramik
• seorang laki-laki uia 21 tahun post KLL positif
konsumsi alkohol terlhatfraktur terbuka pada kaki
bagian tibia fibula kanan, pasien teriak kesakitan
skala nyeri 9. perdarahan 100cc, terlihat luka gesek
pada bagian hidung dan punggung. Kesadaran
composmentis. Pemeriksaan penunjang pasien
diatas yaitu?
• a. Foto rongsen
• b. Ct scan
• c. Pap smear
• d. Foto thorak
• E. Panoramik
Alasan; untuk megetahui lebih jelas bagian tulang
yang patah, sebagai penunjang tndakan
pembedahan

Anda mungkin juga menyukai