Anda di halaman 1dari 12

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pembuatan Keputusan
Proses pemilihan alternatif untuk suatu masalah
serta suatu kondisi yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan.

Sifat - sifat Keputusan


a. Keputusan Terprogram
Keputusan yang diambil berdasarkan, kebiasaan,
peraturan, atau prosedur tertentu. Setiap
organisasi mempunyai kebijakan tertulis atau
tidak tertulis yang mempermudah pengambilan
keputusan dalam situasi yang berulang-ulang
terutama pada manajemen tingkat bawah.
b. Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan untuk memecahkan masalah yang
luar biasa atau istimewa. Jika masalah jarang
sekali muncul sehingga tidak tercakup oleh
suatu kebijaksanaan atau sedemikian pentingnya
sehingga memerlukan perlakuan khusus, maka
masalah itu harus ditangani dengan suatu
keputusan tidak terprogram.

c. Pengambilan keputusan Rasional


Manajer menetapkan alternatif-alternatif dalam
kaitannya dengan hasil dari tiap-tiap alternatif.
Kemudian dinilai dari tiap-tiap hasil dihitung dan
ditimbang melalui probabilitas terjadinya.
 Jenis Keputusan.
1. Keputusan Strategis,
Keputusan yang dibuat oleh manajemen
puncak dalam sebuah organisasi.
2. Keputusan Taktis,
Keputusan yang dibuat oleh manajemen
menengah.
3. Keputusan Operasional,
Keputusan yang dibuat oleh tingkat
manajemen yang paling bawah.
 Dasar-dasar Pengambilan Keputusan
a. Intuisi; Berdasarkan Perasaan yang
besifat subjektif sehingga mudah mudah
terkena pengaruh.
b. Pengalaman; Seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan utung rugi, baik
buruknya keptusan yang akan
diambil.
c. Fakta; Memberikan keputusan yang
sehat, solid, dan baik maka tingkat
kepercayaan pengambilan keputusan
dapat diterima dengan baik.
d. Wewenang; Dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih
tinggi kedudukannya kepada orang yang
lebih rendah kedudukannya
e. Rasional; Keputusan yang lebih objektif,
logis , lebih transparan, konsisten, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau
sesuai dengan apa yang dinginkan.
Proses Pembuatan Keputusan

1. Pemahaman dan perumusan masalah.


2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan.
3. Pengembangan alternatif-alternatif.
4. Evaluasi alternatif-alternatif.
5. Pemilihan alternatif-alternatif terbaik.
6. Implementasi keputusan.
7. Evaluasi hasil-hasil keputusan.
Gaya pembuatan keputusan

1. Manajer membuat keputusan sendiri.


2. Manajer mendapatkan informasi dari bawahan kemudian
membuat keputusan.
3. Manajer membicarakan dengan bawahan secara
individual untuk mendapatkan gagasan tetapi tidak
mengikutsertakan bawahan didalam pembuatan
keputusan.
4. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para
bawahan sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan
gagasan-gagasan dan sarana-sarana mereka dalam
suatu pertemuan kelompok. Keputusan yang dihasilkan
dapat atau tidak mencerminkan masukan atau perasaan
para bawahan.
5. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan
para bawahan sebagai suatu kelompok, dan
kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif.
Bawahan diberikan kewenangan untuk mengim-
plementasikan setiap keputusan hasil konsensus.
Prakondisi Pengambilan Keputusan

Hellrigel dan Slocum menyatakan, ada empat prakondisi


pengambilan keputusan yang akan memungkinkan
manajer dapat mengetahui adanya sesuatu yang
perlu diputuskan dan keputusan tersebut menjadi
bermakna, yaitu ;
1. Apakah ada perbedaan atau kesenjangan antara
situasi saat ini dengan tujuan yang diinginkan ?
2. Apakah pengambil keputusan benar-benar menyadari
kesenjangan yang terjadi dengan penuh keyakinan ?
3. Apakah pengambil keputusan merasa termotivasi
untuk bertindak mengatasi kesenjangan tersebut ?
4. Apakah pengambil keputusan mempunyai sumber-
sumber berupa kemampuan, biaya, keinginan,
informasi untuk bertindak mengatasi kesenjangan
yang ada ?
Kondisi Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan

A. Kondisi kepastian
Kondisi di mana pengambil keputusan
mempunyai informasi sepenuhnya
tentang masalah yang dihadapi,
alternatif-alternatif pemecahan masalah
yang ada, dan hasil-hasil yang mungkin
dari alternatif-alternatif pemecahan
tersebut.
B. Resiko
Kondisi yang dapat diidentifikasikan, diprediksi

kemungkinan terjadi, dan kemungkinan-


kemungkinan dari setiap pemecahan yang akan
dapat mencapai hasil yang diinginkan.

C. Ketidakpastian
Suatu kondisi di mana pengambil keputusan
tidak dapat menentukan sesuatu yang subjektif

ke dalam kemungkinan yang bersifat objektif.

Anda mungkin juga menyukai