Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

NIM : 042048572
Nama : Tria Wanses
Mata Kuliah : Manajemen

Yth. Ibu Fitria Santi S.T. M.M.

Soal :
1. Setiap organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang akan
berdampak pada kelangsungan hidup nya baik secara langsung atau tidak. Perubahan tersebut
bisa berasal dari eksternal atau internal. Berikan contoh kedua perubahan lingkungan tersebut!

2. Ada kalanya perubahan sulit atau tidak berhasil dilakukan organisasi. Jelaskan bagaimana
proses perubahan yang terjadi di organisasi?

Jawaban :
1. Perubahan dalam organisasi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang cukup substansial
terhadap suatu bagian atau keseluruhan organisasi. Perubahan dapat dilakukan terhadap
jadwal kerja, departementalisasi, rentang manajemen, desain organisasi, mesin baru, dan
lainnya. Perubahan tersebut kemudian dibagi menjadi 2 bagian yaitu perubahan yang berasal
dari faktor eksternal dan perubahan yang berasal dari faktor internal.
a. Eksternal
Adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut antara lain: politik, hukum,
kebudayaan, teknologi, sumber alam, demografi dan sebagainya. Perubahan yang berasal
dari luar organisasi ini sering disebut juga sebagai faktor lingkungan. Organisasi bersifat
responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang
sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut
perusahaan atau organisasi untuk seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi
yang termasuk ke dalam faktor eksternal adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi
dan peraturan pemerintah. Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan
penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan
perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal,
misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis
output yang dihasilkan, sistem penggajian yang diberlakukan dan memungkinkan jumlah
bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya
perlengkapan baru.
Contoh, ketika komputer PC (Personal Computer) mulai populer, IBM mulai
kebingungan. IBM sendiri merupakan kepanjangan dari International Business Machines
Corporation yang mana merupakan sebuah perusahaan Amerika Serikat yang
memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Ketika PC
populer, permintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh IBM berupa mainframe
mengalami penurunan. PC mempunyai kemampuan yang semakin baik. Tidak hanya itu,
kompetitor juga semakin marak bermunculan. Sampai akhirnya, produk IBM semakin
tidak populer. IBM akhirnya harus melakukan perubahan-perubahan yang cukup
substansial, terasuk mengganti direktur John Akera ke Lou Gestner. Apabila IBM tidak
melakukan perubahan, kemungkinan besar IBM akan mengalami kehancuran.
b. Internal
Adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut
dapat mempengaruhi organisasi atau kegiatan organisasi. Penyebab perubahan ini berasal
dari dalam organisasi yang bersangkutan, dimana permasalahannya dapat bersal dari
berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota
organisasi yang pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga
terkadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat
menyangkut masalah sistem kerja samanya dan dapat pula menyangkut perlengapan atau
peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Sistem birokrasi juga menyebabkan
hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat
kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun. Demikian sebaliknya, perubahan yang
harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan. Hubungan antar
anggota yang kurang harmonis juga merupakan salah satu masalah yang lazim terjadi.
Dibedakan menjadi 2, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan
(hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama
anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang berisfat horizontal).Problem atasan
bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan
dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan sistem pengupahan,
misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan tentang
pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama.
Contoh, pada pertengahan 1980-an, organisasi IBM menjadi semakin besar dengan
struktur organisasi yang tinggi. Namun, IBM semakin menjadi tidak responsif. Sampai
akhirnya, perubahan-perubahan dilakukan termasuk memotong lapisan manajemen
menjadi lebih flat dengan harapan struktur tersebut dapat membuat IBM kembali
responsif.

2. Pada umumnya, perubahan tidak berhasil karena dua hal. Pertama, orang tidak dapat
mengubah atau tidak mau mengubah perilaku dan sikap yang sudah tertanam cukup lama.
Kedua, pada waktu orang berubah, sering kali perilaku yang baru hanya terjadi pada
masa-masa awal perubahan. Sesudah itu, ada kecenderungan orang kembali lagi ke
perilaku yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kurt Lewin mengajukan proses
perubahan yang mencakup tiga tahap, yaitu:
a. Unfreezing
Dalam tahap ini, karyawan yang akan terkena perubahan dijelaskan mengenai
pentingnya perubahan sehingga karyawan tersebut menjadi sadar akan pentingnya
perubahan.
b. Change (Implementasi)
Setelah karyawan siap terhadap perubahan, perubahan kemudian dilakukan.
Perubahan dapat melibatkan agen perubahan yang membantu proses perubahan
melalui identifikasi dan internalisasi. Dalam tahap ini, sikap dan perilaku yang baru
diajarkan kepada karyawan.
c. Refreezing
Tahap ini bertujuan membuat nilai, sikap, dan perilaku yang baru (yang diinginkan)
menjadi norma yang baru. Tahap ini dapat dilakukan dengan memberi dukungan atau
memaksa perilaku yang baru tersebut.

Agen perubahan dapat dilakukan oleh anggota organisasi atau manajer. Alternatif lain
adalah mengundang pihak luar (biasanya konsultan) menjadi agen perubahan. Cara
tersebut mempunyai keuntungan karena konsultan menawarkan spesialisasi
pengetahuan dan mereka akan terbebas dari tugas sehari-hari. Manajer tidak akan
terlepas dari tugas sehari-hari. Agen perubahan dari luar sering kali lebih “dihargai
dan didengar” dibandingkan dengan agen perubahan dari dalam organisasi. Kerugian
penggunaan pihak luar adalah lebih mahal dan kemungkinan mereka tidak memahami
situasi organisasi yang ada. Sering kali konsultan hanya menggunakan prosedur yang
sudah standar yang kemudian diterapkan pada semua organisasi tanpa memperhatikan
keunikan tiap-tiap organisasi.
Sumber Referensi :
1. Buku Materi Pokok EKMA4116/Modul 6
2. http://bondynamikaze.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-perubahan-organisasi.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/IBM

Anda mungkin juga menyukai