Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

Nama : Tria Wanses


NIM : 042048572
Jurusan : Manajemen

1. Utarakan sikap anda tentang penggunaan bahasa Indonesia di media sosial seperti Twitter ,
Facebook , dan Instagram yang keluar dari kaidah bahasa Indonesia seperti penggunaan
angka, tanda baca, bahasa alay, dan yang menyinggung SARA.

Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara. Dimana salah satu fungsinya digunakan sebagai alat komunikasi serta
pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebudayaan
nasional yang beragam, rasanya tidak memungkinkan jika disebarluaskan kepada
masyarakat dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. Hal ini juga berlaku, dalam
penyebarluasan ilmu pengetahuan serta teknologi modern, termasuk dalam penggunaan
media sosial. Di era globalisasi ini, tidak dapat dipungkiri perkembangan media sosial
sangatlah pesat. Semua sudah dapat diakses dengan sangat mudah oleh hampir setiap
kalangan yang ada di Indonesia. Beberapa media sosial yang berkembang saat ini, seperti
Twitter,Facebook, Instagram bahkan Tiktok yang dulu sempat diblokir aksesnya karena
dianggap aplikasi yang tidak bagus untuk masyarakat terutama generasi muda di
Indonesia, telah melahirkan gaya hidup baru dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Dengan menggunakan media sosial, seseorang dapat menjalin pertemanan dan saling
berinteraksi dengan siapapun, kapanpun, dan dimana saja. Selain memberikan banyak
manfaat, media sosial kini menjadi ancaman bagi siapapun yang menggunakannya, juga
terhadap eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. Misalnya, fenomena bahasa alay yang
kini marak digunakan di media sosial, seakan memudarkan etika dalam bertutur kata.
Bahkan sampai terdapat variasi-variasi bahasa alay lain yang mayoritas dipopulerkan oleh
kalangan anak muda di Indonesia. Harus diakui, eksistensi bahasa gaul seperti ini
tampaknya mulai mencuri kewibawaan bahasa Indonesia dari segi tata bahasa. Dimana
penggunaan kata-kata tersebut, sebagian digunakan sebagai wadah mengekspresikan
kemarahan dan caci-maki bahkan provokasi bagi sebagian oknum yang tidak bertanggung
jawab dan tidak paham mengenai etika berkomunikasi dalam bermain media sosial. Salah
satu contoh yang sedang hangat dan masih diperdebatkan mengenai larangan dalam
menggunakan bahasa alay dalam kata anjay yang dianggap kasar oleh salah seorang
public figure, namun justru ditentang oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia.
Mereka menganggap, kata anjay adalah kata biasa yang sama sekali tidak memiliki unsur
negatif atau kasar sekalipun. Sebagian orang juga mengatakan bahwa kata anjay
digunakan untuk memberikan pujian kepada orang lain. Terlepas dari masalah yang masih
diperdebatkan tersebut, beragam upaya dapat dilakukan dalam membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Salah satunya melalui
pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media yang juga dekat dengan
masyarakat, yaitu media sosial. Selain itu, harus juga ditanamkan sejak dini rasa cinta dan
bangga terhadap bangsa Indonesia dengan cara membiasakan diri menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan konteks yang berlaku. Karena,
generasi yang berbudi pekerti luhur tercermin dari bahasanya yang santun dan tertata yang
juga mencerminkan kepribadiannya. Sedangkan bahasa suatu bangsa, adalah identitas dan
kepribadian bangsa itu sendiri.

2. Bunyi tiruan (onomatope) suara hewan berbeda di setiap negara. Tiruan suara anjing di
Indonesia gonggongannya berbunyi "guk guk 'di Jepang" wang wang', dan juga di Korea
"mang mang." Menurut Anda apa penyebab perbedaan bunyi onomatope tersebut?

Bahasa sendiri merupakan lambang bunyi yang digunakan manusia dalam berkomunikasi
maupun berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam bahasa percakapan sehari-hari,
dikenal istilah "Onomatope" yang berarti kata atau sekelompok kata yang menirukan
bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya. Bunyi-bunyi disini mencakup antara lain,
suara hewan, suara-suara lain, tetapi juga suara-suara manusia yang bukan merupakan
kata, contohnya suara orang tertawa. Onomatope ini digunakan sebagai cara
mengekspresikan sesuatu yang berasal dari suara baik dari suatu benda atau hewan. Di
setiap negara terdapat onomatope yang berbeda. Bisa kita lihat dari definisi onomatope
sendiri, penyebab perbedaan bunyi onomatope pada hewan di setiap negara berbeda-beda.
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya karena perbedaan
sistem bunyi bahasa, maka tiruan bunyi yang dihasilkan pun berbeda walau sumber suara
yang dihasilkan sama.
a. Faktor lain yang menyebabkan perbedaan bunyi (onomatope) tersebut antara lain:
1.1 Letak geografis.
Letak geografis sangat menentukan bunyi onomatope hewan karena adanya
pengaruh iklim dan cuaca yang berbeda di setiap negara.
1.2 Gen.
Gen yang terdapat pada hewan juga sangat berpengaruh terhadap bunyi onomatope
karena sudah ada sejak lama, bahkan dari sejak zaman nenek moyang pada suatu
negara.
1.3 Kebiasaan.
Kebiasaan juga merupakan faktor yang berpengauh dalam bunyi onomatope, salah
satu contohnya, ketika anak ayam terbiasa mendengar induknya berkokok, tentu
anak ayam ini akan berusaha meniru bunyi sampai akhirnya terbiasa meniru bunyi
onomatopenya.
1.4 Perbedaan bahasa negara
Bahasa negara juga sangat menentukan bunyi onomatope misalnya beberapa orang
melakukan percakapan seperti berteriak, tertawa, marah (nada keras) dan
sebagainya, hal tersebut juga bisa berpengaruh pada bunyi onomatope pada hewan
anjing karena dengan tidak sengaja hewan anjing juga bisa menirunya.
1.5 Pelafalan abjad dalam bahasa negara.
Hal yang dapat menyebabkan perbedaan onomatope pada hewan dalam setiap
negara juga karena perbedaan bahasa yang berpengaruh pada sistem bunyi dari
pelafalan abjad pada bahasa tersebut. Contohnya dalam bahasa Indonesia huruf k
berbunyi "ka" sedangkan dalam bahasa Inggris huruf k berbunyi "kei", huruf a
berbunyi "a" sedangkan dalam bahasa Inggris huruf a berbunyi "ei". Perbedaan
bunyi, bahasa, dan aksen inilah yang kemudian menyebabkan perbedaan
onomatope antara satu negara dengan negara lain berbeda.

Anda mungkin juga menyukai

  • Strategi Pemosisian
    Strategi Pemosisian
    Dokumen3 halaman
    Strategi Pemosisian
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen4 halaman
    Tugas 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Organisasi Pertumbuhan
    Organisasi Pertumbuhan
    Dokumen4 halaman
    Organisasi Pertumbuhan
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen6 halaman
    Tugas 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen6 halaman
    Tugas 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 1
    Diskusi 1
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • StratPemasProdukBaru
    StratPemasProdukBaru
    Dokumen2 halaman
    StratPemasProdukBaru
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen2 halaman
    Tugas 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen4 halaman
    Tugas 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 2
    Diskusi 2
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6
    Diskusi 6
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 6
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen2 halaman
    Tugas 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 1
    Diskusi 1
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 1
    Diskusi 1
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas 3
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6
    Diskusi 6
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 6
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5
    Diskusi 5
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 5
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 1
    Diskusi 1
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 8
    Diskusi 8
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 8
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Menghubungkan Investasi dengan Kemiskinan
    Menghubungkan Investasi dengan Kemiskinan
    Dokumen3 halaman
    Menghubungkan Investasi dengan Kemiskinan
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 7
    Diskusi 7
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 7
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 4
    Diskusi 4
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 4
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tutorial Ke 3
    Tugas Tutorial Ke 3
    Dokumen5 halaman
    Tugas Tutorial Ke 3
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen5 halaman
    Tugas 3
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 2
    Diskusi 2
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Perbankan dari Masa ke Masa
    Perkembangan Perbankan dari Masa ke Masa
    Dokumen2 halaman
    Perkembangan Perbankan dari Masa ke Masa
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    Tria Wanses
    Belum ada peringkat