TUGAS 1

PEREKONOMIAN INDONESIA

Nama: Tria Wanses

NIM: 042048572

Soal:

1. Menurut anda, apakah ekonomi kerakyatan masih relevan diberlakukan di Indonesia pada
saat ini?
2. Masalah-masalah apakah yang dialami oleh pertanian di Indonesia? Bagaimana cara
menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan!
3. Strategi apakah yang diambil pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara?

Jawaban:

1. Sistem ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang disatukan dalam organisasi
koperasi sebagai bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan. Sistem ekonomi
kerakyatan sendiri sudah ada dan sudah pernah diterapkan di Indonesia. Namun, sistem
ekonomi hasil dari konsep pemikiran Muhammad Hatta tersebut, tidak langsung berhasil
dijalankan oleh pemerintahan Indonesia. Bahkan beberapa waktu setelah kemerdekaan,
Indonesia mengalami masa-masa sulit hingga terjadi perpecahan pemimpin nasional yang
ditandai dengan mundurnya Muhammad Hatta. Sejak saat itu, Soekarno memegang
kekuasaan sangat besar sehingga sistem ekonomi kerakyatan tidak lagi diterapkan dan
diganti oleh sistem ekonomi etatisme. Apakah sistem ekonomi kerakyatan pada saat ini
masih relevan jika diberlakukan di Indonesia? Mungkin jika dilihat dari definisi dan tujuan
 dari sistem ekonomi ini di mana dapat dikatakan sistem ini pro terhadap rakyat, bisa saja
sistem ini diberlakukan kembali. Namun, sebelum diberlakukan kembali, perlu dilihat pula
dari sisi positif dan negatif dari sistem ekonomi ini. Juga alasan, kenapa dulu sistem
ekonomi ini ditinggalkan. Dampak positif dari ekonomi kerakyatan tersebut salah satunya
adalah rakyat yang terlindungi dari persaingan yang tidak seimbang antar pemilik modal
besar, dan negara yang leluasa dalam peningkatan kesejahteraan. Sedangkan dari sisi
negatifnya, bisa menyebabkan berkurangnya minat pemilik modal dan kemungkinan
terjadinya korupsi yang meningkat oleh pihak-pihak tertentu. Mungkin, jika memang
benar sistem ini ingin diberlakukan kembali, perlu adanya peningkatan dari sistem
ekonomi tersebut agar dampak negatif yang diberikan bisa diminimalisir dengan baik.
Dengan begitu, sistem ini bisa dikatakan sangat relevan untuk Indonesia pada saat ini.

2. Masalah-masalah yang dialami oleh pertanian Indonesia diantaranya:

a. Teknologi Pertanian
Teknologi pertanian yang belum maksimal dalam menjangkau masyarakat khususnya
para petani dapat menjadi masalah yang serius. Selama ini, banyak diantara petani yang
masih menggunakan cara-cara maupun alat-alat tradisional untuk mengerjakan
pekerjaan mereka. Di mana, ini juga disebabkan karena masih kurangnya mindset dari
para petani sendiri akan pentingnya penggunaan teknologi dalam pertanian. Tentu,
adanya teknologi pertanian ini, setidaknya bisa memudahkan dalam proses pekerjaan
mereka dan berpengaruh sekali terhadap kualitas dan kuantitas dari hasil produk
pertaniannya. Solusi yang mungkin bisa diterapkan dalam permasalahan ini adalah
dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para petani mengenai teknologi
pertanian dalam bentuk informasi penggunaan teknologi, serta benefit apa saja yang
nantinya akan mereka terima. Setelah itu, pemerintah bisa memaksimalkan ketersediaan
teknologi yang digunakan seperti alat dan yang lainnya untuk menunjang hasil yang
maksimal.
b. Persaingan dan Harga Produk yang Tidak Stabil
Petani kini tengah dihadapkan dengan pasar yang kian ketat persaingannya. Tak jarang,
harga jual dari petani merosot sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Belum lagi,
di masa pandemi seperti ini, harga produk semakin dibuat tidak stabil. Selain itu,
beberapa produk tani biasanya bersifat musiman yang artinya produk hanya mencukupi
kebutuhan pada waktu tertentu saja. Saat hasil panen melimpah, harga produk akan
jatuh. Sebaliknya, saat pasokan terbatas, justru akan terjadi lonjakan harga. Salah satu
 solusi yang dapat dilakukan adalah penggudangan hasil panen. Namun, tentu cara ini
memerlukan modal yang lebih guna perawatan pasca panen dan pemeliharan gudang
itu sendiri.

3. Strategi yang diambil pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara diantaranya:

a. Dari sisi perpajakan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya perluasan basis pajak
serta perbaikan tata kelola dan administrasi perpajakan dalam rangka meningkatkan
dan menggali sumber-sumber penerimaan yang potensial.
b. Penerapan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Perpajakan dan
pemerian berbagai insentif perpajakan yang tepat dan terukur diharapkan mampu
mendorong peningkatan investasi dan daya saing nasional, mempercepat pemulihan
ekonomi pasca pandemi serta memacu transformasi ekonomi.
c. Dari sisi cukai, dilakukan pengembangan sistem pengawasan cukai terintegrasi, serta
ekstensifikasi cukai untuk mengendalikan eksternalitas negatif.
d. Melakukan pengoptimalan PNBP dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas
layanan, inovasi layanan, perluasan objek audit bersama, perencanaan lifting migas
yang efektif, serta efisiensi biaya operasi migas yang terus diperkuat dengan
menggunakan sistem teknologi informasi yang terintegrasi.

Sumber: BMP Modul 1,2 dan 3