Anda di halaman 1dari 5

Nama: Catherine Vianca Yuriko

NPM: 2020110014
Kelas: A

TUGAS 1 SCM:
SOAL:
1. Jelaskan tentang SCM dan apa tujuan SCM
2. Apa perbedaan dan persamaan SCM dan Manajemen logistic
3. Jelaskan tentang siklus hidup produk, dan berikan contoh lain selain di materi.
4. Jelaskan tentang outsourcing dan offshoring, beri contoh masing2.

JAWABAN:
1. SCM dan tujuan dari SCM:
 SCM (Supply Chain Management) adalah seperangkat pendekatan yang digunakan
untuk mengintegrasikan pemasok, pabrik, gudang, dan toko sehingga barang dagangan
diproduksi dan didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, ke lokasi yang tepat, pada
waktu yang tepat, untuk meminimalkan biaya di seluruh sistem dengan memenuhi
persyaratan tingkat layanan.
 Yang maksudnya, SCM merupakan pendekatan yang digunakan mengelola supplier
agar terintegrasi, pabrik, gudang, dan toko menggunakan pendekatan yang efisien.
Sehingga produk yang dihasilkan dari proses produksi, dapat didistribusikan dengan
jumlah yang sesuai dan di tempat yang tepat, agar harga dan kepuasannya sesuai.
Karena SCM ditujukan untuk meningkatkan kepuasan pihak pelanggan atau
konsumen (Pelanggan dan konsumen merupakan dua hal yang berbeda. Pelanggan
adalah orang yang lebih dari sekali membeli, berulang kali bahkan menjadi langganan
tetap. Berbeda dengan konsumen yang hanya sekali atau beberapa kali membeli).
 SCM juga, termasuk ke dalam usaha yang luas dan kompleks, bergantung kepada
produsen, mitra dan pemasok.
 SCM adalah seperangkat cara atau pendekatan yang:
1. Mengintegrasikan supplier, pabrik, gudang, toko (jejaring logistik)  Khususnya di
jaringan logistik.
2. Ditujukan agar barang diproduksi dan didistribusikan secara efisien (pada jumlah
yang benar ke lokasi yang tepat, dan pada saat yang tepat)  SCM serangkaian
proses yang didukung teknologi, agar nantinya data yang dikirimkan oleh supplier
dapat masuk ke pabrik lokasi tepat, waktunya tepat, dan jumlah benar.
3. Ditujukan untuk meminimalkan biaya dan meningkatkan pelayanan  Karena sudah
didukung teknologi, maka dapat meminimalkan biaya dan pelayanan pun dapat
semakin ditingkatkan.
 Tujuan SCM, yaitu:
- Melakukan efisiensi pergerakan barang mulai dari hulu (supplier) sampai ke hilir
(konsumen), sehingga mutu, layanan, harga menjadi kompetitif. Misalnya dengan:
 Mengurangi jumlah supplier,
 Mengembangkan kerjasama dengan supplier, atau aliansi.
 Tujuan dari SCM adalah untuk meningkatkan kualitas. Salah satu cara melakukan
efisiensi adalah dengan membentuk kerjasama tertutup (aliansi). Yaitu dengan
mempunyai pemasok sendiri, internal unit atau divisi tertentu, dan juga pengadaan
bahan baku secara mandiri.
 Tujuan utama dari SCM juga adalah untuk menyesuaikan antara permintaan dengan
pasokan barang yang ada.

2. Perbedaan dan Persamaan SCM dan Manajemen logistik:


PERSAMAAN
SCM dan Manajemen Logistik:
 Keduanya mengenai pengelolaan arus barang atau jasa,
 Keduanya mengenai pembelian, pergerakan (status pengiriman), pengangkutan,
administrasi dan penyaluran barang,
 Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengelolaan barang.
PERBEDAAN
Manajemen Logistik SCM / Supply Chain Management
 Mengutamakan arus barang dalam  Mengutamakan arus barang antar
perusahaan, perusahaan, sejak paling hulu
 Menghasilkan rencana tunggal arus sampai dengan hilir,
barang dan informasi di seluruh  Menghasilkan hubungan dan
perusahaan. koordinasi antar proses dari
perusahaan-perusahaan lain (mulai
dari supplier sampai dengan
pelanggan, dalam suatu business
pipeline)
Business pipeline adalah cara untuk melacak kemajuan (progress) menuju suatu tujuan penjualan
melalui serangkaian tahapan tertentu.
 Manajemen Rantai Pasokan lebih luas daripada Manajemen Logistic, dari mulai supplier
sampai ke pelanggan akhir.
 Manajemen Rantai Pasokan merupakan perpanjangan dan perluasan kegiatan logistik ke
arah upstream (hulu) dan downstream (hilir).
3. Siklus hidup produk (berikan contoh lain selain di materi):
Siklus Hidup Produk adalah suatu siklus yang dialami seluruh produk yang ada di dunia,
baik siklus hidup yang singkat ataupun siklus hidup yang lama. Dengan adanya siklus hidup,
perusahaan atau produsen akan terus berusaha meningkatkan produknya, dan akan melihat
serta memasang strategi yang tepat untuk memasarkan hasil produksinya. Untuk
memperpanjang umur produk, perusahaan atau produsen dapat melakukan:
- Meningkatkan kualitas produk,
- Meningkatkan produk yang akan digunakan,
- Serta melakukan berbagai macam strategi yang menjadi cikal bakal serta ciri khas
produsen dalam menentukan umur produk menjadi lebih lama dari umur produk
sebelumnya.

CONTOH: SIKLUS HIDUP PRODUK NOKIA.


1. Tingkatan Perkenalan (Introduction Stage):
Nordic Mobile Telephony (NMT), sebagai produk pertama Nokia, memiliki siklus hidup
sekitar 10 tahun (pada awal 1981).

2. Tingkatan Pertumbuhan (Growth Stage):


Penjualan produk pertama Nokia mengalami peningkatan dan sambutan yang luar biasa,
Nokia menjadi nomor satu di dunia. Memiliki disklus hidup sekitar 4 tahun (terhitung
dari pertengahan tahun 1990).

3. Tingkatan Kematangan atau Kedewasaan (Maturity Stage):


Penjualan Nokia semakin meningkat dan pada tahap yang tetap. Laba produsen maupun
laba pengecer mulai turun. Persaingan pada tahap ini menjadi sangat ketat, sehingga
Nokia mengeluarkan produk baru yang mencapai target penjualan sebanyak 500.000.
Memiliki siklus hidup sekitar 5 tahun (terhitung dari tahun 1994).

4. Tingkatan Penurunan (Decline Stage):


Nokia mengalami penurunan penjualan, karena fitur dari produk Nokia mulai tertinggal
dari produk pesaing seperti Blackberry, Apple dan Samsung. Memiliki siklus hidup
sekitar 7 tahun dan seterusnya (terhitung sejak tahun 2000-an).
4. Outsourcing dan Offshoring (beri contoh masing2):
A. Outsourcing
- Outsourcing adalah Keputusan dan Proses untuk memperoleh barang atau jasa dari
pihak luar atas kegiatan yang strategis bagi perusahaan.
- Keputusan: make or buy decision
- Proses: menentukan supplier, negosiasi dan pembuatan kontrak, evaluasi supplier.
- Semakin banyak outsourcing semakin rendah derajat integrasi vertikal.
 Outsourcing dapat dikatakan sebagai solusi bagi banyak perusahaan yang berkaitan
dengan masalah kurangnya sumber daya manusia di kantor mereka.
 Outsourcing merupakan penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu di dalam perusahaan.

 Contoh pekerjaan outsourcing:


Customer service, Pekerjaan manufaktur, Administrasi perkantoran, Penjaga
kebersihan, Keamanan, Penyedia makanan (catering), petugas call center, kurir atau
pengemudi, dan petugas manajemen fasilitas (facility management).
 Contoh kegiatan yang di-outsourcing oleh perusahaan multinasional besar,
meliputi:
Manufaktur, penggajian, layanan pelanggan, pemeliharaan catatan hukum dan
sebagainya.
 Contoh Perusahaan outsourcing, misalnya:
PT Artha Kreasi Utama (AKU), yang merupakan perusahaan outsourcing terbaik
di Jakarta. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan outsourcing nasional,
yang mengelola penyediaan jasa tenaga kerja di berbagai bidang. Juga, telah
didukung oleh professional dan ahli yang berpengalaman, sehingga kualitas yang di
berikan pun sudah terjamin.
Perusahaan yang menyediakan tenaga kerja mulai dari tenaga kerja penunjang,
sake, hingga dasar ini telah memiliki klien-klien yang bekerja sama dan berasal dari
perusahaan ternama seperti BNI, BPJS Kesehatan, ANZ, Bank Indonesia, Unilever,
ICBC, hingga Pertamina.
B. Offshoring
- Offshoring adalah pemindahan kegiatan perusahaan ke luar negeri (bisa outsourcing
maupun dikelola sendiri)
- Tujuan:
o Mendayagunakan sumber daya setempat,
o Menciptakan pasar baru.
 Offshoring dapat dikatakan pergeseran kegiatan bisnis selain negara asal, di tempat
yang sumber dayanya dapat tersedia dengan harga yang murah untuk mengurangi
biaya keseluruhan perusahaan.
 Kegiatan ini bisa berarti memindahkan rumah produksi atau pusat layanan perusahaan
atau operasi rutin perusahaan ke luar negeri.
 Biasanya pemindahan terjadi dari perusahaan yang pusat bisnisnya berada di negara
maju, kemudian pindah ke negara yang berkembang. Alasannya adalah untuk
mendapatkan keuntungan dari biaya tenaga kerja yang rendah, undang-undang yang
lunak, campur tangan pemerintah yang lebih sedikit, ketersediaan sumber daya yang
murah, tarif pajak yang lebih murah, dan sebagainya.

 Contoh perusahaan yang melakukan kegiatan Offshoring:


Salah satu perusahaan yang melakukan offshoring ke negara berkembang adalah
Google yang memiliki operasi regional yang mapan di Singapura.
Salah satu alasan kuat yang mendasari Google dan beberapa perusahaan terutama
yang berasal dari China dan Amerika, melakukan pemindahan ke negara berkembang
(terutama Singapura) adalah perang dagang Amerika Serikat dengan China. Sehingga
perusahaan yang memiliki arus perdagangan dengan kedua negara tersebut, mencari
cara untuk menghindari perang tarif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai