Dosen Penggampu:
Muhammad Munir An-Nabawi, S.Pd.I., M.Psi.
Disusun Oleh:
Muthmainnah (202032067)
Cindy Kalaudia (202032064)
Yati Karmila (202032082)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam, atas
sampaikan kepada junjungan alam Rasulullah SAW. Yang telah membawa ummatnya
dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan
Konseling Anak. Pada makalah ini juga diuraikan mengenai pembahasan yang
M.Psi. selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Konseling Anak. Penulis
mennyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, penulis berharap agar pembaca berkenan memberikan kritik serta saran yang
ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang membacanya, sebelumnya, penulis
meminta maaf apabila terdapat kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi, tidak semua anak
Menyadari hal di atas, anak perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar
dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Salah
satu sarana yang berfungsi yang dapat memberikan bimbingan konseling adalah
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bimbingan konseling anak serta prinsip yang ada pada
bimbingan anak?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
atau dengan penggunaan media seperti miniatur hewan, tanah liat atau bentuk
penggunaan media atau beberapa strategi lain, kita mampu menciptakan peluang
1
Kathryn Geldard, konseling Anak-Anak Panduan Praktis Edisi Ketiga (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011), h.. 3.
3
2. Prinsip Bimbingan
itu.
sehat.
umunya.
1. Kedudukan Bimbingan
kesenangannya.
2
Prayitno, Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Edisi Revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 218.
4
b. mengembangkan potensi yang dimilikinya.
sebagai individu.
f. membantu orang tua dalam mengatasi gangguan emosi pada anak yang
kesehatan anak.3
2. Masalah Bimbingan
pendidikan.
nasihat.
incidental.
3
Kathryn Geldard, konseling Anak-Anak Panduan Praktis Edisi Ketiga (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011), h. 11-19.
5
f. Bimbingan dan konseling melayani “orang sakit” dan/atau “kurang normal”
peserta didik dalam pendidikannya, hanya saja sebagian masyarakat masih belum
tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh, maka
atau hal-hal di luar bidang pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang
melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan
aspek lain dari pendidikan serta tidak melihat sama sekali penting nya bimbingan
4
Prayitno, Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Edisi Revisi (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h.121
6
D. Pendekatan bimbingan anak
1. Pendekatan psikoanalisis
2. Pendekatan Eksistensial-Humanistis
3. Pendekatan client-centered
Konselor bersifat aktif dan direktif sekaligus berfungsi sebagai guru dan
pelatih dalam membantu konseling unbtuk belajar tingkah laku yang lebih
efektif. Konselingb harus aktif dalam proses dab bereksperimen dengan tingkah
hubungan kerja yang baik menjadi kerangka landasan bagi pelaksaan prosedur
konseling.
7
5. Pendekatan Realitas
5
Namora, Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktik (Jakarta, Kencana, 2011), h. 61-63
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
keyakinan setiap pribadi mempuyai potensi, setiap anak unik bantuan pada
menjadi idaman masyarakat dan kehidupan umunnya, dilakukan oleh tenaga ahli
kita kerap hanya memberikan sebab bimbingan pada diri anak yang salah
siswa mencapai kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota
9
eksistensial-humanitis, pendekatan client-centered, pendekatan tingkah laku dan
pendekatan realitas.
dan koseling anak. Namun, terlepas dari itu banyak kekurangan dari segi
penyajian ataupun dari segi penggunaan ejaan. Sehingga penulis perlu kritik dan
10
DAFTAR PUSTAKA
11