Anda di halaman 1dari 23

KULIAH 1

MANAJEMEN SUPPLY CHAIN

KONSEP DASAR
MANAJEMEN SUPPLY CHIAN
Mengapa perlu SCM

 Perubahan pasar yang semakin dinamis


menuntut proses bisnis yang kompleks.
Kompleksitas bisnis dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan seperti bagaimana
bisnis menghadapi perubahan setiap
harinya, tindakan bisnis apa yang dapat
memprediksi dan mempersiapkan bisnis
untuk setiap perubahan.
Mengapa perlu SCM
 Proses bisnis dalam perusaahaan atau
industry membutuhkan banyak tahapan
yang tidak seketika dan memperhatikan sifat
bisnis yang penuh dengan ketidakpastian,
maka SCM harus dilihat sebagai suatu
keharusan dalam menjalankan perusahaan/
industri.
Mengapa perlu SCM
 Supply chain dimulai dari melakukan fungsi
pengadaan bahan baku, melakukan proses
produksi hingga mengirimkan produk untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan, pihak-
pihak yang terlibat tidak hanya manufaktur
dan pemasok tetapi juga distributor,
gudang, ritel, dan pelanggan
Mengapa perlu SCM
 Saat ini bisnis diliputi adanya ketidakpastian
yang mengakibatkan resiko yang tinggi pada
SCM.
 Contoh: permintaan pada industri pakaian
dan fashion penuh dengan ketidakpastian
dan sulit untuk diprediksi karena
karakteristik pakaian dan fashion yang
kompleks dan dinamis.
Contoh: SCM perusahaan
tekstil/ pakaian
Contoh: SCM perusahaan
tekstil/ pakaian
Contoh: Supply chain information systems

Input : Daily demand, lead time


Output : parameter of inventory control; i.e.
safety stock, reoder point, fixed order quantity
based on the number of product
Data, information and
systems

Figure 1.1 Input-process-output


CONCEPT OF INFORMATION SYSTEMS
Implemetation and development
Business
challengges

People,
Organization,
Information Business
systems solution
technology

Improve business
Theories, and innovative
peformance.
artifacs Increse added
value
Definisi

 Supply chain adalah penyelarasan


perusahaan yang membawa produk
atau layanan ke pasar (Lambert,
Stock, and Ellram).
Definisi
 Supply chain terdiri dari semua tahapan
yang terlibat, langsung atau tidak
langsung, dalam memenuhi permintaan
pelanggan.
 Supply chian tidak hanya mencakup
produsen dan pemasok, tetapi juga
transportasi, gudang, pengecer, dan
pelanggan (Chopra and Meindl)
Definisi

 Supply chain adalah jaringan fasilitas


dan distribusi yang menjalankan fungsi
pengadaan bahan, transformasi bahan
menjadi produk setengah jadi dan
jadi, dan distribusi produk jadi kepada
pelanggan (Ganeshan and Harrison).
Manajemen Supply Chain
 Pengelolaamn yang sistematik, koordinasi
strategis dalam taktik dan fungsi bisnis
tradisional pada seluruh fungsi bisnis
tersebut dalam suatu perusahaan dan di
seluruh bisnis dalam supply chain, untuk
tujuan meningkatkan kinerja jangka panjang
individu perusahaan dan supply chain secara
keseluruhan (Mentzer, et al).
Manajemen Supply Chain

 Manajemen supply chain adalah


koordinasi pada produksi, inventory,
lokasi, dan transportasi di antara yang
terkait dalam supply chain untuk
mencapai tujuan bersama yang terbaik
sesuai dengan respon dan efisiensi
untuk pasar yang dilayani.
Logistics vs SCM
 Logistik mengacu pada kegiatan yang
terjadi dalam batas-batas suatu organisasi
dan supply chain mengacu pada jaringan
perusahaan yang bekerja bersama dan
mengkoordinasikan tindakan perusahaan
untuk mengantarkan produk ke pasar.
 SCM mengakui semua logistik tradisional
dan juga mencakup kegiatan seperti
pemasaran, pengembangan produk baru,
keuangan, dan layanan pelanggan.
Supplay chain dalam
perusahaan
Supplay chain dalam perusahaan harus mengambil
keputusan secara individual dan kolektif terkait tindakan
perusahaan di lima bidang:
 Produksi
 Inventori
 Locasi
 Transportasi
 Informasi
Tujuan SCM
 Tujuan atau misi manajemen supply chain
dapat didefinisikan sebagai peningkatan
penjualan ke pelanggan akhir, sekaligus
mengurangi persediaan dan biaya operasi.
 Di beberapa pasar, pelanggan menghargai
dan akan membayar untuk layanan tingkat
tinggi sementara pelanggan lainnya hanya
mencari harga terendah.
Produksi
 Keputusan manajerial yang mendasar adalah
bagaimana menyelesaikan trade-off antara responsif
dan efisiensi.
 Pabrik dapat dibangun untuk mengakomodasi salah
satu dari dua pendekatan untuk manufaktur; fokus
produk atau fokus fungsional.
 Pergudangan (warehousing) juga dapat dilakukan
menggunakan salah satu dari tiga pendekatan; unit
penyimpanan stok, penyimpanan banyak pekerjaan,
atau cross-docking.
Inventory
 Inventaris tersebar di seluruh supply chain dan
mencakup semuanya mulai dari bahan baku hingga
proses pekerjaan sampai dengan barang jadi
(finished googs).
 Ada tiga keputusan dasar yang harus diambil
terkait kreasi dan penyimpanan inventori; inventori
siklus, inventori keamanan, dan inventori
musiman.
Lokasi
 Lokasi mengacu pada posisi geografis dari fasilitas
supply chain.
 Termasuk keputusan yang terkait dengan kegiatan
mana yang harus dilakukan di setiap fasilitas.
 Penentuan lokasi termasuk keputusan apakah akan
memusatkan kegiatan di lebih sedikit lokasi untuk
mendapatkan skala dan efisiensi ekonomi, atau
untuk mendesentralisasikan kegiatan di banyak
lokasi yang dekat dengan pelanggan dan pemasok.
 Keputusan lokasi memiliki dampak yang kuat pada
biaya dan kinerja rantai pasokan.
Transportasi

 Transportasi mengacu pada pergerakan


segala sesuatu mulai dari bahan mentah
hingga barang jadi di antara berbagai
fasilitas dalam supply chain.
 Moda transportasi yang berbeda antara
lain: kapal, kereta api, pipa, truk, pesawat
terbang, dan transportasi elektronik.
Informasi
 Semua keputusan pada setiap mata
rantai didasarkan pada ketersediaan
informasi yang tepat waktu.
 Informasi digunakan untuk dua tujuan
dalam supply chai; koordinasi kegiatan
sehari-hari, peramalan dan perencanaan
untuk mengantisipasi dan memenuhi
tuntutan masa depan.

Anda mungkin juga menyukai