Anda di halaman 1dari 1

OJK LANJUTKAN KEBIJAKAN RESTRUKTURISASI KREDIT

JAGA STABILITAS SEKTOR JASA KEUANGAN


Otoritas Jasa Keuangan menilai stabilitas sektor jasa keuangan dalam kondisi terjaga berkat sejumlah kebijakan yang dilakukan termasuk pemberian restrukturisasi kredit perbankan. Kebijakan
restrukturisasi dikeluarkan OJK sejak Maret 2020 terbukti menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dari tekanan ekonomi akibat pandemi Covid–19 sehingga OJK memutuskan memperpanjang
kebijakan restrukturisasi kredit perbankan dari Maret 2021 menjadi Maret 2022. OJK mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan oleh pemerintah seperti pelaksanaan
subsidi bunga, penjaminan UMKM dan korporasi serta penempatan dana pemerintah untuk penyaluran kredit.

1. DUKUNGAN OJK PADA PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL


Pandemi covid-19 memunculkan berbagai risiko yang mempengaruhi sistem keuangan yaitu debitur default (kredit macet), investor outflow, risiko likuiditas dan risiko permodalan. Relaksasi
kebijakan restrukturisasi kredit oleh OJK melalui penerbitan POJK 11/2020 dan POJK 14/2020 yang mengatur pedoman restrukturisasi kredit/pembiayaan dan berbagai kebijakan pasar modal
dalam meredam volatilitas pasar modal membantu lembaga jasa keuangan dalam memitigasi risiko dan membantu pelaku usaha melanjutkan kegiatan usahanya di tengah pandemi. Beberapa
dukungan OJK pada program PEN antara lain:

SUBSIDI PENJAMINAN PENJAMINAN PENEMPATAN DANA


BUNGA UMKM KORPORASI PEMERINTAH

Memberikan data terkait Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan Berkoordinasi dengan


debitur perbankan, Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan
perusahaan pembiayaan, dalam rangka perumusan dalam rangka perumusan dalam rangka penilaian
Penyalur Program Kredit kebijakan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan calon Bank Umum Mitra
Pemerintah yang penjaminan yang terkait penjaminan yang terkait serta pertukaran data dan
berbentuk BUMN, yang dengan Perbankan dan dengan Perbankan informasi
menjadi dasar pemberian memberikan informasi
subsidi bunga terkait kriteria perbankan
yang dapat menerima
penjaminan

Realisasi Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional


Penyaluran Kredit ke UMKM melalui Penempatan Dana
Perbankan Perusahaan Pembiayaan Pemerintah pada Himbara, BPD dan Bank Syariah
Total Debitur 4,79 Jt Kontrak
7,53 Jt Debitur Restrukturisasi HIMBARA Bank Pembangunan
Rp914,65T 177,66T Daerah (BPD)
Per 27 Okt 2020
UMKM
5,88Jt Debitur
Penyaluran kredit
Rp361,98T Penyaluran kredit

Per 5 Okt 2020 166,39T 17,39T

OJK aktif memantau


Bank Syariah pengelolaan penempatan dana
Bank Wakaf Mikro Lembaga Keuangan Mikro pemerintah ke perbankan
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke-9 didasarkan pada umum baik di kelompok bank
terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 HIMBARA, BPD maupun Bank
4,52M 26,44M tentang Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 22 November 2011. HUT Syariah. Berbagai stimulus
pemerintah seperti penempatan
Per Agu 2020 Per Agu 2020 OJK ke-9 pada tahun ini mengambil tema “Bakti Membangun Negeri” dana pemerintah di industri
Penyaluran Pembiayaan
perbankan dapat mendorong

Peran restrukturisasi sangat besar dalam menekan tingkat NPL


1,7T penyaluran kredit untuk
mengakselerasi pertumbuhan
dan permodalan Bank sehingga stabilitas sektor jasa keuangan ekonomi.
dapat terjaga dengan baik. OJK akan melanjutkan relaksasi
restrukturisasi seiring dan sinergis dengan kebijakan
pemerintah dan Bank Indonesia

2. FOKUS KEBIJAKAN OJK KE DEPAN

Melanjutkan Kebijakan Akselarasi Roda Optimalisasi Peran Percepatan Ekosistem Digital Ekonomi Penguatan Pengawasan
Restrukturisasi Perekonomian Daerah Industri Keuangan & Keuangan Terintegrasi Terintegrasi

Implementasi relaksasi kebijakan Peran industri keuangan Mempercepat terbangunnya Penguatan pengawasan
Mengakselerasi gerak roda
restrukturisasi langsung lancar dan dioptimalkan melalui dukungan ekosistem digital ekonomi dan terintegrasi didukung dengan
ekonomi di daerah untuk
penetapan restrukturisasi hanya pembiayaan usaha padat karya keuangan yang terintegrasi, percepatan reformasi IKNB dan
menopang ekonomi nasional,
satu pilar akan terus dilanjutkan. dan/atau konsumsi yang memiliki melanjutkan reformasi IKNB dan Pasar Modal serta
memfasilitasi percepatan
Perpanjangan restrukturisasi multiplier effect tinggi pasar modal sehingga memiliki penyempurnaan infrastruktur
serapan government spending
diberikan secara selektif daya tahan yang kuat dan berdaya pengawasan dan perizinan
berdasarkan asesmen bank untuk saing berbasis teknologi
menghindari moral hazard

3. ASESMEN SEKTOR JASA KEUANGAN


Perbankan Profil Risiko Lembaga Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor

Jul Jul
Pertambangan & Penggalian Transportasi, Pergudangan & Komunikasi Risiko Kredit Risiko Likuiditas
Rp5.536,17T Rp6.308,13T
14,92% 11,33%
Agu Rp5.521,87T Agu Rp6.487,84T 3,15% 154,14%
NPL Gross AL/NCD
Sep Rp5.530,59T Sep Rp6.651T Pertanian, Perburuan & Kehutanan Konstruksi Perbankan

0,12%
(yoy)
12,88%
(yoy) 4,36% 0,98% 4,93% 32,94%
NPF Gross Perusahaan AL/DPK
Pembiayaan
Per 21 Okt 2020

Pasar Modal IKNB


23,39% 2,35
Penghimpunan Dana Piutang Pembiayaan Investasi Dana Pensiun
23,39% 2,40
di Pasar Modal NAB Reksa Dana Emiten Baru Gearing Ratio
CAR Perbankan
Rp Permodalan Perusahaan
Sektor Jasa Pembiayaan
26 26 26 Keuangan
Okt Okt Agu Sep Okt
Jul 398,31T Jul 282,91T
Sep Agu
Sep RBC Asuransi RBC
Agu Umum Asuransi Jiwa
Agu 391,96T Agu 286,92T 324,9% 507,1%
520,84T

510,15T

533,12T

Sep Agu
330,5% 505,8%
63,7T

86,8T

93,4T

45

45

45

Sep Rp386,30T Sep Rp284,03T Profil risiko lembaga jasa keuangan pada September 2020
-14,4% (yoy) 3,43% (yoy) terjaga pada level yang terkendali. Likuiditas dan
permodalan perbankan berada pada level yang memadai.
Fungsi Intermediasi industri perbankan pada September 2020 tercatat masih mampu tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan kredit Alat likuid yang dimiliki perbankan terus mengalami
ini didukung oleh pertumbuhan kredit Bank Buku II dan Buku IV secara yoy. Pertumbuhan kredit juga didukung pertumbuhan kredit Bank BPD baik peningkatan yang ditandai dengan pertumbuhan DPK.
secara mtm dan yoy. Pertumbuhan juga terjadi pada DPK ditopang oleh kenaikan giro seiring penyaluran dana dari pemerintah. Hal ini terlihat dengan Rasio Solvabilitas Sektor Jasa Keuangan cukup solid. CAR
pertumbuhan DPK pada bank BUMN dan BPD yang merupakan bank-bank penerima dana dari pemerintah. Sentimen positif juga terjadi di pasar perbankan, gearing ratio PP, dan RBC asuransi terjaga di
modal yang didorong investor domestik. Penghimpunan dana di pasar modal dan NAB Reksa Dana meningkat diiringi penambahan emiten baru. atas threshold.

Anda mungkin juga menyukai