Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 01 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Formulir Pengesahan
Disetujui oleh :
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 02 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Tgl : Tgl :
1. TUJUAN
1.1 Terlaksananya pelaksanaan aturan Good Corporate Governance dalam Proses Manajemen
Risiko secara komprehensif dan optimal;
1.2 Inventarisasi risiko dan peluang dalam pencapaian tujuan perusahaan;
1.3 Terwujudnya Risk Appetite Perusahaan, sebagai alat bantu utama bagi Manajemen dalam
mengelola Risiko;
1.4 Terbentuknya kesamaan persepsi atas konsep dan strategi pelaksanaan Manajemen Risiko
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 03 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Perusahaan;
1.5 Terwujudnya interelasi Manajemen Risiko dengan Sistem Manajemen Perusahaan dan Bagian
terkait;
1.6 Terbentuknya perilaku sadar Risiko dan Peluang sebagai bagian dari budaya Perusahaan.
2. RUANG LINGKUP
Standard Operating Procedure (SOP) ini berlaku dan digunakan di lingkungan PT. KINRA.
3. DEFINISI
3.1. Risiko adalah suatu penyimpangan baik/buruk sebagai dampak dari proses pencapaian suatu
tujuan perusahaan
3.2. Manajemen Risiko (Risk Management) adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan,
dijalankan oleh Manajemen dan seluruh insan Perusahaan, untuk memberikan keyakinan
bahwa seluruh Risiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan Perusahaan telah
diidentifikasi dan dikelola sehingga seluruh Risiko tersebut sedapat mungkin berada dalam
batasan yang ditetapkan oleh Manajemen;
3.3. Pemilik Risiko (Risk Owner) adalah Bagian atau pribadi, baik secara fungsional maupun
struktural memiliki kewajiban terhadap pengelolaan Risiko dan bertanggung jawab kepada
Manajemen;
3.4. Perusahaan adalah PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA);
3.5. Manajemen adalah Board Of Director (BOD);
3.6. Profil Risiko (Risk Profile) adalah gambaran menyeluruh Risiko pada Satuan Kerja dan/atau
Korporat dalam bentuk heatmap dan Risiko signifikan yang perlu mendapatkan perhatian
Manajemen dan/atau Kepala Satuan Kerja. Profil Risiko dirumuskan dengan mengacu pada
hasil Proses Manajemen Risiko;
3.7. Proses Manajemen Risiko adalah rangkaian kegiatan yang terdiri 10 (sepuluh) tahap yang
saling terkait yaitu : (i) inisiasi kajian Risiko, (ii) pemahaman konteks (iii) identifikasi dan analisis
Risiko, (iv) penilaian Risiko, (v) penetapan tanggapan Risiko, (vi) penyampaian informasi dan
komunikasi/pelaporan hasil kajian Risiko,(vii) pemilihan Risiko signifikan, (viii) penetapan Risk
Appetite, (ix) penanganan Risiko, (x) pemantauan, untuk mengoptimalkan pelaksanaan
Manajemen Risiko;
3.8. Risk Appetite adalah besaran atau nilai Risiko yang dapat diterima oleh Manajemen. Besaran
atau nilai Risiko dimaksud dinyatakan dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif;
3.9. Risk Officer adalah personil yang ditunjuk dan memiliki tugas serta tanggung jawab utama
untuk membantu pemilik Risiko dalam pelaksanaan Proses Manajemen Risiko;
3.10. Risiko Signifikan adalah seluruh Risiko yang memenuhi kriteria-kriteria berikut:
a. Memiliki residual dan/atau inherent risk level tinggi atau ekstrem;
b. Menimbulkan dampak tidak tercapainya target laba operasi;
c. Risiko tersebut diperkirakan terjadi pada tahun RKAP.
3.11. Satuan Kerja adalah Bagian berada satu tingkat di bawah Manajemen;
3.12. Fungsi Manajemen Risiko adalah Satuan Kerja yang bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa seluruh Proses Manajemen Risiko Perusahaan telah dijalankan sesuai dengan
Pedoman, Standar Operasional Prosedur dan ketentuan yang ditetapkan yang dalam hal ini
dibawah fungsi SPI & Sistem Manajemen;
3.13. Sumber Risiko adalah penyebab terjadinya Risiko yang terkait dengan sumber daya manusia,
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 04 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
legal, material, metode, sumber dana, mesin/peralatan, korupsi serta pendukung proses
lainnya;
3.14. Tingkat Risiko (Risk Level) adalah hasil perkalian tingkat dampak (impact) dan tingkat
kemungkinan (Likelihood);
3.15. Tingkat Risiko Residual (Residual Risk Level) adalah tingkat Risiko yang tidak bisa dimitigasi
lagi karena Risiko inheren yang ada pada peristiwa yang mendahuluinya telah dilakukan
mitigasi berdasarkan pertimbangan cost dan benefit.
3.16. Batas Toleransi Risiko (Risk Tolerance) adalah tingkat Risiko yang dapat diterima oleh
Manajemen (yaitu tingkat Risiko sedang dan rendah) sehingga tidak memerlukan penanganan
tambahan untuk menurunkan tingkat Risiko;
3.17. Dampak (Impact) adalah akibat dari suatu peristiwa yang dinyatakan secara kuantitatif
ataupun kualitatif sehingga menyebabkan kehilangan, kecelakaan atau kerugian;
3.18. ERM (Enterprise-wide Risk Management) adalah cara pandang dalam Manajemen Risiko
yang bersifat menyeluruh, berdasarkan rantai nilai proses bisnis inti Perusahaan, dari proses
up-stream, mid-stream, down-stream hingga penjualan dan layanan ke pelanggan;
3.19. Kemungkinan (Likelihood) adalah tingkat kepastian terjadinya Risiko, dinilai berdasarkan data
historis atau pendapat ahli;
3.20. Kontrol Eksisting (Existing Control) adalah kegiatan pengendalian yang dilaksanakan dan
tercantum dalam Pedoman, Prosedur Operasi dan ketentuan lainnya;
3.21. Peluang adalah pengaruh/ efek yang berpotensi menguntungkan (opportunity/ kesempatan)
untuk perbaikan.
4. INDIKATOR KINERJA
4.1. Telah teridentifikasinya potential risk yang dapat terjadi pada perusahaan
4.2. Mitigasi risiko telah efektif dilakukan
5. ACUAN/REFERENSI
5.1. Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
5.2. Undang Undang No. : 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
5.3. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan
5.4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraaan Bidang Perindustrian
5.5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
5.6. Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengesahan Convention Concerning The
Promotional Framework For Occupational Safety And Health/convention 187, 2006 (konvensi
Mengenai Kerangka Kerja Peningkatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja/konvensi 187, 2006)
5.7. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Good Corporate Governance
5.8. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-4/MBU/03/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
5.9. ISO 31000:2018, Risk Management – Guideline
5.10. ISO 37001:2016, Klausul 4.5 Penilaian Risiko Penyuapan
5.11. ISO 37001:2016, Klausul 6.1 Tindakan yang Ditujukan pada Risiko dan Peluang
5.12. ISO 9001:2015, Klausul 6.1 Tindakan yang Ditujukan pada Risiko dan Peluang
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 05 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
6. TANGGUNG JAWAB
7. RINCIAN PROSEDUR
7.1 Proses Manajemen Risiko
Sepuluh tahap Proses Manajemen Risiko membentuk siklus utuh dalam pelaksanaan
Manajemen Risiko dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Inisiasi Kajian Risiko
Merupakan tahap untuk merumuskan rencana kerja terinci yang didasarkan pada
permintaan kajian Risiko RKAP dan Risiko strategis terkait sistem manajemen Mutu,
K3L dan Anti Penyuapan.
2) Pemahaman Konteks
Merupakan tahap untuk mengetahui profil obyek kajian yang meliputi: KPI, target
kinerja, isu-isu actual, kebutuhan harapan pihak berkepentingan serta hal-hal lain yang
perlu diketahui dalam rangka mendapatkan kajian yang komprehensif.
3) Identifikasi Risiko
Merupakan tahap untuk mengetahui secara rinci potensi terjadinya sebuah peristiwa
yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.
4) Penilaian Risiko
Merupakan tahap yang dilakukan untuk mengukur Risiko dengan cara memperkirakan
tingkat dampak dan tingkat kemungkinan dari Risiko yang teridentifikasi.
5) Penetapan Tindakan Penanganan Risiko
Merupakan tahap untuk merumuskan opsi yang dapat dilakukan dalam rangka
menangani Risiko yang teridentifikasi sehingga tingkat Risiko berada pada batas
toleransi Risiko yang dapat diterima Perusahaan.
6) Pelaporan Hasil Kajian Risiko
Merupakan tahap untuk mengolah data-data Risiko yang tercantum dalam register
Risiko dan menyampaikannya kepada pihak terkait.
7) Pemilihan Risiko Signifikan
Merupakan tahap seleksi dan memilah seluruh Risiko yang tercantum dalam register
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 06 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Tingkat Dampak
Kategori
Dampak Moderat/ Fatal/
Negligible Ringan/Minor Berat/Major
Moderate Catastrophic
(1) (2) (3) (4) (5)
Finansial Finansial Kerugian Finansial Kerugian Kerugian Finansial Kerugian
Perusahaan Perusahaan jika: Finansial Perusahaan jika: Finansial
jika: Perusahaan jika: Perusahaan jika:
Selisih Selisih realisasi Laba Selisih realisasi 1. Selisih realisasi Selisih realisasi
realisasi Laba bersih dari RKAP (5%- Laba bersih dari Laba bersih dari Laba bersih dari
bersih dari <10%) RKAP (>10% – < RKAP (>20%-< RKAP > 50%)
RKAP (<5%) 20%) 50%)
Reputasi Adanya Adanya pemberitaan 1. Adanya 1. Adanya 1. Adanya
pemberitaan (publisitas) negatif pemberitaan pemberitaan pemberitaan
(publisitas) skala regional/daerah (publisitas) (publisitas) (publisitas)
negatif tk II, akibat tidak dapat negatif negatif skala negatif skala
diwilayah mengelola corporate diwilayah nasional, Internasional,
operasional, issue dengan baik skala akibat tidak akibat tidak
setempat sehingga dapat regional/daer dapat dapat
akibat tidak menimbulkan reputasi ah tk I, akibat mengelola mengelola
dapat negatif. tidak dapat corporate corporate
mengelola mengelola issue dengan issue dengan
corporate corporate baik sehingga baik sehingga
issue dengan issue dengan dapat dapat
baik sehingga baik sehingga menimbulkan menimbulkan
dapat dapat reputasi reputasi
menimbulkan menimbulkan negatif. negatif.
reputasi reputasi
negatif. negatif.
2. Kehilangan 2. Ancaman 2. Ancaman
Present Value Boikot Brand Boikot Brand
dan pangsa dan produk dan produk
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 07 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Hukum dan Adanya Adanya laporan 1. Adanya laporan 1.Adanya laporan 1.Adanya
Kepatuhan laporan dugaan pelanggaran dugaan pelanggaran serius pencabutan ijin
dugaan hukum ke Holding pelanggaran ke mengakibatkan usaha/penghentia
pelanggaran Perkebunan regulator yang penghentian n operasi
hukum ke Nusantara, namun mengakibatkan sementara Perusahaan.
internal, tidak dapat adanya sanksi kegiatan usaha
namun dapat diselesaikan oleh kepada personil Perusahaan (atau
diselesaikan internal Perusahaan. Perusahaan. pekerjaan proyek).
pada internal 2. Pengajuan
Perusahaan. perijinan usaha 2.Mendapatkan
perusahaan tidak sanksi berupa
dapat diperoleh denda dari
dan melewati regulator
batas waktu yang
dibutuhkan
Perusahaan.
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 08 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
KEMUNGKINAN
a. Jumlah kejadian:
Terjadi 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
Unlikely/ Dan/Atau
1 Hampir Tidak b. Persentase Kemungkinan:
Terjadi ≤ 10% akan terjadi dalam waktu satu tahun untuk kajian Risiko
RKAP atau waktu tiga tahun untuk kajian Risiko strategis .
a. Jumlah kejadian:
Terjadi 2 kali dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
Rarely/ Jarang b. Persentase Kemungkinan:
2
Terjadi > 11% dan ≤ 20% akan terjadi dalam waktu satu tahun untuk
kajian Risiko RKAP atau waktu tiga tahun untuk kajian Risiko
strategis.
a. Jumlah kejadian:
Terjadi 3 kali dalam kurun waktu 1 tahun terakhir
Possible/ b. Persentase Kemungkinan:
3
Kadang Terjadi > 20% dan ≤ 30% akan terjadi dalam waktu satu tahun untuk
kajian Risiko RKAP atau waktu tiga tahun untuk kajian Risiko
strategis.
a. Jumlah kejadian:
Terjadi lebih dari >3-5 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Probable/ terakhir
4
Sering Terjadi b. Persentase Kemungkinan:
31%-< 45% akan terjadi dalam waktu satu tahun untuk kajian
Risiko RKAP atau waktu tiga tahun untuk kajian Risiko strategis.
a. Jumlah kejadian:
Terjadi lebih dari > 5 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Hampir
terakhir
5 Pasti /Almost
b. Persentase Kemungkinan:
Certain
> 45%-100% akan terjadi dalam waktu satu tahun untuk kajian
Risiko RKAP atau waktu tiga tahun untuk kajian Risiko strategis.
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 09 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
1 dibawab 3 kali dalam satu periode, Tidak ada tren negatif, Kerugian 1/Low 2/Low 3/Low 4/Low 5/Moderate
perusahaan ≤ Rp 25 Juta
Rendah (Kehilangan Peluang, Terhambatnya Kinerja, ada keluhan
lebih dari 3 dalam satu periode, Indikator dengan tren negatif
2 2/Low 4/Low 6/Moderate 8/Moderate 10/High
<indikator dengan tren positif ), kerugian lebih dari
25.000.000≤X≤50.000.000
‘Matriks Risiko’ dibawah ini harus digunakan sebagai petunjuk dalam proses Penilaian Risiko
POTENSI
TINGKAT RISIKO TINDAKAN PERBAIKAN
RISIKO
TIDAK DAPAT DITERIMA.(STOP) Pekerjaan tidak boleh dilakukan sampai tingkat risiko diturunkan. Jika risiko tidak mungkin diturunkan sekalipun dengan sumberdaya yang tidak terbatas, pekerjaan dihentikan
Extreme > 16
dan tidak boleh dilakukan
Resiko Tinggi
10 - 16 Pekerjaan dapat dilakukan dengan syarat Tindakan pengendalian harus segera dilakukan untuk menurunkan tingkat risiko. Keterlibatan Pimpinan diperlukan untuk pengendalian tersebut.
(High)
Resiko Sedang
5-9 Harus dilakukan pengendalian tambahan untuk menurunkan tingkat risiko . Pengendalian tambahan harus diterapkan dalam periode waktu tertentu.
(Moderate)
Resiko Rendah
<5 Tidak diperlukan pengendalian tambahan. Diperlukan pemantauan untuk memastikan pengendalian yang ada dipelihara dan dilaksanakan.
(Low)
Garis tebal yang terdapat dalam tabel kriteria Tingkat Risiko di atas, merupakan Batas
Toleransi Risiko secara kualitatif yang ditetapkan oleh Manajemen. Terhadap Risiko
dengan tingkat ekstrem atau tinggi harus dilakukan penanganan Risiko dalam bentuk
program kerja (mitigasi) dan merupakan bagian dari RKAP tahun berjalan, sedangkan
terhadap Risiko dengan tingkat sedang dan rendah cukup dikelola dengan existing control
yang sudah ada di masing-masing risk owner. Namun apabila hasil penilaian tingkat risiko
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 010 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
“sedang dan rendah” namun ada upaya perbaikan/ improvement diluar existing control
dari maka itu sebagai Peluang. Semua peluang dikontrol rencana dan tindakan
perbaikannya.
Target Laba bersih RKAP Tahunan akibat Risiko yang melekat dalam proses
bisnis Perusahaan;
d) Risk Appetite dirumuskan dan ditetapkan menggunakan metode analisis
sensitifitas (sensitivity analysis) dan analisis stress test yang kemudian
disesuaikan dengan Risiko Signifikan tahun berjalan;
e) Hasil akhir penyusunan Risk Appetite berupa laporan dibuat oleh Fungsi SPI &
Sistem Manajemen yang memuat pencapaian target RKAP dan diserahkan
kepada Manajemen untuk ditetapkan;
f) Manajemen memberikan persetujuan atas usulan Risk Appetite dalam bentuk
ketetapan dengan tatacara yang berlaku;
g) Dokumentasi penetapan Risk Appetite akan dilakukan oleh Fungsi SPI & Sistem
Manajemen.
Prioritas penanganan
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 014 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Pihak Penerima
Jenis Laporan Frekuensi Penerbitan
Laporan
Laporan profil Risiko Sekurang kurangnya 2 kali Direktur
korporat dalam satu tahun RKAP
tahun berjalan.
Laporan hasil kajian Sekurang kurangnya satu Dewan Pengawas,,
Risiko strategis kali setelah kajian Risiko Direktur,
selesai. BagianTerkait
8. DOKUMEN TERKAIT
8.1. Risk Register
9. LAMPIRAN
9.1 FM-BASPI/09-01 Form Risk Register
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 015 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
Lampiran FM-BASPI/09-01
Sasaran perusahaan Risiko Awal (Inheren) MITIGASI RISIKO RISIKO SISA (RESIDUAL RISK)
Mempengaruhi Kemampuan Sumberdaya yang Periode
Area Deskripsi Isu Nilai Nilai Nilai Risiko Nilai Deadline PIC Target Evaluasi
Relevan Dengan Tujuan Perusahaan Pencapaian Tujuan Anti- Dampak Peluang Program Pengendalian Prioritas Pengendalian yang sudah ada Dampak Peluang dibutuhkan Evaluasi
Dampak Kemungkinan Inheren Residual Risk
Penyuapan/ Kinerja Mutu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 20 21 22
Paraf Pembuat
SISTEM MANAJEMEN No. Dokumen : SOP-BASPI-09
PT KAWASAN INDUSTRI NUSANTARA No. Revisi : 00
KEK SEI MANGKEI Tgl Revisi :
STANDARD OPERATING PROCEDURE Halaman : 016 dari 016
Judul: Manajemen Risiko Cap : Informasi
LEMBAR REVISI
Paraf Pembuat