BEHAFIORAL FINANCE
BEHAFIORAL FINANCE
ARGO M IRFAN
(18100052)
DONI IBRAHIM
(181500049)
Abstract
Behafioral finace is a study that believes that there are psychological influences that
affect investors. Psychologial aspects include congnitive and emotional aspects.
Both aspects are very easy to experience bias or storage. As for the bias is a positive
bias, namely the process of understanding, processing, drawing conclusions on
information or facts. And emotional bias, which is more focused on feelings and
spontaneity than facts. Even though investors cannot avoid all biases, you can reduce
their impact by implementing strategies such asconduct comprehensive information
analysis, identification of tolerance levels, strategic asset allocation, periodic portfolio
rebalance, personal financial planning, calm and act according to the initial plan.
Suatu hari, sejumlah media massa diramaikan oleh pemberitaan terkait gugatan
hukum terhadap perusahaan tembakau A. Adapun beberapa waktu sebelumnya,
perusahaan tembakau B juga mengalami kasus serupa. Akibat dari gugatan hukum
tersebut, harga saham perusahaan tembakau B pun anjlok. Melihat dari pengalaman
sebelumnya, para investor yang menanamkan sahamnya di perusahaan tembakau A
langsung berbondong-bondong menjual sahamnya. Tak hanya itu, setelah mendengar
kabar ini, investor di perusahaan tembakau C dan D turut ketar-ketir. Mereka khawatir
perusahaan tempatnya menanam saham dituntut dengan gugatan hukum serupa.
Akhirnya, mereka pun menjual kepemilikan saham mereka karena takut akan risiko
kehilangan. Demikian lah, harga sekuritas seluruh perusahaan di industri ini menukik
tajam dalam kurun waktu singkat.
TINJAUAN PUSTAKA
Psikologi Sosiologi
Behavioral
Finance
Finance
Menurut gambar 2.1 mengenai dimensi behavioral finance, ada 3 aspek yang
mempengaruhi perilaku keuangan. 3 aspek tersebut adalah psikologi, sosiologi, dan
keuangan. Seseorang yang ingin mempelajari perilaku keuangan harus memiliki
pengertian mengenai aspek psikologi, sosiologi, dan keuangan. 3 aspek ini akan
memperkuat behavior finance seseorang.
Prinsip dan penemuan teori perilaku keuangan
Studi ini berpendapat bahwa masyarakat nyaris tak bersikap rasional
sebagaimana yang dibuat dalam teori keuangan tradisional. Bagi investor yang tertarik
tentang bagaimana emosi dan bias mendorong harga-harga saham, perilaku keuangan
menawarkan deskripsi dan penjelasan yang menarik.
Ide bahwa psikologi mendorong pergerakan pasar saham mengusik teori-teori
mapan yang menyatakan bahwa pasar adalah efisien. Para pendukung hipotesis pasar
yang efisien mengatakan bahwa setiap informasi yang relevan dengan nilai perusahaan
akan cepat diberi harga oleh pasar melalui proses arbitrase.
Setiap orang yang pernah mengalami masa gelembung internet yang berlanjut
dengan crash, akan sangat sulit untuk menerima teori pasar yang efisien. Penganut teori
perilaku menjelaskan bahwa perilaku irasional adalah persoalan yang umum, bukan
anomali. Pada kenyataannya, para periset secara teratur mereproduksi perilaku pasar
dengan menggunakan eksperimen sangat sederhana.
Nah, sebenarnya apa saja aspek psikologis yang mendasari pengambilan keputusan?
Bias Kognitif
Bias Emosi
Berbeda dengan bias kognitif yang berfokus pada informasi dan pengetahuan.
Emosi lebih menitikberatkan pada perasaan dan spontanitas dibandingkan fakta. Dengan
demikian, bias emosional menggambarkan kesalahan keputusan karena mengabaikan
fakta.
KESIMPULAN
Behavioral Finance adalah suatu kajian yang meyakini bahwa ada pengaruh psikologis
yang mempengaruhi investor. Aspek psikologis tersebut mencakup aspek kongnitif dan
emosi.
SARAN
Hal yang Harus Diperhatikan Investor Agar Tak Salah Mengambil Keputusan
Setelah membaca beragam bias di atas, apakah Anda langsung berpikir seperti berikut:
Jika iya, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir. Sebenarnya bias kognitif dan
emosi merupakan hal yang alamiah dan wajar terjadi pada seluruh manusia. Seringkali
investor pun tidak menyadari bahwa dirinya berperilaku bias, karena hal ini terjadi di
alam bawah sadar. Namun, Anda perlu memahami bahwa perilaku bias ini bisa
membawa kerugian jangka panjang bagi investasi Anda. Apalagi ketika sedang dihimpit
waktu dan kondisi yang mendesak, para investor rentan mengambil keputusan yang
tidak rasional dan tidak logis Untuk itu, meski investor tidak bisa menghindari semua
bias, Anda bisa mengurangi dampaknya dengan melakukan strategi-strategi di bawah
ini :
Alokasi aset strategis ialah metode pengalokasian sejumlah porsi aset sesuai
dengan perumusan investasinya. Perumusannya dilakukan sesuai dengan menimbang
tujuan investasi setiap investor, mempertimbangkan horizon waktu, toleransi terhadap
risiko, dan imbal hasil yang diharapkan. Pada dasarnya, setiap jenis aset memiliki imbal
hasil dan risiko yang berbeda-beda. Masing-masing jenis aset juga memiliki perilaku
yang berbeda pula. Proses alokasi aset mencakup pembagian suatu portofolio investasi
kedalam berbagai kategori aset, seperti saham, obligasi dan kas. Dengan
mengalokasikan aset Anda dengan rumusan dan pertimbangan yang jelas, Anda dapat
meminimalisasi terjadinya perilaku spontan yang dapat menimbulkan kerugian bagi
aset-aset Anda.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.finansialku.com/investor-behavioral-finance-dalam-keputusan-
investasi/
https://e-journal.uajy.ac.id/6696/3/EM218191.pdf
2018
BEHAFIORAL FINANCE
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Teori_Perilaku_Keuangan&news_id=13920&group_news=IPOTNEWS&news_date=&tagi
ng_subtype=FINANCIALPLANNINGEDUCATION&name=&search=&q=&halaman=