Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Akuntansi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama
Disusun oleh:
Fahry Wisnu W. (0114101466)
Dylla Yulianty (0117101179)
M. Abdul Aziz (0117101180)
Roswita Marista J. (0117101186)
Rania Patin (0117101189)
Febriani Pratama Putri (0117101203)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
MEI 2019
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-Nya
yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Sistem Buku Besar dan Pelaporan”.
Penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Pada makalah ini akan dibahas mengenai : operasi pemrosesan
informasi dalam memperbarui buku besar, ancaman utama dalam buku besar dam aktivitas
pelaporan, perkembangan TI dalam pelaporan, dan alat-alat akuntansi.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Kami pun
berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada kami agar di
kemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan dalam
memperbarui buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil dari aktivitas sebuah
organisasi. Seperti yang ditunjukkan dalam Figur 6-1, sistem buku besar dan pelaporan
memainkan sebuah peran penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi
utamanya adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai berikut.
1. Setiap subsitem siklus akuntansi yang dijelaskan dalam bab 12 sampai 15 menyediakan
informasi mengenai traksaksi regular. (Hanya arus data utama dari setiap subsistem yang
digambarkan,untuk menjaga agar figure menjadi rapi.
2. Bendahara menyediakan informasi mengenai aktivitas pendanaan dan investasi, seperti
penerbitan atau penyelesaian instrument utang dan ekuitas dan pembelian serta penjualan
sekuritas investasi
3. Departemen anggaran menyediakan nomor anggaran
4. Kontrolir menyediakan jurnal penyesuaian
Figue 16-2 menunjukkan aktivitas-aktivitas dasar yang dijalankan dalam system buku
besar dan pelaporan. Tiga aktivitas pertama menunjukkan langkah-langkah dasar dalam siklus
akuntansi, yang berpuncak pada aktivitas yang menghasilkan serangkaian laporan keuangan
laporan keuangan tradisional. Aktivitas keempat mengindikasikan bahwa, sebagai tambahan
dalam laporan keuangan bagi para pengguna eksternal, system akuntnasi suatu organisasi
menghasilkan berbagai laporan bagi manajemen internal.
Kita mulai dengan menguraikan desain khas system buku besar dan pelaporan. Selain itu,
kita juga akan membahas mengenai pengendalian dasar yang diperlukan untuk memastikan
bahwa buku besar dan pelaporan tersebut menyajikan informasi yang andal bagi manajemen dan
berbagai pemegang kepentingan eksternal. Kita kemudian akan membahas secara detail setiap
aktivitas system buku besar dan pelaporan yang digambarkan dalam Figur 16-2. Untuk masing-
masing aktivitas, akan dijelaskan informasi yang diperlukan dalam menjalankan dan mengelola
aktivitas tersebut dikumpulkan, diproses, dan disimpan. Selain itu, akan dijelaskan pula
mengenai pengendalian yang diperlukan untuk memastikan keterandalan informasi tersebut
serta pengamanan sumber daya organisasi. Selain itu, kita membahas dampak dari perubahan
peraturan dan teknologi, sepeerti peralihan yang diajukan dari GAAP ke IFRS dan perintah SEC
untuk menggunakan XBRL dalam pengarsipan elektronik, pada desain dan operasi system buku
besar dan pelaporan. Kita juga akan menguraikan bagaimana alat-alat seperti akuntansi
pertanggungjawaban, balanced scrocard, dan grafik yang didesain dengan baik dapat
meningkatkan kualitas informasi yang disediakan kepada para manajer.
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal dari dua sumber
yaitu :
1. Subsistem akuntansi. Setiap subsistem akuntansi yang dijelaskan pada bab 12 sampai 15
membuat sebuah entri jurnal untuk mempengaruhi buku besar.Dalam teori,buku besar
dapat diperbarui untuk setiap transaksi yang terjadi. Meski demikian, dalam praktiknya
berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan cara meringkas
entri jurnal yang menunjukan hasil dari seluruh trsansaksi yang terjadi selama periode
waktu tertentu (hari.minggu.atau bulan). Sebagai contoh,subsistem siklus pendapatan
akan menghasilkan sebuah ikhtisar entri jurnal yang mendebit piutang dan kas serta
mengkredit penjualan untuk seluruh penjualan yang terjadi selama periode pembaruan.
Tidak jauh berbeda,siklus pengeluaran akan menimbulkan ikhtisar entri jurnal yang
mencatat pembelian perlengkapan dan persediaan serta mencatat pengeluaran kas sebagai
pembayaran untuk pembeliaan tersebut.
2. Bendahara. kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk
memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan penarikan
utang, pembelian dan penjualan sekuritas investasi,atau akuisisi saham treasury.
Figur 16-3 menunjukan bahwa entri jurnal per transaksi yang digunakan untuk
memperbarui buku besar disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher jurnal tersebut berisi
informasi yang akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah system akuntansi manual:
tanggal entri jurnal, akun-akun yang di debit dan kredit,dan jumlahnya. Namun demikian,yang
perlu diperhatikan adalah file voucher jurnal tersebut merupakan hasil tambahan dari proses
posting,bukan input ke proses posting. Seperti yang akan dijelaskan kemudian, file voucher
jurnal merupakan bagian penting dari jejak audit, yang memberikan bukti bahwa seluruh
transaksi yang di otorisasi telah dicatat dengan akurat dan lengkap.
Setelah kedua entri jurnal lengkap,akun kliring khusus,pengiriman yang belum ditagih
seharusnya memiliki saldo nol.jika tidak,berarti terjadi suatu kesalahan dan harus diteliti serta
dikoreksi.
Mencantumkan voucher jurnal berdasarkan nomor akun umum agar mempermudah
proses identifikasi penyebab kesalahan yang mempegaruhi suatu akun buku besar tertentu.
Mencantumkan voucher jurnal berdasarkan ututan numerik,tanggal,dan nomor akun yang dapat
menunjukan posting entri jurnal yang tidak ada. Laporan-laporan tersebut juga sering
menyertakan jumlah total untuk menunjukan apakah debit dan kredit total yang di posting ke
buku besar jumlahnya sama.
JEJAK AUDIT, Jejak audit adalah jalur yang dapat ditelusuri yang menujukan arus
sebuah transaksi yang mengalir melalui system informasi untuk memengaruhi akun saldo buku
besar.ini adalah sebuah pengendalian detektif penting yang memberikan bukti mengenai
penyebab perubahan dalam akun saldo buku besar.
Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas berikut :
1. Melacak berbagai transaksi dari dokumen sumber aslinya (kertas atau elektronik)
sampai entri jurnal yang diperbarui ke buku besar dan sampai pada berbagai laporan
atau dokumen lain yang menggunakan data tersebut. Hal tersebut menyediakan
sebuah sarana untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi yang diotorisasi telah
dicatat.
2. Menelusuri kebelakang berbagai hal yang muncul dalam sebuah laporan
menggunakan buku besar kedokumen sumber aslinya (kertas atau elektronik). Hal ini
memberikan sarana untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi yang dicatat
diotorisasi dan dicatat dengan benar.
Dalam sisten akuntansi trurun-menurun, file voucher jurnal adalah sebuah bagian penting
dari jejak audit, menyediakan informasi mengenai sumber seluruh entri yang dibuat untuk
memperbarui buku besar. Kemampuan yang sama disediakan oleh fitur aliran kerja bisnis dalam
system ERP, yang mempermudah dalam menelusuri setiap langkah yang digunakan dalam
memproses sebuah transaksi. Kegunaan dari jejak audit bergantung pada integritasnya.oleh
karena itu, penting untuk membuat backup dari seluruh komponen jejak audit secara periodik
dan mengendalikan akses terhadap backup tersebut guna memastikan bahwa backup tersebut
tidak dapat diubah. Akses terhadap jejak audit biasanya dibatasi untuk para manajer. Selain itu,
system ERP menyediakan alat-alat melekat untuk memastikan integritas dari jejak audit. SAP,
sebagai contoh, menciptakan catatan yang dinomori sebelumnya (disebut dokumen) untuk setiap
tindakan yang dikerjakan. Dokumen ini tidak dapat dihapus,tapi memungkinkan fitur-fitur
melekat ini memastikan bahwa SAP menciptakan dan memelihara sebuah jejak audit yang aman.
Seperti yang ditunjukkan dalam Figur 16-6, Informasi dalam sebuah taksonomi XBRL
digunakan untuk menandai data dan membuat sebuah dokumen contoh. Taksonomi yang sama
biasanya digunakan untuk membuat satu set dokumen contoh terpisah, satu untuk tiap tahun
pelaporan. Meskipun demikian, dokumen contoh hanya berisi nilai data tersebut. Dokumen lain,
disebut sebagai style sheet, menyediakan instruksi mengenai cara menampilkan (memberikan)
konten secara sesuai dari sebuah dokumen contoh, baik dalam layae komputer atau dlam sebuah
laporan tercetak.
Manfaat dari XBRL tidak terbatas pada penggunaannya untuk pelaporan eksternal.
Peaporan internal juga akan digunakan karena data dapat diekspor dari sistem ERP dasar dalam
sebuah format dengan para manajer yang dapat mengimpor secara langsung ke dalam bebagai
aplikasi, menghemat waktu dan mengurangi tingkat kesalahan yang timbul akibat harus
memasukkan ulang data secara manual.
PERAN AKUNTAN , Peran akuntan dapat, dan seharusnya memainkan peran besar
dalam semua tahap pembuatan laporan XBRL, dimulai dari pemnilihan taksonomi yang sesuai =.
untuk memastikan keterbandingan di laporan XBRL yang dihasilkan oleh organisasi yang
berbeda, taksonomi standar telah dikembangkkan lagi bagi banyak negara dan insdustri yang
berbeda. Para akuntan menggunakan pengetahuan mereka atas praktik bisnis organisasi tersebut
ditambah prinsip-prinsip akuntansi umum untuk memnilih taksonomi standar yang paling
menyesuaikan oragnisasi tersebut. Mereka kemudian memetakan tiap hal data dalam sistem
akuntansi organisasi terhadap elemen-elemen yang berkaitan dalam taksonomi.
Meski demikian, taksonomi standar tidak dapat menutupi setiap situasi yang mungkin.
Terkadang sebuah organisasi perlu mencatat informasi keungan dalam cara atau tingkat detail
yang berbeda guna menunjukkan cara uniknya dalam berbisnis. Dalam kasus tersebut =, para
akuntan dapat membuat tanda baru untuk menyajikan informasi mengenai aktivitas bisnis
organisasi tersebut dengan lebih akurat. Tanda-tanda baru inilah yang disebut sebagai taksonomi
perpanjangan (extension taxonomy). kemampuan untuk memodifikasi XBRL ini yang
menyebabkan hal itu disebut sebagai sebuah bahasa yang dapat dipanjangkan.
Para akuntan cenderung menggunakan perangkat lunak untuk melakukan taksonomi
tersebut (dan segala perpanjangan) untuk menandai data organisasi mereka, membuat dokumen
contoh, dan kemudian memvalidasi dokumen contoh tersebut sebelum dikirimkan. Para akuntan
juga akan berpartisipasi secara khusus dalam pembuatan style sheet untuk memastikan bahwa
informasi tersebut ditampilkan dengan layak.
Tidak hanya para akuntan yang menggunakan XBRL, profesi akunsi memakan sebuah
peran besar dalam pembuatannya. XBRL adalah sebuauh pekerjaan dalam proses dimana harus
memberi tanda dan secara teratur mengunjungi, baik situr xbrl.org maupun sec.org untuk tetap
mengikuti kelanjutan perkembangan alat pelaporan yang penting ini.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Salah satu ancaman yang ada adalah pembuatan laporan keuangan yang tidak akurat
(ancaman 8). Pengendalian integritas pengolahan data untuk entri jurnal dikombinasikan dengan
penggunaan serangkaian perangkat lunak untuk mendapatkan laporan keuangan dengan risiko
kesalahan numerik dalam data yang minim. Pelaporan keuangan yag curang (ancaman 9) adalah
masalah potensial lainnya. Pengendalian terbaik untuk menanggulangi ancaman terkait
kecurangan laporan keuangan adalah dengan review (audit) independen bagi seluruh entri jurnal
khusus yang digunakan untuk membuat buku besar.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam bab ini adalah terdapat berbagai siklus dalam sebuah sistem akuntansi
yang terintegrasi, salah satunya adalah sistem buku besar dan pelaporan. Dimana para akuntan
dituntut untuk bergerak melebihi peran tadisional penjaga skor dan secara aktif berusaha
menambah nilai organisasi mereka. Para akuntan harus berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan mengenai adopsi teknologi baru dan mengimplementasikan sistem informasi baru
karena mereka telah mendapat pelatihan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat relatif dengan
tepat. Meski demikian, untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bidang teknologi
secara efektif, para akuntan diharuskan untuk tidak hanya mengikuti perkembangan akuntansi
terbaru, tetapi juga tetap mengikuti informasi mengenai penguasaan dama TI.
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B., Paul Jonh Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta Selatan :
Salemba Empat