Anda di halaman 1dari 38

Pantun Berkait Tema Percintaan

Jalan jalan ke cianjur


Di cianjur ketemu mumu
Kalau boleh aku jujur
Aku masih sayang pada mu

Di cianjur ketemu mumu
Setiba ketemu mumu sudah tak kukuh
Aku masih sayang pada mu
Tapi mengapa kamu selingkuh

Setiba ketemu mumu sudah tak kukuh
Aku pergi jalan jalan kemaluku
Tapi mengapa kamu selingkuh
Dengan teman baik ku

Aku pergi jalan jalan kemaluku
Setiba di Maluku ketemu sintia
Dengan teman baik ku
Kamu katakana akan setia

Setiba di Maluku ketemu sintia
Si sintuia lagi ngeliat konser gigi
Kamu katakan akan setia
Mengapa kamu selingkuh lagi
Si sintia lagi ngeliat konser gigi
Di konsr gigi ada orang belgia
Mengapa kamu selingkuh lagi
Tapi aku sangat bahagia

Di konser gigi ada orang belgia
Orang belgia suka jamu
Tapi aku sangat bahagia
Karena aku tau isi hati mu

Orangg belgia suka jamu
Anak muda suka bermain mata
Karena aku tau isi hati mu
Kamu suka bermain cinta

Anka muda suka bermain mata
Bermain mata sambil berdiri
Kamu suka bermain cinta
Tapi kamu gak mau intropeksi diri

Bermain mata sambil berdiri
Bermain cinta tanpa perasaan
Tapi kamu gak mau intropeksi diri
Karna kamu gak punya perasaan

Bermain cinta tanpa perasaan
Bermain api harus hati hati
karna kamu gak punya perasaan
mangkanya kamu banyak memainkan hati

bermain api harus hati hati
apinya di hidupkan oleh sinta
mangkanya kamu banyak memainkan hati
sehingga kamu banyak mendustai cinta

apinya di hidupkan oleh sinta
lilinnya di belikan oleh santi
sehingga kamu banyak mendustai cinta
sehingga banyak orang yang kamu buat patah hati

lilinnya di belikan oleh santi
si santi sambil cari jamu
sehingga banyak orang yang kamu buat patah hati
tapi aku masih merinduimu

si santi sambil cari jamu
cari jambu sambil makan roti ketawa
tapi aku masih merinduimu
terkadang aku sering tertawa

cari jambu sambil makan roti ketawa
aku teringat cerita dahulu
terkadang aku sering tertawa
karna aku teringat masa lalu

aku teringat cerita dahulu
sewaktu aku sering di nasehati
karna aku teringat masa lalu
karna kamu telah member warna di hati

sewaktu aku sering di nasehati
aku kabur kerumah si mumu
karna kamu telah memberi warna di hati
sehingga aku tak dapat melupakan mu


Pantun Berkait Bertema Budi
Pulau Pandang jauh ke tengah,
Gunung Daik bercabang tiga,
Hancur badan dikandung tanah,
Budi yang baik dikenang juga.

Gunung Daik bercabang tiga,
Tampak jauh dari seberang,
Budi yang baik dikenang juga,
Khidmat bakti disanjung orang.

Tampak jauh dari seberang,
Tegak berdiri bagai raksasa,
Khidmat bakti disanjung orang,
Orang berbudi kita berbahasa.


Pantun Berkait Tema Agama

Di atas pokok burung bersarang,
Burung terbang di ruang angkasa,
Dalam kita ada terlarang,
Jangan sekali membuat dosa.

Burung terbang di ruang angkasa,
Jatuh ke laut lalu tenggelam,
Jangan sekali membuat dosa,
Wahai umat beragama Islam.

Jatuh ke laut lalu tenggelam,
Sayap patah badan terbelah,
Wahai umat beragama Islam,
Tetapkan iman kepada Allah.



Sempitnya Hati

Beragam bunga terbit dari tangkainya
Harumnya bikin elus beta punya hati
Lelah ini jiwa sekadar untuk meraba
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai

Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Seakan takkan pernah tutup matanya
Terus tersenyum bunga tiada malu
Hancur batin ditumbuk nestapa
Kotor hati jadi langsung mengguru

Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana

Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi

Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita

Pantun Berkait Tentang Pengabdian

Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana

Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita

Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat

Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi

Jikalau tuan mencari buah
Saya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan




Contoh Pantun Berkait 2 Bait :

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan


-----------------------------------
Merah-merah buah rambutan
Rambutan matang di keranjang
Setitik cinta aku layangkan
Berbunga-bunga untukmu sayang

Rambutan matang di keranjang
Warnanya merah layaknya bata
Berbunga-bunga untukmu sayang
Tersenyum manis kuterima cinta
----------------------------------------

Contoh Pantun Berkait Jenaka/Lucu

Jika hendak kamu melamar
Jangan banyak tulis dihapus
Jika siswa rajin belajar
Sudah tentu pasti lulus

Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini

Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas

Hendaklah melempar jangkar
Kalau ada perahu singgah
Kalau anak bangsa pintar
Negeri ini akan bangga
-------------------------------

Contoh Pantun Berkait Pendidikan

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntulah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
jadikan itu jalan yang dituju


contoh pantun berkait
Jalan jalan ke cianjur
Di cianjur ketemu mumu
Kalau boleh aku jujur
Aku masih saying pada mu
Di cianjur ketemu mumu
Setiba ketemu mumu sudah tak kukuh
Aku masih sayang pada mu
Tapi mengapa kamu selingkuh
Setiba ketemu mumu sudah tak kukuh
Aku pergi jalan jalan kemaluku
Tapi mengapa kamu selingkuh
Dengan teman baik ku
Aku pergi jalan jalan kemaluku
Setiba di Maluku ketemu sintia
Dengan teman baik ku
Kamu katakana akan setia
Setiba di Maluku ketemu sintia
Si sintuia lagi ngeliat konser gigi
Kamu katakan akan setia
Mengapa kamu selingkuh lagi
Si sintia lagi ngeliat konser gigi
Di konsr gigi ada orang belgia
Mengapa kamu selingkuh lagi
Tapi aku sangat bahagia
Di konser gigi ada orang belgia
Orang belgia suka jamu
Tapi aku sangat bahagia
Karena aku tau isi hati mu
Orangg belgia suka jamu
Anak muda suka bermain mata
Karena aku tau isi hati mu
Kamu suka bermain cinta
Anka muda suka bermain mata
Bermain mata sambil berdiri
Kamu suka bermain cinta
Tapi kamu gak mau intropeksi diri
Bermain mata sambil berdiri
Bermain cinta tanpa perasaan
Tapi kamu gak mau intropeksi diri
Karna kamu gak punya perasaan
Bermain cinta tanpa perasaan
Bermain api harus hati hati
karna kamu gak punya perasaan
mangkanya kamu banyak memainkan hati
bermain api harus hati hati
apinya di hidupkan oleh sinta
mangkanya kamu banyak memainkan hati
sehingga kamu banyak mendustai cinta
apinya di hidupkan oleh sinta
lilinnya di belikan oleh santi
sehingga kamu banyak mendustai cinta
sehingga banyak orang yang kamu buat patah hati
lilinnya di belikan oleh santi
si santi sambil cari jamu
sehingga banyak orang yang kamu buat patah hati
tapi aku masih merinduimu
si santi sambil cari jamu
cari jambu sambil makan roti ketawa
tapi aku masih merinduimu
terkadang aku sering tertawa
cari jambu sambil makan roti ketawa
aku teringat cerita dahulu
terkadang aku sering tertawa
karna aku teringat masa lalu
aku teringat cerita dahulu
sewaktu aku sering di nasehati
karna aku teringat masa lalu
karna kamu telah member warna di hati
sewaktu aku sering di nasehati
aku kabur kerumah si mumu
karna kamu telah memberi warna di hati
sehingga aku tak dapat melupakan mu


Pantun Berkait

Pantun Berkait 1

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi ranting kayu

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat

Kalau tuan pergi ke laut
Pesan saya ketam jantan
Kalau tuan menjadi pulut
Saya menjadi kepala santan

Kalau tuan pergi ke laut
Carilah saya ketam betina
Kalau tuan menjadi rambut
Saya menjadi bunga cina

Kalau tuan pergi ke laut
Carilah saya ketam bertelur
Kalau tuan menjadi rambut
Saya menjadi bunga melur

Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi

Kalau tuan pergi ke Langat
Saya mMenanti di batu sembilan
Kalau tuan menjadi mayat
Saya menjadi air sembilan

Kalau tuan mencari buah
Saya pun mencari pandan
Kalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan

Pantun Berkait 2

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang Subuh
Minta doa pada Tuhan

Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Minta doa kepada Tuhan
Moga-moga Allah makbulkan

Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Moga-moga Allah makbulkan
Dapat nanti seorang jodoh

Anak ayam turun tujuh
Mati seekor tinggal enam
Dapat nanti seorang jodoh
Sebagaimana yang kamu idamkan

Anak ayam turun enam
Mati seekor tinggal lima
Sebagaimana yang kamu idamkan
Elok muafakat hidup bersama

( Anak Ayam Turun Sepuluh)

Pantun Berkait 3

Angin Barat bertiup nyaman
Burung gagak terbang ke rimba
Tanamkan kudrat pada keazaman
Bulan tidak jatuh ke riba
Bunga melur cempaka biru
Bunga rampai di dalam puana
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai di dalam puan
Ruku-ruku dari Peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit

Ruku-ruku dari Peringgit
Teras jati bertalam-talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam-malam

Teras jati bertalam-talam
Kapal berlabuh di lautan sisi
Nyaris mati semalam-malam
Bantal dipeluk saya tangisi

Kapal berlabuh di lautan sisi
Patah puteri naga-naganya
Bantal dipeluk saya tangisi
Hendak mati rasa-rasanya

Patah puteri naga-naganya
Sentakkan layar ke Inderagiri
Hendak mati rasa-rasanya
Air ditelan serasa duri

Sentakkan layar ke Inderagiri
Ikan todak dalam perahu
Air ditelan serasa duri
Tidur tak hendak makan tak mahu

(Air Diminum Serasa Duri)

Pantun Berkait 4

Orang berpadi di tanah liat
Di Mekah banyak buah pedada
Mayat tiada dapat dilihat
Seperti merekah rasanya dada

Di Mekah banyak buah pedada
Bunga tanjung di atas rakit
Seperti merekah rasanya dada
Terkenangkan untung dan nasib

Bunga tanjung di atas bukit
Serabi di muka pintu
Terkenangkan untung dengan nasib
Maka sampai sehingga situ

Serabi di muka pintu
Pergi ke parit hendak merayau
Maka sampai sehingga situ
Ratu Amas berbalik ke Riau

Pergi ke Parit hendak merayau
Situlah banyak ubi kemili
Ratu Amas berbalik ke Riau
Duduk mendiam-diamkan diri

(Raja Ali Haji)

Pantun Berkait 5

Pokok beringin, di tepi huma
Pucuk melampai menghala ke belukar
Hati ingin melihat bunga
Bunga dilengkung ular yang besar

Pucuk melampai menghala ke belukar
Mati dililit ribu-ribu
Bunga dilengkung ular yang besar
Carilah akal dengannya tipu

Mati dililit ribu-ribu
Laksamana tukang tutuhnya
Carilah akal dengannya tipu
Bagaimana akan membunuhnya?

Laksamana tukang tutuhnya
Sandar-menyandar di batang pinang
Bagaimana akan membunuhnya?
Tembak dengan peluru bertunang

Sandar-menyandar di batang pinang
Timpa menimpa di batang padi
Tembak dengan peluru bertunang
Kena tak kena, ularpun mati

Timpa-menimpa di batang padi
Padi dibawa dari balok
Kena tak kena, ularpun mati
Bunga pun dapat kita nan jolok

Padi dibawa dari balok
Tiba di kuala pecah perahunya
Bungapun dapat kita nan jolok
Sampai di kepala pecah baunya

Tiba di kuala pecah perahunya
Jurumudi menyorong sampan
Sampai di kepala pecah baunya
Tujuh hari saya tak makan

( Bunga Dililit Ular Besar)

Pantun Berkait 6

Candek-candek pisang di Jambi
Menjulai saja yang belum
Bertanah sudahlah kami
Menggulai saja yang belum

Menjulai pisang di Jambi
Berseludung saja yang belum
Menggulai sudahlah kami
Bertanak saja yang belum

Berseludung pisang di Jambi
Bersikat saja yang belum
Bertanak sudahlah kami
Berhidang saja yang belum

Bersikat pisang di Jambi
Mengkal saja yang belum
Berhidang sudahlah kami
Bersantap saja yang belum

(Hikayat Anggun Che Tunggal)

Pantun Berkait 7

Tanam pinang rapat-rapat
Biar senang puyuh berlari
Kalau kupinang, pinang tak dapat
Kupujuk-pujuk, ku bawa lari

Biar senang puyuh berlari
Pinang ditanam rapat-rapat
Mengapa mesti dibawa lari
Bukankan baik mengikut adat?

Pinang ditanam rapat-rapat
Agar dapat puyuh berlari
Kalau sanggup melanggar adat
Tak usah kahwin hingga ke mati

Agar puyuh dapat berlari
Makan pinang ditanam rapat
Adat melayu jangan cemari
Kalau berusaha pastikan dapat

Maka pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati

Pantun Berkait 8

Buah Ara, batang dibantun
Mari dibantun dengan parang
Hai saudara dengarlah pantun
Pantun tidak mengata orang

Mari dibantun dengan parang
Berangan besar di dalam padi
Pantun tidak mengata orang
Janganlah syak di dalam hati

Berangan besar dalam padi
Rumpun buluh dibuat pagar
Jangan syak di dalam hati
Maklum pantun saya baru belajar

Rumpun buluh dibuat pagar
Cempedak dikerat-kerati
Maklumlah pantun saya belajar
Saya budak belum mengerti

Cempedak dikerat-kerati
Batang perepat saya robohkan
Saya budak belum mengerti
Sebarang dapat saya pantunkan

(Pantun Tidak Mengata Orang)

Pantun Berkait 9

Pergi kehulu menjala ikan
Belayar sampan ke Tanjung Jati
Masa lalu jangan ditangiskan
Masa depan jangan ditakuti

Belayar sampan ke Tanjung Jati
Cuaca redup di tepi muara
Masa depan jangan ditakuti
Bahtera hidup kemudinya usaha

Cuaca redup di tepi muara
Angin Barat bertiup nyaman
Bahtera hidup kemudinya usaha
Tanamkan kudrat pada keazaman
Pantun Berkait 10

Redup ini amatlah nikmat
Berkat rimbunnya si pokok jati
Hidup ini amatlah singkat
Sekali hidup biarlah bererti

Berkat rimbunnya si pokok jati
Tempat burung selalu bertemu
Sekali hidup biarlah bererti
Isikan akal dengan ilmu

Tempat burung selalu bertemu
Menghabiskan masa siangnya
Isikan akal dengan ilmu
Ilmu itu tiada habisnya

Menghabiskan masa siangnya
Sebelum bermalam di dalam hutan
Ilmu itu tiada habisnya
Ibarat saujana air lautan

Sebelum bermalam di dalam hutan
Diam berjejeran di atas ranting
Ibarat saujana air lautan
Ditimba, manakan kering

Pantun Berkait 11

Ditenun kain dengan kapas
Bermacam-macam warna ragi
Perahu lilin layar kertas
Berani kulanggar lautan api

Cik Daud berketam padi
Sambil petik bunga pudak
Tuan pergi ke laut api
Biar hangus kuturut juga

Kedondong batang sumpitan
Batang padi saya lurutkan
Tujuh gunung sembilan lautan
Kalau tak mati saya turutkan


Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana

Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita

Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat

Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi

Jikalau tuan mencari buah
Saya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan


1. Dalam Bentuk Seloka Asli

Baik beristri perempuan sumbing
Walaupun marah tertawa juga

Dalam Bentuk Pantun

Ikan serinding menyeriding
Meski tulangnya enak juga
Elok beristri perempuan sumbing
Meski marah tertawa juga

2. Dalam Bentuk Seloka Asli

Baik berisitri perempuan janda
Anak tiri boleh disuruh

Dalam Bentuk Pantun

Senanglah minum kelapa muda
Dapat diambil oleh buruh
Baik beristri perempuan janda
Anak tiri boleh disuruh

3. Dalam Bentuk Seloka Asli

Jangan digenggam bagai bara
Terasa panas dilepaskan

Dalam Bentuk Pantun

Anak Agam menjual sutera
Jual di Rengat tengah pekan
Jangan digenggam bagai bara
Terasa panas dilepaskan

Nah kira-kira begitulah contoh dari seloka. Setelah membaca 3 contoh diatas
Syahroonix berharap kalian sudah tahu yang seperti itu seloka. Jadi, contoh selanjutnya
Syahroonix langsung berikan yang sudah dalam bentuk pantun saja yah?

1
Kerupuk berderuk-deruk
Dimakan berdesau-desau
Berisitri perempuan gemuk
Bagai memeluk punggung kerbau

2
Ruku ruku dari peringgit
Teras jati bertalam talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam malam

Teras jati bertalam talam
Kapal berlabuh di lautan sisi
Nyaris mati semalam malam
Bantal di peluk saya ditangisi

3
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai didalam puan
Ruku ruku dari peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit


Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana


Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa


Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita


Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi


Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat


Kalau tuan pergi ke Kelang
Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi


Jikalau tuan mencari buah
Saya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan


Sempitnya Hati

Beragam bunga terbit dari tangkainya
Harumnya bikin elus beta punya hati
Lelah ini jiwa sekadar untuk meraba
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai

Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Seakan takkan pernah tutup matanya
Terus tersenyum bunga tiada malu
Hancur batin ditumbuk nestapa
Kotor hati jadi langsung mengguru

Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana

Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi

Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita


Warna merah menghias buku
Indah nian kian ku pandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan
Indah nian kian ku pandang
Kalau boleh tentu ku mau
Seharian ia tak makan
Adakah besuk nasi dan lauk
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besuk nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut


SELOKA

Assalamualaikum kalam bermadah,
Berbicara tentang masa sudah,
Suasana hiba mendatang telah,
Memori bersama mudir semakin terserlah

Angka 58 menjelang tiba,
Tidak diundur biar seketika,
Sampai seru meletak pena,
Tiga dekad begitu lama.

Cahaya liput serata alam,
Anak didik membawa salam,
Ilmu disebar dengan kalam,
Kini menjadi sejarah silam.

Kenangan bersama mengusik rindu,
Kini menjadi medan pilu,
Biarpun tiada ratap sendu,
Hati di dalam Allah jua tahu.

Hidup ibarat putaran roda,
Putaran berlegar mengikut masa,
Hari ini kanda berdua,
Lain ketika kami menyusul pula.

Maaf dipinta silap bicara,
Dalam masa gurau senda,
Hati terobek dek kaca,
Tutur bicara yang menikam sukma.








PANTUN

Terbang bebas si rama-rama,
Indah panorama menghias alam;
Di kala ini wajahmu purnama,
Esok lusa tampak berbalam.

Indah panorama menghias alam,
Tampak dari Tanjung Agas;
Esok lusa tampak berbalam,
Rinduan kami tetap berbekas.

Tampak dari Tanjung Agas,
Menggamit rindu datang ke mari;
Rinduan kami tetap berbekas,
Kenangan bersama memahat memori.

Menggamit rindu datang ke mari,
Teman sepermainan di tengah laman;
Kenangan bersama memahat memori,
Tautan kasih sepanjang zaman.

Teman sepermainan di tengah laman,
Pakat bersama menunggang kuda;
Tautan kasih sepanjang zaman,
Sisihkan sengketa kiranya ada.

Pakat bersama menunggang kuda,
Biarpun seketika masa cuma;
Sisihkan sengketa kiranya ada,
Bertemu berpisah perencanaan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai