Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI BERDEBAT DENGAN INDAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : ICHA ASRIANI


KELAS : X MIPA 1
NO. ABSEN : 11
A. MENEMUKAN ESENSI DEBAT
Pernahkah kalian menyaksikan debat baik secara langsung maupun tidak
langsung atau melihat dua pihak saling bertukar pendapat dengan
mengemukakan berbagai alasan, meskipun keduanya berada pada sudut
pandang yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan kedua orang disebut debat.
Maka dari pernyataan di atas esensi debat dapat diartikan mempertemukan
dua pendapat berbeda untuk menguji validitas (logika berpikir) dan
rasionalitas (berpikir secara logika) masing-masing gagasan.

1. Merumuskan Esensi Debat

Cara merumuskan esensi debat kalian harus terlebih dahulu menyimak video
atau teks yang dibacakan. Berikut yang kalian harus ketahui dalam
merumuskan esensi debat.

Pro/Afirmasi adalah sebuah pihak yang menyetujui sebuah debat. Salah satu
contohnya tentang Bahasa Inggris sebagai Alat yang penting di Era
Globalisasi: “Jika kita berbicara bahasa Inggris, tentu saja orang-orang akan
memerhatikan. Kita akan dipandang sebagai orang yang cerdas karena sama
dengan orang asing”.

Kontra/ Oposisi adalah sebuah pihak yang tidak menyetujui sebuse debat.
Salah satu contohnya: “Saya sangat tidak setuju dengan pendapat Bahasa
Inggris sebagai bahasa atau alat yang penting di Indonesia. Anda mengatakan
negara termaju menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara”.

2. Mengidentifikasi Unsur-unsur Debat


Debat dapat terwujud apabila unsur-unsurnya terpenuhi. Berikut merupakan
unsur-unsur debat.

a) Mosi adalah topik yang diperkenankan.

b) Tim Afirmasi adalah pihak yang menyetujui.

c) Tim Oposisi adalah pihak yang tidak menyetujui.

d) Tim Netral adalah pihak yang memberikan argumen


dua sisi, baik dukungan maupun sangga han.

e) Penonton/Juri yang dipanggil.

f) Moderator adalah orang yang memandu jalannya


debat.

g) Penulis/notulis adalah orang yang mencatatat jalannya


debat atau mencatat sejumlah pertanyaan yang
dilontarkan oleh pihak lawan debat.

3. Merumuskan Tata Cara Debat

Untuk merumuskan tata cara debat, kita dapat mempelajari tata tertib dalam
sebuah debat.
a) Perkenalan, setiap tim memperkenalkan diri selama
1menit.

b) Penyampaian Pernyataan Topik, setiap tim


menyampaikan argumentasinya selama 5 menit. Dimulai
oleh tim pendukung dilanjut oleh tim penyanggah, lalu
tim netral.

c) Debat 9 menit pertama.

d) Simpulan,setiap tim memberikan ungkapan penutup


terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisi
ya,selama 1 menit.

B. MENGONSTRUKSI BAGIAN-BAGIAN DALAM BERDEBAT

1. Merumuskan Mosi Berdasarkan Isu atau Permasalahan yang sedang


Berkembang

Mosi dalam debat sama dengan topik dalam sebuah teks. Mosi menjadi dasar
bagi pihak-pihak yang terlibat debat untuk menentukan sikap apakah
mendukung atau menolak mosi. Berdasarkan mosi, semua pihak dapat
menyiapkan argumen untuk mendukung pendapatnya tentang mosi. Pada
saat membuka debat, moderator bisa menyampaikan mosi yang didebatkan.

2. Menyusun Pendapat Disertai Argumen Baik untuk Mendukung Maupun


Menolak Mosi
Sebelum mempertahankan pendapat tentang suatu isu atau permasalahan,
hal pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memahami isu atau
permasalahan dengan baik. Untuk itu, ihak-pihak yang akan melakukan debat
harus banyak mencari informasi dari berbagai sumber Misalnya, dengan
membaca berita, menyimak berita dari radio dan televisi, atau menggali
informasi dari narasumber yang memahami isu atau permasalahan dengan
baik.

3. Menyimpulkan Hasil Debat

Tahapan terakhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat, baik tim
afirmasi maupun tim oposisi adalah menyampaikan simpulan. Simpulan
tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan argumen yang telah
disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat juga disebut sebagai hasil dari
pembicaraan. Karena simpulan dalam debat disusun berdasarkan pendapat
dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya, penalaran yang digunakan
dalam menyusun simpulan debat termasuk dalam penalaran induktif. Ada
tiga cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran induktif yaitu (a)
generalisasi, (b) analogi, dan (c) sebab akibat.

a.Generalisasi

Penarikan kesimpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-


pernyataan yang bersifat khusus, fenomena-fenomena khusus kemudian
ditarik pernyataan yang bersifat general (umum).

b.Analogi
Analogi merupakan proses penarikan simpulan yang didasarkan atas
perbandingan dua hal yang berbeda. Akan tetapi, karena mempunyai
kesamaan segi, fungsi, atau ciri, kemudian keduanya dibandingkan
(disamakan). Kesamaan keduanya inilah yang menjadi dasar penarikan
simpulan.

3. Sebab-Akibat

Penarikan simpulan secara induktif berikutnya adalah sebab-akibat. Dalam


pola penalaran ini, sebab bisa menjadi gagasan utamanya, sedangkan akibat
menjadi gagasan penjelasnya. Namun, dapat juga terjadi sebaliknya.
Beberapa sebab dapat menjadi gagasan penjelas sedangkan akibat menjadi
gagasan utamanya. Dalam debat, penarikan simpulan dilakukan setelah
pernyataan pendapat dan argumen disampaikan lebih dulu maka pola yang
kedua lebih tepat. Oleh karena itu, akibat menjadi gagasan utama, sedangkan
sebab-sebabnya menjadi gagasan penjelas yang disampaikan lebih dulu.

Anda mungkin juga menyukai