Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN 1 – BAHAN AJAR

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK


KELAS V (LIMA)

KENAMPAKAN ALAM DARATAN DAN LAUTAN

Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan kegiatan mengamati gambar kenampakan alam, peserta didik dapat
mengelompokkan kenampakan alam Indonesia.
2. Dengan kegiatan mengamati slide PPT, peserta didik dapat menganalisis kenampakan
alam berupa daratan dan perairan dengan benar.
3. Dengan kegiatan penugasan, peserta didik dapat menganalisis contoh adaptasi
masyarakat Indonesia terhadap kenampakan alam dengan benar.
4. Dengan kegiatan berupa project, peserta didik dapat membuat pop up book berupa
kenampakan alam daratan dan atau perairan
5. Dengan kegiatan mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat
dari persatuan dan kesatuan.
6. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat menentukan nilai-
nilai pancasila yang mewujudkan sikap persatuan dan kesatuan.
7. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyimpulkan manfaat persatuan dan
kesatuan untuk membangunan kerukunan hidup.
8. Dengan kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menunjukkan hasil pemaparan
identifikasi manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup.
MENGENAL KENAMPAKAN ALAM DARATAN DAN LAUTAN
Menurutmu, apakah Indonesia memiliki kenampakan alam
seperti pada gambar diatas?

Indonesia memiliki berbagai kenampakan alam, seperti


dataran tinggi, pantai, perkotaan, dataran rendah, danau,
sungai, laut, dll.

Kenampakan alam disebut juga dengan istilah bentang alam.


Indonesia memiliki bentang alam yang berbeda-beda di setiap
daerah.

Kenampakan alam, dibedakan menjadi dua,

1. Kenampakan alam wilayah daratan


2. Kenampakan alam wilayah perairan

Kenampakan Alam Wilayah Daratan


Gunung merupakan kenampakan alam yang terletak
pada ketinggian 600 m lebih diatas permukaan laut.

Pegunungan merupakan deretan dari gunung.

Dataran tinggi memiliki ketinggian diatas 200 m


diatas permukaan laut.

Dataran rendah merupakan dataran yang memiliki


ketinggian 0 sampai 200 m diatas permukaan laut.

Pantai merupakan batas wilayah antara daratan


dan laut.

Kenampakan Alam Wilayah Perairan


Sungai adalah aliran ait tawar di permukaan bumi
yang bermuari di laut

Danau adalah cekungan luat di daratan yang terisi


oleh air

Laut adalah Kawasan perairan asin yang membagi


daratan menjadi benua-benua dan pulau-pulau

Manusia melakukan adaptasi berbeda-beda antara satu


dengan yang lain. Manusia hidup beradaptasi sesuai dengan
alam dan ketampakan alam di lingkungan tempat tinggal.
Adaptasi Masyarakat Terhadap Ketampakan Alam
Sekitar

Permukaan bumi tidak rata. Permukaan bumi ada yang tinggi


dan ada yang rendah. Ketampakan alam adalah berbagai bentuk
muka bumi yang terjadi secara alamiah. Ketampakan alam
terdiri atas dua bagian pokok, yaitu ketampakan alam berupa
perairan dan ketampakan alam yang berupa daratan.

Daratan adalah tempat kita berpijak. Bentuk ketampakan alam


berupa daratan bermacam-macam, contohnya gunung,
pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, tanjung,
dan delta. Perairan merupakan bagian dari permukaan bumi
yang tergenang air. Bentuk ketampakan alam perairan
contohnya sungai, danau, dan laut.

Manusia melakukan adaptasi berbeda-beda antara satu dengan


yang lain. Manusia hidup beradaptasi sesuai dengan alam dan
ketampakan alam di lingkungan tempat tinggal. Adaptasi yang
dilakukan meliputi jenis mata pencaharian utama, makanan,
bentuk tempat tinggal, pakaian yang dikenakan, peralatan
rumah tangga, dan teknologi. Semua kegiatan itu menyesuaikan
tempat mereka tinggal. Kita dapat melihat hasil adaptasi
masyarakat suatu daerah. Makanan dan barang-barang atau
bendabenda khas dari daerah pegunungan berbeda dengan
daerah pantai dan dataran rendah.

Contoh Budaya berdasarkan ketampakan alam di daerah Yogyakarta.


1. Upacara Labuhan
Labuhan adalah salah satu upacara adat yang dilakukan oleh Raja-raja di
Keraton Yogyakarta. Upacara adat ini bertujuan untuk memohonkan
keselamatan Kanjeng Sri Sultan, Kraton Yogyakarta dan rakyat Yogyakarta.
Upacara tersebut sarat akan makna magis yang biasanya dihubungkan dengan
legenda-legenda tertentu. Sebagai
contoh adalah Upacara Labuhan
Parangkusumo yang identik dengan
legenda Ratu Pantai Selatan dan
Panembahan Senopati. Biasanya
setelah didoakan, sesaji yang dibawa
oleh abdi dalem, di larung atau dibuang
ke laut.

2. Upacara Labuhan Merapi


Upacara Labuhan ini merupakan bentuk rasa syukur dan persembahan doa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki berupa tanah yang subur, kekayaan alam, serta
keselamatan yang diberikan Tuhan kepada masyarakat khususnya yang tinggal di
kawasan Merapi.
Labuhan Merapi juga merupakan sebuah kearifan lokal yang harus dilestarikan dan
sebagai wujud kesiapsiagaan
kita terhadap bencana
mengingat selain
memberikan manfaat bagi
masyarakat sekitar, Merapi
juga merupakan gunung
berapi dengan aktifitas
vulkanik aktif.

3. Grebeg Syawal
Grebeg Syawal menjadi simbol ungkapan syukur pihak keraton atas segala
limpahan rezeki dan keselamatan dari
Tuhan Yang Maha Esa. tradisi turun
temurun ini adalah wujud syukur
Ngarso Dalem berakhirnya masa
puasa di bulan Ramadan. Tradisi yang
dinamakan Grebeg Syawal menjadi
bagian dari nilai historis Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Dalam setiap upacara tradisional di jawa, terdapat gunungan sebagai sesaji.


Isi dari gunangan tersebut pun berbeda-beda. Sesuai dengan hasil bumi atau
hasil pertanian di daerah setempat. Bisa berupa makanan olahan/jajanan bisa
juga sayuran atau buah-buahan.
Contoh mata pencaharian masyarakat berdasarkan ketampakan alam di daerah
Yogyakarta.

Selain budaya, ketampakan alam yang ada di Indonesia juga mempengaruhi mata
pencaharian masyarakat yang hidup disekitarnya. Di Yogyakarta sendiri terdapat
berbagai mata pencaharian yang dipengaruhi oleh ketampakan alam.

1. Nelayan
Pekerjaan ini banyak ditekuni oleh masyarakat
yang tinggal di pesisir pantai, contohnya bisa
kita temui di pantai depok/pantai baru dibantul,
pantai baron di gunung kidul dan pantai trisik di
kulonprogo.

2. Pelaku Wisata
Berbagai pekerjaan yang bisa ditemui di daerah
wisata kota Yogyakarta yang merupakan dataran
rendah diantaranya adalah. Penjual oleh-oleh,
tukang becak, tukang delman, tukang parkir, dan
pemandu wisata.

3. Perkebunan
Pekerjaan masyarakat yang hidup di daerah
dengan dataran tinggi, biasanya
menggantungkan perekonomian pada sektor
pertanian dan perkebunan. Contohnya adalah
perkebunan teh nglinggo di kulonprogo.
Beberapa masyarakat yang hidup disekitarnya
menggantungkan perekonomian pada bebrapa
pekerjaan. Contohnya petani teh atau pekerja
pemetik daun teh.
Meskipun alam dan kenampakan alam
daerah satu dengan daerah lainnya
berbeda, kita sebagai masyarakat
Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-
nilai persatuan dan kesatuan. Untuk
mewujudkan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan dapat dimulai dari hal-hal kecil
yang ada di sekitar kita.
Pernahkah kamu melakukan
kegiatan seperti pada gambar?

Gambar ini merupakan contoh kegiatan gotong-royong


yang berada di sekolah. Gotong royong dapat mempererat
persatuan dan kesatuan. Sikap ini dapat kita lakukan
dimanapun kita berada.

Manfaat menjaga persatuan dan kesatuan :

 Menumbuhkan sikap saling menghargai.


 Menghindari perselisihan dan permusuhan.
 Menjalin kerja sama antar warga.
 Menumbuhkan rasa toleransi antar warga masyarakat.
 Membiasakan saling membantu atau tolong menolong.

Anda mungkin juga menyukai