Rudi Haryanto
Abstrac
Madura coastal ecosystem has a variety of biological resources. It either has been
productive or possesses a high quality economic value. The coastal area Aberration
becomes one of the factors of the coastal ecosystem damages. Furthermore, the
uncontrolled exploitation of natural resources along the coastal areas exacerbates the
damage. The absence of belonging sense among the coasters toward the mangrove forest-
ecosystem seems the factor either. It needs a rehabilitation of mangrove forest to anticipate
as well as to discontinue the damage area. In order to apprehend this, a comprehensive
maintenance of the whole stakeholders must be taken. It should involve an active
participation of community in the course of community based management approach.
Kata-kata Kunci
abrasi, rehabilitasi, ekosistem , pesisir, mangrove, masyarakat pesisir
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya 6 Lebih jelas baca Mien Ahmad Rifai, Manusia Madura:
Allah meraskan kepada mereka sebagian dari (akibat) Pembawaan, Perilaku, Etos kerja, Penampilan, dan
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang Pandangan Hidup seperti yang diceritakan Peribahasanya,
benar”. Al Qur’an Surat Ar-Rum : 41 (Yogyakarta: Pilar Media, 2007), hlm 165 dan Huub de
149
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
Maka dari itu, usaha pemberdayaan dari ibadahnya.8 Untuk itu manajeman
masyarakat pesisir ini akan lebih efektif yang tepat akan sangat diperlukan untuk
apabila melibatkan seluruh komponen itu. Orang Madura merasakan keperluan
masyarakat, termasuk pesantren, bekerja secara efektif dan efisien serta
7
khususnya peran kyainya . Motifator ini jelas maksud, tujuan, dan manfaatnya.
sangat diperlukan, karena pada dasarnya Sehingga tidak perlu melakukan
masyarakat Madura memiliki kepa.tuhan pekerjaan yang sia-sia dan tidak ada
yang sangat tinngi pada kharisma Kyai gunanya sama sekali seperti dinyatakan
yang selalu dipandang sebagai patron. dalam pepatah Madura ngoker dhalika.9
Para Kyai diharapkan mampu
mengkomunikasikan program pelestarian Sekilas Wilayah Pesisir Madura
lingkungan pesisir dengan menggunakan Madura, sebagai suku bangsa yang
pendekatan dan bahasa agama yang terkenal sanggup hidup “Abhantal omba’
sangat dekat dengan kehidupan batin asapo’ angen” (Berbantal ombak
masyarakat. Pencerahan pada tingkat berselimut angin), menjadi nelayan
basisi massa ini sangat diperlukan bagi merupakan mata pencaharian hidup
keberhasilan program dan itulah inti dari terpenting orang Madura yang hidup di
communiy Based Management. Yang daerah pesisir.10 Madura yang
terlebih penting lagi, para Kyai dapat merupakan kepulaun yang secara
meyakinkan bahwa prinsip maslahat geografis merupakan bagian dari
dalam syariah merupakan konsep kepulauan Jawa, mempunyai wilayah
keseimbangan antara pemanfaatan dan pesisir11 yang sangat berarti. Dalam
pelestarian yang dlam bahasa pesantren sejarah Islamiyah di Madura, keberadaan
dikenal sebagai konsep tawazun. Mereka pesisir tidak pernah bisa diabaikan.
juga memiliki etos kerja yang terhitung Sebab, sebagaimana telah diketahui,
tinggi, karena bekerja merupakan bagian sejarah Islam di Madura selalu berawal
Jonge, Madura Dalam Empat Zaman Pedagang, 8 Etos kerja umumnya diartikan sebagi sikap,
Perkembangan Ekonomi dan Islam, (Jakarta: PT. Gramedia, pandangan, pedoman, atau tolok ukur yang ditentukan
1989), hlm 42. Lihat juga Andang Subaharianto, dkk, dari dalam diri seseorang atau sekelompok orang
Tantangan Industrialisasi Madura, (Malang: Banyumedia, dalam berkegiatan. Lebih jelas baca Ibid, hlm 347
2004), hlm 51 9 “Ngoker dhalika” (Mengukir geladak tempat tidur-
7 Kyai dalam struktur pemikiran masyarakat Madura yang hasilnya tidak akan dilihat orang sebab tertutup
menempati posisi yang sangat penting, bahkan kyai ini tikar atau kasur) yang artinya mengerjakan pekerjaan
pada batas waktu tertentu masih menjadi seseorang yang sia-sia. Seperti juga di sebutkan dalam pepatah
yang sangat berpengaruh di Madura sekaligus menjadi yang lain ”metong sokona rangbirang” (menghitung kaki
rujukan dan motifator perilaku masyarakat Madura, lekar-lekar/kaki seribu). Lebih jelas baca Ibid, hlm 349
mana yang harus dikerkan dan mana yang tidak boleh 10 Ibid, hlm 81
dikerjakan semuanya terletak pada keputusan Kyai. 11 Wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan antara
Lebih jelas baca Abdur Rozaki, Menabur Kharisma daratan dan laut ke arah darat wilayah pesisir meliputi
Menuai Kuasa: Kiprah Kiai dan Blater sebagai razim Kembar bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang
di Madura, (Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2004). Dari masih dipengaruhi oleh sifat--sifat laut seperti pasang
semula Kyai sebagai guru dan panutan agama menjadi surut, angin laut, dan perembesan air asin. Sedang
panutan yang sangat brpengaruh dalam kehidupan kearah laut wilayah pesisirmencakup bagian yang
orang Madura. Sekalipun tidak formal, kepemimpinan masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di
kyai sering lebih dihargai oleh masyarakatnya, darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun
mungkin karena kekutan kharisma pribadinya serta yang disebabkan karena kegiatan manusia di darat
disebabkan oleh anggapan kesalehan sang kyai yang seperti penggundulan hutan dan pencemaran. Lebih
tidak mementingkan masalah keduniawian. Baca Mien lanjut baca Prof. Dr. Ir. Supriharyono, MS, Konservasi
Ahmad Rifai, op cit, hlm 108 dan 169. Lihat juga Adang Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut
Subaharianto, op cit, hlm 52-55 Tropis, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2007), hlm 14 -15
150
KARSA, Vol. XIV No. 2 Oktober 2008
151
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
152
KARSA, Vol. XIV No. 2 Oktober 2008
Tetapi, ketiga faktor di atas akan menjadi dan perangkap sedimen. Penghasil
kurang berpengaruh apabila terjadi sejumlah detritus dari daun dan dahan
intervensi tindakan manusia, yang dalam pohon mangrove. Daerah asuhan, daerah
kasus ini seperti penebangan bakau, mencari makanan dan daerah pemijahan
tempat bersandarnya perahu-perahu berbagi jenis ikan, udang dan biota laut
nelayan dan perluasan lahan budidaya lainya. Penghasil kayu untuk bahan
perikanan. konstruksi, kayu bakar, bahan baku
Tumbuhan mangrove sebagai- arang, dan bahan baku kertas. Pemasok
mana tumbuhan lainya mengkonversi larva ikan, udang, dan biota laut lainya.
cahaya matahari dan zat hara (nutrien) Serta sebagai tempat pariwisata kalau di
menjadi jaringan tumbuhan (bahan kelola dengan baik.
organik) melalui proses fotosintesis. Meskipun tepian hutan hanya
Tumbuhan mangrove ini merpakan selebar beberapa lapis pohon saja, hutan
sumber makanan potensial, dalam mangrove yang telah mapan sistem
berbagai bentuk, bagi semua biota yang perekatan dapat memperlambat arus air
hidup di ekosistem hutan mangrove. yang mengandung lumpur dan
Berbeda dengan ekosistem pesisir lainya, memungkinkan pengendapan partikel-
komponen dasar dari rantai makanan di partikel lumpur dalam satu proses
ekosistem hutan mangrove bukanlah pembentukan endapan di sisi daratan
tumbuhan mangrove itu sendiri, tetapi hutan bakau. Pergantian hutan mangrove
serasah yang berasal dari tumbuhan ini memungkinkan jenis tanaman perintis
mangrove seperti daun, ranting, buah, hutan mangrove untuk maju terus ke
batang dan sebagainya. arah laut, selanjutnya mempercepat
Sebagai serasah mangrove proses pembentukan pantai dan
didekomposisi oleh bakteri dan fungsi menjamin pemantapan daerah pesisir.
menjadi nutrien terlarut yang dapat Hal ini tentunya akan sangat berdampak
dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton, terhadap sosial ekonomi yang siknifikan
algae ataupun tumbuhan mangrove itu terhadap masyarakat pesisir. Sehingga
sendiri dalam proses fotosintesis, sebagian kerusakan ekosistemnya seharusnya
lagi sebagai partikel serasah perlu di hindari.
dimanfaatkan oleh kan, udang dan Kerusakan ekosistem perairan
kepiting sebagai makanannya. Proses yang semakin parah dan jika tidak segera
makan-memakan dalam berbagai diatasi dikhawatirkan semakin merusak
kategori dan tingkatan biota membentuk sumberdaya laut. Hal ini mendapat
suatu rantai makan di dalam ekosistem perhatian serius Pemkab Pamekasan
hutan mangrove.17 melalui Dinas Perikanan dan Kelautan.
Tanpa disadari atau tidak oleh Sebagai bukti dilaksanakannya
masyarakat pesisir, sebenarnya penanaman ribuan mangrove yang
keberadaan hutan mangrove bernilai dipusatkan di Desa Pagagan, Kecamatan
ekonomi tinggi bagi para nelayan. Pademawu. Hal ini dilakukan karena,
Diantara fungsinya antara lain sebagai diperkirakan, semua areal perairan pantai
peredam gelombang dan angin badai, di selat Madura telah mencapai
pelindung dari abrasi, penahan lumpur kerusakan hingga 75 persen. Praktis,
yang memiliki ekosistem laut yang baik
17 Ibid, hlm 8
diperkirakan tidak lebih dari 25 persen.
153
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
Kerusakan cukup parah terjadi pada penduduk yang tinggi dan pesatnya
kondisi pantai yang makin terjadi kegiatan pembangunan dipesisir bagi
abrasi.18 berbagai peruntukan. Biasanya
Penanaman mangrove merupakan pengalihan fungsi hutan mangrove ini
salah satu upaya untuk mengembalikan diperuntukan untuk pemukiman,
ekosistem laut. Secara perlahan dengan perikanan, pelabuhan dan sebagainya,
adanya hutan mangrove ini ekosistem sehingga tekanan ekologios terhadap
laut akan berangsur-angsur membaik. ekosistem pesisir, khususnya ekosistem
Sebab akan menjadi tempat penetasan hutan mangrove semakin meningkat
ikan, dan menangkis adanya adanya pula. Meningkatnya tekanan ini tentunya
abrasi. Mudah-mudahan, upaya pemkab berdampak terhadap kerusakan
ini bisa di ikuti oleh warga masyarakat ekosistem hutan mangrove baik secara
yang didasari kesadaran untuk langsung (misalnya kegiatan penebangan
mengkonservasi sumberdaya alam di atau konversi lahan) maupun secara tidak
lingkungan kita.”19 langsung (misalnya pencemaran oleh
Problema kerusakan lingkungan limbah berbagai kegiatan rumah tangga,
hidup sebenarnaya adalah konsep yang pertanian maupun pembangunan.21
sangat antroposentris20, yaitu paradigma Semua kegiatan manusia terhadap
yang memposisikan lingkungan hidup ekosistem mangrove mempunyai
dari sudut pandang kepentingan dampak pada wilayah pesisir itu sendiri
manusia. Jika dampak kegiatan ini maupun lingkungan dalam arti luas.
melampaui kemampuan lingkungan Sejak awal, budaya manusia telah
hidup pantai untuk memulihkan diri dari berusaha untuk mengelola dampak
dampak tersebut, perubahan itu sering kegiatan terhadap lingkungan hidup.
mengurangi kemampuan lingkungan Jadi, pengelolaan lingkungan hidup
hidup untuk memenuhi kebutuhan merupakan usaha sadar dan berencana
manusia atau bahkan akan hilang. untuk mengurangi dampak kegiatan
Dengan demikian, terjadilah apa yang di terhadap lingkungan hidup sampai pada
sebut dengan kerusakan lingkungan tingkat yang minimum serta untuk
hidup. mendapatkan manfaat yang optimum
Dampak kegiatan manisia pada dari lingkungan hidup guna mencapai
ekosistem hutan mangrove sangat kesejahretaan yang berkelanjutan.
berbanding lurus dengan pertumbuhan
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
18 Lebih jelas baca Tanam 65 ribu Mangrove: Upaya Untuk keberhasilan pengelolaan
mengatasi kerusakan ekosistem perairan. (Jawa Pos, Edisi
dan pelestarian ekosistem hutan
Kamis, 21 Desember 2006), hlm 29.
19 Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas mangrove di wilayah pesisir pantai
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pamekasan Nurul tersebut, perlu dicarikan strategi yang
Widiastuti. Ibid
20 Antroposentrisme, ialah pandangan manusia terhadap
tepat dengan mengacu kepada kendala-
lingkungan hidup yang menempatkan kepentingan kendala yang sering dihadapi,
manusia di pusat kegiatan ekonomi seperti penebangan diantaranya adalah peningkatan
bakau mempengaruhi lingkungan hidup (pantai)
kesadaran dan pemberadayan
karena penggunaan sumber daya dan modifikasi
terhadap lingkungan hidup itu sendiri. Baca, Otto
Soemarwoto, ADS (Atur Diri sendiri): Paradigma Baru
dalamPengelolaan Lingkungan Hidup, (Yogyakarta:Gadjah
Mada university Press, 2001), hlm 97. 21 Dr. Dietriech G. Bengen, DEA, op cit, hlm 10
154
KARSA, Vol. XIV No. 2 Oktober 2008
155
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
156
KARSA, Vol. XIV No. 2 Oktober 2008
157
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
hlm 26
158
KARSA, Vol. XIV No. 2 Oktober 2008
yang berkeadilan serta didukung dengan orang yang berbuat kerusakan di muka
industri yang berbasis sumber daya alam bumi.34 Oleh karena itu, pelestarian hutan
(Resources Based Industry). Semua ini mangrove merupakan suatu usaha yang
merupakan ciri-ciri dari sistem ekonomi sangat perlu dilakukan walaupun
kerakyatan yang pelaku utama dan pelaksanaanya sangat kompleks, kerena
penikmatnya adalah rakyat sendiri, kegiatan tersebut sangat membutuhkan
dalam hal ini masyarakat pesisir. sifat akomodatif terhadap segenap pihak
baik yang berada disekitar kawasan
Penutup maupun diluar kawasan, yang tentunya
Wilayah pesisir Madura meliputi disesuaikan dengan kultur
kawasan pesisir pantai selatan yang masyaraktnya.35
langsung berbatasan dengan selat Pada dasarnya, kegiatan ini
Madura dan pesisir pantai utara, dilakukan demi memenuhi kebutuhan
berbatasan dengan laut Jawa. Di dalam dari berbagai kepentingan. Namun
wilayah laut dan pesisir tersebut demikian, sifat akomodatif ini akan lebih
terkandung sejumlah potensi dirasakan manfaatnya bilamana
sumberdaya yang besar dan beragam, keberpihakan kepada masyarakat yang
tentunya memiliki nilai ekonomi yang sangat rentan terhadap sumberdaya
tinggi. Sumber daya tersebut adalah mangrove, diberi porsi yang lebih besar.
meliputi yang dapat diperbarui (renewable Dengan demikian, yang perlu
resources), dan tidak dapat diperbaharui diperhatikan adalah menjadikan
(irenewable resources). Sumberdaya masyarakat sebagai komponen utama
tersebut bisa dioptimalkan manakala penggerak pelestarian hutan mangrove.
adanya pengelolaan wilayah laut dan Oleh karena itu, persepsi masyarakat
pesisir yang salah satunya dengan pesisir terhadap keberadaan hutan
melestarikan ekosistem hutan mangrove. mangrove perlu di arahkan kepada cara
Hutan mangrove terdapat hampir
diseluruh pantai di selatan pantai
Madura. Berfungsi sebagai penyangga
34 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan
tanah pantai dari pengaruh ombak dan
Allah kepadamu (kebahagian) negeri akherat, dan
melindungi lumpurnya yang telah janganlah kamu melupakan kebahagianmu dari
meluap dan tepi-tepi sungai terhadap (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagai mana Allah telah berbuat baik
arus pasang surut, serta menahan
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
kencangnya angin laut terhadap (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
pemukiman penduduk. Selain itu juga orang-orang yang berbuat kerusakan”. Al-Qur’an Surat
Al Qashash : 77
sebagai habitat sumber daya kelautan 35 Masyarakat Madura memililki pandangan dunia dan
dan perikanan, serta menunjang sejumlah niai cultural yang dihormati dan dijunjung
kebutuhan masyarakat pesisir lainya tinggi. Pandangan dunia dan nilai cultural itu
diantaranya tercermin dalam falsafah “Buppa’, bhabbhu’,
sebagai sumber pertumbuhan ekonomi
ghuru, rato” dalam prepektif ini pemberdayaan
serta mendukung taraf hidupnya. masyarakat sebagai community based management akan
Akan tetapi keberadaan hutan lebih efektif apabila melibatkan” Kyai” karena struktur
masyarakat Madura yang sebagian besar beragama
mangrove ini cenderung mengalami
Islam dan menempatkan sosok kyai, yang mempunyai
kerusakan, salah satunya justru di kedekatan secara cultural sebagi figure yang sangat
sebabkan oleh ulah masyarakat pesisir istimewa bukan saja status sosialnya tetapi juga aspek
spiritual dan manajerialnya. Lebih jelas baca Adang
sendiri. Allah tidak menyukai orang-
Subarianto, op cit, hlm 157
159
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
160
Rehabilitasi Hutan Mangrove
Rudi Haryanto
96