Anda di halaman 1dari 61

ABSTRAK masyarakat pesisir Kecamatan

Kendari Barat Kota Kendari.


Berdasarkan hasil analisis regresi
Ridzalul Fikri Siradjuddin, bunga berganda dengan uji t
(4515042003). “Analisis didapatkan bahwa variabel
Pemanfaatan Wilayah Pesisir ketersediaan pengelolaan ikan,
Terhadap Perekonomian ketersediaan alat tangkap serta
Masyarakat Kecamatan Kendari dukungan modal tidak
Barat Kota berpengaruh terhadap
Kendari”. (Dibimbing oleh Agus perekonomian masyarakat pesisir
Salim dan Jufriadi). sedangkan variabel ketersediaan
Penelitian ini bertujuan untuk fasilitas nelayan merupakan faktor
mengidentifikasi faktor-faktor yang yang berpengaruh terhadap
mempengaruhi perekonomian perekonomian masyarakat pesisir
masyarakat wilayah pesisir dengan nilai t hitung 2,330 > t tabel
Kecamatan Kendari Barat Kota 1,989 sedangkan uji F didapatkan
Kendari serta bagaimana bahwa nilai F hitung 1,594 > F
merumuskan strategi pemanfaatan tabel 2,46 sehingga diketahui bahwa
wilayah pesisir terhadap terdapat pengaruh secara simultan
perekonomian masyarakat terhadap perekonomian masyarakat
Kecamatan Kendari Barat Kota pesisir dan juga berdasarkan analisis
Kendari. sosial budaya masyarakat diketahui
Penelitian ini menggunakan bahwa konsep yang dianut
pendekatan kuantitatif dan kualitatif masyarakat Suku Tolaki adalah
(deskriptif). Untuk mengetahui konsep Kalo Sara dimana nilai-nilai
faktor yang berpengaruh terhadap luhur kebudayaan merupakan unsur
perekonomian masyarakat pesisir kebudayaan dalam interaksi sosial,
serta bagaimana merumuskan hukum adat, ekonomi, agama, budi
strategi pemanfaatan wilayah pekerti serta kesenian dalam
pesisir terhadap perekonomian berinteraksi dengan alam maupun
Tuhan.

2
Kesimpulannya adalah
berdasarkan hasil analisis regresi
bunga berganda dengan uji t
variabel dukungan modal
merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat
pesisir sedangkan berdasarkan uji F
didapatkan bahwa terdapat
pengaruh secara simultan terhadap
perekonomian masyarakat pesisir.

3
BAB I Kawasan pesisir merupakan
PENDAHULUAN tempat pendaratan ikan serta
A. Latar Belakang sebagai sumber daya laut
Sumber daya alam pesisir maupun alirah sumber daya
dan laut ini merupakan suatu lainnya untuk kemudian
potensi yang cukup dialirkan kedaratan. Dari
menjanjikan dalam arah daratan mengalir
mendukung tingkat sumber daya untuk
perekonomian masyarakat disalurkan kelaut dan juga
terutama bagi nelayan. Di udara melalui kawasan-
sisi lain konsekuensi logis kawasan pesisir. Akibatnya,
dari sumber daya pesisir dan kawasan pesisir secara
lautsebagai sumber daya global telah cenderung
milik bersama (common menjadi konsentrasi
property) dan terbuka untuk aktifitas perekonomiandan
umum, maka pemanfaatan peradaban manusia.
sumber daya alam pesisir Kawasan pesisir dalam
dan laut semakin meningkat kenyataan nya menampung
hampir di semua wilayah. sekiar 60% populasi dunia
Pemanfaatan yang demikian Secara historis, kawasan
cenderung melebih daya pesisir telah menjadi
dukung sumber daya (over harapan konsentrasi sebagai
exploitation). Secara ilmiah kota-kota pelabuhan dan
kawasan pesisir pada pusat-pusat pertumbuhan
dasarnya bukan semata- global.
mata merupakan kawasan Para nelayan umumnya di
peralihan ekosistem daratan Indonesia, tentu makan
dan laut, namun sekaligus mengalami dialktika yang
titik temu antara aktivitas luar biasa. Hal ini
ekonomi masyarakat diakibatkan karena
berbasis daratan dan laut.

4
zaman yang semakin maju masyarakat lokal/nelayan
sehingga perkembangan kecil
ilmu pengetahuan dalam rangka
mendorong munculnya melestarikan dan
wawasan dan fikiran menjamin ketersediaan
terhadap kehidupan sumberdaya ikan bagi
masyarakat pesisir. Di mana nelayan kecil. Untuk itu,
masyarakat kecil pesisir sudah kewajiban bagi para
yang memahami dirinya masyarakat pesisir untuk
yang hidup sederhana, takut dapat melestarikan
akan menimbulkan rasa sumberdaya alam laut.
kekhawatiran seakan akan Potensi ekonomi daerah
jatuhnya sumber daya laut yang dimiliki dan layak
bagi mereka. Hal ini dikembangkan di kota
menjadi pendororng dimana kendari ada beragam sektor
munculnya sebagaia diantaranya sektor
pemikiran tentang bersaing perikanan tangkap dan
antar profesi masyarakat sektor perikanan budidaya,
kecil sebagai nelayan. hasil yang diperoleh dalam
Sebagaimana ditetapkan setahun pada sektor
Perda perikanan tangkap sekitar
Kendari pasal 30 Nomor 50 4.292,5 ton pertahunnya dan
tahun 2015 tentang sektor perikanan budidaya
Pemberdayaan Nelayan 1.100,2 ton. Berkaitan
Kecil dan Pembudidaya dengan potensi yang
Ikan Kecil dimiliki wilayah pesisir kota
Daerah Perlindungan Laut kendari maka dimasa yang
atau lebih dikenal dengan akan datang menjadi
singkatan DPL sebagian tantangan bagi kawasan
besar diinisiasi oleh tersebut untuk merebut
potensi peluang yang ada,

5
sehingga potensi 0,2 - 0,4 juta (5,83%), dan
perencanaan penataan Rp. 1,4 . 1,6 juta (5,00%),
wilayah pesisir perlu sisanya (12,5% nelayan)
diarahkan secara terpadu berpenghasilan Rp. 1,8 - 2,0
guna mengharmonisasikan juta (3,33%), lebih dari Rp.
dan meningkatkan 2,0 juta (3,33%), Rp. 1,6 1,8
perekonomian masyarakat juta (2,50%), dan masing
agar dapat hidup dengan 1,67% berpenghasilan Rp
bercukupan dan tidak ada 1,0 - 1,2 juta dan Rp. 1,2 1,4
unsur kepentingan lain bagi juta per bulan.
pemerintah dalam Adapun potensi wilayah
mengelolah kawasan pesisir pesisir yang dimiliki
secara menyeluruh. Kondisi Kecamatan Kendari Barat
yang dihadapi kemudian Kota Kendari sangat
adalah arahan penggunaan memungkinkan untuk
lahan wilayah pesisir di mengelolah sumber daya
Kecamatan Kendari Barat alam pesisir tersebut karena
kota kendari dimanfaatkan terdapat beberapa ciri dalam
oleh masyarakat untuk pemanfaatan wilayah pesisir
meningkatkan pendapatan berbasis perekonomian
perekonomian mereka. dengan tersedianya tempat
Pendapatan atau pelelangan ikan (TPI), maka
penghasilan per bulan dari hal ini menunjukkan bahwa
sektor perikanan tangkap kota kendari memiliki
yang diterima oleh nelayan potensi dalam sektor
dan seluruh anggota perikanan yang sangat
keluarga yang bekerja, strategis dalam
terdistribusi sebagai berikut: meningkatkan
Rp. 0,6 - 0,8 juta (50,83%), perekonomian masyarakat,
Rp. 0,4 - 0,6 juta (16,67%), dalam RTRW Provinsi
Rp, 0,8 1,0 juta (9,17%), Rp. Sultra kota kendari masuk

6
dalam kawasan strategis yang dapat memperhambat
Provinsi sebagai kawasan usaha perikanan masyarakat
kepentingan pertumbuhan nelayan.
ekonomi, serta sebagai Berdasarkan uraian diatas
kawasan pengembangan maka penelitian ini
budidaya perikanan. bertujuan untuk
Berdasarkan kondisi menganalisis faktor-faktor
eksisting yang ada, kondisi apa yang mempengaruhi
fasilitas nelayan dalam hal dalam perekonomian
ini tempat pelelangan ikan masyarakat Kecamatan
(TPI) tidak diperhatikan Kendari Barat Kota Kendari
sehingga timbul rasa ketidak 2. Manfaat
nyamanan oleh pengunjung, a. Untuk mengetahui
kondisi tempat pengelolaan faktor-faktor yang
ikan/rumah industri dapat mempengaruhi
dikatakan masih
menggunakan pengelolaan
sederhana sehingga belum
bisa mengelola hasil
sumberdaya alam dengan
sempurna, kondisi alat
tangkap sebagian
masyarakat nelayan masih
menggunakan alat tangkap
sederhana atau tradisional
padahal apabila nelayan
menggunakan teknologi alat
tangkap yang modern dapat
menunjang hasil tangkap
nelayan, dan adapun
terbatasnya modal nelayan

7
BAB II TINJAUAN pencemaran. Dahuri,
PUSTAKA A. Tinjauan dkk. (1996)
Umum Karakteristik mendefenisikan
Wilayah Pesisir 1. wilayah pesisir sebagai
Pengertian Wilayah suatu wilayah peralihan
Pesisir Sampai antara daratan dan
sekarang belum ada lautan, dimana batas ke
definisi wilayah pesisir arah darat adalah jarak
yang baku. Namun secara arbiter dari rata-
demikian, terdapat rata pasang tertinggi
kesepakatan umum di dan batas ke arah laut
dunia bahwa wilayah adalah yurisdiksi
pesisir adalah daerah wilayah propinsi atau
pertemuan antara darat state di suatu negara.
dan laut, kearah darat Kawasan pesisir
meliputi daratan baik merupakan wilayah
kering maupun peralihan antara daratan
terendam air yang dan perairan laut.
masih mempengaruhi Seacara fisiologi
oleh sifat laut dan didefenisikan sebagai
perembesan air asin. wilayah antara garis
Kearah laut mencakup pantai hingga ke arah
bagian laut yang masih daratan yang masih
dipengaruhi oleh proses dipengaruhi pasang
alami yang terjadi surut air laut, dengan
didarat seperti lebar yang ditentukan
sedimentasi dan aliran oleh kelandaian pantai
air tawar, maupun yang 9 dan dasar laut, serta
menyebabkan kegiatan dibentuk oleh endapan
manusia seperti lempung hingga pasir
pertanian dan yang bersifat lepas dan

8
kadang materinya laut, pasang-surut,
berupa kerikil. Ruang pengaruh air laut dan
kawasan pesisir sebagainya) yang masih
merupakan ruang dapat pengaruhnya.
wilayah diantara ruang Kedua, ke arah
daratan dengan ruang dirasahkan laut
lautan yang saling meliputi daerah-daerah
berbatasan. Ruang dimana akibat
daratan adalah ruang prosesproses yang
yang terletak di atas dan terjadi di darat
di bawah permukaan (sedimentasi, arus
daratan termasuk sungai, pengaruh air
perairan darat dan sisi tawar dan sebagai nya).
darat dari garis Wilayah perbatasan ini
terendah. Ruang lautan mempertemukan lahan
adalah ruang yang darat dan masa air yang
terletak di atas dan di berasal dari daratan
bawah permukaan laut yang relatif tinggi
dimulai sisi laut pada (elevasi landai, curam
garis laut terendah, atau sedang) dengan
termasuk dasar laut dan masa air laut yang
bagian bumi di relatif rendah, datar,
bawahnya. Dalam dan jauh lebih besar
cakupan horizontal, volumenya.
wilayah pesisir di batasi Karakteristik yang
oleh dua garis hipotetik. demikian oleh Ghofar
Pertama, ke arah darat (2004), mengatakan
wilayah ini mencakup bahwa secara alamiah
daerah-daerah dimana wilayah ini sering
proses-proses disebut sebagai 10
oseanografis (angin wilayah jebakan

9
nutrient (nutrient trap). Alam Pesisir Wilayah
Akan tetapi, jika pesisir memiliki arti
wilayah ini terjadi strategis karena
pengrusakan merupakan wilayah
lingkungan secara peralihan (interface)
massif karena antara ekosistem darat
pencemaran maka dan laut, serta memiliki
wilayah ini disebut juga potensi sumberdaya
sebagai wilayah alam dan jasajasa
jebakan cemaran lingkungan yang sangat
(pollutants trap). kaya, Nurariadi (2004).
Dengan demikian dapat Kekayaan ini
dimengerti bahwa mempunyai daya tarik
berbagai sumberdaya tersendiri bagi berbagai
hayati serta lingkungan pihak untuk
di wilayah pesisir memanfaatkan
relatif lebih rentan sumberdayanya dan
terhadap kerusakan, mendorong berbagai
dibandingkan dengan instansi untuk
wilayah-wilayah atau meregulasi
ekosistem-ekosistem pemanfaatannya.
lainnya. Dari seluruh Sumberdaya pesisir
tipe ekosistem yang adalah sumberdaya
ada, biasanya alam, sumberdaya
ekosistem pesisir binaan/buatan dan jasa
merupakan wilayah jasa lingkungan yang
yang mendapatkan terdapat di dalam
tekanan lingkungan wilayah 11 pesisir.
yang paling berat. Nissa (2011) potensi
Ghofar (2004). 2. sumberdaya pesisir
Potensi Sumberdaya secara umum dibagi

10
atas empat kelompok budidaya terutama
yakni: a. sumberdaya budidaya laut.
yang dapat pulih Sumberdaya tidak
(renewable resources), dapat pulih meliputi
b. sumberdaya tidak mineral, bahan
dapat pulih (non- tambang/galian,
renewable resources), minyak bumi dan gas.
c. energi kelautan dan Sumberdaya energi
d. jasa-jasa lingkungan terdiri dari OTEC
kelautan (Ocean Thermal
(environmental Energy Conservation),
services). Sumberdaya pasang surut,
yang dapat pulih terdiri gelombang dan
dari berbagai jenis ikan, sebagainya. Sedangkan
udang, rumput laut, yang termasuk jasa-jasa
padang lamun, lingkungan kelautan
mangrove, terumbu adalah pariwisata dan
karang termasuk perhubungan laut.
kegiatan budidaya Wilayah pesisir dan laut
pantai dan budidaya sebagai ekosistem yang
laut (marine culture). dinamis memiliki
Ketersedian lahan karakteristik yang
pesisir merupakan salah sangat unik. Keunikan
satu potensi yang dapat 12 wilayah ini
dikembangkan untuk mengisyaratkan
kegiatan perikanan. pentingnya pengelolaan
Demikian juga dengan wilayah tersebut untuk
wilayah perairan dikelola secara terpadu
pantainya dapat dan bijaksana. Secara
dikembangkan untuk biofisik wilayah pesisir
berbagai kegiatan memiliki karakteristik

11
sebagai berikut: a) terdapat lebih dari dua
Secara empiris terdapat macam sumberdaya
keterkaitan ekologis alam dan jasa-jasa
(hubungan fungsional) lingkungan yang dapat
baik antar ekosistem di dikembangkan untuk
dalam kawasan pesisir kepentingan
maupun antara kawasan pembangunan.
pesisir dengan lahan Terdapat keterkaitan
atas (upland) dengan langsung yang sangat
laut lepas. Perubahan sumberdaya alam. c)
yang terjadi pada suatu Dalam suatu kawasan
eksosistem pesisir, pesisir, pada umumnya
cepat atau lambat, terdapat lebih dari satu
langsung atau tidak kelompok masyarakat
langsung akan (orang) yang memiliki
mempengaruhi keterampilan/keahlihan
ekosistem lainnya. dan kesenangan
Begitu pula halnya jika (preference) 13 bekerja
pengelolaan kegiatan yang berbeda sebagai
pembangunan industri, petani, nelayan, petani
pertanian, pemukiman, tambak, petani rumput
dan lainlain) di lahan laut, pendamping
atas (upland) suatu pariwisata, industri dan
DAS (Daerah Aliran kerajinan rumah tangga
Sungai) tidak dilakukan dan sebagainya. Pada
secara bijaksana akan hal sangat sukar atau
merusak tatanan dan hampir tidak mungkin
fungsi ekologis kawsan untuk mengubah
pesisir dan laut. b) kesenangan bekerja
Dalam suatu kawasan (profesi) sekelompok
pesisir, biasanya orang yang sudah

12
mentradisi menekuni sumberdaya pesisir
suatu bidang pekerjaan. biasanya berprinsip
d) Baik secara ekologis memaksimalkan
maupun secara keuntungan. Oleh
ekonomis, pemanfaatan karenanya, wajar jika
suatu kawasan pesisir pencemaran over
secara monokultur eksploitasi sumberdaya
(single use) adalah alam dan konflik
sangat rentan terhadap pemanfaatan ruang
perubahan internal seringkali terjadi di
maupun eksternal yang kawasan ini, yang 14
menjurus pada pada gilirannya dapat
kegagalan usaha. menimbulkan suatu
Misalnya suatu tragedi bersama (open
hamparan pesisir hanya tragedy). Kawasan
digunakan untuk satu pesisir memiliki tiga
peruntukan, seperti habitat utama (vital)
tambak, maka akan yakni mangrove,
lebih rentan, jika padang lamun dan
hamparan tersebut terumbu karang. Di
digunakan untuk antara ketiga habitat
beberapa peruntukan. tersebut terdapat
e) Kawasan pesisir hubungan dan interaksi
pada umumnya yang saling
merupakan sumberdaya mempengaruhi.
milik bersama property Kerusakan yang terjadi
yang (common pada satu habitat akan
resources) dapat mempengaruhi
dimanfaatkan oleh kehidupan biota pada
semua orang (open habitat lainnya,
access). Padahal setiap sehingga pengelolaan

13
pada suatu habitat harus tumbuhnya yang 15
mempertimbangkan memerlukan sinar
kelangsungan habitat matahari, ia selalu
lainnya. B. berusaha dekat dengan
Pemanfaatan Wilayah permukaan air laut.
Pesisir 1. Bakau Tingkat keragaman
Tutupan bakau komponen terumbu dan
memerlukan pesisir kualitas individunya
landai dengan substrat tergantung dari kualitas
lumpur atau sedimen lingkungan yang
halus, serta dekat muara dikontrol oleh kondisi
sungai agar tersedia fisiko-kimia perairan
cukup air tawar. Bakau dan, saat ini, kualitas
dapat membentuk terumbu karang
rataan sangat luas di menurun akibat
pesisir tepian pulau dampak kegiatan
kraton atau cekungan manusia dalam
belakang yang landai penangkapan ikan.
dan luas. Bakau juga Terumbu karang
tumbuh di pulaupulau memiliki banyak
kecil bila menemukan fungsi, antara lain:
pantai landai dan cukup secara fisis melindungi
air tawar. Adakalanya pesisir dari agitasi
bakau tumbuh di atas gelombang,
rataan terumbu karang. menghasilkan sedimen
Ulfa (2016) 2. Terumbu karbonat penyeimbang
karang Terumbu karang dasar perairan dan
tumbuh di perairan perlindungan bagi biota
hangat, jernih dan laut. Ulfa (2016) 3.
terlindung dari agitasi Bakau di atas terumbu
kuat gelombang. Sifat karang Dinamika

14
perubahan relatif paras yang tebal namun
muka laut, suplai air muncul saat surut.
tawar dan kemampuan Rataan ini merupakan
adaptasi biota laut habitat subur bagi jenis
menghasilkan gejala kerang-kerangan
simbiosa antara bakau (bivalve). Ulfa (2016)
dan terumbu karang 6. Pantai kering batu
(dan ikan) yang tumbuh gamping: Di kawasan
di satu ekosistim. Ulfa dengan curah hujan
(2016) 4. Rumput laut tahunan tipis, lembah
Rataan luas pasir dalam sungai mengiris
karbonat di terumbu perbukitan undak
karang pada perairan pantai dengan aliran air
intertidal memberi hanya saat hujan tiba.
peluang tumbuhnya Akresi pantai hanya
rumput laut (segrass terjadi oleh
dan seaweed) terangkatnya rataan
memperkaya terumbu membentuk
keragaman habitat undak pantai baru.
wilayah perairan. Sedimen hasil
Perairan relatif jernih rombakan terumbu
dengan substrat pasir karang terakumulasi di
halus karbonat disukai bagian cerukan pantai
oleh biota ini. Ulfa atau pantai landai
(2016) 16 5. Estuari dan membentuk paparan
paparan intertidalnya: datar. Terbatasnya
Pasang naik dan pasang suplai air tawar dan
surut tinggi membentuk sedimen sungai
estuari, namun menyebabkan perairan
meninggalkan juga terjaga bersih, namun
endapan lumpur luas membatasi bakau di

15
periaran yang semula oleh kebutuhan
memperoleh air tawar manusia yang dibangun
dari sungai yang lebih sepanjang pantai atau
teratur aliran air pesisir. Pemukiman dan
tawarnya. Pantai kering pelabuhan merupakan
dapat terbentuk pulau perubahan yang paling
dari batuan volkanik di awal dilakukan di
kawasan bercurah pantai. Ulfa (2016) •
hujan rendah. Jatuhan Diatas perairan:
batu di tebing sering Manusia yang
menandai jenis pantai kehidupannya
ini. Ulfa (2016) 7. tergantung pada laut
Lahan basah (wetland) merasa nyaman tinggal
Dapat berupa delta atau dan membangun
pesisir berawa bagian pemukimannya di atas
pulau yang menghadap air (Suku Bajo, Orang
mintakat stabil geologi. Laut, dll). Pemukiman
Kawasan pesisir ini dibangun dan disangga
dicirikan 17 oleh oleh tiang kayu di atas
dataran berawa batas pasut tertinggi. •
tumbuhan tropis di Diatas pematang pantai
limpahan banjir sungai : Pemukiman dapat
yang alirannya juga dibangun diatas
berkelok hingga rataan pasir pantai yang
dataran supratidal- terbebas dari pasang
intertidal di mintakat tertinggi, di tempat
bakau. Ulfa (2016) 8. mana manusia dapat
Pemukiman memperoleh air tawar
Tradisional: Pantai dan dari sumber atau
pesisir telah terubah dengan membuat
dari bentang dan bentuk sumur. Kegiatan

16
meramu hutan dan menjadi blok-blok
bercocok ringan mulai perumahan yang
dilakukan. 18 9. penataannya lebih
Pelabuhan Tempat didasarkan pada
berlabuh memerlukan efisiensi ruang
perairan tenang semaksimal mungkin.
terbebas setiap saat dari Kondisi demikian tidak
kesulitan sandar dan lagi mengindahkan
memrlukan perairan keperluan
dalam. Perluasan keseimbangan estetika
pelabuhan untuk mupun daya dukung
ukuran kapal lebih lingkungan.
besar mengubah Adakalanya
bentang alam, yang pengelolaan limbah
semula hanya terbuat pemukiman juga
dari dermaga kayu terabaikan dengan
sederhana menjadi dampak semakin
demikian masif terbuat buruknya kualitas
dari bangunan beton pantai dan perairan.
dengan turap. Ulfa (2016) 11. Pantai
Pembangunan Reklamasi Reklamasi
pelabuhan mengubah pantai demi
bentang pantai. Ulfa memperoleh lahan
(2016) 10. Kota Pesisir lebih luas merupakan
Pembangunan kegiatan paling buruk
pemukiman berskala yang mengubah
besar dari perluasan bentang alam 19 asli
kota cenderung pantai dan wilayah
berdampak pada pesisir. Penataan ruang
terubahnya bentang bentang alam yang
alam wilayah pesisir diperoleh harus

17
dilakukan dengan Beberapa tempat
perhitungan dan terpilih sebagai
perencanaan yang kegiatan hunian wisata,
matang sehingga ruang dalam format besar dan
baru dapat menyatu modern maupun kecil
dengan bentang alam bernuansa ekowisata.
asli disekelilingnya. Bentang alam
Ulfa (2016) 12. Tambak umumnya terubah pada
Tambak dibangun hunian wisata masif
diperairan intertidal dan modern berupa
dengan membuka hotel atau bungalow,
tutupan lahan asli sementara nuansa asli
berupa bakau dan lahan seringkali justru
rawa. Kegiatan ini dipertahankan pada
mengubah bentang hunian ekowisata. Ulfa
alam dalam skala luas (2016) 14.
di pesisir datar dengan Pertambangan
kisaran pasut tidak Beberapa tempat
terlalu kuat. Seringkali diwilayah pesisir
tambak dibuat langsung memiliki potensi
di perairan pinggir laut, pertambangan, seperti
namun seringkali minyak bumi, pasir,
menyisakan rataan tipis timah, dan lain-lain. 20
bakau sebagai Kegiatan pertambangan
pelindung dan pada umumnya
penangkap sedimen. menimbulkan
Pertambakan luas konsekuensi perusakan
dikembangkan di lingkungan yang berat.
perairan tepian Oleh sebab itu kegiatan
kontinen. Ulfa (2016) pertambangan harus
13. Kegiatan Wisata diawasi secara ketat

18
dan menggunakan kawasan permukiman.
teknologi tinggi Potensi pembangunan
sehingga kerusakan yang terdapat di
lingkungan dapat wilayah pesisir dan
diminimalkan. Ulfa lautan secara garis
(2016) C. Potensi besar terdiri dari 3
Wilayah Pesisir Dalam (tiga) kelompok yaitu
suatu wilayah pesisir sumberdaya yang dapat
terdapat satu atau lebih diperbaharui
dari sistem lingkungan (renewable resources),
atau ekosistem yang sumberdaya yang tidak
dapat bersifat alamiah dapat diperbaharui
maupun buatan. (non-renewable
Ekosistem alami yang resources) dan jasa jasa
terdapat di kawasan lingkungan
pesisir antara lain (enviromental
terumbu karang services). 21 D. Nilai
(coastal feefs). hutan Ekonomi Sumberdaya
bakau (mangrove), Wilayah Pesisir
padang lamun (sea Sumberdaya dapat
grass). pesisir berpasir didefinisikan dalam arti
(sandy beach), formasi luas sebagai segala
pes-caprea, formasi sesuatu yang baik
baringtonia, estuaria, langsung maupun tidak
laguna, dan delta. langsung memiliki nilai
Sistem ekosistem untuk memenuhi
buatan yang antara lain kebutuhan manusia,
berupa tambak, sawah sumberdaya secara
pasang surut, kawasan awam sering diartikan
pariwisata, industri, sebagai sesuatu yang
agroindustri dan bernilai untuk

19
melaksanakan kegiatan lingkungan pisik secara
tertentu. Menurut potensial memiliki
pandangan ekonomi, fungsi untuk memenuhi
paling tidak dikenal kebutuhan hidup
tiga sumberdaya yaitu manusia. Sumberdaya
sumberdaya kapital, alam memiliki peran
sumberdaya tenaga ganda, yaitu sebagai
kerja dan sumberdaya modal pertumbuhan
alam. Sumberdaya ekonomi (resource
kapital menunjuk basesd economy) dan
kepada kelompok sekaligus sebagai
sumberdaya yang penopang sistem
digunakan untuk kehidupan (life support
menciptakan proses system). Sumberdaya
produksi yang lebih alam sangat berperan
efisien. Sementara sebagai tulang
sumberdaya tenaga punggung
kerja dimaksudkan Perekonomian
sebagai kapasitas Nasional (BPS, 2016).
produktif dari manusia Pada dasarnya 22
baik secara pisik pertumbuhan ekonomi
maupun mental yang disebagian besar negara
terkait dengan di dunia adalah
kemampuan untuk berbasiskan
bekerja atau sumberdaya alam.
memproduksi suatu Perkembangan
barang dan atau jasa. pemikiran mengenai
Sedangkan sumberdaya perhitungan
alam adalah stok materi pertumbuhan ekonomi
living maup non living suatu negara, yang
yang terdapat dalam biasanya dianggap

20
sebagai penggambaran utuh dalam prespektif
dari kesejahteraan neo-classical economy.
masyarakat (System of Indonesia memiliki
National Accounting / modal sumberdaya
SNA, Growth alam (natural capital)
Domestic Product / yang besar dan relative
GDP dan Net National masih belum optimal
Product / NNP), pemanfaatannya,
ternyata masih ditambah dengan modal
mengabaikan sosial (sosial capital),
perhitungan mengenai teknologi dan
penurunan sumberdaya. sumberdaya manusia
Perkembangan yang perlu didesain
selanjutnya dalam neo secara komprehensif
classical ekonomi, dalam sebuah
pengukuran dengan aransemen
menggunakan GDP dan pembangunaan yang
NNP. belum menjawab tepat dan berkelanjutan.
mengenai sumberdaya Dengan meletakkan
itu sendiri dalam fungsi dan kebijakan
kaitannya dengan man- ekonomi secara benar
made capital, human sesuai dengan visi
capital dan natural ecological economics
capital, yang dalam (EE) maka 23
kurun waktu tertentu pembangunan
mengalami depresi dan berkelanjutan sebagai
apresiasi. Natural tujuan akhir dari visi
capital sendiri pada ecological economics
dasarnya menghasilkan (EE) adalah suatu
barang dan jasa yang keniscayaan, yaitu
tidak dihitung secara sebuah konesp

21
pembangunan ekonomi spesies atau ekosistem
yang lebih arif, tersebut. Salah satu
meletakkan wujud nyata adanya
keseimbangan peran nilai keberadaan adalah
manusia sebagai bagian timbulnya partisipasi
dari komunitas dan didalam usaha
kelestarian ekosistem merehabilitasi
(Adrianto, 2004). Nilai sumberdaya alam yang
keberadaan merupakan mengalami kerusakan,
katagori nilai yang partisipasi pelestarian
dimiliki ekosistem tumbuhan. Kegunaan
pesisir. Nilai keberadaan dan
keberadaan ekosistem ketidakbergunaan
pesisir merupakan nilai karena kepunahan
kegunaan didapat merupakan sumber
seseorang atau nilai keberadaan.
masyarakat mengetahui Pertimbangan dasar
ekosistem pesisir penetapan ekosistem
terpelihara pesisir paling tidak
keberadannya. menggunakan lima
Keberadaan sistem kriteria utama yaitu: 1.
alam termasuk Keanekaragaman, yaitu
indivisible in sumberdaya pesisir
consumtion, kegunaan memiliki
diperoleh seseorang keanekaragaman yang
yang mengetahui besar, baik biota
keberadaan spesies atau maupun 24
ekosistem, tidak ekosistemnya, penting
berkurang hanya karena dalam menentukan
orang lain juga stabilitas biota dan
mengetahui keberadaan menjamin sumber

22
genetika yang besar. 2. tolak kriteria tampak
Keterwakilan, yaitu bahwa kriteria satu
sumberdaya pesisir sampai lima dapat
memiliki formasi biota menjadi sumber adanya
tertentu dan nilai keberadaan.
dipergunakan pembaku Pengembangan konsep
bagi formasi-formasi nilai keberadaan sangat
sejenis di daerah lain. 3. membantu sebagai
Keaslian, yaitu penghubung antara ahli
sumberdaya pesisir ekonomi dan ahli
memiliki kondisi biota lingkungan di dalam
maupun fisik sejauh pengelolaan
mungkin masih asli sumberdaya alam dan
atau belum dipengaruhi lingkungan. Nilai
kegiatan manusia. 4. Penggunaan adalah
Kekhasan, yaitu nilai kegunaan atau
sumberdaya pesisir manfaat yang diperoleh
harus memiliki sifat- seseorang atau
sifat yang khas yang masyarakat dari
tidak diketemukan di penggunaan barang
daerah lain. 5. atau jasa lingkungan
Keefektifan, yaitu saat kini. 25
sumberdaya pesisir Penggunaan barang
memiliki kondisi yang atau jasa lingkungan
mendukung efektifitas bersifat konsumtif
pengelolaan, seperti maupun non konsumtif.
luas, batas alam seperti Jenis nilai penggunaan
sungai, pesisir sehingga digolongkan atas dua
memudahkan nilai penggunaan yaitu
pengawasan dan nilai penggunaan
pengamanan. Bertitik langsung dan nilai

23
penggunaan tidak kelembagaan dan
langsung. Surplus idiologis yang
konsumen dari diperlukan.
sumberdaya pesisir Pertumbuhan ekonomi
menggunakan asumsi juga dapat juga di
ekosistem pesisir artikan sebagai proses
dianggap barang privat. kenaikan output
Jumlah responden yang perkapita dalam jangka
bersedia membayar panjang. Berikut
sama dengan jumlah Beberapa Teori
permintaan dan nilai Pertumbuhan Ekonomi
nominal yang bersedia Menurut Beberapa
dibayar responden Pakar 1. Teori Adam
sama dengan harga dari Smith Perkembangan
nilai ekonomi pesisir. penduduk akan
(Dahuri, 2000). E. mendorong
Dasar Teori pembangunan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi karna memperluas
Pertumbuhan ekonomi pasar yang akan
adalah kenaikan jangka meningkatkan 26
panjang dalam spesilisasi maka tingkat
kemampuan suatu kegiatan ekonomi akan
wilayah untuk bertambah tinggi,
menyediakan semakin kaerna spesialisasi akan
banyak jenis barang meningkatkan
dan jasa kepada produktifitas tenaga
penduduknya, kerja dan mendorong
kemanpuan tersebut perkembangan
tumbuh sesuai dengan teknologi dan inovasi.
kemajuan teknologi dan Jika sudah terjadi
penyusaian pertumbuhan ekonomi

24
maka proses tersebut Masyarakat Wilayah
akan berlangsung Pesisir Kecenderungan
secara terus menerus masyarakat pesisir
dari masa ke masa memeiliki perbedaan
dimana pendapatan per dengan masyrakat yang
kapita akan terus tinggal di sekitar
bertambah tinggi. 2. pegunungan hal ini
Teori Ricardo dan Mill dilhat dari pola hidu,
Perkembangan perilaku masyrakat,
penduduk yang berjalan arsitek bangunan dan
cepat akan lain sebaginya. Pesisir
memperbesar jumlah di jadikan sebagi objek
penduduk menjadi dua mata pencarian bagi
kali lipat dalam waktu masyarakat yang berda
satu generasi, maka di wilayah pesisir guna
akan menurunkan keberlangsungan hidup
kembali tingkat mereka. Secara teoritis,
pembangunan ke taraf masyarakat 27 pesisir
yang lebih rendah. Pada didefenisikan sebagai
tingkat ini pekerja akan masyarakat yang
menerima upah yang tinggal dan melakukan
sangat minimal. aktifitas social ekonomi
Kemajuan teknologi yang terkait dengan
tidak sumber daya wilayah
dapatmmenghalangi pesisir dan lautan.
terjadinya stationary Dengan demikian,
state (suatu keadaan secara sempit
dimana perkembangan masyarakat pesisir
ekonomi tidak terjadi memiliki
sama sekali). F. ketergantungan yang
Karakteristik cukup tinggi dengan

25
potensi dan kondisi imprediksi terkait
sumberdaya pesisir dan dengan ekspetasi social
lautan. Dalam kerangka ekonomi masyarakat.
sosiologis, masyarakat (wahyono dkk. 1993)
pesisir, khususnya G. Pengembangan
masyrakat pesisir, Masyarakat Pesisir.
memeiliki perilaku Strategi pengembangan
yang berbeda dengan masyarakat pesisir
katakanlah masyarakat dapat dilakukan melalui
petani/agraris. dua pendekatan yaitu,
Perbedaan ini sebagian yang bersifat struktural
besar disebabkan dan non struktural.
karena karakteristik Pendekatan struktural
sumberdaya yang adalah pendekatan
menjadi input utama makro yang
bagi kehidupan social menekankan pada
ekonomi mereka. penataan sistem dan
Masyarakat pesisir struktur sosial politik.
akrab dengan ketidak Pendekatan ini
pastian yang tinggi mengutamakan peranan
karena secara alamiah instansi yang
sumberdaya perikanan berwewenang atau
bersifat invisible organisasi yang
sehingga sulit untuk dibentuk untuk
diprediksi. Sementara pengelolaan 28 pesisir
masyarakat agraris laut. Dalam hal ini
misalnya memiliki ciri peranan masyarakat
sumberdaya yang lebih sangat penting tetapi
pasti dan visible akan kurang kuat
sehingga relative lebih karena aspek struktural
mudah untuk biasanya lebih efektif

26
bila dilakukan oleh komponen dan sistem
pihak-pihak yang kehidupan, baik di
mempunyai wilayah pesisir dan laut
kewenangan, paling maupun komponen
tidak pada tahap awal. pendukung yang
Dilain pihak terkait, termasuk
pendekatan non komponen sosial,
struktural adalah ekonomi dan fisik.
pendekatan yang Dengan penataan aspek
subyektif. Pendekatan struktural, diharapkan
ini mengutamakan masyarakat
pemberdayaan mendapatkan
masyarakat secara kesempatan lebih luas
mental dalam rangka untuk dapat
meningkatkan memanfaatkan sumber
kemampuan anggota daya alam secara
masyarakat untuk ikut berkelanjutan. Selain
serta dalam itu penataan struktur
pengelolaan dan dan sistem hubungan
persoalan pesisir laut. sosial dan ekonomi
Kedua pendekatan tersebut diharapkan
tersebut harus saling dapat menciptakan
melengkapi dan peluang bagi
dilaksanakan secara masyarakat untuk ikut
integrative. 1. serta melindungi
Pendekatan Struktural sumber daya alam dari
Sasaran utama ancaman yang datang
pendekatan struktural baik dari dalam
adalah tertatanya maupun 29 dari luar.
struktur dan sistem Langkah ini diharapkan
hubungan antara semua dapat mengurangi

27
bahkan menghilangkan (sustainable).
masalah-masalah sosial Kesempatan tersebut
dan ekonomi yang selain dapat
utama yang selama ini meningkatkan dan
secara terus menerus memelihara
menempatkan perekonomian
masyarakat (lokal) pada masyarakat, juga
posisi yang sulit. diharapkan dapat
Pendekatan struktural mendorong masyarakat
membutuhkan langkah- supaya lebih aktif untuk
langkah strategi sebagai melindungi
berikut : a. lingkungan, baik
Pengembangan dengan cara
aksesebilitas pemanfaatan yang
Masyarakat pada ramah lingkungan
sumber Daya Alam maupun upaya secara
Aksesibilitas aktif untuk menjaga
masyarakat terhadap dari kerusakan
sumber daya alam lingkungan. Selain itu
adalah salah satu isu aksesibilitas
penting dalam rangka masyarakat terhadap
membangun potensi perairan pesisir
perekonomian dan laut untuk
masyarakat. Langkah transportasi dan
tersebut diharapkan parawisata perlu
dapat membantu ditingkatkan. Tujuan
masyarakat untuk dapat untuk kegiatan dan
menikmati peluang membuka lapangan
pemanfaatan sumber kerja yang lebih luas
daya alam secara bagi masyarakat
berkelanjutan setempat.

28
Pengembangan 30 masyarakat dan
sektor seperti kegiatan sekaligus
parawisata dapat meningkatkan
mendorong kegiatan kesejahteraannya.
masyarakat untuk ikut Langkah ini mencakup
serta melindungi perluasan pilihan
lingkungan terutama sumber daya ekonomi,
apabila pelaksanaannya seperti perluasan usaha
dilakukan dengan tepat. dan perkreditan.
Peningkatan Peluang usaha selain
aksesibilitas sektor perikanan yang
masyarakat terhadap perlu dibuka lebih luas
sumber daya alam adalah dibidang
sangat diperlukan, pertanian, kerajinan,
karena sebagian besar peternakan dan jasa
masyarakat pesisir telah angkutan. Hal ini
dan masih akan penting dalam rangka
bergantung pada membuka kesempatan
sumber daya alam. b. masyarakat untuk tidak
Pengembangan hanya bergantung
Aksesibilitas secara langsung pada
Masyrakat terhadap sumber daya alam,
Sumberdaya Ekonomi tetapi juga sekaligus
Pengembangan mengurangi beban
aksesibilitas alam. Guna mendukung
masyarakat pesisir langkah tersebut, maka
terhadap sumber daya perlu dikembangkan
ekonomi dimaksudkan aksesibilitas
untuk meningkatkan masyarakat terhadap
diversifikasi sumber perkreditan. Sistem
penghasilan perkreditan yang

29
mampu memberikan berasumsi bahwa
pelayanan dan masyarakat lokal
dorongan bagi dengan pengetahuan,
masyarakat, sangat keterampilan dan
diperlukan. 31 kesadarannya dapat
Perkreditan tersebut meningkatkan
perlu lebih diarahkan peranannya dalam
kepada upaya perlindungan sumber
pengembangan usaha daya alam disekitarnya.
yang tidak terlalu Karena itu, salah satu
mengandalkan sumber upaya untuk
daya alam utama di meningkatkan peran
wilayah pesisir dan masyarakat lokal dalam
laut, yaitu mangrove. pengelolaan sumber
Karena itu, perlu daya alam dan wilayah
dikembangkan suatu pesisir dan laut adalah
sistem perkreditan yang dengan meningkatkan
mampu mendorong pengetahuan,
tumbuhnya sektor keterampilan dan
usaha alternatif. 2. kesadaran masyarakat
Pendekatan Subyektif untuk berbuat sesuatu
Pendekatan subyektif demi melindungi
(non struktural) adalah sumbar daya alam.
pendekatan yang Pengetahuan dan
menempatkan manusia keterampilan tersebut
sebagai subyek yang tidakharus berkaitan
mempunyai langsung dengan
keleluasaan untuk upaya-upaya
berinisiatif dan berbuat penanggulangan
menurut kehendaknya. masalah kerusakan
Pendekatan tersebut sumberdaya alam tetapi

30
juga hal-hal yang tentu lebih spesifik dan
berkaitan dengan usaha lebih menekankan pada
ekonomi, terutama pengetahuan dan
dalam rangka 32 wawasan yang
membekali masyarakat berkaitan dengan
dengan usaha ekonomi hubungan langsung
alternatif sehingga antara masyarakat
tidak merusak setempat dengan
lingkungan, antara lain pemanfaatan
yaitu : a. Peningkatan sumberdaya alam dan
pengetahuan dan pengawasannya
wawasan lingkungan. dibanding dengan
Pengetahuan dan masyarakat diluar
wawasan lingkungan wilayah. Peningkatan
perlu dimasyarakatkan pengetahuan dan
untuk memberikan wawasan juga perlu
konsep dan pandangan melibatkan aparatur
yang sama dan benar dusun, desa, dan
kepada masyarakat kecamatan serta
tentang lingkungan dan masyarakat luas. b.
peranannya terhadap Pengembangan
kehidupan masyarakat keterampilan
secara keseluruhan. Masyarakat
Jenis pengetahuan dan Peningkatan
wawasan yang keterampilan praktis
diberikan berbeda pengelolaan
menurut lokasi lingkungan bagi
pemukiman dan jenis masyarakat dan jajaran
pekerjaan. Bagi pemerintah ditingkat
masyarakat yang dusun, desa dan
berlokasi di zona inti kecamatan sangat

31
penting untuk pengambilan kebijakan,
mendorong peran serta terutama dalam proses
unsur-unsur tersebut perencanaan,
secara aktif dalam pelaksanaan dan
menanggulangi pengawasan.
masalahmasalah Pengembangan
lingkungan yang secara kapasitas masyarakat
ekologis dan ekonomis sebenarnya merupakan
akan 33 merugikan. serangkaian kegiatan
Keterampilan tersebut seperti yang diuraikan
terutama berkaitan sebelumnya, namun
dengan cara-cara dalam program ini
pemanfaatan perlu ditekankan
sumberdaya alam pentingnya
secara efisien, dan kemampuan dan
keterampilan tentang peluang masyarakat
upaya penanggulangan untuk dapat
permasalahan. mengartikulasikan
Penguasaan kepentingannya
keterampilan tersebut melalui kelompok atau
akan meningkatkan lembaga sosial. Sasaran
efektifitas peran serta utama program ini
masyarakat pesisir adalah meningkatkan
dalam pengelolaan kepercayaan diri
pesisir dan laut. c. masyarakat dan
pengembangan kemampuan
kapasitas Masyarakat berinisiatif. d.
Pengembangan pengembangan kualitas
kapasitas masyarakat diri. Kualitas
diperlukan untuk dapat masyarakat pesisir
ikut serta dalam proses perlu ditingkatkan

32
untuk menjawab dua beragam. Peningkatan
tantangan. Tantangan kualitas manusia
pertama adalah, upaya diharapkan dapat
mengatasi masalah mendorong terjadinya
perekonomian, baik diversifikasi lapangan
untuk mengatasi kerja dan sumber
masalah pemenuhan penghasilan penduduk
kebutuhan pokok, setempat sehingga
maupun dalam rangka mampu mengurangi
34 meningkatkan kecenderungan usaha
kesejahteraan yang yang bertumpu pada
lebih luas. Tantangan pengelolaan
kedua adalah, upaya sumberdaya alam
mengatasi masalah yang tidak efisien.
kerusakan alam, yaitu Program
untuk mengurangi pengembangan kualitas
tekanan terhadap manusia ini selain dapat
sumberdaya alam dilakukan melalui
diwilayah pesisir dan pendidikan dan
laut sebagai akibat pelatihan juga dengan
makin meningkatnya cara membentuk
aktifitas manusia kerjasama antar
diwilayah tersebut. lembaga-lembaga
Pengembangan diri sosial dan ekonomi,
tersebut termasuk baik di lingkungan desa
pengembangan kualitas pesisir maupun di luar,
manusia, baik secara bahkan antar wilayah.
perorangan maupun Penyiapan tenaga kerja
kelompok untuk untuk mengantisipasi
mengisi kebutuhan perkembangan kegiatan
tenaga kerja yang kian pembangunan di

33
wilayah pesisir dan laut Penyeimbangan
dan wilayah lain kepentingan
disekitarnya perlu lingkungan, sosial dan
dilakukan secara ekonomi mempunyai
proaktif dengan arti yang strategis untuk
dilandasi oleh mendorong masyarakat
pandangan jauh ke melibatkan diri dalam
depan. 35 e. Penigkatan upaya perlindungan
Motovasi Masyarakat sumberdaya alam H.
untuk Berperanserta Kebijakan, Strategi
Motivasi masyarakat Dan Perencanaan
perlu ditumbuhkan Pengelolaan Wilayah
untuk mendorong peran pesisir beberapa
serta mereka secara kebijakan nasional
aktif dalam pengelolaan yang terkait dengan
sumberdaya alam di pengelolaan wilayah
wilayah pesisir dan laut dan pesisir adalah
laut. Untuk itu, upaya sebagai berikut : 1.
pelibatan masyarakat Revitalisasi kawasan
dan pengembangan berfunsi lindung,
kegiatan yang dilandasi mencakup
oleh kepentingan kawasankawasan
masyarakat perlu lindung yang terdapat
ditingkatkan terus. di wilayah darat dan
Pelaksanaannya perlu wilayah laut/pesisir,
diintegrasikan dengan daalm rangka menjaga
aspek-aspek yang kualitas lingkungan
secara langsung hidup sekaligus
menyentuh mengamankan kawasan
kepentingan pesisir dari ancaman
masyarakat. bencana alam. Salah

34
satu factor penyebab berkelanjutan.
berbagai permasalahan Peningkatan tingkat
di wilayah laut dan kesejahteraan
pesisir adalah masyarakat pesisir
hilangnya fungsi merupakan salah satu
lindung kawasan kunci dalam
kawasan yang mengurangi tekanan
seharusnya 36 terhadap ekosistem laut
ditetapkan sebagai dan pesisir dari
kawasan lindung, pemanfaatan sumber
termasuk kawasan daya yang tidak
lindung di wilayah terkendali. 3.
daratan yang Peningkatan pelayanan
mengakibatkan jaingan prasarana
pendangkalan perairan wilayah untuk
pesisir, kerusakan menunjang
padang lamun, dan pengembangan
kerusakan terumbu ekonomi di wilayah
karang (coral laut dan pesisir.
bleaching). 2. Ketersediaan jaringan
Pengembangan prasrana wilayah yang
ekonomi masyarakat memadai akan
pesisir berbasis potensi menunjang
dan kondisi sosial pemanfaatan sumber
budaya setempat untuk daya kelautan dan
meningkatkan pesisir secara optimal
kesejahteraan serta menunjang fungsi
masyarakat melalui pesisir sebagai simpul
pemanfaatan sumber koleksi distribusi
daya laut dan pesisir produk kegiatan
secara optimal dan ekonomi masyarakat.

35
Menurut Nurmalasari, Dilain pihak
strategi pengembangan pendekatan non
masyarakat pesisir struktural adalah
dapat dilakukan melalui pendekatan yang
dua pendekatan yaitu, subyektif. Pendekatan
yang bersifat struktural ini mengutamakan
dan non structural. pemberdayaan
Pendekatan 37 masyarakat secara
structural dalah mental dalam rangka
pendekatan makro yang meningkatkan
menekankan pada kemampuan anggota
penataan sisitem dan masyarakat untuk ikut
struktur sosial politik. serta dalam
Pendekatan ini pengelolaan dan
mengutamakan peranan persoalan pesisir laut.
instansi yang Kedua pendekatan
berwenang atau tersebut harus saling
organisasi yang melengkapi dan
dibentuk untuk dilaksanakan secara
pengelolaan pesisir integratif. Sasaran
laut. Dalam hal ini utama pendekatan
peranan masyarakat structural adalah
sangat penting tetapi tertatanya struktur dan
akan kurang kuat Sistem hubungan antara
karena aspek struktural semua komponen dan
biasanya lebih efektif system kehidupan, baik
bila dilakukan oleh di wilayah pesisir dan
pihak-pihak yang laut maupun komponen
mempunyai pendukung yang
kewenangan, paling terkait, termasuk
tidak pada tahap awal. komponen sosial,

36
ekonomi dan fisik. Pendekatan subyektif
Dengan penataan aspek atau non struktural
structural, diharapkan adalah pendekatan yang
masyarakat menempatkan manusia
mendapatkan sebagai subyek yang
kesempatan lebih luas mempunyai
untuk memanfaatkan keleluasaan untuk
38 sumber daya alam berinisiatif dan berbuat
secara berkelanjutan. menurut kehendaknya.
Selain itu penataan Pendekatan tersebut
struktur dan sisitem berasumsi bahwa
hubungan sosial dan masyarakat lokal
ekonomi tersebut dengan pengetahuan,
diharapkan dapat keterampilan dan
menciptakan peluang kesadarannya dapat
bagi masyarakat untuk meningkatkan
ikut serta melindungi peranannya dalam
sumber daya alam dari perlindungan sumber
ancaman yang dating daya alam sekitarnya.
baik dari dalam Karena itu, salah satu
maupun dari luar. upaya untuk
Langkah ini diharapkan meningkatkan peran
dapat mengurangi masyarakat lokal dalam
bahkan menghilangkan pengelolaan sumber
masalah-masalah sosial daya alam dan wilayah
dan ekonomi yang pesisir dan laut adalah
utama yang selama ini dengan meningkatkan
secara terus-menerus pengetahuan,
menempatkan keterampilan dan
masyarakat (lokal) pada kesadaran masyarakat
posisi yang sulit. untuk berbuat sesuatu

37
demi melindungi Penggalian dan
sumber daya alam. pengembangan nilai
Pengetahuan dan tradisional masyarakat.
keterampilan tersebut Konsep pengelolaan
tidak harus berkaitan wilayah pesisir adalah
langsung 39 dengan fokus pada karakteristik
upaya upaya wilayah dari pesisir itu
penanggulangan sendiri, dimana inti dari
maslah kerusakan konsep pengelolaan
sumber daya alam pengelolaan wilayah
tetapi juga hal-hal yang adalah kombinasi dari
berkaitan dengan usaha pembangunan adaptif,
ekonomi, terutama terintegrasi,
dalam rangka lingkungan, ekonomi
membekali masyarakat dan sistem sosial.
dengan usaha ekonomi Strategi dan kebijakan
alternative sehingga yang diambil
tidak merusak didasarkan pada
lingkungan, antara lain karakteristik pesisir,
yaitu : 1. Peningkatan sumberdaya, dan
pengetahuan dan kebutuhan
wawasan lingkungan 2. pemanfaatannya. Oleh
Pengembangan karena itu dadalam
keterampilan proses perencanaan
masyarakat 3. wilayah pesisir,
Pengembangan dimungkinkan
kapasitas masyarakat 4. pengambilan keputusan
Pengembangan kualitas diarahkan pada
diri 5. Peningkatan pemeliharan untuk
motivasi masyarakat generasi yang akan
untuk berperan serta 6. dating 40

38
(pembangunan secara terpadu harus
berkelanjutan). memperhatikan tiga
Idealnya, dalam sebuah prinsip pembnagunan
proses pengelolaan berkelanjutan untuk
kawasan pesisir yang pengelolaan wilayah
meliputi perencanaan, pesisir yang dapat
implementasi dan diuraikan sebagai
evaluasi, harua berikut; 1. Instrumen
melibatkan minimal ekonomi lingkungan
tiga unsure yaitu telah menjadi bagian
ilmuawan, pemerintah, dari pengambilan
dan masyarakat. Proses keputusan, yang
alam lingkungan pesisir memasukkan parameter
dan perubahan ekologi lingkungan untuk
hanya dapat dipahami melihat analisis biaya
oleh ilmuan dan manafaat (cost benefit
kemudian pemahaman analysis). Misalnya
tersebut menjadi basis pembangunan pabrik di
pertimbangan bagi wilayah pesisir harus
pemerintah untuk memperhitungkan
melaksanakan program tingkat pencemarannya
pembangunan yang terhadap laut, perlunya
menempatkan pengelolaan limbah
masyarakat pesisir ikan di Tempat
sebagai pelaku dan Pelelangan Ikan, dan
tujuan meningkatkan lain-lain. 2. Isu
sosial ekonomi lingkungan seperti
kawasan. Menurut konservasi
Muttaqiena dkk, keanekaragaman hayati
perencanaan menjadi perhatian
pembangunan pesisir utama dalam

39
pengambilan pengelolaan
keputusan. 41 3. sumberdaya pesisir
Pembangunan yaitu; 1. Pemerintah
berkelanjutan sangat harus memiliki inisiatif
memperhatikan dalam menanggapi
kualitas hidup manusia berbagai permasalahan
pada saat sekarang dan degradasi sumberdaya
masa yang akan dating, yang terjadi dan konflik
termasuk didalamnya yang melibatkan
adalah sarana banyak kepentingan. 2.
pendidikan bagi Batas wilayah hukum
masyarakat pesisir, secara geografis harus
penyediaan fasilitas ditetapkan (meliputi
kesehatan dan sanitasi wilayah perairan dan
yang memadai, dan wilayah darat) 3.
mitigasi bencana. Dicirikan dengan
Strategi pengelolaan integrasi dua atau lebih
tersebut merupakan sektor, didasarkan pada
upaya-upaya pengakuan alam dan
pemecahan masalah- sistem pelayanan
masalah wilayah pesisir umum yang saling
yang yang harus berhubungan dalam
dipecahkan melalui penggunaan pesisir dan
program-program lingkungan. 42 I. Dasar
pembangunan. Lebih hukum Undang Undang
lanjut lagi dapat No 1 tahun 2014
disimpulkan bahwa Tentang Pengelolaan
factor-faktor yang Wilayah Pesisir dan
harus diperhatikan Pulau Pulau Kecil.
berkenaan dengan dalam undang undang
program-program No 1 tahun 2014

40
dinyatakan bahwa
pengelolaan
sumberdaya alam di
daratan, lautan dan di
udara perlu dilakukan
secara terkordinasi dan
terpadu dengan
sumberdaya manusia
dan sumberdaya buatan
dalam pola
pembangunan
berkelanjutan dengan
mengembangkan tata
ruang dalam suatu
kesatuan tata
lingkungan yang
dinamis serta tetap
memelihara
kemampuan
lingkungan sesuai
dengan pembangunan.
43 J. Kerangka Fikir
Masalah : 1. Fasilitas
tempa

41
BAB III METODE memberikan kontribusi bagi
PENELITIAN peningkatan PAD Kota Kendari
Metode penelitian merupakan umumnya dan membuka lapangan
suatu sistem untuk memecahkan kerja baru bagi masyarakat baik
suatu persoalan yang terdapat di yang berada dilokasimtersebut
dalam suatu kegiatan penelitian. maupun yang berada diwilayah
Penelitian ini menggunakan sekitarnya.
pendekatan kuantitatif yang Objek Penelitian
didasarkan aliran pemikiran positif Lokasi penelitian yang menjadi
dengan proses penelitian yang objek kajian adalah kecamatan
bersifat deduktif. Dengan Kendari Barat Kota Kendari dengan
pendekatan ini, diharapkan hasil Luas 19,11 Km2 dan memiliki
yang diperoleh di lokasi sampel persentase 7,15 %. Adapun
penelitian dapat dijadikan sebagai pertimbangan peneliti dalam
generalisasi terhadap populasi yang mengambil lokasi ini yakni
telah ditetapkan. dikarenakan secara kekurangan
A. Lokasi dan waktu Penelitian pemanfaatan wilayah pesisir
Penelitian dilaksanakan di Kota terhadap perekonomian masyarakat
Kendari Provinsi Sulawesi Kecamatan Kendari Barat memiliki
Tenggara khususnya di Kecamatan potensi dimana Memiliki
Kendari Barat dengan sumberdaya alam yang mampu
pertimbangan bahwa Kecamatan mensejahterakan masyarakat
Kendari Barat merupakan salah satu seperti pembudidayaan rumput laut
kawasan stategis ekonomi yang ada dan pengelolaan hasil rumput laut
di Kota Kendari yang memiliki oleh industri kecil. Dengan dasar
potensi Hasil Laut yang perlu pertimbangan di atas sehingga
dikembangkan, berangkat dari hal penulis merasa perlu melakukan
tersebut, sehingga peneliti mimilih penelitian dengan judul Analisis
untuk melakukan penelitian di Pemanfatan Wilayah Pesisir
Kecamatan Kendari Barat, dengan terhadap
harapan lokasi tersebut selain dapat Perekonomian Masyarakat

42
B. Jenis dan Sumber Data Kondisi Sosial
Data yang diperoleh kaitannya Kondisi Prasarana

dengan penelitian ini bersumber Kondisi

dari beberapa instansi terkait seperti 2. Data

Badan Perencanaan Daerah, Badan Data sekunder dengan observasinpada


salah satu teknik penyaringan data melalui instansi
Pertanahan Nasional, Dinas Tata
mengetahui data kuantitatif objek penelitian jenis
Ruang dan Biro Pusat Ststistik Kota melip
Kendari, dengan jenis data sebagai Geografi
berikut Aspek fisik
1. Data primer • Aspek
Data Primer diperoleh melalui • Aspek
observasi lapangan yaitu suatu • Sarana
teknik penyaringan data melalui D. Populasi Dan

pengamatan langsung pada objek 1. Populasi

penelitian. Survey ini dilakukan Definisi dari populasi adalah keseluruhan

untuk mengetahui kondisi kualitatif


objek studi. Jenis data yang
dimaksud meliputi:
• Kondisi fisik wilayah pesisir
Ekosistem Pesisir

atau butir-butir lain yang


merupakan tumpahan perhatian.

43
(Focus Of Interest) dalam suatu a= Koefisien regresi, nilai Ŷ,
penelitian, populasi dalam kalau X = 0, disebut nilai
penelitian ini adalah jumlah konstan
penduduk yang terdapat di b= Koefisien regresi yang
Kecamatan Kendari Barat. Dalam nilainya ditentukan dari data
penelitian ini jumlah Populasi 1. Merumuskan
seluruh masyarakat yang bermukim Hipotesis
di Ho : β = 0, artinya tidak terdapat
Kecamatan Kendari Barat dengan pengaruh yang signifikan
Jumlah kepala keluarga 51,443 Uji f digunakan untuk
jiwa menguji apakah variabel-
F. Metode Analisis variabel independen secara
Metode analisis yang akan bersama-sama signifikan
digunakan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap
yakni variabel dependen (Wahid
Sulaiman,2004:86).
Variabel tidak Langkah-langkah Uji f
bebas/variabel sebagai berikut : 38 1.
dependent/variabel Menentukan Hipotesis Ho :
respon, biasanya β = 0, artinya variabel
dinamakan dengan independen secara bersama-
variabel y sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel
Di dalam pengolahan regresi kedua dependen Ha : β ≠ 0, artinya
variabel (variabel x dan variabel y) variabel independen secara
harus yang memiliki bersama-sama berpengaruh
hubungan/berkorelasi. Dua signifikan terhadap variabel
kejadian yang dependen 2. Menentukan
Tingkat Signifikan Tingkat
X= Variabel signifikan pada penelitian
bebas/variabel independent ini adalah 5% artinya risiko

44
kesalahan mengambil Semakin besar nilai R2
keputusan 5% 3. (mendekati 1), semakin baik
Pengambilan Keputusan a. hasil untuk model regresi
Jika probabilitas (sig F) < α tersebut. Dan semakin
(0,05) maka Ho diterima, mendekati 0, maka variabel
artinya tidak ada pengaruh independen secara
yang signifikan dari variabel keseluruhan tidak dapat
independen terhadap menjelaskan variabel
variabel dependen b. Jika dependen
probabilitas (sig F) > α (wahid Sulaiman,2004:86)
(0,05) maka Ho ditolak, 2. Analisis Deskriptif Kualitatif
artinya ada pengaruh yang Teknik analisis Kualitatif adalah
signifikan dari variabel metode yang bersifat deskriptif
independent terhadap
variabel dependen Adapun defenisi operasional yang
d. Uji R² (Koefisien digunakan dalam penelitian ini
Determinasi) adalah sebagai berikut:
Koefisien determinasi pada a. Perekonomian adalah keadaan
intinya mengukur seberapa tingkat kesejahteraan
jauh kemampuan model masyarakat yang di ukur dari
dalam menerangkan variasi tingkat pendapatan, tingkat
variabel dependen. pemanfaatan sumberdaya
Nilai R2 terletak antara 0
sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤
1). Tujuan menghitung
koefisien determinasi adalah
untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap
variabel terikat. Nilai R2
mempunyai interval antara 0
sampai 1 (0≤ R2 ≤1).

45
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN

Mandonga, Kecamatan
Kendari Barat, Kecamatan
Kendari,
Kecamatan Puuwatu,
Kecamatan Kadia,
Kecamatan Kambu,
Kecamatan Nambo,
Kecamatan Kadia,
Kecamatan Wua-Wua. Kota
Kendari terdiri 10
Kecamatan dengan 131
Kelurahan/Desa.

Dari 11 Kecamatan di Kota


Kendari yang memiliki
wilayah terluas adalah

46
Keterangan Lokasi
%
Kemiringan mendominasi sebagian besar w
0 – 3% dari Teluk Kendari. Klasifikas
Kecamatan Baruga dan terkec

Kecamatan Baruga dengan


luas 49,41 km², Kemiringan Merupakan kemiringan lahan
3 – 15% wilayah Kota Kendari, ters
kecamatan yaitu Poasia, Bar
sebagian kecil di Kecamatan K
Kemiringan merupakan kelompok kemirin
15 – 25% Wilayah Kota Kendari, penyeb
2. Topografi Kecamatan Kendari.
Topografi wilayah Kota Kemiringan penyebarannya terluas di K
Kendari pada dasarnya bervariasi 25 – 40% sekitar pegunungan Nipa-Nipa
Kemiringan penyebarannya hanya terdapat
terbagi atas klasifikasi > 40% kemiringan Poasia saja.
kemiringan : Sumber. RTRW Kota
Kendari 2012
3. Geologi dan Tanah
Tabel 4.2 Secara umum, keadaan
Kota Kendari tanah (soil) kota Kendari ini
Berdasarkan terdiri dari tanah liat
Kemiringan bercampur pasir halus dan
Lereng Tahun berbatu. Diperkirakan
2019 sebagai jenis aluvium
berwarna coklat keputih-
putihan dan ditutupi batuan
pratersier terdiri dari batuan
batu lempung bergelimer,
batu pasir dan kwarsa.
Dibagian pantai batuan
pratersier tersebut ditutupi
batuan terumbu gamping.
Keadaan batuan yang

47
demikian umumnya tidak Persebaran
meluas air atau kedap Jenis Batuan di
air. Kota Kendari
Adapun persebaran dan Tahun 2019
jenis batuan yang terdapat di Kota
Kendari adalah sebagai Sumber. RTRW Kota
berikut : Kendari 2012
Tabel 4.3
Jenis Batuan Lokasi
di Kecamatan Kendari dan Kecamatan 4.
Mandonga sebagian utara sampai Hidrologi
Batu pasir Kuarsit perbatasan dengan Kecamatan
Soropia, tepatnya di Kawasan Hutan
Raya Murhum.
dipesisir pantai Teluk Kendari dan
Endapan eluvium disekitar sungai-sungai yang
mengalir di Kota Kendari
di Pulau Bungkutoko, pesisir pantai
Kelurahan Purirano dan Kelurahan
Mata, serta Kecamatan Mandonga
kearah Barat Laut, yang dibatasi Jalan
Gamping Oral
R. Soeprapto
Jalan Imam Bonjol dan batas antara
Kota Kendari dengan Kecamatan
Sampara.
Di arah tenggara Kecamatan Poasia
tepatnya Kelurahan Talia, Kelurahan
Filit,Sabak,Malik
Abeli, Kelurahan Anggalomelai,
Kuarsa Kalsiulit
Kelurahan
Tobimeita, Kelurahan Benuanirae dan
Kelurahan Anggoeya
dibagian barat Kecamatan Mandonga
sampai dengan batas Kota Kendari 48
Gamping
dengan Kecamatan Sampara dan
Kecamatan Ranomeeto
Di wilayah Kota Kendari Luas Wilayah dan
terdapat beberapa daerah aliran Jumlah
Kelurahan Di
bertiup dari arah Timur Kecamatan
berasal dari Benua Australia Kendari Barat
yang mengandung uap air. Tahun 2019
Pada Bulan Agustus sampai
dengan
Bulan Oktober terjadi musim
kemarau. Kemudian pada Bulan
November sampai dengan Bulan
Maret angin bertiup banyak
mengandung uap air yang berasal
dari Benua Asia dan

Mandonga
Kecamatan Kendari Barat
merupakan salah satu dari 5
Kecamatan di Kota Kendari
yang memiliki pantai.
Kelurahan Di Kecamatan
Kendari Barat terlihat pada
tabel 4.2 sebagai
berikut.

Tabel 4.4

49
Kondisi topografi daratan
kecamatan Kendari Barat
umumnya memiliki
permukaan yang rata, dan
bergelombang.
c. Iklim
Sebagaimana daerah-daerah
lain di Indonesia dan Kota

pencapaian tujuan
pembangunan. Oleh karena
itu, penduduk juga
merupakan bagian terpenting
dari kajian pengembangan
wilayah namun dalam

50
realitasnya penduduk juga
menjadi bagian dari
permasalahan pembangunan
tersebut baik secara kualitas
maupun kuantitas.

jiwa per km2.


Persebaran penduduk
Kecamatan Kendari
Barat pada tahun 2018
terpusat di Kelurahan
Lahundape, dengan

51
persentase sebesar 16,28
menyusul Kelurahan
Kemaraya 15,23.
Penyebab utama
terjadinya persebaran
penduduk di dua
kelurahan ini karena
semakin banyaknya

3. Gambaran Wilayah Pesisir


Kecamatan Kendari Barat
Kecamatan Kendari Barat

52
merupakan kecamatan Fasilitas yang
dengan dengan adanya disediakan oleh pemerintah
kegiatan-kegiatan baru akan setempat
menampung atau menyerap
tenaga kerja lokal, jenis pekerjaan yang
munculnya sektor informal dimiliki masyarakat
(warung-warung, toko-toko) kecamatan Kendari
disekitar kegiatan, Barat serta sejumlah
sehingga meningkatkan pendapatan berdasarkan
pendapatan masyarakat setempat. hasil
Upaya yang dilakukan oleh instansi distribusi 99 responden
terkait guna mendorong berikut tabel 4.7
perekonomian

yang berpatisipasi
dalam segala hal yang
terkait dalam
pembagunan suatu
daerah seperti halnya
dalam
ketersediyaan sarana fasilitas
pelayanan ekonomi dalam
mendukung peningkatan hasil
pendapatan masyarakat serta
membuka lapangan kerja baru
berupa jual beli barang dan

Ketersediaan Fasilitas
Nelayan

53
54
daerah (Perda) yaitu
c. Aspek Ekologis penetapan kawasan-
Aspek ekologis kawasan lindung di
merupakan aspek wilayah Kecamatan
terpenting pelolaan Kendari Barat
pesisir dan lauatan Sedangkan upaya
karena sumber daya rahabilitasi atau
pesisir dan kelautan reboisasi hutan
pada prinsipnya sangat mangrove terus
terbatas untuk itu harus dilakukan oleh
harus dipelihara daya Pemerintah melalui
dukungnya. Dalam Bagian Lingkungan
pengelolaan pesisir dan Hidup yang bekerja
lautan di Kecamatan sama dengan tokoh
Kendari Barat ada masyarakat, LSM dan
beberapa hal yang harus masyarakat setempat
diperhatika. namun
Diantaranya, Hutan prosentase keberhasilan
mangrove dan terumbu upaya tersebut relatif
karang telah banyak kecil karena penanaman
mengalami kerusakan pohon mangrove sangat
akibat konversi lahan spesifik. Faktor utama
pemukiman, kegagalannya adalah
pertambakan, industri, kurangnya monitoring
maka guna memelihara instansi terkait dan
potensinya maka kurangnya keterlibatan
dilakukan upaya-upaya masyarakat yang
penetapan lahan kelestarian mangrove
konservasi hutan dan terumbukarang.
mangrove dan melalui
kebijakan peraturan

55
d. Gambaran Ekonomi
Masyarakat berdiri sendir,
Dari hasil penelitian berafiliasi angsung atau
diperoleh data pendapatan tidak langsung dengan
usaha menengah atau
500.000, perumahan Rp. besar dan berbentuk
5.000, pendidikan Rp. badan usaha
20.000, kesehatan Rp. perorangan, baik
20.000, dan berdanan hukum
pengeluaran iainnya maupun tidak. Home
Rp.20.000. industri juga dapat
C. Pembahasan berarti industri rumah
1. Faktor yang mempengaruhi tangga,
peningkatan perekonomian
di masing-masing
Gambar 4.4 Tempat kecamatan belum
pelelangan ikan diketahui secara pasti
Kecamatan Kendari karena minimnya
Barat Sumber daya informasi yang ada.
alam laut yang Penelitian ini bertujuan
melimpah yang untuk mengidentifikasi
sebagian besar dan mendeskripsikan
masyarakat Kecamatan berbagai jenis alat
Kendari Barat tangkap yang ada di
khususnya pada wilayah kecamatan
pesisir mengelolah hasil
sumber daya akan dapat kembali
alamtersebut dengan masuk kedalam
melakukan aktivitas jual perusahaan dalam
beli hasil tangkapan waktu pendek melalui
laut. hasil penjualan

56
produknya. Uang yang kecepatan arus dan
masuk dari hasil pasang surut di bulan
penjualan produk Januari-Mei tidak ada
tersebut akan segera data yang
keluar lagi untuk
membiayai operasi
selanjutnya. Dengan
demikian maka dana
tersebut akan terus
menerus

meter pada bulan oktober


dan titik tertinggi
mencapai 14 meter
dibulan oktober. Dari data
hidro-oceanografi Kota
Kendari tersebut maka
data ini juga dijadikan
sebagai sumber untuk
mendapatkan data hidro-
Oceanografi yang ada di
kawasan

suhu rata-rata
suhu berkisar 26-
32(oC), salinitas
berkisaran 15-35 (ppt)
dan pH air berkisar
6-7.
Sedangkan pada
kecerahan, kedalaman,

57
masyarakat buruh
3. Analisis Sosial Budaya nelayan. Stratifikasi
Masyarakat sosial yang terbentuk di
a. Stratifikasi Sosial (Strata Kecamatan Kendari
Sosial) Barat mempunyai
Pembentukan faktorfaktor yang
stratifikasi sosial di mempengaruhi sistem
masyarakat nelayan stratifikasi sosial dalam
pada umumnya masyarakat adalah
berdasarkan pada kedudukan dan peran
ukuran kekayaan, yang dimana Kedua
ukuran kekuasaan, faktor tersebut
ukuran kehormatan dan memiliki peran penting
ukuran ilmu dalam sistem sosial
pengetahuan, dari yang ada di dalam
beberapa ukuran yang masyarakat. Sistem
menjadi dasar dalam sosial dalam hal ini
proses stratifikasi sosial mengenai keadaan
yang terjadi di lingkungan hidup
Kecamatan Kendari masyarakat nelayan,
Barat dengan lingkungan pekerjaan
mengunakan ukuran masyarakat nelayan dan
kekayaan dan ukuran tingkat sosial
ilmu pengetahuan, masyarakat nelayan.
terbentuk menjadi dua Stratifikasi/Strata
stratifikasi sosial yang sosial yang terbentuk di
ada di Kecamatan Kecamatan Kendari
Kendari Barat, yaitu Barat terjadi adanya dua
stratifikasi sosial stratifikasi sosial
masyarakat juragan dan lapisan yaitu stratifikasi
stratifikasi sosial sosial masyarakat

58
juragan yang dimana
juragan di bagi menjadi
empat golongan yang
terdiri dari juragan
terdiri dari juragan
pengusaha, juragan
sebagai mata

masih tetap berada


dalam taraf sosial
ekonomi yang
sederhana seperti
nelayan yang turun ke
laut masih ada yang
mengandalkan alat
tangkap yang masih
tradisonal.
Nelayan tradisonal
masih mengandalkan
perahu kecil.

Selain itu disebabkan


oleh faktor dalam
dirinya yang
mencerminkan dari
gaya hidup yang tinggi
seperti membeli

59
Perhiasan, alat- (1992) mengemukakan
peralatan elektronik TV, bahwa
DVD, Tape, sampai
kebarang Kulkas, Sedankan industri dapat
Kompor gas, Sofa, diartikan sebagai
Lemari. Hal ini apa bila kerajianan, usaha
penghasilan tangkapan produk barang dan
nelayan meningkat. ataupun perusahaan
Tetapi apa bila kecil.
Dikatakan sebagai
juga untuk perusahaan kecil karena
menangkapnya nelayan jenis kegiatan ekonomi
perlu sarana bantu dapat ini dipusatkan di rumah.
bertahan lama hidup di Pengeertian usaha kecil
laut.
Pada umunya para Disebutkan, berbagai
nelayan masih mengalami produk olahan hasil
keterbatasan teknologi perikanan yang
penagkapan. Dengan dikerjakan melalui
alat tangkap industri rumahan yakni
pengolahan ikan asin,
dilakukan di dalam pembuatan terasi, abon
pelayanan publik, ikan dan sejumlah
karena apabila kedua hal produk
ini tidak tersedia maka lainnya.
semua kegiatan yang
dilakukan tidak akan
dapat mencapai hasil
yang diharapakan sesuai
dengan rencana. Moenir

60
tetap,huhate
(pole &

terhadap permodalan
mandiri, penyisihan
keuntungan usaha,
meminjam dari anggota
keluarga ataupun dari
sumber keuangan
informal lainnya masih
sangat tinggi
terjadi di Indonesia.

tancap,serok,dll.
pancing (hook &
lines) : rawai
tuna(tuna long
line),rawai
hanyut,rawai

61

Anda mungkin juga menyukai