Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

“PENINGKATAN TOLERANSI DAN KERUKUNAN BUDAYA


BERBASIS MEDIA DI SD PERCOBAAN 1 KOTA MALANG
SEBAGAI WUJUD INTEGRASI NASONAL”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu Sudirman, S.Pd, M.H.

Disusunoleh:

Anggi Septia Cahyani 210153602031


Revica Putri Pristiwana 210711612015
Rizky Esa Aulia 210711612154
Satria Khansa Abiesta 210711612074

Satrio Audika Aji Brahmatyo 210711612063


Tisa Aprilia Dewi 210711612149

UNIVERSITASNEGERIMALANG

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB I ............................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3

A. Analisis Situasi ............................................................................................... 3

B. Permasalahan ................................................................................................. 5

C. Manfaat .......................................................................................................... 5

BAB II .......................................................................................................................... 6

SOLUSI PERMASALAHAN ...................................................................................... 6

BAB III ......................................................................................................................... 7

METODE PELAKSANAAN ....................................................................................... 7

A. Persiapan ........................................................................................................ 7

B. Pelaksanaan.................................................................................................... 8

C. Penyusunan laporan....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Di Indonesia memiliki keberagaman budaya yang terdiri dari ras, suku
bangsa, agama, dan bahasa. Keberagaman yang ada di Indonesia itu
merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. Saling menghargai dan
menghormati keberagaman akan menumbuhkan sikap toleransi. Toleransi
adalah sikap atau perilaku yang menerima dan menghargai suatu perbedaan
budaya yang ada di wilayah mereka. Perbedaan itu merupakan anugerah yang
diwujudkan melalui sikap saling menghargai dan menghormati. Negara
Kesatuan Republik Indonesia dapat terwujud apabila sikap dan perilaku
toleran masyarakat. Toleransi itu salah satu bentuk akomodasi dalam interaksi
sosial. Kita sebagai makhluk sosial pasti perlu bergaul dengan orang lain,
bukan hanya dengan kelompok sendiri.
Salah satu kata kunci yang sangat menentukan berhasil-tidaknya
upaya mempertahankan persatuan bangsa Indonesia yang multikulturalisme
adalah toleransi beragama. Meskipun telah banyak dirintis pelaksanaan dialog
antar pemeluk umat beragama untuk menumbuhkan rasa saling pengertian
diantara penganut umat beragama di Indonesia, masih tetap diperlukan
langkah-langkah efektif agar hasilnya tetap optimal. Berkaitan dengan upaya
pengembangan sikap toleransi antar umat beragama di Indonesia, peran
institusi pendidikan formal, termasuk institusi pendidikan yang dikelola oleh
organisasi keagamaan seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Budha memiliki
peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan sikap toleransi. Oleh
karena itu, sumbangan pemikiran merekabagi pembentukan karakter anak
didik yang religius, intelek, dan sekaligus nasionalis perlu dikembangkan.
Di era reformasi saat ini, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk peserta didik yang
berkarakter. Dalam bentuknya yang ideal, PKn bertujuan mendidik siswa agar
memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, dan pengalaman sehingga mereka
bisa berpartisipasi secara aktif dan efektif di lingkungan mereka, baik sebagai
pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara. Untuk mencapai
maksud hal tersebut, setidaknya dapat dilakukan melalui tiga pendekatan

3
pengembangan, yaitu (1) civic intelligence (kecerdasan warga negara) dalam
banyak aspek, seperti spiritual, rasional, emosional, dan sosial; (2) civic
responsibility, yaitu tanggung jawab mereka sebagai warga Negara, seperti
Guru pendidikan kewarganegaraan memiliki tanggung jawab sebagai warga
negara untuk mendidik siswanya; dan (3) civic participation, berdasarkan hak
dan tanggungjawab mereka baik sebagai individu maupun sebagai warga
negara (Depdiknas, 2001: 3).
Seperti halnya bagi peserta didik SD yang seharusnya memiliki
pengetahuan lebih tentang toleransi dan kerukunan budaya agar terhindari
dari konflik-konlik kecil ataupun besar yang diakibatkan dari kurangnya
pemahaman mengenai toleransi.
Dalam hal ini, kegiatan peningkatan toleransi dan kerukunan budaya
Indonesia berbasis media dilakukan di Sekolah Dasar (SD)1 Percobaan,Kota
Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik tingkat sekolah dasar mengenai pentingnya toleransi dan
kerukunan antar budaya di Indonesia sebagai perwujudan dari Bhinneka
Tunggal Ika, Integrasi Nasional, dan dikaji dari aspek perundang-undangan
berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sebagai bentuk kontribusi dan praktik terhadap
penegakan undang-undang mengenai Integrasi, kegiatan ini dilaksanakan
melalui acara penyuluhan singkat secara langsung kelokasi menggunakan
media semenarik mungkin dengan harapan peserta didik tahu dan dapat
menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Kegiatan penyuluhan ini
bertujuansecara umum untuk meningkatkan sifat toleransi peserta didik dan
membantu peserta didik dalam memahami berbagai keberagaman di
Indonesia. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai bentuk penegakkan
amanat UU Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat (1)
mengenai Integrasi Nasisonal.
Sekolah Dasar 1 Percobaan, Kota Malang, Jawa Timur dipilih sebagai
objek pelaksanaan dengan pertimbangan yaitu adanya beberapa peserta didik
yang belum sepenuhnya memahami apa itu toleransi dan kurangnya
pengetahuan mengenai keberagaman yang ada di Indonesia. Hal-hal i n i
perlu diperingatkan dan diberikan edukasi lebih dalam lagi mengenai
keragaman budaya di Indonesia dan bagaimana cara menghormatinya,
4
sehingga perlu adanyapenyuluhan ini untuk memberikan perbaikan mengenai
pola pikir peserta didik dalam menanggapi suatu perbedaan.
B. Permasalahan

Dalam proyek kali ini, permasalahan yang kami angkat adalah


kurangnya kesadaran toleransi antar budaya dan minimnya pengetahuan
tentang integrasi nasional bagi siswa siswi SD Percobaan 1 Kota Malang dan
juga sebagai bentuk upaya peningkatan toleransi antar budaya sebagai wujud
integrasi nasional. Urgensi dari toleransi kerukunan budaya ini juga semakin
marak dikarenakan minimnya kesadaran bagi siswa siswi SD untuk
bertoleransi, dan bahkan banyak sekali yang menjadikan perbedaan budaya
sebagai bahan untuk saling mengejek bahkan sampai melakukan tindak
bullying. Seperti contoh permasalahan yang terjadi di SDN Percobaan 1
adalah masih banyak anak yang bergeng dalam berteman, kurang
menghormati jika ada teman yang berbeda agama, terkadang mengolok
temannya yang kulitnya berwarna coklat dan digunakan sebagai bahan
ejekan.
Maka dari itu, kami mengangkat permasalahan ini agar kejadian
serupa tidak terjadi lagi dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
toleransi dalam keberagaman budaya yang ada. Karena kesadaran toleransi jika
tidak ditanamkan sejak dini maka akan berdampak negatif kedepannya.
C. Manfaat

1. Memberikan pemahaman kepada siswa-siswi SDN Percobaan 1


Malang terkait urgensi toleransi dan kerukunan dalam keberagaman
budaya sebagai wujud integrasi nasional.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan sikap saling
menghargai; menghormati dan mengasihi antar teman yang memiliki
berbagai keberagaman budaya kepada siswa-siswi SDN Percobaan 1
Malang.
3. Terwujudnya siswa-siswi SDN Percobaan 1 Malang yang memiliki
rasa toleransi tinggi, sikap saling menghargai dan rukun terhadap
adanya berbagai keberagaman yang ada sebagai wujud integrasi
nasional.

5
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN

Dalam mengatasi permasalahan seperti ini perlu adanya program


pembelajaran tentang pemahaman toleransi antar budaya yang ditanamkan
sejak dini untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya toleransi dalam
keberagaman budaya yang ada sehingga tidak berdampak negative untuk
masa mendatang contohnya seperti konflik social masyarakat.

Program pembelajaran ini juga mengharapkan peningkatkan


kesadaran akan pentingnya toleransi dan sikap saling menghargai,
menghormati dan mengasihi antar teman yang memiliki berbagai
keberagaman budaya kepada siswa-siswi SDN Percobaan 1 Malang. Selain
itu program pembelajaran ini juga dapat menanamkan sekaligus
mengamalkan sila ke 3 Pancasila yakni meningkatkan persatuan rakyat
Indonesia.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai tujuan dari projek, maka dibuat desain pelaksanaan secara ringkas
dengan bagan berikut :

METODE PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN B. PELAKSANAAN C. PENYUSUNAN


LAPORAN
a. Koordinasi
dengan tim a. Sosialisasi a. Penyusunan
kegiatan laporan
b. Perizinan b. Analisis awal
lokasi Kebutuhan b. Revisi
c. Evaluasi Proposal
c. Koordinasi
Kegiatan c. Penyusunan
dengan kurikulum
sekolah laporan
akhir
d. Penyusunan
bahasan materi

A. Persiapan

a. Koordinasi dengan tim


Koordinasi dengan tim dilakukan agar persiapan lebih matang
untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi pada tempat yang dituju.
b. Perizinan lokasi
Perizinan lokasi sebagai tempat untuk kegiatan sosialisasi
bertujuan agar terjalin komunikasi yang baik dan lancar antara tim

7
sosiallisasi dengan pihak sasaran sosialisasi. Lokasi sosialisasi bertempat
di SDN Percobaan 1 Malang terkait peningkatan toleransi dan kerukunan
budaya berbasis media sebagai wujud integrasi nasional.

c. Koordinasi dengan kurikulum sekolah


Setelah melakukan perizinan, langkah selanjutnya yaitu koordinasi
dengan kurikulum sekolah agar jadwal pelaksanaan sosialisasi dengan
jadwal sekolah tidak pada hari yang sama, supaya kegiatan sosialisasi
berjalan sesuai yang sudah direncanakan.
d. Penyusunan bahasan materi
Penyusunan bahasan materi yang sudah disusun oleh tim bertujuan
mempersiapkan materi yang akan dibahas dan dapat diterapkan kepada
sasaran siswa-siswi SDN Percobaan 1 Malang. Materi ini berkaitan
dengan peningkatan toleransi dan kerukunan budaya berbasis media
sebagai wujud integrasi nasional.

B. Pelaksanaan
Penertiban yang dilaksanakan dengan sosialisasi kepada para
siswa ini memiliki beberapa tahapan pelaksanaan yang pertama terdapat
sosialisasi kegiatan, yang kedua adalah analisis kebutuhan dan yang terakhir
terdapat evaluasi kegiatan.

a. Sosialisasi kegiatan
Pada tahapan ini sosialisasi kegiatan berisikan tentang penjelasan
mengenai ragam kekayaan budaya yang ada di Indonesia , pentingnya
mengetahui kebudayaan, dan menumbuhkan jiwa toleransi terhadap
perbedaan budaya di Indonesia. Sosialisasi ini akan di sampaikan langsung
kepada siswa SDN 1 Percobaan Kota Malang.
b. Analisis kebutuhan
Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data siswa
yang memiliki pengetahuan tentang keberagaman budaya, selanjutnya
akan diberikan penjelasan lebih lanjut terhadap dampak yang terjadi
apabila siswa tidak memiliki jiwa toleransi terhadap keragaman budaya,
serta membuat siswa lebih bangga terhadap kekayaan budaya di Indonesia
yang tidak semua negara memiliki kekayaan tersebut.
8
c. Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan
kegiatan ini melalui pemahaman siswa SDN 1 Percobaan Kota Malang
terhadap pentingnya toleransi dan rasa bangga terhadap kekayaan budaya
di Indonesia.
C. Penyusunan laporan
Tahap penyusunan laporan dilakukan dengan membuat laporan
kegiatan sesuai dengan hasil dan perkembangan yang dicapai setelah
penyuluhan dilaksanakan pada siswa-siswi SDN Percobaan 1 Malang

9
DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, Endang. Mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan di kalangan siswa. Jurnal
Visi Ilmu Pendidikan.

Risdianti, M. dkk. 2020. Penanaman Nilai Toleransi Dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.
Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol.7 No.1 hal 54-64

Suharyanto, A. (2013). Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membina sikap Toleransi Antar
Siswa. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Sosial Politik. Vol.2 No.1 (Hlm. 192-203).

10

Anda mungkin juga menyukai