Anda di halaman 1dari 22

FILSAFAT, ILMU,

DAN AGAMA
Upaya manusia dalam
mencari kebenaran
guna menyelesaikan
berbagai masalah
kehidupan
INTUISI, INSTINK, NALURI
INDERA
LOGIKA, RASIONAL, AKAL SEHAT
RESEARCH, PENYELIDIKAN, ILMU
FILSAFAT, KONTEMPLASI, PERENUNGAN
AGAMA, WAHYU
TDK PERNAH
PUAS INTUISI INTUITIF
P
INDERA
E INDERAWI
INGIN TAHU N
G
RASIO RASIONAL
E
T
PENYELI-
DIKAN A ILMU
H
PERENU- U
FILSAFAT
NGAN A
N
WAHYU AGAMA
INTUITIF instink

INDRAWI pengalaman

RASIONAL akal sehat


JENIS-JENIS
PENGETAHUAN
ILMIAH penyelidikan

FILSAFAT perenungan

AGAMA wahyu
FILSAFAT DAN ILMU
 Semua ilmu pengetahuan bersumber dari filsafat. Karena itu
dikatakan bahwa filsafat adalah induk ilmu pengetahuan.
 Ilmu adalah pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren tentang
suatu bidang tertentu dari kenyataan.
 Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren
tentang seluruh kenyataan.
 Filsafat dan Ilmu mempunyai obyek material yang sama, yaitu
obyek tentang apa yang diselidiki. Tetapi Filsafat dan Ilmu
mempunyai obyek formal yang berbeda, yaitu obyek dari sudut
pandang mana sesuatu itu diselidiki.
 Ilmu membatasi diri pada hasil penelitian empiris. Sedang
filsafat berusaha mencari penjelasan yang paling dalam
tentang segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.
 Ilmu membutuhkan filsafat, dan filsafat membutuhkan ilmu.
 Bagi Ilmu, filsafat dibutuhkan dalam penyelidikan azas-azas
ilmu itu sendiri.
 Bagi fisafat, dalam melakukan pengkajian harus berdasarkan
hasil-hasil temuan baru ilmu pengetahuan.
 Kebenaran Ilmu bersifat relatif, sedang kebenaran filsafat
mendekati kebenaran yang sesungguhnya.
FILSAFAT DAN AGAMA
 Agama adalah keseluruhan pandangan tentang Tuhan, alam
semesta, dunia, kehidupan, kematian, perilaku baik buruk
berdasarkan wahyu.
 Fiilsafat pengetahuan tentang hakekat sesuatu yang diperoleh
melalui akal budi.
 Kebenaran wahyu bersifat mutlak. Filsafat dapat memberikan
pendasaran yang rasional atas kebenaran yang diwahyukan.
 Dengan filsafat keyakinan akan kebenaran agama semakin
rasional dan kuat.
 Orang bisa berfilsafat dalam cahaya agama. Agama membimbing
dan memberikan penerangan pada filsafat.
ILMU DAN AGAMA
 Agama adalah pengetahuan yang bersumber dari wahyu.
 Ilmu adaalah pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan.
 Kebenaran wahyu bersifat mutlak. Kebenaran ilmu bersifat relatif.
 Kebanaran wahyu dalam agama bisa dikaji lebih lanjut dengan
ilmu, sehiingga ilmu dapat menguraikan kebanaran wahyu secara
rasional atas dasar penyelidikan.
 Dengan Ilmu keyakinan akan kebenaran agama semakin rasional
dan faktual.
 Orang bisa berilmu dalam cahaya agama. Agama membimbing
dan memberikan penerangan pada ilmu.
Dibimbing oleh
nilai-nilai dan
ajaran agama.
THEIS Memperkuat
keyakinan
agama.

FILSAFAT
Hanya
mengandalkan
ATHEIS akal/logika/rasiona
litas semata. Bisa
befrtentangan dan
mengingkari
kebenaran agama.
HUBUNGAN PANCASILA DAN AGAMA

 Nilai-nilai Pancasila digali dari nilai-nilai sosio budaya yang hidup


dan berkembang sepanjang sejarah kehidupan bangsa Indonesia.
 Nilai-nilai sosio budaya kehidupan bangsa Indonesia bersumber
dari nilai-nilai spiritual yang diyakini kebenarannya.
 Nilai-nilai spiritual yang diyakini kebenarannya oleh bangsa
Indonesia bersumber dari nilai-nilai ajaran agama yang dianut dan
dilaksanakan sepanjang sejarah kehidupan masyarakat Indonesia.
 Dengan demikian nilai-nilai Pancasila bersumber dari nilai-nilai
ajaran agama yang ada dan dianut oleh masyarakat Indonesia.
 Agama bagi Pancasila adalah sumber nilai-nilai kehidupan yang
dipandang baik.
 Tidak akan ada pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dan
Agama. Pancasila tanpa agama bukanlah Pancasila. Seorang
Pancasialis adalah seorang yang relegius, disamping
humanis, nasionalis, demokratis, dan berkadilan sosial.
 Pancasila menjamin dan melindungi semua agama yang
dianut oleh orang Indonesia tanpa kecuali. Pancasila
menjamin dan melindungi kebebasan umat beragama untuk
menjalankan ajaran agama yang diyakininya.
 Pengamalan ajaran agama, disamping sebagai wujud dari
pengabdian (ibadah) kepada Tuhan, juga harus menjunjung
tinggi dan menghormati harkat dan martabat kemanusiaan,
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan negara,
menghargai nilai-nilai kerakyatan dan musyawarah, serta
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat.
 Jika ada pengamalan agama tanpa mengindahkan nilai-nilai
kemanusiaan, tanpa mengindahkan persatuan, tanpa
menghormati nilai kerakyatan dan musyawarah, tanpa
bersikap adil dan tanpa mempedulikan kesejhateraan
masyarakat, maka perlu dipertanyakan tingkat kebenaran dari
pengamalan agamanya; kemungkinan ada kekeliruan dalam
memahami, menafsirkan, dan mengamalkan ajaran agamanya.
 Mengamalkan ajaran Agama berarti juga telah mengamalkan
Pancasila.
 Jika ada orang mengaku Pancasilais tanpa mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya, maka perlu dipertanyakan
kebenaran pengamalan Pancasilanya; jelas ada kekeliruan
dalam memahami dan mengamalkan Pancasila.
 Pancasila mengajak semua umat beragama menjadi pemeluk
agama yang sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran agama
masing-masing.
Pancasila bukan pandangan hidup karena
bukan agama/bertentangan dengan agama

Relasi PEMAHAMAN
Pancasila YANG SALAH
dan Agama
Pancasila di atas paham atau ajaran semua
agama. Sikap fanatik terhadap ajaran agama
dipandang sebagai tidak Pancasilais.

Agama adalah sumber nilai dan moral Pancasila.


Tidak ada pertentangan antara nilai-nilai Pancasila dan Agama.
Pancasila menjamin dan melindungi kebebasan beragama.
Pancasila mendorong untuk beragama secara beradab.
AGAMA PANCASILA

Sumber nilai dan moral Menjamin dan melindungi


bagi kehidupan Bangsa pemeluk agama untuk
Indonesia dalam melaksanakan ajaran agama
mengamalkan pancasila sesuai dengan keyakinannya
obyektif

universal

kodrati

relegius
TUGAS -3
 Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
 Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa.
 Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.
 Pancasila sebagai Falsafah Bangsa.
 Pancasila sebagai Ideologi Bangsa.
 Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia.
 Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa.
 Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum.
 Sebutkan sumber pustaka yang saudara jadikan rujukan dengan menyebutkan nama
penulis, judul buku, penerbit, tahun terbit, dan halaman. Jika mengambil dari Jurnal
secara online dari internet sebutkan nama penulis, judul tulisan, nama jurnal, volume,
tahun terbit, dan halaman., serta tanggal mengakses. Tidak boleh mengambil rujukan
dari internet yang tidak jelas. Ambil dari wab yang berkode ac. atau edu. Cantumkan
url-nya.
 Hasil pengerjaan tugas diketik 1,5 spasi dalam kertas ukuran A4 dan huruf Calibri 11
dalam. format word.
 Gunakan Form Laporan Hasil Belajar.
 Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya setelah presensi awal.

Anda mungkin juga menyukai