Anda di halaman 1dari 26

PANCASILA SEBAGAI DASAR

FALSAFAH NEGARA
Santa, M.Pd
Keheranan

Kesangsian

Kesadaran
akan
keterbatasan
Filsafat berasal
dari bahasa Yunani CINTA: keinginan
yaitu Philien yang yang menggebu-
berarti cinta dan gebu dan sunguh-
sophia yang sungguh terhadap
berarti sesuatu
kebijaksanaan.

FILSAFAT:
keinginan yang
KEBIJAKSANAAN:
sungguh-sungguh
kebenaran yang
untuk mencari
sejati
kebenaran yang
sejati.
PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta


Terdiri dari dua kata, yaitu panca artinya
lima dan sila artinya dasar, asas atau
prinsip.
Jadi Pancasila berarti lima dasar atau lima
asas atau lima prinsip.
FILSAFAT PANCASILA
Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia, yang oleh
bangsa Indonesia dianggap, dipercayai dan diyakini
sebagai sesuatu (kenyataan, nilai-nilai, norma-
norma) yang paling benar, paling adil, paling
bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi
bangsa Indonesia.
Kajian Ontologis
Filsafat Pancasila

Kajian Kajian
Aksiologis Epistemologis
Filsafat Filsafat
Pancasila Pancasila
Menurut Notonegoro, hakekat dasar ontologi Pancasila
adalah MANUSIA karena manusia merupakan subyek
hukum pokok sila-sila Pancasila.
Kaelan menambahkan yang berketuhanan YME,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkesatuan
Indonesia, berkerakyatan yang adil….., berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada hakekatnya
adalah MANUSIA
Kajian Epistemologis Filsafat Pancasila

obyek kajian epistemologis


Pancasila meliputi masalah
sumber pengetahuan dan
susunan pengetahuan Pancasila
berupa nilai-nilai yang ada
pada bangsa Indonesia itu
sendiri yakni hakekat Tuhan,
Satu, Rakyat dan Adil
merupakan kausa materialis
Pancasila (Notonegoro).
Sebagai sistem filsafat,
sila-sila Pancasila
memiliki satu kesatuan
dasar aksiologis
berupa NILAI yang
merupakan suatu
kesatuan------FILSAFAT
NILAI PANCASILA
Nilai Ketuhanan

Nilai Kemanusiaan

Nilai Persatuan

Nilai Kerakyatan

Nilai Keadilan
Pancasila merupakan filsafat negara
yang lahir sebagai Collective
Ideologie (cita-cita bersama) dari
seluruh bangsa Indonesia. Pancasila Filsafat Pancasila memberi
sebagai hasil perenungan jiwa yang pengetahuan dan pengertian
mendalam dari The Founding Father ilmiah yaitu tentang hakekat dari
kita kemudian dituangkan dalam Pancasila (Notonegoro)
suatu “sistem” yang tepat
(Ruslan Abdulgani)
CIRI SISTEM FILSAFAT PANCASILA

Susunan Pancasila dengan


suatu sistem yang bulat dan
utuh itu dapat digambarkan
Sila-sila Pancasila sebagai berikut:
merupakan satu- • Sila 1, meliputi, mendasari dan
menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
kesatuan sistem yang • Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,
bulat dan utuh. Dengan dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4
dan 5;
kata lain, apabila tidak • Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,
bulat dan utuh atau satu 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4,
5;
sila dengan sila lainnya • Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila
1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila
terpisah-pisah maka itu 5;
bukan Pancasila. • Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila
1,2,3,4.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

 Pancasila sebagai dasar  arti Pancasila sebagai


negara adalah Pancasila dasar negara juga dapat
digunakan sebagai dasar oleh
negara dalam mengatur
dimaknai dengan
pemerintahan dan dijadikannya Pancasila
penyelenggaraan negara. sebagai pedoman dan
prinsip dasar dalam
kehidupan
kedudukan atau fungsi Pancasila sebagai
dasar negara dapat ditinjau dari berbagai
aspek, yakni
1. Aspek historis,
2. Aspek kultural,
3. Aspek yuridis, dan
4. Aspek filosofis.
1. Aspek historis, 2. Aspek kultural

 Pancasila dirumuskan dengan tujuan  Pancasila merupakan sebuah hasil


untuk dipakai sebagai dasar negara budaya bangsa.
Indonesia Merdeka.  Karena itu, Pancasila haruslah
 prosesnya, segala perumusan
diwariskan kepada generasi muda
melalui pendidikan. Jika tidak
Pancasila sebagai dasar negara ini diwariskan, negara dan bangsa akan
digali dan didasarkan dari nilai-nilai kehilangan kultur yang penting.
pandangan hidup masyarakat
Indonesia dan dituangkan menjadi  Penting untuk diingat bahwa bangsa
kesatuan sebagai pandangan hidup yang besar adalah bangsa yang
memiliki kepedulian kepada
bangsa. pewarisan budaya luhur bangsanya.
3. Aspek yuridis 4. Aspek filosofis

 Pancasila sebagai dasar  Nilai-nilai Pancasila


negara tercantum dalam merupakan pandangan hidup
Pembukaan UUD 1945. bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan itu,  Tatanan nilai ini tidak lain
Pancasila memiliki kekuatan merupakan ajaran tentang
yang mengikat. Seluruh berbagai bidang kehidupan
tatanan hidup bernegara yang yang dipengaruhi oleh potensi,
bertentangan dengan kondisi bangsa, alam, dan cita-
Pancasila dinyatakan tidak cita masyarakat.
berlaku dan harus dicabut.
FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia merupakan nilai-nilai
kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran
instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang
ingin dicapai, serta sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia dan
karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia merupakan bentuk


peran dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia
yang dapat dibedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap mental,
tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan


kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang
telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika
yang telah melahirkan pandangan hidup.
LANJUTAN…
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia untuk mengatur tatanan
kehidupan bangsa Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur
semua pelaksanaan sistem ketatanegaraan Indonesia sesuai
Pancasila.

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara


Republik Indonesia karena segala kehidupan negara Indonesia
berdasarkan Pancasila dan harus berlandaskan hukum. Semua
tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hukum.

Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia karena pada


waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian luhur yang
disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, dipelihara,
dan dilestarikan.

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia karena dalam


Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia adalah
menjadikan Pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu
bangsa.
BUTIR-BUTIR PENGAMALAN PANCASILA
BERDASARKAN KETETAPAN MPR NO.II/MPR/1978

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL
DAN BERADAB
a. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Mengembangkan sikap menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain,
karena bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat manusia
3. PERSATUAN INDONESIA
1.Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2.Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3.Cinta tanah air dan bangsa.
4.Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
5.Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
 Meliputi semangat kekeluargaan untuk mencapai mufakat dalam musyawarah.
 Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan iktikad yang baik dan
lapang dada.
 Melakukan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
5. KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA
 Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong.
 Bersikap adil.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Suka menolong kepada orang lain.
 Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak bersifat boros.
 Tidak bergaya hidup mewah dan berfoya-foya.
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Menghargai dan mengapresiasi hasil karya orang lain.
 Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai