Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan Pancasila

Disusun oleh:
 TitaMega Zabrina
 Muhammad Rafi Bachtiar
 Muhammad Alif Al Khudzaifi
Hakikat dan Makna Sila-sila Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Penjelasan tentang Pancasila
Istilah Pancasila digunakan sebagai dasar negara Indonesia merdeka pertama kali disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 dengan menyampaikan usulan dasar-dasar yang digunakan sebagai dasar negara Indonesia
merdeka yang akan dibentuk dengan sebutan Pancasila (ejaan lama pantja yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sehingga artinya lima dasar). Ideologi berasal dari Idea yang artinya pemikiran, konsep atau gagasan, sedangkan logos yang
artinya pengetahuan. Secara sederhana ideologi adalah pengetahuan tentang ide-ide, keyakinan, atau mengemukakan
gagasan-gagasan tersebut. Secara harfiah, ideologi adalah seperangkap prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan
arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa atau negara.
Pancasila sendiri tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan falsafah, dasar negara, dan ideologi nasional pada
hakikatnya merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai keseimbangan, keserasian,
keselarasan, persatuan dan kesatuan serta tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memiliki nilai-nilai dasar ideologi yang menampung dan mewadahi kebhinekaan
aspirasi dari seluruh bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai suatu sistem nilai dalam filsafat kemanusiaan diyakini suatu kebenaran hakiki oleh seluruh anak bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sistem filsafat kemanusiaan yang memadukan
keberadaan manusia sebagai makhluk individu yang tidak dipisahkan dengan keberadaannya sebagai makhluk sosial, yang
didalam dirinya mengandung nilai-nilai spiritual Pancasila yang harus dipahami, dihayati, dan diamalkan. Suatu nilai yang
merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa, terutama nilai-nilai yang bersumber dari ajaran agama yang dimiliki
bangsa Indonesia, yang melekat pada setiap sila, dimulai dari sila pertama hingga sila ke lima.
Hakikat Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
 Pancasila sebagai Pandangan Hidup

a. Pandangan hidup sebagai Basic Belief System


1) Basic Belief System atau system kepercayaan dasar ialah sekumpulan nilai yang terangkai secara
sistematis dan difungsikan sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku.
2) Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan basic belief system karena memuat gagasan dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan wujud kehidupan yang dianggap baik. Secara filosofis,
Pancasila memuat nilai-nilai yang dianggap baik menjadi tuntunan cara berpikir, bersikap, dan
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b. Kekeluargaan sebagai Pandangan Hidup


Tata hubungan dalam masyarakat Indonesia tersusun dan terangkai dalam saling hubungan yang
didasarkan silih asih, silih asah, dan silih asuh. Salah seorang dari founding fathers menyatakan bahwa
berhubungan antaranggota masyarakat dan antara rakyat dengan pemimpinnya didasarkan pada
prinsip emong kinemong, saling memelihara, dan saling mengayomi. Dengan demikian, paham
kekeluargaan harus menjiwai dan mengarahkan pola pikir, pol sikap, dan pola tingkah laku rakyat
Indonesia.
c. Pancasila sebagai sumber etika, moral, dan budaya
1) Secara etimologis kata etika berasal dari Bahasa Yunani ethos yang dalam bentuk tunggal mempunyai
banyak arti, seperti padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, dll. Dalam bentuk jamak ta
etha berarti adat kebiasaan. Dalam KBBI etika dijelaskan sebagai:
- ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak, dan kewajiban moral.
- kumpulan asa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
- nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
2) Moral berasal dari Bahasa Latin mos yang berarti kebiasaan atau adat. Jadi, secara etimologis kata ‘etika’
sama dengan kata ‘moral’. Dengan demikian, etika adalah kumpulan nilai dan norma moral yang diyakini
dan dijadikan pegangan oleh suatu golongan atau masyarakat, sebaliknya moral adalah kumpulan nilai dan
norma etis yang berlaku dalam masyarakat. Ssesuatu perilaku yang secara moral dikatakan buruk atau
‘tidak bermoral’ disebut juga ‘tidak etis’.
3) Bagi penganut agama, Tuhan YME adalah dasar dan jaminan bagi berlaku-nya tatanan moral. Tuhan Yang
Maha Adil akan menghukum bagi berperilaku buruk dan memberi ganjaran pada mereka yang berperilaku
baik. Dostoyevski seorang pengarang Rusia, menyatakan: Seandainya Allah tidak ada, semua
diperbolehkan”. Pendapat tersebut dibantah oleh filsuf Perancis, Jean-Paul Sartre

Anda mungkin juga menyukai