Anda di halaman 1dari 13

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

PANCASILA Drs. ABDUL SANI., M. Pd

PANCASILA SEBAGAI POLITIK

Oleh:
HAIDAR ASAD ASSEGAF 230103030176

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
BANJARMASIN
2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakang

Pancasila sebagai dasar Negara, pedomandan tolak ukur kehidupan

berbangsa dan bernegara diRepublik Indonesia. Etika politik Indonesia tertanam

dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etika yang merupakan kesadaran relational akan

tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai Pancasila itu

diyakini kebenarannya, kesadaran etika juga akan lebih berkembang ketika nilai

dan moral Pancasila itu dapat di implementasikan kedalam norma-norma yang

diberlakukan diIndonesia.

Pancasila juga sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu

nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran dari norma baik norma

hukum,norma moral maupun norma kenegaraan lainya. Oleh karena itu suatu

pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang

merupakan pedoman dalam suatu tindakan suatu nilai yang bersifat mendasar.

Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam suatu norma yang jelas sehingga

merupakan suatu pedoman. Norma tersebut meliputi norma moral yaitu yang

berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun

buruk. kemudian yang kedua adalah norma hukum yaitu suatu sistem perundang-

undangan yang berlaku diIndonesia.

Pancasila merupakan suatusi stemnilai-nilai etika yang merupakan sumber

hukum baik meliputi norma moral maupun norma hukum, yang pada giliranya

harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-normaetika, moral maupun norma

hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan.

i
B.Rumusan Masalah

1.Apaha kikat dari Pancasila?

2.Apa itu etika politik?

3.Bagaimana konsep Pancasila sebagai etika politik?

BABII

PEMBAHASAN

A.Hakikat Pancasila

Sebagai aspek kehidupan ,bangsa Indonesia selalu mencerminkan,

menjunjung tinggi dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai

Pancasila. Pengamalan pada Pancasila tidak memiliki sifat imperative (memaksa).

Hakikat pengertian Pancasila yang bersifat melengkapi dapat diuraikan sebagai

berikut:

1.Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum mengandung pengertian

bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar aturan bagi seluruh peraturan hukum

diIndonesia dan segala peraturan hukum yang berlaku harus selalu bersumber

pada Pancasila dengan menjunjung nilai-nilai Pancasila itu sendiri dan tidak

boleh bertentangan.

2.Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa diartikan sebagai dasar atau landasan

yang mengatur kehidupan berbangsa yang beranekaragam (majemuk/prural)

baik suku bangsa yang berbeda maupun latar belakang adat istiadat dan daerah,

bahkan perbedaan agama. Oleh karena itu kedudukan konsepsi kenegaraanya

ii
yang majemuk dapat mengelola keanekaragaman tersebut dengan menjamin

utuhnya kesatuan dan persatuan bangsa.


Maka hakikat pengertian pokok Pancasila itu meliputi:

1.Pancasila sebagai dasar Negara dan

2.Pancasila sebagai filsafah hidup bangsa

Adapun pengertian Pancasila yang bersifat melengkapi adalah hakikat

pengertian Pancasila yang bersumber kepada hakikat pengertian pokok


Pancasila. Hakikat pengertian Pancasila yang bersifat melengkapi antara lain:

1.Pancasila sebagai sumberdari sumber hukum

2.Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa

3.Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.1

Pancasila pada hakikatnya adalah satu kesatuan nilai yang didalamnya

mengandung nilai dasar yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi

kerakyatan, dankeadilan.2

B.Etika Politik

1.Pengertian Etika

Secara etimologis, etika berasal dariba hasa Yunani, Ethos yang

artinya watak kesusilaan atau adat. Etika merupakan kajian ilmiah yang

1 https://www.academia.edu/5029421/HAKIKAT_PANCASILA16maret201811.48wib
2 Drs.AliImran,S.H.,M.H.,PendidikanPancasiladiPerguruanTinggi,(Jakarta:PT.RajaGrafindo
Persada,2016),hlm.185

iii
terkait dengan etike tata umoralitas. Etika secara sederhana dapat diartikan

sebagai auran kesusilaan atau sopan santun. Jadi, dapat dipahami bahwa etika

adalah suatu ilmu tentang perilaku atau moral manusia yang berhubungan

dengan perilaku baik atau perilaku buruk , yang sering orang menyebut etika

dengan istilah moral. Menurut Frans Magni Suseno(1987), etika adalah

sebuah ilmu, bukan sebuah ajaran. Ia mengatakan bahwa etika dan ajaran

moral itu tidak berada ditingkat yang sama.3


Beberapa tokoh berpendapat tentang pengertian etika antaralain:

a.Salam(1997)

Salam mendefinisikan etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara

mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia

dalam hidupnya. Ia juga mengartikan bahwa etika adalah sebuah refleksi

kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan

terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia baik secara

pribadi maupun kelompok.

b.MenurutAmin(1975)

Memberikan pengertian bahwa etika adalah ilmu yang menjelaskan arti

baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh

setengah manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju

oleh manusia perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan

apa yang harus diperbuat

Dengan adanya etika politikakan memberikan sifat-sifat kritis terhadap

3 FatahullahJurdi,SejarahPolitikIndonesiaModern,(Yogyakarta:CALPULIS,2016),hlm.20

iv
manipulasi atau penyalahgunaan nilai-nilai dan imbol-simbol politik. Dalam

kehidupan, etika berkaitan dengan masalah struktur sosial, politik, ekonomi,

budaya dan agama, serta mengkondisikan pada tataran yang baik. Etika politik

Indonesia mengacu berdasarkan ketetapan MPRNo.VI/MPR/Tahun2001 tentang

etika kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika kehidupan berbangsa yang

mengacu kepadacita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian,

keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh niai-nilai

agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Pola berpikir untuk membangun kehidupan politik secara jernih mutlak

diperlukan. Pembangunan moral politik yang berbudaya adalah untuk melahirkan

kultur politik yang berdasarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha

Kuasa, menggalang suasana kasih sayang sesame manusia Indonesia, yang

berbudi kemanusiaan yang luhur, yang mengindahkan kaidah-kaidah

musyawarah secara kekeluargaan yang bersih dan jujur, dan menjalin asas

pemerataan keadilan didalam menikmati dan menggunakan kekayaan negara.

Membangun etika politik berdasarkan Pancasila akan diterima baik bagi segenap

golongan dalam masyarakat. Pembinaan etika politik dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara sangatlah urgent. Langkah permulaan dimulai dengan membangun

konstruksi berpikir dalam rangka menata Kembali kultur politik bangsa

Indonesia.4

Etika politik mengandung aspek individu dan sosial. Disatupihak,etikapolitik

merupakan etika individu dan sosial. Etika individu membahas kualitas moral

4 Dr.H.SyahrialSyarbaini,M.A.,PendididkanPancasiladiPerguruanTinggi/ImplementasiNilai-nilai
KarakterBangsa(Bogor:GhaliaIndonesia,2015)hlmn.57

v
pelaku politik dan etika social karena merefleksikan masalah hukum, tatanan

sosial,dan institusi yang adil. Dilain pihak, etika politik sekaligus etika

institusional dan etika keutamaan. Institusi dan keutamaan merupakan dua

dimensi etika yang saling mendukung. Keutamaan merupakan factor stabilitas

Tindakan yang berasal dari pelaku,sedangkan institusi menjamin stabilitas

Tindakan dari luar diri pelaku. Etika politik ini memiliki tiga dimensi, yaitu:

1.Tujuan politik, terrumuskan dalam Upaya mencapai kesejahteraan rakyat dan

hidup damai yang didasarkan pada kebebasan dan keadilan, bagaimana

menciptakan kearifan-kearifan dalam diri setiap manusia terutama bagi pelaku

politik.

2.Sarana politik, yang memungkinkan pencapaian sebuah tujuan. Menurut

Haryatmoko, dimensi ini meliputi sistem dan prinsip-prinsip dasar

pengorganisasian praktik penyelenggaraan negara dan yang mendasari

institusi-institusi sosial.
3.Aksipolitik, memegang peranan sebagai instansi yang menentukan
“rasionalitas politik”.

Dari tiga dimesi diatas, dimensi moralnya terletak pada kemampuan

menentukan arah yang jelas kebijakan umum dan akun tabilitasnya.5

C.Pancasila Sebagai EtikaPolitik

Pancasila sebagai sistemetika artinya Pancasila sebagai sarana orientasi usaha

manusia Perlunya Pancasila sebagai sistemetika dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara bertujuan untuk memberikan landasan etika moral bagi

5 Haryatmoko,EtikaPolitikdanKekuasaan,(Jakarta:PT.KompasMediaNusantara,2014),hlm.34

vi
seluruh komponen bangsa dalam menjalankan kehidupan kebangsaan dalam

berbagai aspek, menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara,

dan bermasyarakat, serta menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi

pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara(Winarno,2012).

Perlunya Pancasila sebagai sistemetika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara bertujuan untuk memberikan landasan etika moral bagi seluruh komponen

bangsa dalam menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek, menentukan

pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, serta menjadi

kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara(Winarno,2012).

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik dituntut agar

kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan:


1.Asas legislative (dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku)

2.Disahkan dan dijalankan secara demokratis

3.Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan

dengannya (Suseno,1987dalamKaelan,2008).

Pancasila sebagai suatu system filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam

pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, baik itu yang berhubungan dengan

kekuasaan, kebijakan umum, pembagian serta kewenangan harus berdasarkan

prinsip-prinsip yang terkandung dalam pancasila. Dengan demikian, pancasila

merupakan sumber moralitas dalam proses penyelenggaraan negara, terutama

dengan hubungannya dengan legitimasi kekuasaan dan hukum. Pelaksanaan

kekuasaan dan penegakan hukum dinilai bermoral jika selalu berdasarkan

vii
Pancasila, bukan berdasarkan kepentingan penguasa belaka. Jadi pancasila

merupakan tolak ukur moralitas suatu penggunaan kekuasaan dan penegakan

hukum.

Pancasila sebagai etika politik, menurut pendapat Oesman dan Alfian (1991)

memberikan salah satu ukuran bahwa bila mana keputusan-keputusan politik atau

kebijaksanaan-kebijaksanaan baru yang diambil berhasil memperkecil

kesenjangan antara ideologi dengan realita kehidupan Masyarakat yang terus

berkembang, maka itu berarti bahwa Pancasila telah betul-betul membudayadan

diamalkan.

Menurut Salam (1997) secara lebih tegas menyimpulkan bahwa siapa saja

yang bertugas mengurus kepentingan masyarakat, menurut ajaran Pancasila

hendaknya mempersiapkan diri dan melatih diri untuk:


a.Mematuhi perintahTuhan dan menjauhi larangan-Nya,

b.Belajar dan membiasakan diri mencintai sesame manusia,

c.Menanamkan kesadaran dan rasa cinta kepada tanah air, bangsa, dan negara,
d.Melatih dan membiasakan diri hidup bergaul dan bersikap demokratis,

e.Melatih dan membiasakan diri bersikap adil dan berjiwa social dan

kemasyarakatan.6

Pancasila merupakan dasar etika politik bagi bangsa Indonesia. Hal ini

mengandung pengertian nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila. Pancasila

menjadi sumber etika politik yang harus selalu mewarnai dan diamalkan dalam

kehidupan politik bangsa Indonesia baik oleh rakyat maupun penguasa. Oleh

6 TaniredjoTukiran,dkk,IndonesiaBaruEmpatKonsensusSatuDasarBerbangsadanBernegara
Indonesia(Yogyakarta:PenerbitOmbak,2015),hlm.87

viii
karena itu dapat dikatakan kehidupan politik yang meliputi berbagai aktivitas

politik dinilai etis, jika selalu berpijak kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang

Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa Pancasila sebagai etika politik berarti

bahwa Pancasila dijadikan landasan dalam setiap tingkahlaku politik. Bisa

diartikan bahwa Pancasila merupakan roh Ketika seseorang dalam berpolitik.

Penjabaran Pancasila sebagai etika politik Indonesia dapat dijabarkan sebagai

berikut:
1.Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama ini memiliki nilai yang menjelaskan bahwa adanya hubungan

antara Tuhan dengan manusia. Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai

hambaNya. Setiap Tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam mencapai

suatu tujuan harus sejalan dengan perintah-perintah Yang Maha Pencipta.

2.Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila ini mengandung makna bahwa adanya hubungan antara manusia satu

dengan manusia lain. Dalam menjalin sebuah hubungan untuk mencapai suatu

tujuan misalnya dalam memperoleh suatu kekuasaan ataupun mengampu

sebuah kewenangan ditanamkan sikap adil dan sejalan dengan etika dan

norma yang ada. Tidak saling sikut, saling caci maki ataupun berbuat curang

dalam mencapai suatu tujuan sehingga merugikan orang lain. Etika yang

terkandung dalam sila ini dijiwai oleh sila yang pertama. Yang mana setiap

hubungan dengan manusia harus sesuai dengan syari’at dan tuntutan agama.

ix
3.Sila ketiga Persatuan Indonesia

Persatuan bisa diperoleh dengan jika hubungan manusia satu dengan manusia

lain didasari oleh nilai-nilai religius. Persatuan yang terbentuk

mengesampingkan semua perbedaan yang ada. Baik itu perbedaan wilayah,

suku, agama, budaya maupun Bahasa sehingga tidak terjadinya konflik.

4.Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Pada sila ini terdapat nilai-nilai demokrasi. Negara terbentuk pertama karena

adanya pencipta, manusia sebagai mahakarya. Hidup berdampingan dengan

manusia lain, sehingga terbentuklah persatuan dengan istilah rakyat, dimana

rakyat membutuhkan seorang pemimpin dan pemilihan pemimpin dengan

cara yang demokratis dan rakyat dipimpin dengan kebijaksanaan sehingga

bisa menjalankan kewajiban dan memperoleh hak secara adil. Pemerintahan

dijalankan berdasarkan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dengan

memperhatikan sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab untuk

memperoleh sila ketiga Persatuan Indonesia.

5.Sila kelima keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila ini merupakan tujuan dari pelaksanaan sila pertama Ketuhanan Yang

Maha Esa, kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, ketiga persatuan

Indonesia dan keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan. Keadilan yang diberikan tanpa melihat

x
wilayah, suku, bahasa, agama dan bangsa. Dalam artian tanpa pandang bulu.

Etika politik Indonesia adalah berdasarkan ideologinya yakni pancasila. Etika

politik Indonesia tidak mengenal adanya lawan maupun musuh. Adnan, dkk

(2003) menjelaskan bahwa dalam negara dan Masyarakat indonesia, cara

mendapatkan dan menggunakan kekuasaan tentu diikuti dengan prinsip-prinsip

dasar yang dipolakan dalam nilai-nilai dasa rmoral yang dianut oleh Pancasila

terutama sila keempat. Hakikat ilmu politik itu adalah kratologi yaitu ilmu tentang

kekuasaan. Jadi etika politik Indonesia menjurus pada secara demokratis dan

sekaligus menggunakannya secara demokratis pula. Proses mendapatkan dan

penggunaan kekuasaan tersebut adalah 2 hal yang memperlihatkan perbedaan.7

7 Drs.AliImran,S.H.,M.H.,PendidikanPancasiladiPerguruanTinggi,(Jakarta:PTRajaGrafindo
Persada,2016)hlmn.194-198

xi
BABIII

PENUTUP

A.Simpulan

Pancasila sebagai Etika Politik berarti bahwa Pancasila dijadikan landasan

dalam setiap tingkah laku politik. Pancasila menjadi sumber etika politik yang

harus selalu mewarnai dan diamalkan dalam kehidupan politik bangsa Indonesia

baik oleh rakyat maupun penguasa. Oleh karena itu dapat dikatakan kehidupan

Politik yang meliputi berbagai aktivitas politik dinilai etis, jika selalu berpijak

kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan

Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat

Indonesia.

DAFTARPUSTAKA

Haryatmoko.2014.EtikaPolitikdanKekuasaan.Jakarta:PT.KompasMediaNusantara

Https://www.academia.edu/5029421/HAKIKAT_PANCASILAdikutip16Maret2018

11.48wib.

Imran,Ali.2016.PendidikanPancasiladiPerguruanTinggi.Jakarta:PTRajaGrafindo

Persada.
Jurdi,Fatahullah.2016.SejarahPolitikIndonesiaModern.Yogyakarta:CALPULIS.

Syarbaini,Syahrial.2015.PendididkanPancasiladiPerguruanTinggi/ImplementasiNilainila

iKarakterBangsa.Bogor:GhaliaIndonesia.

xii

Anda mungkin juga menyukai